Tiga gereja Malaysia dirusak

Salah satu gereja dilempari molotov hingga terbakar di Kuala Lumpur

Sekelompok orang merusak tiga gereja di ibukota Malaysia, Kuala Lumpur. Kantor 
di salah satu gereja itu hancur karena bom molotov dan dua gereja lainnya 
mengalami kerusakan ringan.

Perusakan ini diduga dipicu karena keputusan pengadilan yang mengizinkan warga 
non Muslim menggunakan kata Allah untuk menyebut Tuhan.

Pemerintah Malaysia yang sangat tergantung kepada suara masyarakat Muslim 
Melayu, mengizinkan mereka melakukan demonstrasi ke gereja-gereja di Kuala 
Lumpur.

Meski demikian, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengutuk serangan itu dan 
mengatakan tindakan seperti itu "merusak keharmonisan Malaysia".

"Pemerintah akan melakukan langkah apapun utnuk mencegah kejadian seperti itu 
terulang," tandas Najib Razak.

Perbedaan kepercayaan

Kontroversi ini bermula dari larangan bagi sebuah harian Katolik The Herald 
menggunakan kata Allah untuk menyebut Tuhan. Namun, Pengadilan Tinggi Kuala 
Lumpur mencabut larangan penggunaan kata Allah itu. Keputusan pengadilan inilah 
yang menjadi sumber aksi unjuk rasa.

Beberapa organisasi massa Islam termasuk partai PAS yang berhaluan Islam 
sepakat dengan keputusan pengadilan. Mereka setuju semua agama Samawi termasuk 
Kristen dan Yahudi berhak menggunakan kata Allah.

Namun beberapa kelompok lain, termasuk Gerakan Pemuda Muslim Abim tetap 
bersikukuh bahwa penggunaan kata Allah oleh kelompok Kristen adalah upaya agama 
tersebut membujuk warga Muslim untuk meninggalkan agama Islam.

Para pejabat gereja mengatakan meskipun kata Allah berasal dari bahasa Arab, 
namun bahasa Melayu sudah menggunakan kata ini selama beratus tahun untuk 
menyebut Tuhan secara umum.

Wartawan masalah-masalah agama BBC Robert Pigot mengatakan warga Kristen 
berbahasa Arab sudah menggunakan kata Allah jauh sebelum agama Islam muncul.

Bom Molotov

Perdebatan ini kemudian berlanjut ke ranah media dan pengadilan selama 
berbulan-bulan namun tidak menimbulkan kekerasan.


PM Najib Razak kutuk perusakan tiga gereja di Kuala Lumpur

Aksi kekerasan baru muncul ketika sekelompok pengendara sepeda motor melempari 
Gereja Metro Tabernakel, sebuah gereja Protestan di Kuala Lumpur.

Juru bicara gereja Kevin Ang mengatakan aksi ini menyebabkan lantai dasar 
bangunan gereja berlantai tiga itu hangus terbakar beberapa jam setelah tengah 
malam.

Kepala Kepolisian Kuala Lumpur Mohamad Sabtu Osman mengatakan dalam 
penyelidikan polisi menemukan sebuah kunci Inggris, sebuah jerigen kosong dan 
dua unit sepeda motor yang sudah hangus.

Di lokasi terpisah, sekelompok orang juga melempari dua gereja lain dengan bom 
molotov. Beruntung kedua gereja itu hanya mengalami kerusakan ringan.

Pemerintah Malaysia telah mengajukan banding atas keputusan pengadilan itu dan 
Pengadilan Tinggi telah menunda pelaksanaan putusannya hingga proses banding 
berjalan.

Sekitar 60 persen penduduk Malaysia beragama Muslim sisanya adalah etnis Cina 
dan minoritas India. Belum lama ini Perdana Menteri Najib Razak menyerukan 
sebuah konsep "Malaysia yang satu" dan menurut sejumlah analis konsep ini kini 
menghadapi tantangan berat.

Kirim email ke