24 Agustus, 2009 - Published 07:19 GMT

 
                
Email kepada teman              Versi cetak
Kenapa kereta dibakar di Bihar
 
Amarnath Tewary
BBC News, Patna
 

 
        

Petugas tak bisa berbuat apa-apa melihat gerbong kereta dibakar
Sekelompok mahasiswa naik sebuah kereta ber-AC tanpa tiket di negara bagian 
Bihar di utara India baru-baru ini diminta turun oleh petugas pengecek tiket.
Tidak ada yang aneh, namun dalam kasus ini, para mahasiswa itu kemudian 
mengamuk dan membakar empat gerbong kereta.

Para penumpang yang panik - sedang bepergian antara ibukota Delhi dan Rajgir di 
Bihar - menyelamatkan diri memangul tas mereka di stasiun Bihta sementara 
polisi dan sekuriti kereta api cuma bisa menonton pasrah.

Pejabat perkeretaapian menghitung kerugian: tiap gerbong dengan AC bernilai 
delapan juta rupees ($161.000 dollar AS), sementara kerugian piranti 
persinyalan dan rel akibat kejadian di Bihar itu mencapai $650.000 dollar AS.

Kejadian ini sekali lagi membuktikan bahwa membakar kereta sudah menjadi bentuk 
protes dan vandalisme yang populer di Bihar.

Kekerasan meningkat

Juni lalu, dua penumpang kereta dalam kota diserang dan enam gerbong dibakar 
oleh sekelompok orang di stasiun Khusurupur - penyerang marah terhadap jawatan 
kereta api karena mencabut sebuah tanda "berhenti" yang dipasang ilegal untuk 
sebuah kereta antar kota di stasiun itu.

Di Bihar, orang biasa melompat dari tanda "berhenti" ilegal semacam itu dimana 
kereta dipaksa berhenti.

Oktober lalu, sekelompok orang membakar dua gerbong kereta ber-AC pada sebuah 
rangkaian kereta ekspres yang menghubungkan Bhagalpur dengan Delhi di stasiun 
Barh.

        

Polisi berjaga di stasiun kereta api adalah pemandangan biasa
Mereka memprotes kasus kekerasan terhadap pekerja migran dari Bihar di kota 
Mumbai.

Perjalanan berkereta di Bihar selalu dipenuhi bahaya dimana penumpang tanpa 
tiket yang agresif serta perampas di kereta menjarah penumpang. Membakar kereta 
sekedar merupakan aksi yang paling mutakhir.

Bahaya berlipat

Tapi kenapa orang di Bihar mengarahkan amarah pada kereta lalu membakarnya?

Seorang pejabat polisi senior Neelmani mengatakan, warga berpikir bahwa aparat 
akan memperhatikan kemarahan mereka dengan membakar saran publik yang penting 
seperti kereta.

        
 Saat anda menyasar jaringan kereta, anda menghentikan pergerakan kereta selama 
beberapa jam dan akhirnya suara anda akan didengar oleh pihak berwenang

 
Neelmani
"Saat anda menyasar jaringan kereta, anda menghentikan pergerakan kereta selama 
beberapa jam dan akhirnya suara anda akan didengar oleh pihak berwenang," 
katanya.

Pejabat jawatan kereta Gyan Prakash Srivastava mengatakan warga yang menyerang 
kereta tidak punya hormat terhadap sarana publik.

"Saya yakin ini terjadi karena kurangnya kesadaran publik dan rasa hormat 
terhadap sarana milik pemerintah."

Menteri utama Bihar Nitish Kumar gusar oleh rangkaian aksi bakar kereta di 
negara bagiannya.

"Kereta api adalah prasarana hidup kami dan merupakan aset pemerintah. Saya 
sudah minta pada pejabat terkait untuk pergi mencari rekaman video di stasiun 
dan menahan pelakunya," katanya pada BBC.

Namun sebenarnya kereta api diserang di Bihar untuk segala macam urusan.

Awal bulan ini, demonstrasi mahasiswa memprotes pembunuhan seorang pemilik 
lembaga pengajaran merusak rel di stasiun Lakhisarai dan mengganggu pergerakan 
kereta.

        

Jutaan orang naik kereta api tiap hari di India
Hari berikutnya, empat penumpang ditembak mati di dalam sebuah kereta antar 
negara bagian di stasiun kereta Punpun setelah perselisihan antara dua keompok 
berebut tempat duduk.

Warga setempat mengatakan bepergian di Bihar menjadi makin berbahaya.

"Apa saja bisa terjadi - anda bisa dirampok, dibius, ditembak cuma karena 
rebutan kursi, dilempar keluar kereta karena menolak menyogok polisi, atau 
gerbong anda dibakar oleh sekelompok orang ngamuk," kata Sanoj Kumar, seorang 
pejabat bank yang tiap hari menajdi penumpang kereta dalam kota.

Bahkan ada gang yang pekerjaan angotanya merampok penumpang setelah membubuhkan 
makanan dan minuman mereka dengan obat bius.

Tiap hari, lima sampai enam kasus penumpang dibius dan dirampok oleh anggota 
gang ini dilaporkan di Bihar, kata Umesh Sinha, seorang kepala polisi kereta 
api.

Sebagian korban meninggal dunia akibat dosis obat yang terlalu tinggi atau 
terpaksa dirawat di rumah sakit, tambah Sinha.

Masalah lain adalah tanda "pemberhentian stasiun" ilegal dimana kereta api 
dipaksa berhenti olehw arga setempat - lebih dari 100 tanda serupa di negara 
bagian itu, sebagian malah diberi nama betulan: sebagian dinamai sesuai nama 
politisi lokal dan salah satunya bahkan dinamai sesuai nama seorang mantan 
presiden.

Dan meskipun perjalanan dengan kereta sangat tidak aman di Bihar, sudah tujuh 
menteri jawatan kereta api berasal dari negara bagian ini.

Kirim email ke