Dua beja patulang-tonggong. Di Parakan Salak Sukabumi imah-imah ditempelen 
stiker "Non Ahmadyah".  Bisa kabayang kumaha pikasieuneunana tempat eta, da 
meureun lamun imah teu make stiker kudu siap-siap diserebu. Beda deui di 
Tawangmangu Karanganyar Solo, malah penduduk di Desa eta ngajaga kasalametan 
urang Akhmadyah.

Urang Jawa leuwih toleran tinimbang urang Sunda?

Nyanggakeun wartosna tina detikcom:

10/06/2008 15:22 WIB
Warga di Karanganyar Siap Jaga Keselamatan JAI
Muchus Budi R. - detikcom

 Solo - SKB tidak mengganggu kerukunan Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) 
dengan warga Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Warga setempat bahkan 
bertekad mengamankan aset dan keselamatan jiwa JAI dari berbagai ancaman.

Kegiatan JAI di Karanganyar selama ini berpusat di sebuah Masjid Mubarak di 
Kalisoro, Tawangmangu, Karanganyar. Sebagian besar pengikut Ahmadiyah di 
Karanganyar memang berdomisili di kawasan tersebut. Di Kalurahan Kalisoro 
saja, terdapat 216 pengikut yang tersebar di tiga lingkungan.

Selasa, (10/6/2008) pagi hingga siang, di Masjid Mubarak tidak hanya 
diramaikan para jamaah Ahmadiyah. Warga lain, termasuk perangkat kalurahan 
dan tokoh-tokoh setempat, juga ikut bergabung. Tidak ada kegiatan keagaman, 
karena memang JAI Karanganyar telah menghentikan kegiatan berskala besar.

Warga dan perangkat kalurahan itu berkumpul untuk menyatukan tekad, menjaga 
seluruh aset dan keselamatan jiwa seluruh jamaah Ahmadiyah di Karanganyar 
dari kemungkinan mendapat gangguan pihak lain dari luar daerah. Mereka 
sepakat bersama-sama menjaga kondisi desa tetap aman.

Lurah Kalisoro, Samadi, mengatakan hubungan baik warga setempat dengan 
pengelola Ahmadiyah memang telah terjalin cukup lama. Ahmadiyah juga cukup 
banyak membantu pelaksanaan program pembangunan di kawasan lereng Gunung 
Lawu tersebut.

"Para pengikut Ahmadiyah juga membantu memberikan dana kepada warga untuk 
mendirikan masjid, meskipun masjid yang didirikan itu bukan untuk 
kegiatan-kegiatan Ahmadiyah," ujar Samadi dan dibenarkan warga lainnya.

Jamaah Ahmadiyah di desa itupun tetap terlihat tenang. Meskipun kegiatan 
pengajian dan kegiatan besar lainnya dihentikan, namun silaturahmi 
antar-jamaah masih tetap dilakukan. Para jemaat juga tetap menjalankan 
aktivitas sehari-hari, seperti meladang bersama warga lainnya.

Yang agak berbeda adalah, ada beberapa anggota kepolisian Polres Karanganyar 
yang terlihat di sekitar rumah Nashir Sumardi, Ketua JAI Karanganyar yang 
juga berada di Kalurahan Kalisoro. Meskipun keberadaan aparat tersebut tidak 
terlihat mencolok, namun situasi antisipasi tetap terlihat.

Sedangkan Mubaligh JAI Karanganyar, Ahmad Sanusi, mengaku hingga saat ini 
pihaknya belum menerima salinan SKB yang dikeluarkan kemarin. Perintah dari 
pimpinan pusat kepada jemaat di daerah juga belum mereka terima. Hal 
tersebut juga dibenarkan oleh Nashir Sumardi.

Karenanya baik Nashir maupun Sanusi mengimbau jamaahnya tetap tenang dan 
menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa merasa terganggu. Jamaah juga 
diminta tetap menjalankan peribadatan tanpa dengan khusuk dan tenang. ( mbr 
/ djo )

10/06/2008 14:57 WIB
Rumah Warga Sukabumi Ditempeli Stiker Non Ahmadiyah
Rosdiana Dewi - detikcom

 Sukabumi - Sejumlah rumah di Desa Parakan Salak, Sukabumi, Jawa Barat, 
ditempeli stiker Non Ahmadiyah. Namun anehnya, warga mengaku tidak tahu 
siapa yang menempelkan stiker tersebut.

Stiker tersebut berwarna putih dengan tulisan kecil berwarna hitam yang 
berbunyi Keluarga Besar Muslim Ahlul Sunah Wal Jamaah. Sedangkan kata Non 
Ahmadiyah ditulis dengan warna merah dengan huruf yang lebih besar.

"Saya tidak tahu kapan tempelan (stiker) itu ditempel," kata Junaidi, warga 
Kampung Lebaksari, Desa Parakan Salak, Kecamatan Parakansalak, Sukabumi, 
Jawa Barat, Selasa (10/6/2008).

Warga setempat memang terkesan tertutup soal stiker tersebut. Mereka memilih 
masuk ke dalam rumah saat ditanya lebih jauh tentang pemasangan stiker Non 
Ahmadiyah itu.

Bisa jadi, hal ini imbas dari kasus perusakan masjid Ahmadiyah di desa itu 
oleh sekelompok orang beberapa waktu lalu. Akibat kejadian tersebut, warga 
Ahmadiyah kini melaksanakan kegiatan ibadahnya di rumah masing-masing. ( djo 
/ nrl )


Kirim email ke