Ramuan tradisional emang banyak manfaatnya dan ga terlalu memiliki efek samping seperti obat kimia. sebagai tambahan informasi, daun kecapi juga bisa dijadikan bahan ramuan tradisional, Khasiatnya bisa sebagai penurun tekanan darah tinggi, menurunkan kadar gula darah (diabetes). Hal ini udah di praktekkan sama bokap gue dan Alhamdulillah hasilnya lumayan manjur, bahkan pernah dicoba oleh salah satu kerabat bokap yg tekanan darahnya udah terlampau tinggi....setelah minum ramuan daun kecapi tekanan darahnya jadi terlampau rendah...kenapa..? karena ybs minum melebihi aturan yang disarankan.
Cara penyajiannya : Daun Kecapi yg masih basah dijemur hingga kering (kecoklatan), 7 helai daun kecapi di rebus dalam panci/ teko kecil, setelah warnanya kecoklatan seperti teh air daun kecapi bisa diminum. air diminum cukup 3 kali sehari.... Semoga bermanfaat Heri Pesan Asli: > "hendro cahyono"<[EMAIL PROTECTED]> Wrote: > > > Mungkin ada manfa'atnya diketahui dan ada yang memerlukan info ini .. > > Daun Sukun Selamatkan Ginjal > Kalau saja saran Ny. Kusnadi, familinya tidak diikuti, barang kali Dadang > Subrata, wakil direktur PT Bank Pasar Nusantara itu sudah harus menjalani > cuci darah rutin. Atau bahkan mungkin dia sudah harus kehilangan > ginjalnya. > Rebusan daun sukun yang rutin diminum membuat ia bebas beraktivitas. > > Sebelum minum ramuan tradisional, rasa sakit pada pinggang selalu > mengganggu aktivitasnya. Badan cepat lelah, lesu, dan wajah tampak pucat > lusuh. Apalagi jika ingin buang air kecil, "Benar-benar tersiksa. Bisa > berjam-jam hanya untuk setetes air seni," paparnya. Saran Ny. Kusnadi > untuk minum air rebusan daun sukun itu datang di saat kritis. Waktu itu > hasil pemeriksaan intensif di RS Gatot Soebroto awal 1999 memperlihatkan, > ginjal kiri pria berusia 70tahun itu tak berfungsi. Dadang mengetahui > penyakitnya setelah kronis. "Sebelumnya saya tidak ada keluhan dengan > ginjal," papar > pria kelahiran Tasikmalaya itu. Sesekali dia pernah merasakan sakit > pinggang. "Namun, saya pikir karena capai kerja saja." Apalagi dia tak > merasakan sakit saat buang urine. Toh, Dadang tetap ragu sebab bobot badan > turun, dari 80kg menjadi 60kg. Semula ia dirujuk ke RS Jantung Harapan > Kita. Namun, jantungnya dinyatakan sehat. Akhirnya dia datang ke RSPAD > Gatot Soebroto untuk pemeriksaan ginjal hingga diketahui mengalami gagal > ginjal sebelah kiri. > > Akibat prostat. > Memang Dadang mungkin tak harus cuci darah. Sebab menurut dr. H.J.Pudji > Rahardjo, Kepala Sub Bagian Ginjal RS Cipto Mangunkusumo, pasien gagal > ginjal tak harus cuci darah bila hanya satu ginjal tak berfungsi. > Fungsinya masih bisa dilakukan oleh ginjal sehat. Namun, "Ginjal yang > sehat harus bekerja ekstra untuk menanggung pula fungsi ginjal lain yang > rusak," jelasnya. Lama-kelamaan kinerjanya juga bakal turun sehingga tak > mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Ginjal berfungsi mengeluarkan > racun atau zat-zat berlebihan di darah. la juga menjaga tekanan darah dan > memproduksi hormon untuk membuat sel darah. Karena itu bila fungsi ginjal > terganggu, penderita bisa mengalami kekurangan darah (anemia), tekanan > darah tak normal, atau kadar racun dalam darah naik. Oleh karena itu > penderita harus menjalani tambah darah, cuci darah atau berpantang makanan > penyebab kencing manis atau darah tinggi. Tak berfungsinya ginjal menurut > Pudji Rahardjo ini bisa karena beberapa sebab : endapan > batu ginjal, pembesaran prostat, kencing manis, darah tinggi, atau > penyakit imunologi. > Dalam kasus Dadang, gagal ginjal disebabkan pembesaran prostat. > "Kebanyakan pria di atas 60tahun mengalami masalah prostat," papar pudji > Rahardjo. > Penurunan fungsi ginjal karena faktor usia pun akan lebih cepat > berlangsung karena pembesaran prostat menyumbat saluran kemih. Seperti > kebanyakan penderita, Dadang baru mengeluh setelah fungsi ginjal sudah > berkurang 25%-30%. > > Empat bulan sembuh > Apa pun penyebab penyakitnya, Dadang boleh bersyukur. Ny. Kusnadi > menyarankan ramuan obat tradisional. "Ramuannya sederhana saja. Cukup > merebus tiga lembar daun sukun kering, lalu minum airnya," lanjut Dadang > menirukan saran Ny. Kusnadi. Namun, tak gampang menemukan daun itu di kota > besar seperti Jakarta. Lagi pula daun yang diperlukan tak cukup satu-dua > lembar saja karena harus diminum setiap hari. Perburuan dilanjutkan sampai > ke Tangerang. Daun itu lalu digodok dan diminum setiap haus. > "Pokoknya, sejak saat itu rebusan daun sukun menjadi minuman sehari-hari > layaknya air putih saja." Mula-mula reaksinya belum terasa. Sebulan > kemudian Dadang merasakan ada perubahan pada kondisi fisiknya. "Badan > mulai terasa lebih fit, lebih segar, dan air seni terasa makin lancar." > Yang membuatnya makin yakin, keluhan sakit pinggang berkurang. Kesembuhan > total dinikmati 4 bulan kemudian. Dr. Pudji Rahardjo yang menangani > menyatakan sehat. Meskipun tidak melalui pemeriksaan laboratorium dan > peralatan scanning, tetapi dia yakin ginjalnya kini tak bermasalah. > "Konsultasi dengan dr. Pudji masih dilakukan 1-2 bulan sekali, sekedar > kontrol," jelas Dadang. > > Daun tua > Dadang memilih daun yang masih menempel di dahan. "Harus sudah tua," > lanjut kakek 3 cucu itu. Ciri-cirinya, daun berwarna hijau tua. Kadar > kandungan kimia berkhasiat pada duan tua lebih maksimal. Daun terpilih > kemudian dicuci bersih dan dirajang. Hasil rajangan 3 helai dijemur hingga > kering lalu digodok dalam 2 liter air sampai tinggal separuh. Setelah itu > ditambah lagi seliter air dan direbus sampai mendidih. Kemudian, ramuan > diangkat dan disaring. "Air rebusan yang sudah jadi warnanya merah seperti > air the dan > pahit," lanjut Dadang, "Dosisnya dianjurkan memang seperti itu." Air > rebusan hari itu harus dihabiskan hari itu juga. Tidak bisa disisakan > untuk esok hari. Dadang menghindarkan pemakaian panci alumunium untuk > wadah godokan. Ia memakai panci stainless steel atau email. Dikhawatirkan > alumunium akan termakan kandungan kimia daun sukun. "Paling baik sih > sebenarnya pakai periuk tanah." Dadang punya kiat untuk memudahkan > pembuatan ramuan yang hanya butuh 3 helai setiap hari. Begitu pasokan > datang, daun langsung dirajang dan dipisah-pisahkan setiap 3 helai lalu > dijemur dalam kelompok-kelompok tersendiri. Setelah kering, setiap > tumpukan rajangan daun dibungkus kantung plastik dan disimpan. Setiap > hari, satu bungkus dibuka untuk direbus. Sekarung daun sukun baru habis > setelah 1-2 bulan > _,___ > salam, > > -- > hendro > 0812 841 8958