Mun panonpoe ngurilingan bumi, istilah tatasurya TEU bener sigana mah.
Anu pas mah jadi tatabumi? ;)) R

Bentuk Tata Surya Lonjong Seperti Telur

NASA
Ilustrasi Wahana Voyager yang dikirim ke batas tata surya

Kamis, 3 Juli 2008 | 17:11 WIB

PARIS, KAMIS - Jutaan buku teks yang menggambarkan Tata Surya kita
seperti bola mungkin salah besar. Berdasarkan hasil kajian data-data
yang dikirimkan wahana antariksa kembar milik NASA menunjukkan bahwa
bentuk tata surya kita lonjong, seperti telur, bukan bulat seperti bola.

Batas heliosfer yang merupakan daerah terluar tata surya tidak
simetris. Heliosfir merupakan daerah yang didominasi angin surya atau
partikel yang disemburkan oleh Matahari. Heliosfer merentang di luar
orbit Pluto, atau setelah enam miliar kilometer dari Matahari

Di heliosfer terjadi pertemuan antara angin surya dengan angin
antarbintang sehingga timbul fenomena yang disebut termination shock.
Angin surya yang dimaksud merupakan semburan partikel-partikel
bermuatan listrik yang dipancarkan Matahari ke sekitarnya. Kecepatan
angin surya yang semula mencapai jutaan kilometer per jam menurun
sampai hanya 400.000 kilometer per jam karena terdesak dari luar.

Termination shock inilah yang menandai batas tata surya. Untuk
menentukannya, NASA telah mengirimkan dua wahana kembar Voyager 1 dan
2 ke arah berbeda, masing-masing ke utara dan selatan Matahari pada
tahun 1977.

Voyager 1 telah melintasi kawasan tersebut pada Desember 2004 saat
berada 7,8 miliar mil atau sekitar 12,48 miliar kilometer dari
Matahari. Sementara, Voyager 2 baru melintasi kawasan termination
shock pada Agustus 2007 di jarak 7 miliar mil dari matahari. Seperti
dilaporkan dalam jurnal Nature edisi terbaru, perbedaan ini
membuktikan heliosfir tidak bulat sama sekali, melainkan seperti
sebutir telur.

"Bayangkan seperti sebuah balon yang ditiup oleh angin surya. Pikirkan
bahwa balon tersebut awalnya bulat lalu Anda menekannya ke tembok.
Bentuknya akan rata pada salah satu sisinya," tutur Edward Stone dari
California Institute of Technology, salah satu ilmuwan yang terlibat
dalam riset tersebut. Ia mengatakan itulah yang terjadi pada heliosfer.

Penelitian mengenai batas tata surya masih akan terus berlanjut. Sudah
30 tahun lebih kedua wahana bekerja, namun masih aktif mengirimkan
data sampai sekarang. Wahana yang meluncur dengan kecepatan lebih dari
17.000 kilometer per detik dengan tenaga nuklir itu sekarang menjadi
tumpuan utama pengamatan atas batas terjauh tata surya.

"Saya kira5-7 tahun lagi mereka sudah berada di luar tata surya," ujar
Stone. Apalagi Voyager 1 masih dalam kondisi sangat baik untuk melaju
dan mengirimkan data-data rekamannya.

WAH
Sumber : Antara

Kirim email ke