Demokrasi dan Kemiskinan
Pers Indonesia Belum Maksimal Membela Rakyat Miskin dan Melawan Korupsi

Jakarta, Kompas - ers di Indonesia belum maksimal menjalankan salah tugas mulia, yakni melakukan peliputan dan penulisan soal kemiskinan dan pemberantasan korupsi. Demikian antara lain isi makalah Sabam Siagian yang berjudul Media, Development and Poverty Eradication.
Mantan Dubes RI untuk Australia dan kini Editor Senior The Jakarta Post itu berbicara di Kuala Lumpur 3 Mei lalu dalam rangka Hari Kebebasan Pers Dunia. Sabam diundang oleh Philips Mathews dari Institute of Strategic and International Studies (ISIS) Malaysia untuk berbicara dalam pertemuan bertema "Peranan Media dan Pemberantasan Kemiskinan".
Ia mengatakan, pers Indonesia sejak zaman kolonial juga sudah bersuara soal kemiskinan, untuk diatasi pemerintah kolonial, lewat pemberitaan isi pidato-pidato pemimpin nasional. Peran pers di bidang itu berlanjut hingga sekarang ini, walau kenyataannya kesenjangan malah makin meningkat.
Ia mengingatkan soal kegiatan Bernard Kirsher, eks editor majalah Newsweek, yang kini memberi kontribusi pada pemberantasan kemiskinan di pedesaan Kamboja.
Jangan lupakan "si miskin" 
Sabam pun mengutip kalimat dari buku Dr Amartya Sen berjudul Development as Freedom, "(Kebebasan pers)... memiliki fungsi perlindungan penting dalam menyuarakan kelompok terabaikan dan yang kurang beruntung, yang dapat berperan besar menyumbang bagi keamanan manusia. Para pemimpin sebuah negara sering terpisah, dalam kehidupan mereka, dari penderitaan rakyat biasa."
"Kutipan itu harus menjadi peringatan terus-menerus bagi kita, profesional media, agar jangan pernah lalai menyuarakan kepentingan kaum terpinggirkan di dalam masyarakat," kata Sabam.
Ia mengatakan bahwa tugas itu memang bukan hanya beban pers. Kebebasan pers juga tidak otomatis muncul untuk melempangkan tugas peliputan. Meski demikian, pers tetap punya ruang untuk berperan soal pemberantasan kemiskinan dan melawan korupsi. "Akan tetapi, untuk menghindari kata tidak, bisa dikatakan pers di Indonesia belum maksimal menjalankan tugas soal itu," kata Sabam. (*/MON)

           
---------------------------------
New Yahoo! Messenger with Voice. Call regular phones from your PC and save big.

[Non-text portions of this message have been removed]



http://groups.yahoo.com/group/baraya_sunda/
http://barayasunda.servertalk.in/index.php?mforum=barayasunda


[Ti urang, nu urang, ku urang jeung keur urang balarea]




SPONSORED LINKS
Spanish language and culture Indonesian languages Indonesian language learn
Indonesian language course


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke