... Ringkasan Buku ...
http://buku-islam.blogspot.com


Judul     : Untaian Mutiara Kehidupan Para Salaf
Penulis   : Sholahuddin Abu Faiz bin Mudasim
Penerbit  : Pustaka al Furqan
Cetakan   : I, Shofar 1430 H
Halaman   : xvi+144



"... Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah kisah itu agar mereka
berpikir." (QS. al A'raaf [7]: 176).


Salah satu metode dalam belajar adalah dengan melalui kisah-kisah. Agar
dapat diambil ibroh atau pelajaran dari kisah tersebut. Sehingga orang yang
mendengar kisahnya dapat berpikir, merenung untuk mengambil hikmahnya. Salah
satu buku yang menempuh metode ini adalah sebuah buku karya Ustadz
Sholahuddin Abu Faiz yang memuat banyak kisah kisah. Ada sekitar 16 kisah
yang memuat banyak faedah.

Kisah kisah tersebut adalah
1. Amal Baik Menjadi Jalan Keluar
2. Tragedi Ashabul Ukhdud
3. Matahari Tunduk Kepada Seorang Nabi
4. Penduduk Surga yang Terakhir
5. Penduduk Surga Bercocok Tanam, Adakah?
6. Tuduhan Keji Atas Nabi Musa 'Alaihissalam
7. Karomah Tiga Bayi Ajaib
8. Nabi Ibrahim 'Alaihissalam Tiga Kali Berdusta
9. Dajjal Malapetaka Akhir Zaman
10. Mayit Bangkit dari Kuburnya
11. Persaksian Binatang yang Terzalimi
12. Masuk Surga Karena Membuang Duri
13. Di Balik Wasiat Menjelang Kematian
14. Si Pembunuh Masuk Surga
15. Dialog yang Membawa Rahmat
16. Balasan Bagi Seorang Penipu


Dalam ringkasan buku ini saya kutipkan salah satu kisah dari buku tersebut.
Yaitu dari kisah terakhir, "Balasan Bagi Seorang Penipu". Mutiara kisah yang
ada padanya pun tidak saya sertakan semuanya. Semata mata untuk ringkasnya
tulisan ini.



[BALASAN BAGI SEORANG PENIPU]
==================================
Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dari Rasulullah
shallallahu'alaihi wa sallam, beliau bersabda:

"Ada seorang laki laki yang pekerjaannya menjual khomr (arak) di dalam
kapal, lalu ia mencampur khomr itu dengan air sedang bersamanya ada seekor
kera. Tiba tiba kera itu mengambil kantong (uangnya) lalu naik ke tiang
kapal, kemudian menumpahkan sebagian dinarnya ke laut dan sebagian dinar
yang lain ke dalam kapal, hingga membuatnya menjadi dua bagian."
(HR. Imam Ahmad 2/306, dishohihkan oleh al Albani dalam Silsilah Ahadits ash
Shohihah 6/628 no. 2844).


IBROH
--------
Sebuah kisah unik yang pantas menjadi pelajaran bagi kita tentang suatu
kebiasaan jelek pada diri seorang pedagang. Demi meraup keuntungan yang
banyak, ia hendak menipu manusia. Ia mencampur khomr dagangannya dengan air
agar menjadi banyak dan akan menghasilkan uang yang banyak pula. Akan
tetapi, seekor kera cerdik telah mengadilinya. Bergegas si kera mengambil
kantong uang hasil dagangannya dan menumpahkan sebagiannya ke laut dan
sebagian lagi ke dalam kapal. Barangkali itulah balasan yang pantas
diterimanya tatkala di dunia ini. Dan di akhirat kelak dia akan mendapatkan
balasan yang jelek karena penipuannya tersebut.
Pra
ktik praktik yang demikian pun kerap kita jumpai di zaman kita sekarang ini,
seorang pedagang mencampur barang dagangan yang baik dengan yang jelek,
barang barang yang memiliki harga mahal dicampur dengan barang yang harganya
murah, mereka mencampur susu dengan air, mencampur madu dengan larutan gula,
mencampur bensin dengan minyak tanah atau mencampur minyak tanah itu sendiri
dengan air agar menjadi banyak. Mereka adalah orang orang yang memakan harta
manusia dengan cara yang batil, padahal harta yang mereka ambil itu adalah
kemurkaan Allah yang mereka akan dibalas karenanya. Rasulullah
shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Sesungguhnya tidaklah masuk surga daging yang tumbuh dari kemurkaan Allah
dan neraka lebih pantas untuknya." (HR. Ahmad: 28/468).

Adz Dzahabi rahimahullah berkata: "Termasuk di dalamnya juga, harta yang
diambil dari pemungut cukai, para perampok, pencuri, koruptor, dan pezina
semuanya termasuk dosa dosa besar. Dan (begitu) pula seorang yang meminjam
barang pinjaman kemudian mengingkarinya, seorang yang mengurangi timbangan
atau takaran, seorang yang menemukan barang temuan tetapi tidak berusaha
mengumumkannya tetapi ia memakannya, dan seorang yang menjual barang
dagangan yang ada cacatnya kemudian ia menutup nutupinya. Demikian juga
berjudi dan yang semisalnya. (Semuanya) adalah termasuk dosa dosa besar
berdasarkan hadits di atas, sekalipun masih ada sebagiannya yang
diperselisihkan."

Bila ada yang mengatakan mengapa laki laki tersebut dicela sebab mencampur
khomr dengan air dan tidak dicela sebab berjualan khomr padahal khomr adalah
sesuatu yang diharamkan oleh Allah? Maka jawabnya adalah bahwa khomr pada
waktu itu bukanlah sesuatu yang haram dalam syari'at laki laki tersebut.
Demikian pula pada awal awal Islam, khomr adalah minuman yang halal di kota
Madinah. Kemudian setelah beberapa waktu peminumnya dicela tetapi belum
sampai diharamkan, sebagaimana firman Allah:

"Mereka bertanya kepadamu tentang khomr dan judi. Katakanlah: 'Pada keduanya
terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa
keduanya lebih besar dari manfaatnya'" (QS. al Baqarah: 219).

Kemudian setelah beberapa waktu, meminum khomr diharamkan pada waktu seorang
hendak melaksanakan shalat saja sekali pun masih diperbolehkan untuk
memperjualbelikannya, sebagaimana firman Allah:

"Hai orang orang yang beriman, janganlah kamu shalat sedang kamu dalam
keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan..." (QS. an
Nisaa': 43).

Baru kemudian diharamkanlah khomr setelah itu secara tegas oleh Allah
sebagaimana dalam firman Nya:

"Hai orang orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khomr, judi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasih dengan panah adalah termasuk
perbuatan setan, maka jauhilah perbuatan perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan." (QS. al Ma'idah: 90).

Diceritakan bahwa setelah turunnya ayat tersebut jalan jalan kota Madinah
dibanjiri khomr.


MUTIARA KISAH:
=================
Kisah di atas merupakan peringatan keras dari praktik praktik penipuan yang
umum terjadi dikalangan manusia, karena harta yang didapat dari praktik
penjualan semacam itu dapat lenyap di dunia sebelum hilang pula nanti di
akhirat.
Sungguh Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam melarang keras praktik
praktik penipuan, seperti dalam sabda beliau:

"Barang siapa yang menipu kami, maka dia bukanlah termasuk golongan kami."
(HR. Muslim 1/69).




[PERSONAL VIEW]
=================
Banyak sekali praktek praktek kecurangan dan penipuan yang ada di masyarakat
kita. Ada seorang pedagang yang berbuat curang dengan memainkan
timbangannya, ada yang menutupi cacat barang dagangannya, dll. Saya mengira
para pembaca pun pernah menjumpai atau bahkan pernah menjadi korban dari
praktek praktek kecurangan seperti ini.

Hendaklah setiap orang mencari harta dengan cara cara yang halal agar
memperoleh keberkahan. Harta yang sedikit tapi berkah insya Allah lebih baik
daripada harta yang banyak tetapi diperoleh dari kecurangan, penipuan dan
manipulasi. Buat para ibu, hendaknya ingatkan para suaminya agar mencari
nafkah dengan cara yang halal. Ingatkan suaminya ketika melepasnya pergi
mencari nafkah,

"Kami bisa bertahan dari lapar dan haus, tetapi kami tidak bisa tahan dari
panasnya api neraka."



Semoga bermanfaat.

Ringkasan buku ini dibuat oleh Abu Isa Hasan Cilandak
Malam bulan November tanggal 15, 2009 Jam 21.03 WIB
Semoga Allah menjaga kedua orang tuanya

Kirim email ke