08 September, 2009 - Published 04:45 GMT Email kepada teman Versi cetak Seruan reformasi dalam doa Magdi Abdelhadi Analis Arab BBC
Arab Saudi merupakan negara Muslim Sunni Seorang ulama terkemuka Saudi meminta umat Islam tidak berdoa untuk kehancuran "orang kafir". Doa seperti itu sering diulang-ulang pada akhir sembahyang Jumat di negara-negara Arab yang para pengkritik katakan dapat membuat kaum muda radikal. Sheikh Salman al-Awda mengatakan, doa seperti itu bertentangan dengan syariah Islam. Namun dia menambahkan doa itu diperbolehkan jika kepentingan umat Islam terganggu sehingga kata-katanya mungkin berpengaruh kecil bagi kaum radikal yang menentang Amerika Serikat dan Israel. Isu reformasi Sudah menjadi hal yang lumrah dalam setiap shalat Jumat di masyarat Arab mengakhirinya dengan seruan imam bagi kehancuran "kaum kafir" dimana dijawab dengan "amin" oleh jemaah. Hal yang memperlihatkan permusuhan kepada budaya lain ini dijadikan contoh para pengkritiknya bagaimana doa seperti itu memberikan kontribusi kepada radikalisasi pemuda Muslim. Isu ini menjadi pusat perdebatan mengenai reformasi Islam sesudah serangan 11 September ke New York dan Washington delapan tahun lalu. Serangan itu dilakukan 19 orang yang kebanyakan datang dari Arab Saudi. Masalah reformasi lebih penting lagi bagi masyarakat Saudi dimana penafsiran terhadap Islam mendorong permusuhan terhadap keyakinan lain termasuk sekte-sekte Muslim seperti Syiah yang mengeluh adanya diskriminasi di kerajaan Saudi yang Sunni ini.