Ngarah rame (deui)....
Disambungkeun jeung topik tiheula nu aya sangkut paut jeung asal manusa ti Adam 
tea sacara teologis.

Mun enya Adam nurunkeun manusa, kumaha rupa na atuh? 

1.Hideung, bule, kayas, beureum? 
2.Buuk na kribo, pirang, lempeng, jocong? 
3. Panon na sipit, bolot, biru, coklat?
4. Bahasa nu dipake... bahasa naon nya? Aya kitu bahasa Adam? he he he... Sarua 
jeung bahasa Tarzan?;))

Kumaha urang KUDU nyikepanana sabage jelema nu relijius SAKALIGUS jelema anu 
apal kana sains jeung teknologi kana ieu pertanyaan?

Sok ah, dibebenyeng... diadurenyomkeun (deui)....
Mani jempling kieu geuning?


Afrika Asal Suku Bangsa Asia
Berkaitan Juga dalam Genetik dan Penyakit
Senin, 14 Desember 2009 | 03:22 WIB

Jakarta, Kompas - Studi besar yang memetakan genetik populasi bangsa Asia 
menghasilkan data genom yang fundamental dalam pemahaman asal usul bangsa Asia. 
Salah satunya, pola migrasi manusia ke Asia yang melahirkan berbagai suku 
bangsa.

Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Dr Sangkot Marzuki dalam jumpa 
pers terkait dengan sosialisasi hasil penelitian itu mengatakan, untuk pertama 
kalinya lebih dari 90 ilmuwan dari Konsorsium Pan-Asian SNP (Single Nucleotide 
Polymorphisms) yang dinaungi oleh Human Genome Organisation (Hugo) mengadakan 
studi lebih luas mencakup 73 populasi di Asia Tenggara dan Asia Timur. Sepuluh 
negara Asia yang terlibat ialah Jepang, Korea, China, Taiwan, Singapura, 
Thailand, Indonesia, Filipina, Malaysia, dan India.

Studi tersebut menggunakan sekitar 2.000 sampel dengan 50.000 marka (titik 
data) per sampel dari 73 populasi di Asia. Penelitian yang dilakukan konsorsium 
itu didasari pada keinginan melihat detail melalui model urutan sekuen 
deoxyribonucleic acid (DNA). Hasil studi itu telah diterbitkan dalam artikel 
majalah Science. Sebelumnya ada studi-studi yang mirip, tetapi populasinya 
relatif minim.

Sangkot mengatakan, dari penelitian itu antara lain terungkap pola migrasi 
"nenek moyang" bangsa Asia.

Studi itu menunjukkan, pada masa lalu terdapat satu jalur utama migrasi manusia 
ke Asia, yakni melalui Asia Tenggara. Ia melanjutkan, setelah keluar dari 
Afrika 150.000-200.000 tahun lalu, mereka singgah di Asia Tenggara sekitar 
60.000 tahun lalu, kemudian menyebar ke berbagai kawasan di Asia.

"Asia Tenggara merupakan lokasi bersama nenek moyang bangsa Asia," lanjutnya. 
Itu menunjukkan, Asia Tenggara sumber geografis utama dari populasi Asia Timur 
dan Asia Utara.

Sangkot mengatakan, data geografis, bahasa, dan genetik memperjelas perlunya 
stratifikasi genetik dalam melaksanakan studi genetik dan farmakogenomik di 
Benua Asia.

Kesehatan

Sangkot menambahkan, pemetaan itu sangat penting terkait dengan hubungan antara 
pola migrasi, genetik, dan penyakit. Untuk negara kepulauan seperti Indonesia, 
dengan lebih dari 500 etnik, data tersebut sangat mendasar dalam pendekatan 
kesehatan masyarakat dan penelitian distribusi penyakit.

Distribusi penyakit berhubungan dengan distribusi penduduk dan genetik. Data 
dasar itu dapat digunakan untuk pencarian penyakit dan 
kecenderungan-kecenderungannya terkait dengan genetik. Selama migrasi manusia, 
terjadi perubahan dalam tubuh seiring dengan perubahan pola makan, kondisi 
lingkungan, dan aktivitas.

Data fundamental tersebut juga sangat berguna dalam penelitian farmakogenetik. 
Terdapat kemungkinan obat bekerja dengan cara yang berbeda pada populasi yang 
berbeda. (INE)

Kirim email ke