Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh. Saya coba menolong memberikan jawabannya semoga Allah menolong saya.
Pertama yang perlu diingat, hubungan khusus (yang sifatnya pribadi) antara dua orang berbeda jenis kelamin itu tidak boleh. Apalagi sudah ada rasa saling suka. Meskipun dikatakan bisa menjaga jarak atau menjaga sikap, ini tidak ada yang bisa menjamin. Tetap tidak aman dari gejolak yang ada di hati. Kedua, Yang dilarang dalam pacaran itu bukan cuma karena berkhalwat (berdua duaan) nya saja. Bahkan jarak jauh pun bisa terjadi pacaran. Dengan berbagai media komunikasi padahal keduanya tidak berada pada satu tempat. Ketiga, Temenan buat cari jodoh (??). Ini satu istilah yang samar saya kira. Apakah yang dimaksud itu pendekatan yang istilah gaulnya PDKT? Kalo memang berniat cari jodoh, kenapa tidak ta'aruf saja? Bila seorang ikhwan berminat kepada seorang akhwat kenapa tidak didatangi saja sang akhwat dan tanyakan apakah boleh berta'aruf dengannya? Cara ini malah lebih cepat, jantan ketimbang PDKT yang tidak pasti. Keempat, Masalah taaruf. Dalam masalah ta'aruf seseorang mempunyai hak untuk mengenal lawan ta'arufnya. Bisa bertanya langsung atau juga bisa bertanya ke pihak ketiga, misal adiknya, saudaranya, temannya, dll. Mana yang dirasa enak dan dapat memberikan informasi yang akurat. Inti ta'aruf adalah saling mengenal agar keduanya bisa memasuki pernikahan dengan JELAS, TERANG DAN TIDAK ADA YANG DITUTUP TUTUPI. Dan masalah ini bukan gambling. Ini masalah tawakal saja. Beda ya... Dalam tawakal, bila ada hal hal yang bisa dikerjakan oleh manusia, maka harus dilakukan. Dalam masalah ini maka usahanya adalah dengan taaruf / saling mengenal. Kita harus cari data tentang lawan ta'aruf kita. Manusia hanya menghukumi dari apa yang terlihat (dhohirnya saja). Untuk masalah hati, kita pasrahkan kepada Allah. Jangan lupa barengi upaya ini dengan doa. Kita sudah berusaha maksimal dan mungkin masih ada yang belum diketahui. Bila baik buat kita semoga Allah memberinya. "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang orang yang bertakwa." (Al Furqaan : 74). Semoga bermanfaat. Wassalamu'laikum Chandraleka Independent IT Writer Visit http://come.to/digitalworks a source for computer hobbyist ----- Original Message ----- > Date: Sat, 18 Jun 2005 22:12:48 +0700 > From: Novareza Klifartha <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: Re: Apa yang harus dipersiapkan untuk menikah? > > assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh > > ehm.. sebenarnya saya juga masih merasa kurang paham batasan dalam ta'aruf, maksudnya apa saja yang perlu kita lakukan dalam ta'aruf agar efektif dan efisien, atau memang banyak unsur 'gambling'nya karena jdoh itu masalah ghaib di tangan Allah SWT. saya pernah ditanya seperti ini oleh seorang akhwat, agak bingung juga jawabnya, soalnya dia bilang temenan lama... ada rasa suka, tapi gak pacaran -karena menurut dia pacaran itu tidak sesuai tuntunan agama, meski pernah (katanya).- dan menurut dia temenan buat cari jodoh itu lebih sesuai. mungkin ada yang bisa memberikan masukan lagi. > > terima kasih. > Sudahkah Anda membaca Al Qur'an hari ini? Sudahkah Anda membaca sebuah hadits hari ini? Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/belajar-islam/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/