--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia
Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Jumat 21 Oktober 2011 14:50 UTC ** CHAVEZ TUDUH NATO BUNUH GADDAFI ** AL SHABAAB BUNUH TENTARA UNI AFRIKA ** GEMPA BUMI DI CALIFORNIA ** GEMA WARTA TOPIK INTERNASIONAL: KEJAHATAN ERA GADDAFI DALAM AGENDA DEN HAAG ** GEMA WARTA TINJAUAN PERS: PERAN MASYARAKAT INTERNASIONAL DALAM PROSES PENYINGKIRAN KOLONEL MUAMMAR GADDAFI, DAN BENCANA BANJIR DI THAILAND MENJADI BATU UJIAN PENTING BAGI PERDANA MENTERI YINGLUCK SHINAWATRA ** GEMA WARTA TOPIK INDONESIA: DELAPANBELAS TAHUN MENUNGGU TURUNNYA UANG PESANGON ** GEMA WARTA TOPIK INTERNASIONAL: REAKSI BELANDA ATAS TEWASNYA GADDAFI ** GEMA WARTA TOPIK INDONESIA: PARTAINYA WILDERS PROTES MASALAH PAPUA ** GEMA WARTA TOPIK INTERNASIONAL: DALAM SOAL EROPA, BELANDA SEMAKIN KAKU * CHAVEZ TUDUH NATO BUNUH GADDAFI La Grita (ANP/AFP) - Presiden Venezuela, Hugo Chavez, menanggapi dengan rasa marah berita tewasnya mantan pemimpin Libia, Kolonel Muammar Gaddafi. Presiden Chavez menyebut Gaddafi seorang martir. Sejak saat awal munculnya perlawanan di Libia, Presiden Chavez selalu mendukung Gaddafi. Menurut Presiden Hugo Chavez, pakta pertahanan NATO menyalah-gunakan konflik internal untuk menguasai ladang minyak Libia. * AL SHABAAB BUNUH TENTARA UNI AFRIKA Mogadishu (ANP/AFP) - Kelompok pemberontak Somalia, Al Shabaab, memamerkan tujuhpuluh mayat pada para wartawan di luar kota Mogadishu. Menurut seorang juru bicara kelompok, semua itu adalah jenazah anggota pasukan perdamaian Uni Afrika, yang berhasil mereka bunuh. Beberapa saksi mata menyatakan, 63 jenazah di antaranya, adalah militer asal Burundi. Kamis kemarin, berlangsung pertempuran sengit, antara pasukan pemerintah Somalia, yang didukung oleh Uni Afrika, melawan para pejuang pemberontak, kelompok Al Shabaab. * GEMPA BUMI DI CALIFORNIA San Francisco (ANP/AFP) - Beberapa jam setelah acara latihan menghadapi bahaya gempa bumi, negara bagian California mengalami gempa sungguhan. Gempa terjadi di kota San Francisco, dengan kekuatan 3,9 pada skala Richter. Sejauh ini tidak ada laporan mengenai kerusakan. Episentrum gempa terletak sekitar tiga kilometer, dari kota universitas, Berkeley. Gempa kecil sering melanda negara bagian California. Pada tahun 1994, gempa di kota Los Angeles, dengan kekuatan 6,7 pada skala Richter, menelan 60 korban jiwa. * MAHASISWA CILE DUDUKI GEDUNG SENAT Santiago (ANP/EFE) - Sedikitnya 50 orang mahasiswa Cile, Kamis kemarin menerobos masuk ke dalam ruangan rapat komisi Senat, di Santiago. Mereka menuntut penyelenggaraan referendum, untuk menangani berbagai permasalahan yang ada, khususnya di bidang pendidikan. Para anggota komisi langsung kabur meninggalkan ruang rapat, dan para mahasiswa ganti menduduki ruangan. Selanjutnya, mereka mengajak para mahasiswa lain untuk melancarkan aksi protes ke istana presiden. * BANJIR MASIH LANDA THAILAND Bangkok (ANP/AFP) - Penduduk kota Bangkok bersiap-siap menghadapi bahaya banjir, yang tampaknya tak terhindarkan lagi. Perdana Menteri Yingluck Shinawatra, mengeluarkan seruan pada penduduk kota, sekitar limabelas juta jiwa, agar segera memindahkan barang-barang berharga ke wilayah yang lebih tinggi. Kamis kemarin, pemerintah Thailand telah memutuskan membuka beberapa pintu air, untuk mengurangi beban tekanan jumlah air yang makin meluap. * LIMA WARGA PAPUA TEWAS Abepura (ANP/AFP) - Polisi Indonesia mengumumkan, dalam rapat umum warga Papua, di Abepura, jatuh lima korban tewas. Sekitar 5.000 warga yang hadir menginginkan segera terwujudnya kemerdekaan bagi bangsa Papua. Polisi dan militer mulai melepaskan tembakan, ketika hadirin akan mengibarkan bendera Bintang Kejora. Pada tahun 1950 dan 1960-an, pemerintah Belanda pernah menjanjikan kemerdekaan bagi bangsa Papua. Namun, sesuai dengan kesepakatan yang ada, Papua menjadi bagian dari negara kesatuan Republik Indonesia. * MUAMMAR GADDAFI BELUM DIMAKAMKAN Misurata (ANP/RTR) - Jenazah mantan diktator Libia, Muammar Gaddafi, tidak jadi dimakamkan hari Jum'at ini. Ia baru akan dikubur beberapa hari kemudian. Demikian pernyataan seorang pejabat tinggi Dewan Peralihan Nasional, NTC, Jum'at ini. Saat ini, jenazah almarhum masih disimpan di rumah mayat, di Misurata. Beberapa waktu lalu, lembaga penyiaran Inggris, BBC sempat memberitakan, jenazah Muammar Gaddafi akan dimakamkan hari Jum'at ini, di suatu lokasi rahasia. * KTT CINA - UE DIUNDURKAN Brussel (ANP) - KTT Cina dan Uni Eropa, yang menurut rencana akan diselenggarakan Selasa mendatang ternyata diundurkan. Alasan penundaan adalah rencana KTT Uni Eropa dan KTT negara-negara zona euro, pada akhir pekan ini. Karena dua KTT tersebut akan membahas topik-topik berat, diperkirakan, pertemuan akan memerlukan perpanjangan waktu hingga hari Senin. Presiden Uni Eropa, Herman van Rompuy, juga atas nama Ketua Komisi Eropa, Jose Manuel Barroso, telah menghubungi Perdana Menteri Cina, Wen Jiabao mengenai penundaan ini. * KEJAHATAN ERA GADDAFI DALAM AGENDA DEN HAAG "Gaddafi sudah menemui nasibnya" kata jubir Dewan Peralihan Nasional Libia NTC, mengkonfirmasikan kematian mantan diktator hari ini. Gaddafi tewas akibat luka-luka yang dideritanya saat pejuang NTC menyerang kota kelahirannya Sirte. Geraldine Coughlan Pengumuman itu disambut dengan kegembiraan di Libia di mana ribuan orang turun ke jalan-jalan untuk merayakan puncak pemberontakan selama delapan bulan terakhir. Mahkamah Pidana Internasional ICC di Den Haag mengindikasi bahwa Gaddafi menghadapi pelbagai tuduhan termasuk kejahatan terhadap kemanusiaan. Sementara perintah penangkapan bagi Gaddafi sudah tidak berlaku, namun perintah penangkapan bagi anaknya Saif al-Islam dan mata-matanya Abdullah Senussi masih tetap berlaku. Tripoli atau Den Haag? NTC awal tahun ini sudah berseru agar Gaddafi dan beberapa pejabat lainnya diadili di Libia. Usulan ini mendapat dukungan Prancis dan Inggris. Tapi ICC yang memegang otoritas dari PBB untuk menyelidiki kejahatan perang yang terjadi di Libia tidak mengabulkan usulan tersebut. Pemerintah baru Libia menyatakan akan bekerjasama dengan ICC, meskipun Tripoli tidak ditugaskan untuk menjadi anggota mahkamah ICC. Jadi kemungkinan besar anak laki-laki Gaddafi dan mata-matanya akan dijebloskan ke tahanan di Den Haag, jika mereka menyerahkan diri atau ditangkap dalam keadaan hidup. Sudah banyak bukti Ketua penuntut utama ICC Luis Moreno Ocampo berkata sudah ada banyak bukti menunjukkan bahwa rezim Gaddafi telah menyebabkan ratusan korban sipil di Libia. Ocampo menambahkan bahwa Gaddafi, anaknya dan pemimpin tentaranya bahkan menyediakan obat perangsang Viagra agar personil militer bisa memperkosa para wanita. Karena Ocampo masih menyelidiki situasi di Libia, maka diharapkan dia bisa menambahkan kejahatan perang dalam daftar kejahatan yang dilakukan. Dia juga bisa mengeluarkan perintah penangkapan, jadi lebih banyak anggota rezim Gaddafi harus menghadapi pengadilan internasional dan bukan pengadilan lokal. * PERAN MASYARAKAT INTERNASIONAL DALAM PROSES PENYINGKIRAN KOLONEL MUAMMAR GADDAFI, DAN BENCANA BANJIR DI THAILAND MENJADI BATU UJIAN PENTING BAGI PERDANA MENTERI YINGLUCK SHINAWATRA Tewasnya Kolonel Muammar Gaddafi menjadi topik berita utama di dunia. Harian pagi De Volkskrant, yang terbit di Amsterdam menganalisis peran dunia internasional dalam proses kejatuhan sang diktator. Khususnya keputusan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa, peran pakta pertahanan NATO dan Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag. De Volkskrant menghubungi tiga praktisi hukum Belanda, Geert-Jan Knoops, Liesbeth Zegveld dan Mischa Wladimiroff. Menurut Geert-Jan Knoops, guru besar hukum internasional, yang juga aktif sebagai advokat, NATO menginterpretasikan resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1970 dan 1973 sangat luas dan memihak. Resolusi ini memerintahkan embargo senjata dan perlindungan bagi warga sipil Libia. Dalam prakteknya, negara-negara anggota NATO aktif memasok senjata bagi kelompok perlawanan Libia. Menurut Geert-Jan Knoops, pemisahan NATO sebagai organisasi bersama, dan negara anggota sebagai pemerintahan tersendiri, tidak bisa diterima. Karena, struktur komando di NATO, sebenarnya sangat jelas. Selanjutnya, Geert-Jan Knoops mempermasalahkan sikap Mahkamah Pidana Internasional, yang lima hari setelah pecahnya perlawanan, langsung memutuskan Muammar Gaddafi, putranya Saif al Islam, dan Kepala Intel Libia, sebagai tersangka pelaku kejahatan terhadap kemanusiaan. Bagaimana mungkin, mahkamah bisa melakukan hal tersebut, tanpa melakukan penyidikan di lapangan. Demikian Geert-Jan Knoops. Sementara Liesbeth Zegveld, advokat yang sukses mendampingi para janda korban pembantaian di Rawagede, Desember 1947, justru mempertanyakan, mengapa NATO tidak langsung memburu Muammar Gaddafi. Ia berpendapat, resolusi Dewan Keamanan PBB memang sengaja diterbitkan untuk melindungi warga Libia, dari tindakan sewenang-wenang rezim Gaddafi. Menurut Liesbeth Zegveld, Mahkamah Pidana Internasional tentunya sudah cukup mempunyai bukti-bukti untuk menetapkan status tiga pelaku kejahatan terhadap kemanusiaan tersebut. Untuk penetapan ini, jaksa penuntut tidak perlu terlebih dulu hadir di Libia. Dan pengumpulan bukti-bukti selanjutnya, dapat dilakukan belakangan. Sikap advokat Mischa Wladimiroff, ahli hukum internasional yang pernah ikut dalam tim pembela Slobodan Milosevic, lebih hati-hati. Ia memperingatkan, kita semua perlu memperolah informasi lebih banyak lagi, sebelum bisa menilai tindakan NATO. Konflik dua kelompok bersenjata bagaimana pun akan mengakibatkan banyak kerusakan. Dan konvoi rombongan mobil Muammar Gaddafi, saat mereka meninggalkan kota Sirte, memang bisa saja dikategorikan, sebagai sasaran militer. Dari Libia kita beralih ke Thailand. Harian The International Herald Tribune menyorot posisi Perdana Menteri Yingluck Shinawatra. Wanita ini baru dua bulan menjabat posisi orang nomor satu di Thailand, dan langsung menghadapi ujian berat. Bencana banjir yang berkepanjangan. Sebagai orang baru dalam dunia politik, ia kini memimpin kabinet, tanpa mengenal baik para menteri, yang menjadi pembantunya. Sejak tampil sebagai politikus, banyak orang mempertanyakan kemampuan politik saudara bungsu mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra ini. Menurut The International Herald Tribune, dalam menjalankan kendali pemerintahan, Yingluck Shinawatra sekedar mengikuti petunjuk yang diberikan oleh sang kakak, yang kini berada dalam pengasingan, di Dubai. Menurut koran berbahasa Inggris ini, untuk membuat kebijakan menghadapi bencana banjir sekarang ini, orang sebenarnya harus bertindak akurat dan cepat. Singkat kata, sebenarnya harus berada di lokasi. Tidak bisa dilakukan jauh dari Dubai sana. Dengan demikian, penanganan bencana banjir akan menentukan masa depan karir politik Yingluck Shinawatra. Karena, saat ini, para kritisi dan lawan-lawan politiknya, segera akan memanfa'atkan habis-habisan, setiap kesalahan yang ia buat. Demikian The International Herald Tribunes, dan sekian pula Tinjauan Pers kali ini. * DELAPANBELAS TAHUN MENUNGGU TURUNNYA UANG PESANGON Nicolas Lamardan dan hampir 150 bekas buruh PT Pan Gas Nusantara Industri menang atas gugatan pesangon senilai 8 miliar rupiah. Uang itu kini berada di brangkas BRI. Tapi sejak sepuluh tahun lalu uang itu tak kunjung bisa dicairkan. Padahal Kementerian Tenaga Kerja, Mahkamah Agung, Ombudsman, DPR, dan Komisi Yudisial,satu suara; para buruh berhak atas uang pesangon itu. Mengapa hingga sekarang eksekusinya mandek? Reporter KBR68H, Quinawaty Pasaribu menelusuri penyebab sulitnya Nicolas mendapatkan haknya. Nicolas: Kita bicara di luar negeri bahwa buruh dipancung, tapi di dalam negeri buruh berjuta-juta tidak diperhatikan. 18 tahun seakan-akan buta dan tuli hukum di negeri ini, saya berteriak kemana-mana. Komisi 3 sudah 4 kali, tangal 8 september 2008 hearing. Tanggal 24 mereka terbitkan surat minta komisi 11 panggil BRI supaya eksekusi diselesaikan. Tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjut. Berbagai poksi saya datangi di DPR, tetap saja tidak ditindak lanjuti. Sudah 18 tahun Nicolas Lamardan berjuang ke sana ke mari menuntut haknya. Meski belum membuahkan hasil, tapi semangatnya tak pernah surut. Pria 73 tahun ini adalah bekas buruh PT Pan Gas Nusantara Industri. Ia bersama 143 kawannya sudah sering kali mengadu ke DPR karena mandeknya eksekusi penjualan aset PT Pan Gas senilai 8 miliar rupiah di kantong BRI. Uang itu menurut putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Pengadilan Tinggi Jakarta, hingga Mahkamah Agung adalah pesangon untuk para bekas karyawan. Agustus 2004, Nico mengajukan permohonan eksekusi atas dua pabrik PT Pan Gas di Kawasan Industri Pulogadung, uang hasil penjualan aset PT Pan Gas yang dititipkan di BRI senilai 8 miliar rupiah, dan rumah Arifin Subiakto di Jakarta Selatan. Tapi sial, Nico dan seratusan buruh lain hanya berhak atas uang 8 miliar rupiah. Rumah Arifin Subiakto sudah diagunkan ke salah satu bank swasta. Sementara status dua pabrik PT Pan Gas tidak bisa dieksekusi. Oktober 2004 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat meminta BRI memblokir uang 8 miliar itu. BRI pun diminta untuk menjaga dan bila dikemudian hari ada petugas yang meminta kembali, maka BRI harus menyerahkan dengan suka rela. Tapi BRI menolak. Sekretaris perusahaan BRI, Muhammad Ali beralasan bahwa uang senilai 8 miliar rupiah itu berasal dari penjualan aset yang dijadikan agunan kredit oleh PT Pan Gas kepada BRI. PT Pan Gas punya kredit macet 45 miliar rupiah dan hingga sekarang belum lunas pembayarannya. Ali: Kan tadinya ditagih sama BRI, mungkin gak mempan, maka saya serahkan ke KP2LN. Dia punya kewenangan menyita dan melelang. Setelah diserahkan ke KP2LN, dalam perjalanannya si PT ini mungkin dia nego ke tempat lain untuk menyelesaikan kewajibannya, jadi gak lewat lelang. Ketemulah ada perusahaan baru, ngomong-ngomong sama debitur mau diambil alih. Perusahaan baru itu adalah PT Tirto Bumi Adya Tunggal. Perusahaan lokal ini juga pemasok gas ke rumah sakit. Pada Desember 1999, pemilik PT Pan Gas bernegosiasi dengan PT Tirto Bumi. Mereka lantas membuat Perjanjian Pengambilalihan Aset. Dalam perjanjian itu, perusahaan gas lokal itu akan membeli barang-barang yang telah diagunkan oleh PT Pan Gas kepada BRI. Tak hanya itu, PT Tirto Bumi dan PT Pan Gas juga wajib menuntaskan masalah buruh. Nicolas sudah mencium adanya ketidakberesan di PT Pan Gas sejak perusahaan pemasok oksigen itu tak mampu lagi membayar upah buruhnya. Pernah kata pria asal Maluku ini, buruh tak digaji dua bulan. Karena itu pada 1992, Subiakto Arifin, pemiliknya berniat menjual perusahannya ke PT Pan Air Liquid dari Prancis. Nicolas: Nah akhirnya perusahan kita diakuisisi. Disyaratkan karena perusahan ini masih berjalan maka buruhnya harus diikutsertakan dalam pengambilalihan aset. Lalu 17 September 1992, BKPM menerbitkan persetujuan akusisi, karena sudah lengkap. Lalu 18 September 1992, seluruh aset perusahaan dialihkan ke PT PAL pihak asing. Dalam perjanjian pembelian aset itu, PT Pan Air Liquid setuju untuk memperkerjakan kembali hampir 250 karyawan termasuk menanggung kredit macet PT Pan Gas ke BRI sebesar 45 miliar rupiah. Juli 1993, PT Pan Air Liquid batal membeli seluruh aset PT Pan Gas. Pembatalan ini ditolak Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), tapi perusahaan dari Prancis itu tetap ngotot tak mau melanjutkan akuisisi tanpa alasan yang jelas. Karena terlilit utang, PT Pan Gas tak mampu lagi menggaji karyawannya. Sejak itu, nasib ratusan buruh dibiarkan terkatung-katung dan tak berstatus. Karenanya, Nico dan kawan-kawannya mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Pada saat gugatan dilayangkan muncul proses pengambilalihan aset oleh PT Tirto Bumi senilai 8 miliar yang mencurigakan. Ini karena pengambilalihan aset dilakukan tanpa sepengetahuan buruh. Saat ini BRI tetap mengklaim uang 8 miliar itu pembayaran angsuran PT Pan Gas. Dengan alasan itu pula BRI mengajukan perlawanan atau verzet atas putusan sita eksekusi. Meski status uang 8 miliar itu belum jelas ujung pangkalnya, tapi Nicolas Lamardan tak menyerah. Ia akan tetap menagih hak uang pesangonnya itu dari BRI. Laporan ini disusun Reporter KBR68H, Quinawaty Pasaribu untuk Radio Nederland Wereldomroep. * REAKSI BELANDA ATAS TEWASNYA GADDAFI Kematian diktator Gaddafi disambut beragam pendapat di Belanda. Melegakan sekaligus disesalkan, karena tak bisa lagi diadili. Laporan Jolan Douwes. "Kami ingin melihat ia diadili di Den Haag atas apa yang ia perbuat. Walau begitu, bagi warga Libia, ini akhir dari situasi buruk dan keditaktatoran 42 tahun. Saya menaruh hormat dengan perjuangan warga Libia dan bagaimana mereka menyatakan: cukup sudah, kami tak terima lagi, kami tak mau generasi selanjutnya harus hidup di bawah penderitaan seperti itu," kata Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte. Perdana Menteri Libia Mahmoud Jibril membenarkan kematian Muammar Gaddafi. Diktator flamboyan ini, Kamis pagi di kota kelahirannya Sirte, tewas dibunuh pasukan Dewan Transisi Nasional Libia. NATO waktu itu masih sempat melakukan serangan udara. Siaran televisi berbahasa Arab memperlihatkan jasadnya. Mutassi, anak lelaki Gaddafi juga dilaporkan tewas. Sementara, Saif, anak lelaki lain yang disebut-sebut penerus Gaddafi, diduga telah tewas pula. Hidup atau mati Wakil Duta Besar Libia untuk Kerajaan Belanda, Ahmed Tabuli, menyatakan kematian sang diktator sebagai momen bersejarah. "Ini berita penting bagi setiap perempuan di Libia yang kehilangan suaminya, dan setiap ibu yang kehilangan anaknya. Tak masalah jika ia ditangkap mati atau hidup. Yang penting Gaddafi tidak ada lagi. Ini kehendak Allah, ia ditangkap dan kemudian mati." Tabuli berharap Belanda akan menolong para pemimpin baru Libia untuk membuat negeri kaya minyak itu lebih demokratis, lebih bebas. "Karena masih banyak harus dilakukan untuk mencapai kemauan kita," ujarnya. Menteri Luar Negeri Belanda, Uri Rosenthal mengatakan," 42 tahun hidup tertekan, ketakutan, di bawah kediktatoran, kini berakhir sudah. Warga Libia berjuang untuk kebebasan dan kematian Gaddafi merupakan simbol dari itu." Libia sekarang bisa mulai membangun, ungkap Rosenthal. "Pertama harus cepat dibentuk pemerintah transisi dan setelah itu menuju demokratisasi dan pemilu bebas." Tak pecah Mantan sekjend NATO asal Belanda, Jaap de Hoop Scheffer menyambut baik tewasnya Gaddafi. "Dunia hilang satu diktator," katanya. Ia menyebut kejadian di Libia sebagai patok besar karena Gaddafi telah membunuh puluhan ribu orang. Hanya saja ia berharap, suku-suku di Libia kini tak berkelahi satu sama lain setelah sang diktator lenyap. * PARTAINYA WILDERS PROTES MASALAH PAPUA Anggota parlemen Belanda dari PVV(partainya politikus anti Islam, Geert Wilders) minta agar Menteri Luar Negeri Belanda, Uri Rosenthal, segera bertindak menangani masalah Papua. Laporan Junito Drias. Belanda, menurutnya, tidak menepati janji politik pada tahun 60an. Karena itu Belanda berutang secara moral dan wajib tidak boleh membiarkan warga Papua begitu saja. Terkait dengan itu anggota parlemen Wim Kortenoeven meminta penjelasan dari Uri Rosenthal atas beberapa pertanyaan. - Bagaimana Menlu Belanda menyikapi berita kekerasan terkait deklarasi kemerdekaan Papua, dan apa tanggapan menlu atas reaksi Indonesia. - Apakah Menlu Belanda sudah berbicara dengan penguasa Indonesia mengenai represi kekerasan yang dilakukan terhadap aktivis kemerdekaan Papua. - Apakah Menlu Belanda bersedia menuntut pembebasan para pemimpin Papua yang ditangkap dan meminta agar aksi kekerasan dihentikan. - Bagaimana posisi pemerintah Belanda atas perjuangan kemerdekaan Papua secara umum dan dalam konteks janji Belanda pada tahun 1963. Anggota parlemen dari PVV ini meminta agar Menlu Belanda memberi jawab selambat-lambatnya tanggal 25 Oktober 2011. Reaksi dari partai politikus anti Islam Geert Wilders ini muncul setelah media Belanda memuat secara lumayan besar peristiwa kekerasan di Papua menyusul deklarasi pembentukan negara Papua Barat. Sejauh ini menurut laporan organisasi hak-hak azasi manusia, sudah enam orang tewas akibat kekerasan dalam operasi pasukan keamanan dalam membubarkan Kongres Rakyat Papua. * DALAM SOAL EROPA, BELANDA SEMAKIN KAKU Cukuplah sudah. Sudah saatnya Eropa menyusun sanksi-sanksi mengikat bagi negara-negara yang melanggar peraturan keuangan. Itulah yang akan disampaikan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte pada KTT Uni Eropa hari Minggu mendatang. Di sana para pemimpin Eropa berusaha mencari jalan keluar dari krisis euro saat ini. Laporan John Tyler. Pemerintah Belanda paling vokal dan jelas menyerukan penyusunan daftar baru yang lebih ketat mengenai negara-negara zona euro. PM Rutte bersama Menteri Keuangan Jan Kees de Jager meluncurkan kampanye publisitas menyerukan diadakannya Komisaris Uni Eropa Urusan Anggaran, yang bisa mengawasi dan memberlakukan peraturan anggaran baru. Dalam sebuah opini di harian Inggris the Financial Times, mereka menulis: "Siapapun yang mau ambil bagian dalam zona euro harus taat kepada perjanjian dan tidak bisa sistematis mengabaikan peraturan. Di masa depan, sanksi paling ampuh adalah memaksa negara keluar dari zona euro." Aturan Pengusiran Bertahun-tahun Belanda membunyikan alarm soal negara-negara yang gagal memenuhi peraturan anggaran yang ditetapkan dalam Pakta Pertumbuhan dan Stabilitas, 'Growth and Stability Pact'. Kini sang perdana menteri menulis, 'perjanjian adalah perjanjian', dan menghendaki sanksi otomatis saat negara-negara melanggar peraturan. Rutte tidak bilang apa ini artinya bagi Belanda sendiri, yang, di awal krisis keuangan tahun 2008, menanggung defisit anggaran yang melebihi batas 3 persen. Tapi pemerintah Belanda kini melangkah lebih jauh lagi, mendesak adanya daftar baru Uni Eropa tentang kebijakan ekonomi ke 27 negara angota Uni Eropa, jadi bukan saja kebijakan anggaran 17 negara anggota zona euro. Pekan lalu, wakil PM Belanda Maxime Verhagen, menulis di harian Belanda de Volkskrant bahwa Brussel harus bisa turun tangan apabila kebijakan ekonomi sebuah negara anggota Uni Eropa dinilai tidak bisa diterima. "Apabila negara-negara lalai membuat perekonomian sehat, kami harus bisa memaksa mereka." Tidak Sendirian Nadanya tegas. Sementara Belanda satu-satunya pemerintah yang menyusun proposal berdampak luas itu, negeri kincir angin ini tidak sendiri. Derk Jan Eppink mewakili partai Belgia di parlemen Eropa, mendukung proposal ini. Ia menyatakan, Jerman juga sebenarnya mendukung pendekatan Belanda dan gembira dengan sikap blak-blakan seperti itu. "Orang Jerman enggan menyampaikan pikiran mereka. Tapi orang Belanda melontarkan apa yang dipikirkan orang Jerman." Utara Lawan Selatan Seperti biasa Europa terbagi soal bagaimana seterusnya. Belanda di kubu 'utara' -- yaitu negara-negara yang ekonominya cukup kuat dan keuangannya sehat, menghendaki mata uang kuat dengan pengawasan yang lebih ketat. Jerman dan Belanda bersama Austria dan Finlandia merupakan ekonomi terkuat di zona euro, dan kepada merekalah negara-negara Eropa lainnya minta tolong untuk menyelamatkan mata uangnya. Mereka juga paling banyak menyumbang dana stabilitas. Dana ini dibentuk untuk menjamin negara-negara bisa tetap meminjam. Kathleen van Brempt adalah anggota parlemen Eropa dari partai sosialis. Menurutnya, negara-negara di selatan menilai sikap Belanda 'arogan' dan tidak sejalan dengan sejarahnya sebagai salah satu pendiri Uni Eropa. "Tidak ada solidaritas, padahal itulah dasar Eropa. Saya banyak dengar suara suara dari Belanda yang skeptis terhadap euro. Misalnya tentang Yunani, bahwa warga Yunani harus memecahkan masalah mereka sendiri, karena ini salah mereka dan seterusnya. Pada saat yang sama Belanda meraih keuntungan besar dari krisis euro ini. Jadi semuanya kedengaran sinis." Van Brempt menunjuk kepada ucapan Menteri Keuangan Belanda De Jager di parlemen bahwa meminjamkan uang untuk menyelamatkan Yunani bukan saja langkah yang tepat untuk euro, tapi yang tak kalah pentingnya, pinjaman itu akan menguntungkan pembayar pajak Belanda. Paradox Sikap Belanda paradoksal. Negara ini semakin skeptis terhadap Uni Eropa: menyatakan 'tidak' dalam referendum tentang konstitusi Eropa, menghalangi keanggotaan Serbia dan menolak Rumania serta Bulgaria masuk zona Schengen. Geert Wilders, pemimpin partai untuk kebebasan, PVV, anti Brussel. Dan kini ia adalah wujud skeptisime Belanda terhadap euro. Pemerintahan koalisi pimpinan Mark Rutte bertahan berkat dukungan Wilders. Sebagian oleh karena Wilders, pemerintah Belanda bersikap keras soal Eropa. Tapi walaupun Mark Rutte mengecam kebijakan Uni Eropa di masa lalu, ia menyambut Eropa sebagai solusi masa depan. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.rnw.nl/id/bahasa-indonesia Anda bisa berhenti berlangganan dengan mengirim email ke: berita-sign...@listserv.rnw.nl Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui ran...@rnw.nl Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------