Itu tidak pakai PowerPivot kok
Hanya Pivot Table saja.

Hanya saja, karena sumber data (raw) yang ada itu tidak enak untuk diolah,
maka diserahkanlah persiapannya ke PowerQuery.
PowerQuery yang bekerja mengubah raw data yang tidak enak diolah itu untuk
menjadi data source yang enak diolah.
Setelah jadi tabel data source yang enak diolah, lalu diserahkan ke Pivot
Table untuk disusun menjadi tampilan output yang ada.

Kalau nilai dalam pivot table di double click dan muncul sheet detail, maka
itulah data source pivot table karya si powerquery. Itu bentuk tabel yang
enak diolah.

Coba lihat juga file lampiran terakhir yang pakai formula. Tuntutan di file
itu adalah perlunya mengubah sumber data (data yang di-input) seperti tabel
baru yang ada.
Kemudian baru bisa disusun jadi formula output di sheet sebelahnya. Tapi
Anda harus bersibuk sendiri menyusun bentuk outputnya supaya bisa dipasangi
formula.

Sedang pada file yang menggunakan Pivot Table dibantu oleh PowerQuery,
inputan masih bisa dipertahankan apa adanya, tapi memang dituntut untuk
beajar Pivot Table.
Setelah melihat data source pivot table-nya, diharapkan kemudian mengubah
tabel inputan menjadi lebih baik supaya tidak perlu belajar PowerQuery.
Tapi kalau tidak ada kompromi dalam hal bentuk tabel input-nya (alias harus
seperti itu gak boleh diubah menjadi baik), maka resikonya harus belajar
power query juga.

Jadi...
semua itu pilihan...
1. input data harus begitu gak boleh diubah -> harus belajar cara mengubah
data inputan menjadi tabel yang baik yang enak diolah (misal dengan
PowerQuery), lalu hasilnya dijadikan output, bisa pakai formula atau pivot
table.
2. inpit data diubah menjadi tabel data yang baik -> output bisa dengan
formula (walau sibuk harus menyiapkan bentuk output lalu memasang formula),
dan bisa juga dengan pivot table. Jadi bisa tidak dituntut belajar Power
Query.

Sekarang, urutan proses untuk pilihan 1 di atas :
1. tabel input diubah jadi Excel Table (coba perhatikan baik-baik, tabel
input itu memiliki kolom yang sangat banyak [kolom itu tersusun dari kiri
ke kanan ya])
2. tabel input itu sebaiknya dipisah jadi 3 tabel yang baik (berkaidah
tabel database [bukan tabel di database]). Karena ada banyak tabel data,
maka butuh tabel referensi sebagai pembuat relasi antar tabel itu (lihat
tabel paling kiri di sheet input)
3. tabel input yang banyak kolom tadi diserahkan ke powerquery
4. tabel referensi (sebagai relasi tadi) juga diserahkan ke powerquery
5. Powerquery memecah tabel input menjadi 3 tabel data yang baik
6. Powerquery memanfaatkan tabel referensi untuk menghubungkan 3 tabel data
yang baik tadi menjadi satu tabel yang siap olah
7. Tabel yang siap olah buatan si powerquery diserahkan ke Pivot Table
8. Pivot table menampilkan apa adanya tabel karya powerquery tadi (user
tinggal atur saja layout-nya supaya sesuai dengan bentuk output yang
diinginkan)
9. Excel table input, Excel table referensi, powerquery, dan pivot table
sudah kompak bekerja sama, jadi kalau user melakukan inputan (baris baru
atau mengubah isi yang sudah ada), lalu di-refresh, maka mereka akan
bekerja secara otomatis.

> jadi, user tinggal input lalu refresh all lewat menu DATA -> Refresh All
-> save workbook bila perlu
> di pilihan 1 ini, ada 2 contoh tabel karya powerquery untuk perbandingan


Untuk urutan proses pilihan nomor 2 :
1. tabel inputan yang dipakai adalah Excel table yang baru di sheet input.
Jadi, tabel input yang lama bisa dibuang. User inputnya di tabel baru itu
saja
2. di sheet output, susun kolom-kolom output (yang angka 1 sampai 100 itu),
susun juga item-item baris (yang di kolom A itu, dari A2 kebawah)
3. pasang formula ke sebuah cells
4. copy formula yang tadi dipasang dengan cara : (tidak asal tarik cells
dari kiri ke kanan [kolom lain])
    > copy 1 cells yang berisi formula tadi
    > blok area output semuanya
    > lakukan paste atau paste special formula and number format
5. setiap kali user membuat baris baru, maka periksa ulang sheet output,
bila perlu tambah kolom atau tambah baris, segera lakukan, lalu copy
formula dengan cara di atas tadi

> jadi, untuk pilihan nomor 2 ini, yang ada baru tabel data (tabel yang
di-input). Output masih pakai formula.
> Dari tabel input ini sebenarnya juga bisa dibuat output dengan pivot
table. Hasilnya seperti pivot table di pilihan nomor 1, pivot table yang
sisi atas.
> Kalau dari tabel input ini ingin dibuat supaya outputnya menjadi seperti
di pilihan 1 pivot table yang sisi bawah, maka perlu tabel referensi
   Tabel referensinya butuh 2, yaitu :
    1 excel table berisi daftar item pengisi baris (daftar item yang
ditulis di kolom A sheet output)
    1 excel table berisi daftar item pengisi kolom (daftar item yang di
tulis di banyak kolom di baris 1 sheet output itu)
    Kemudian, 3 table ini (1 tabel input dan 2 tabel referensi), diserahkan
ke PowerPivot, untuk dibuatkan model (sebut saja buat relasi antar
tabelnya, supaya gak bingung)
    Lalu, PowerPivot bisa mengirimkannya kem bali ke Excel, yaitu ke Pivot
Table.


Dari obrolan di atas, ada istilah :
1. Excel Table -> itu loh yang di menu Home -> grup menu Styles -> icon
menu Format as table
2. PowerQuery -> sebelum xl2016, masih berupa add-in, mulai xl2016 sudah
built-in di Excel,
         Tugas PowerQuery : untuk transformasi data (sebut saja, mengubah
tabel yang jelek gak enak diolah menjadi tabel yang baik enak diolah)
3. Pivot Table -> nama lengkapnya adalah Excel Pivot Table. Ya itu yang
disebut-sebut Pivot Table. Itu beneran fiturnya Excel
4. PowerPivot -> add-in untuk membentuk data model (sebut saja membuat
relasi antar tabel, supaya tidak bingung)
5. relasi tabel data -> tiap data itu wajarnya memiliki karakter
sendiri-sendiri.
        > Jadi gak asal digabung jadi tabel jejer-jejer ke kanan banyak
kolom trus mereka jadi bisa kerja sama. kalo bisa gini, gak bakalan ada tim
leader di sebuah perusahaan.
        > nah... namanya tabel ada banyak, dan masing-masing punya karakter
sendiri, kan butuh yang bisa membuat mereka bekerja sama (kayak sekumpulan
pegawai anggota tim butuh leader)

So,
kalo kemudian Anda berkesimpulan, bahwa Excel Pivot Table itu beda dengan
Power Pivot, maka Anda sudah kembali ke jalan yang benar, karena dari dulu
memang begitu fitrahnya sejak lahir

Begitulah kira-kira

Wassalam,
Kid









On Sun, Aug 25, 2019 at 10:09 PM HAIRUL ALAM ha_m...@yahoo.co.id
[belajar-excel] <belajar-excel@yahoogroups.com> wrote:

>
>
> Selamat malam Mr.Kid
>
> untuk kasus saya, terus terang bolak balik saya mencoba untuk power pivod
> yang mr.kid berikan kemarin lusa, bolehkan, diberikan sedikit langkahnya
> seperti yang mr.kid lampirkan, harus mulai darimana agar jadi seperti itu..
>
> saya kelik i sheet Output ada pivot max of nilai dan muncul field : J
> NO/DATE/RT DATE/RESULT/LOKASI/KeyJNOlokasi/RHFC/detil/idxLOKASI/NILAI,
>
> berulang saya cari tapi tidak ketemu
>
> Maaf Beribu Maaf Mr.Kid, saya mau belajar
>
> Terimakasih Banyak
>
> Assalamualaikum wr. wb..
> Pada Minggu, 25 Agustus 2019 15.19.09 WIB, HAIRUL ALAM <
> ha_m...@yahoo.co.id> menulis:
>
>
> Maaf sekali Master
>
> Bukan saya tidak/belum mau pakai pivot table, terus terang saya masih
> buta untuk tool tersebut, untuk itu rencana kan akan diadakan kelas
> penalaman pivot table info dari mas hendrik, saya berminat sekali Master,
>
> Mohon Maaf atas hal tersebut, Terimakasih banyak
> Hairul Alam
>
> Pada Minggu, 25 Agustus 2019 14.58.55 WIB, 'Mr. Kid' mr..nm...@gmail.com
> [belajar-excel] <belajar-excel@yahoogroups.com> menulis:
>
>
>
>
> Kalau tidak/belum mau pakai pivot table, ubah susunan inputnya supaya jadi
> lebih waras untuk diolah.
>
>
>
> On Sun, Aug 25, 2019 at 2:43 PM HAIRUL ALAM ha_m...@yahoo.co.id
> [belajar-excel] <belajar-excel@yahoogroups.com> wrote:
>
>
>
> Salam
> Rekan rekan Excel
>
> Maaf saya belum mendapatkan solusi dengan masalah saya seperti terlampir,
> mohon solusi dari rekan-rekan kalau bisa dengan menggunakan Rumus excel,
> karena saya tidak/belum paham dalam penggunaan Pivot Table
>
> Maaf dan Terimakasih banyak
>
> Assalamualaikum
> Hairul Alam
>
> 
>

Kirim email ke