---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Kamis 17 Agustus 2000 16:10 UTC



** HUT KEMERDEKAAN RI KE 55

** PEMBEBASAN SANDERA PILIPINA KEMBALI DITUNDA

** MESKIPUN MASIH BERLAKU SANKSI PBB, IRAK TETAP BUKA BANDARA BAGDAD

** Topik Gema Warta:

** Topik Gema Warta:



* HUT KEMERDEKAAN RI KE 55


Kamis 17 Agustus ini, Indonesia merayakan ulang tahun kemerdekaan ke
55. Presiden Abdurrahman Wahid dalam pidatonya menyerukan perdamian
seluruh pihak-pihak bertikai. Sekitar dua ribu warga kristen dan
islam  Ambon bersama menggelar pawai perdamaian. Pawai yang dijaga
ketat aparat keamanan tersebut berlangsung tanpa kerusuhan. Sementara
di Jakarta dan Aceh massa menggelar aksi demonstrasi menentang
pemerintah. Selanjutnya mereka juga membawa spanduk-spanduk anti TNI.
Dalam rangka hari ulang tahun kemerdekaan RI, pemerintah memberi
amnesti bagi sekitar 18 ribu narapidana.


* PEMBEBASAN SANDERA PILIPINA KEMBALI DITUNDA

Pembebasan para sandera pulau Jolo Pilipina kembali ditunda. Menurut
juru rujuk pemerintah, Roberto Aventajado pembebasan yang
direncanakan Kamis ini batal karena cuaca buruk menghalangi operasi
penjemputan sandera. Namun sumber lain memberitakan bahwa Presiden
Pilipina Joseph Estrada sendiri yang membatalkannya, dengan alasan
pemberontak Abu Sayyaf menolak melepas tiga anggota tim televisi
Perancis, yang disekap sejak bulan silam.


* MESKIPUN MASIH BERLAKU SANKSI PBB, IRAK TETAP BUKA BANDARA BAGDAD


Kendati masih dikenai sanksi penerbangan PBB, namun Irak tetap
membuka kembali bandara Bagdad. Upacara pembukaan kembali bandara
Saddam Internasional Airport itu ditandai pendaratan pesawat
penumpang dari Irak Barat. Bandara tersebut ditutup sepuluh tahun
silam ketika Irak menginvasi negara jiran Kuwait.  Dikarenakan sanki
PBB masih berlaku maka bandara itu belum boleh digunakan untuk
penerbangan antar negara. Menteri Perhubungan Irak, Ahmed Murtada
menyatakan bahwa pesawat negara-negara sahabat sangat wellcome di
Irak. Sejak tiga tahun PBB tidak menindak pesawat Irak yang membawa
jemaah haji ke Mekkah Arab Saudi.


* REGU PENYELAMAT INGGRIS DAN NORWEGIA BERTOLAK KE LAUT BARENTS

Sebuah kapal Norwegia dan kapal selam Inggris dikirim ke laut
Barents. Kapal selam mini tersebut dikerahkan  untuk menyelamatkan
118 awak kapal selam Rusia, Kursk yang tergeletak di dasar laut sejak
Sabtu silam. Dikhawatirkan bantuan akan datang terlambat. Karena
perjalanan panjang, regu penolong Inggris dan Norwegia baru bisa
mengawali operasi Sabtu lusa. Sebelumnya beberaka kali kapsul yang
dikirim kedasar laut gagal mengangkat para awak, antara lain karena
cuaca dan gelombang laut yang sangat berbahaya.
Menurut dinas rahasia Amerika Serikat, sebelum kapal selam Rusia
tersebut terkapar tak berfungsi, sempat terjadi dua ledakan.
Selanjutnya ditambahkan bahwa sejak terjadi ledakan, stasiun pemantau
Amerika tidak mendeteksi adanya tanda-tanda kehidupan. Hal ini
bertolak belakang dengan pengumuman Rusia bahwa hingga Rabu kemarin
masih terdengar detak-detak kehidupan. Menurut angkatan laut Rusia,
cadangan oksigen di kapal selam 'Kursk'  jenis modern ini masih cukup
untuk kebutuhan selama sembilan hari.


* KONVENSI PARTAI DEMOKRAT AS RESMI TUNJUK AL GORE

Kampanye partai demokrat Amerika Serikat resmi menunjuk wakil
Presiden  Al Gore sebagai calon presiden pada pemilu mendatang.
Pencalonan Gore ini memang sudah tidak diragukan sejak awal. Rabu
kemarin sekitar 4000 tokoh partai secara resmi memberikan dukungan.
Calon wakil Presiden, Joseph Liebermann dalam pidatonya mengimbau
penghapusan praktek-praktek pemisahan SARA. Liebermann, yang
keturunan Yahudi itu mengatakan bahwa The American Dream memungkinkan
ia mencapai karir setinggi itu. Kamis ini kampanye partai Demokrat
ditutup dengan pidato calon presiden Al Gore.


* UTUSAN KHUSUS AMERIKA TIBA DI TIMUR TENGAH

Utusan khusus Amerika Serikat untuk Timur Tengah Dennis Ross,
berupaya memberikan dorongan baru perundingan Israel-Palestina.
Kendati kedua kubu memiliki silang pendapat yang besar, namun mereka
berupaya mencari kesepakatan kerangka damai sebelum 13 September
mendatang. Kendala utama adalah status kota Yerusalem dan operasi
pemulangan pengungsi Palestina. Rabu kemarin, untuk pertama kali
delegasi tingkat menteri Israel dan Palestina kembali bertemu sejak
perundingan Camp David gagal. Baru baru ini Mesir menyatakan tengah
merancang agenda baru perdamaian yang melibatkan Israel, Palestina
dan Amerika Serikat.


* IRAN KEMBALI BREDEL MEDIA MODERAT

Pengadilan Iran melarang terbit sebuah mingguan moderat Ava dengan
alasan merusak kewibawaan Ayatollah Ali Khamenei. Selanjutnya pemred
mingguan tersebut, Mostafa Izadi dikenai denda dan ia dilarang
bekerja sebagai redaktur. Izadi diduga merombak mingguan Ava menjadi
alat propaganda politik. Ava merupakan satu dari 20 media Iran yang
dibredel sejak pemilu awal tahun ini. Pemilu Iran dimenangkan partai
moderat pimpinan Presiden Mohamad Khatami.  Pengadailan Iran masih
didominasi kelompok konservatif lawan politik Presiden Khatami. Sejak
saat itu banyak wartawan dan tokoh moderat ditangkapi dan
dipenjarakan.


* KELOMPOK EKSTRIM KANAN JERMAN KENANG RUDOLF HESS


Di sejumlah kota Jerman, kelompok pemuda ekstrim kanan
menyelenggarakan upacara mengenang 13 tahun kematian tokoh NAZI,
Rudolf Hess. Di kota pelabuhan Rostock, polisi mengakhiri pawai
sekitar 60 penganut neo-NAZI. Tiga demonstran ditangkap karena
menyandang simbol-simbol rasis dan nazis. Sementara di kota-kota lain
polisi juga menangkap sejumlah pemuda yang menyandang poster dan
patung Hess. Tokoh nomor dua NAZI Rudolf Hess, ditangkap sekutu tahun
1941 dan 13 tahun silam ia nekad bunuh diri di penjara Spandau
Berlin.


* TURKI KENANG GEMPA DAHSYAT SETAHUN SILAM

Penduduk sejumlah kota-kota Turki hari ini mengenang kembali gempa
dahsyat setahun silam. Bencana alam tersebut menewaskan hampir 18
ribu jiwa. Sejumlah organisasi mengimbau penduduk agar menyalakan
lampu dan turun kejalan dini hari bertepatan setahun gempa bumi.
Sehubungan gempa dahsyat banyak penduduk yang mengeluh karena operasi
bantuan yang lamban dan kondisi gedung-gedung yang rentan gempa. Hal
tersebut mengakibatkan jumlah korban yang sangat tinggi.


* AMERIKA BANTU PENDUDUK  ARGENTINA LACAK SANAK SAUDARA

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Madeleine Albright menjanjikan
bantuan mencari warga Argentina yang hilangan semasa pemerintahan
junta militer. Kepada sanak saudara korban, Menlu Albright
menjanjikan mencari informasi di berkas dinas intel Amerika, CIA.
Ketika junta militer berkuasa di Argentina antara tahun 1976 hingga
1983, sekitar 30 ribu warga dilaporkan hilang tanpa diketahui
rimbanya. Para sanak saudara menduga bahwa jejak mereka terdapat
dalam dokumen intelejen CIA. Menlu Amerika mengadakan kunjungan di
lima negara Amerika Latin dengan motif dagang dan memperbaiki
demokrasi.


* PENEMUAN KEMUDI KAPAL TITANIC

Para regu penyelam dalam expedisi kapal Titanic berhasil menemukan
kemudi terbuat dari bahan kuningan, demikian harian Inggris, The
Times. Awal pekan ini mereka juga sudah menemukan sebuah koper berisi
buku, botol dan bagian meja. Para pakar melaporkan kondisi kapal
Titanic di dasar laut sudah sangat lemah sehingga dikhawatirkan akan
hancur dalam waktu dekat. Kapal Titanic tenggelam 15 April 1912
ketika melakukan pelayaran perdana. Sekitar 1500 penumpang turut
tenggelam dan tewas.


* DI ACEH DAN PAPUA, HUT KEMERDEKAAN RI KE-55 DIRAYAKAN DENGAN DEMO
MENUNTUT NEGARA MERDEKA

DI ACEH DAN PAPUA, HUT KEMERDEKAAN RI KE-55 DIRAYAKAN DENGAN DEMO
MENUNTUT NEGARA MERDEKA

Intro: Sementara di daerah lain di Indonesia, orang mengibarkan
bendera merah putih merayakan kemerdekaan Republik Indonesia ke-55,
di Aceh, orang merayakannya dengan demo besar-besaran menuntut
referendum untuk kemerdekaan Aceh. Di Papua, orang mengibarkan
bendera Bintang Kejora di beberapa tempat, selain bendera Merah
Putih.
Berikut wawancara Radio Nederland dengan koordinator Sentral
Informasi untuk Referendum Aceh, SIRA, Muhammad Nasar, dan menanyakan
bagaimana suasana hari ini.

Muhammad Nasar [MN] : Ya memang suasana agak tegang, malah mulai
kemarin sebenarnya dan hari ini mulai nampak sekali, khususnya di
Aceh Timur, Aceh Utara, Banda Aceh, Aceh Barat, Aceh Tengah dan Aceh
Selatan ya. Sehingga kita SIRA mengambil suatu kebijakan untuk
menetralisir keadaan itu sekaligus untuk tetap mempertahankan
perjuangan rakyat Aceh. Yaitu kita membuat aksi doa bersama hari ini
di seluruh daerah di Aceh, di mesjid-mesjid dan mushollah-mushollah
tempat beribadah masyarakat Aceh. Mereka mengkoordinir dirinya
masing-masing tanpa menaikkan bendera apa-apa. Tetapi kami
membolehkan mereka menaikkan bendera PBB atau simbol-simbol
internasional, karena keinginan rakyat Aceh adalah agar kasus Aceh
diintervensi secara resmi oleh masyarakat internasional. Sedangkan di
Banda Aceh acara kita fokuskan di tugu Darussalam Banda Aceh yang
dihadiri oleh hampir sepuluh ribu warga kota Banda Aceh dan
sekitarnya. Yang juga diiringi oleh sejumlah orasi politik, termasuk
dari SIRA sendiri  dan masyarakat lainnya. Sekaligus dalam acara itu
masyarakat Aceh menyepakati lima buah petisi yang sangat politis.

Radio Nederland [RN] : Kira-kira apa saja isinya petisi itu?

MN : Isinya adalah pertama bahwa masyarakat Aceh menuntut dan
mendesak Perserikatan Bangsa-bangsa, serta masyarakat internasional
lainnya agar secepat mungkin mengintervensi secara resmi terhadap
penyelesaian konflik politik, keamanan dan krisis kemanusiaan yang
terjadi di Aceh. Yang kedua mereka menuntut dan mendesak PBB serta
masyarakat internasional lainnya agar menekan pihak pemerintah
neo-kolonialis Indonesia. Untuk mengembalikan hak-hak bangsa Aceh
untuk menentukan nasib sendiri secara bebas. Yang ketiga mereka
menuntut dan mendesak pemerintah neo-kolonialis Indonesia agar segera
menarik militernya dari Aceh. Serta mengakhiri segala bentuk operasi
militer. Yang keempat mereka juga mendesak dan menuntut agar
pemerintah neo-kolonialis Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka agar
meningkatkan status jeda kemanusiaan menjadi gencatan senjata, yang
dimediasi oleh Perserikatan Bangsa-bangsa atau negara-negara yang
disepakati kedua belah pihak. Yang terakhir mereka memberikan mandat
kepada SIRA agar tetap mengorganisir dan mengarahkan perjuangan damai
untuk mendapatkan hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa Aceh.

RN : Perayaan ulang tahun kemerdekaan RI yang ke 55, juga warga Aceh
turut merayakannya?

MN : Sampai hari ini tidak ada tanda-tanda bahwa masyarakat Aceh akan
merayakan hari ulang tahun RI dan kita telah menyerukan kepada semua
pihak agar menghargai keinginan masyarakat Aceh. Kalau mereka tidak
menginginkan menaikkan bendera Merah Putih, jangan paksakan mereka
demikian juga sebaliknya. Jadi kalau mereka naikkan ya silakan saja,
tapi jangan paksakan mereka. Tetapi hari ini di beberapa kabupaten
terjadi sejumlah kekerasan dan pemaksaan malah yang dilengkapi dengan
panser dan persenjataan militer gabungan, memaksakan masyarakat untuk
menaikkan bendera Merah Putih sehingga keadaan bertambah tegang.
Termasuk di Banda Aceh sendiri yang mana beberapa masyarakat yang
ikut melakukan doa ketika pulang sempat dianiaya oleh aparat beberapa
orang, di Polres Banda Aceh, Aceh Besar.

RN : Sementera di Jakarta orang merayakan HUT ke 55 kemerdekaan RI
sementara itu di Aceh orang meminta untuk kemerdekaan sendiri, benar
begitu?

MN : Ya benar sekali, rakyat Aceh sampai saat ini, saya melihat masih
terus memfokuskan diri pada perjuangan damai untuk mendapatkan
hak-hak politik mereka dan tanah mereka kembali.

RN : Berarti peringatan 55 tahun kemerdekaan ini tidak gunanya ya
untuk warga Aceh?

MN : Ya saya kira itu adalah satu realita sosio-politik yang hingga
saat ini masih terjadi di Aceh.

Demikian Muhammad Nasar, koordinator SIRA, Sentral Informasi untuk
Referendum Aceh.

Lalu bagaimana suasana perayaan 17 Agustus di Papua? Orang juga
merayakannya tapi tidak semarak seperti tahun-tahun sebelumnya.
Berikut Sekjen Presidium Dewan Papua, Toha Al Hamid kepada Radio
Nederland.

Toha Al Hamid [TH] : Warga Papua baru saja tanggal 15 Agustus itu
melakukan aksi damai untuk menuntut penetapan nama Papua dan pada
tanggal 16 Agustus, DPRD I Papua telah bersidang dan menetapkan
status yuridis dari nama Papua secara resmi. Hari ini tanggal 17 itu
upacara peringatan hari kemerdekaan RI yang ke 55 diselenggarakan dan
dihadiri oleh anak-anak sekolah, oleh pegawai-pegawai dari instansi,
tetapi berbeda sekali dengan situasi pada peringatan-peringatan 17
Agustus sebelumnya, di mana partisipasi atau keterlibatan warga
masyarakat Papua sangat terbatas sekali bahkan ada beberapa tempat
yang hanya diikuti oleh anak sekolah dan para pegawai.

RN : Apakah bendera Bintang Kejora juga dinaikkan di samping bendera
Merah Putih?

TH : Bendera Bintang Kejora berkibar hanya, sebagaimana disepakati
bersama presiden yang lalu, maka bendera hanya dikibarkan di
tempat-tempat yang memang telah disepakati dan selama ini memang
sudah berkibar gitu. Jadi tidak ada penyertaan sama sekali dalam
kaitannya dengan upacara 17 Agustus. Juga tidak ada larangan, tidak
ada imbauan kepada masyarakat untuk misalnya tidak terlibat atau
tidak ikut serta dalam upacara itu. Jadi dari presidium Dewan Papua,
sama sekali tidak memberikan imbauan semacam itu.

RN :  Kalau kita melihat makna dari ulang tahun ke 55 kemerdekaan RI,
apa artinya ini buat warga Papua? Ini suatu kesempatan yang baik
untuk merenungkan kembali kemerdekaan yang mau direbut kembali oleh
warga Papua?

TH : Sejak tanggal 15, presidium Dewan Papua telah mengimbau kepada
seluruh warga masyarakat untuk menghargai upacara pengibaran bendera
Merah Putih pada tanggal 17 Agustus karena itu adalah sebuah
perwujudan dari bangsa beradab untuk tetap menghargai lambang
kenegaraan dari negara lain yaitu Indonesia. Kita melihat bahwa
peringatan 55 tahun Indonesia merdeka sebagaimana sebuah peringatan
hari kemerdekaan dari satu bangsa, tidak lebih dari itu dan sama
sekali tidak mempengaruhi sikap-sikap atau juga tidak mempengaruhi
pandangan kami tentang cita-cita Papua Merdeka.

RN : Apakah dengan HUT ke 55 Negara Kesatuan Republik Indonesia ini
mereka merasa satu dengan NKRI atau mungkin sebaliknya pak Toha?

TH : Sama sekali tidak, bahkan ada beberapa pernyataan dari warga
masyarakat bahwa apakah ini peringatan hari kemerdekaan Republik
Indonesia yang terakhir, di tanah Papua ya. Ataukah masih ada satu
dua kali lagi peringatan hari kemerdekaan RI di tanah Papua. Yang
pasti bahwa peringatan ini, itu sama sekali tidak menolong atau tidak
merubah fisi dan cita-cita perjuangan Papua Merdeka. Kita sadar bahwa
de facto hari ini Papua adalah bagian dari Indonesia dan karena itu
adalah syah saja kalau upacara peringatan HUT RI berlangsung juga di
Papua.

Demikian Toha AL Hamid, Sekjen Presidium Dewan Papua.


* GUS DUR-MEGA NAMPAKNYA MAKIN SALING MEMBUTUHKAN

GUS DUR-MEGA NAMPAKNYA MAKIN SALING MEMBUTUHKAN

Meski kabinet belum terbentuk tetapi ada kalangan yang sudah menilai
reformasi Indonesia telah gagal. Gus Dur berkompromi dengan
partai-partai reformasi gadungan dan Megawati merangkul tentara
status quo. Reformasi pun dikorbankan pada Sidang Tahunan MPR yang
berakhir hari ini. Tetapi Gus Dur merasa menang. Laporan koresponden
Syahrir dari Jakarta:

Ribuan rakyat dan mahasiswa, memperingati detik-detik proklamasi
kemerdekaan, di Bundaran HI Jakarta, Kamis. Mereka memproklamasikan
gagalnya reformasi Indonesia, yang akhirnya mengorbankan rakyat.
Disaksikan ribuan mahasiswa dan rakyat yang berdiri di seputar
bundaran Hotel Indonesia, secara perlahan spanduk besar, membentang
dari atas tugu proklamasi, yang berisi, Proklamasi Reformasi
Indonesia. Tiga tuntutan dalam proklamasi, yang mengatasnamakan
Jaringan Mahasiswa Indonesia dan Rakyat Indonesia; yaitu amandemen
UUD 45 dengan cita-cita reformasi, tolak peran sospol TNI dan Polri,
serta pertanggungjawaban Orde Baru dan kroninya.  Aksi demo itu
sekaligus memperingati 55 tahun Indonesia merdeka. Para demosntran
menggugat Sidang Tahunan MPR yang gagal mengamandemen UUD 45,
menyangkut peran politik TNI dan Polri.

"Hari ini, kita bersuka sekaligus berduka, karena reformasi telah
dikhianati oleh orang-orang, kelompok, partai politik dan birokrasi
kekuasaan, yang mengkonsolidasi diri, pada Sidang Tahunan MPR 2000,"
begitu salah satu butir Proklamasi Reformasi tersebut. Ribuan rakyat
dan mahasiswa, yang melakukan upacara dan unjuk rasa di Bundaran HI,
mengingatkan, negeri ini tidak akan berubah, ke arah perbaikan, jika
kita tidak berani merubah dan memperbaiki. Mereka menuliskan,
"Serukan kebenaran pada nurani manusia, hingga hati semua orang tidak
ragu untuk menyuarakan dan membela kebenaran." Dalam kesempatan ini,
pengunjuk rasa di Bundaran HI, juga mengingatkan hegemoni rejim
otoritarian, yang telah mengantarkan bangsa Indonesia pada
keterpurukan multidimensional, mulai dari keterpurukan ekonomi sampai
permasalahan desintegrasi bangsa.

Eksploitasi sumber daya, penindasan, pelanggaran HAM, pembungkaman
demokrasi, korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), telah mewarnai
Indonesia. Bagaikan penyakit kronis yang tak dapat disembuhkan, dan
akhirnya mengorbankan rakyat. Inilah yang harus dibayar terhadap
penghianatan cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dua tahun
paska tumbangnya rejim otoriter Soeharto, dan menghasilkan
kepemimpinan duet Gus Dur-Megawati, ternyata kembali menghasilkan
kekecewaan, atas kelambanan dan ketidakmampuannya, menyelesaikan inti
persoalan bangsa, termasuk menjalankan visi reformasi. Berbagai kasus
kerusuhan, seperti Poso, Maluku, Aceh dan daerah lainnya, tidak
terselesaikan, sementara pemulihan ekonomi tak kunjung tiba. Kasus
KKN terus merajalela, lemahnya manajemen kabinet Gus Dur dan
pertarungan elit politik, telah memperburuk citra lembaga negara.
Aksi rakyat dan mahasiswa ini, didukung BEM UI, KM ITB, BEM IPB, KM
Trisakti, BEM STAN, BEM UHAMKA, BEM ITS, BEM UMB dan BEM UNIBRAW.
Menurut rencana hari Jum'at 18 Agustus ini aksi massa yang lebih
besar lagi akan diadakan dalam mengecam kembalinya kekuatan-kekuatan
Orde Baru.

Presiden Gus Dur sendiri nampak sangat percaya diri ketika memimpin
upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke 55 RI di Istana Merdeka. Gus
Dur lega karena bisa melalui ujian berat di MPR selama lebih dari
satu minggu. Tetapi berkat dukungan Megawati maka ia bisa meloloskan
diri sehingga tidak diturunkan sebagai presiden atau harus
menyerahkan kekuasaannya kepada Megawati. Tetapi ini bukan berarti
bahwa ia sepenuhnya telah keluar dari lingkaran setan. Ia menyadari
bahwa ia punya rapor yang merah karena laporannya yang kurang
meyakinkan di depan MPR. Sebelumnya soal hak interpelasi di DPR pun
nilainya jelek. Dan menghadapi hak angket di DPR nanti ia sudah harus
bersiap-siap untuk jatuh mengingat DPR tentu akan memaksakan agar
Bank Indonesia menelusuri semua aliran dana dari Brunei yang singgah
ke beberapa rekening orang-orang kepercayaan Gus Dur. Karena itu
sejak beberapa hari terakhiri ini operator-operator Gus Dur mulai
bergerak mendekati sejumlah anggota DPR. Bahkan belasan angota DPR
pun sudah bersiap-siap untuk jalan-jalan ke luar negeri. Artinya Gus
Dur akan mengikuti cara-cara Soeharto dan Habibie dalam mendekati
para anggota legislatif itu.

Maka Gus Dur akan sangat tergantung pada kabinet yang baru nanti agar
ia tetap dipercaya masyarakat. Susahnya sekarang karena sudah kembali
diikat oleh DPR dan parpol-parpol serta TNI, maka mau tak mau ia
kembali perlu membentuk suatu kabinet kompromi dengan hasil yang sama
buruknya dengan kabinet yang lama. Oleh karena ada pakar-pakar
ekonomi yang ragu-ragu masuk dalam kabinet Gus Dur. Bukankah Gus Dur
bisa jatuh pada akhir tahun ini atau awal tahun depan? Siapa yang mau
jadi menteri tiga bulan atau enam bulan? Di samping itu orang pun
melihat bagaimana para  manajer kampanye Gus Dur sudah mulai
berbicara mengenai kebutuhan tiga trilyun rupiah untuk memenangkan
pemilu tahun 2004 nanti. Dari mana kira-kira dana itu akan diperoleh
kalau bukan dari Liem Sioe Liong dan Sinivasan cs. Bahkan yang
menjadi pertanyaan pula ialah rencana membangun universitas milik NU
yang akan lebih besar ketimbang Universitas Muhamadiyah. Uangnya
pasti akan datang dari hasil setoran para pengusaha yang tentu akan
meminta imbalan.

Tetapi lagi-lagi Megawati akan mendukung Gus Dur. Megawati ternyata
konsisten dan terus mendukung Gus Dur. Kalau tidak Gus Dur sudah
terpuruk pekan yang lampau. Gus Dur selama ini selalu mengalah pada
Megawati. Ketika Wapres menuntut Bondan dicopot, Gus Dur mengalah.
Demikian pula ketika Megawati meminta Saurip Kadi dan Agus
Wirahadikusumah digeser, Gus Dur pun mengalah. Bahkan permintaan
Megawati agar Laksamana kembali ke kabinet kemungkinan besar akan
dituruti. Karena itu ketika Gus Dur minta Megawati membantunya dalam
soal interpelasi dan Tap Khusus, Megawati sulit menolak permintaan
Gus Dur tersebut. Maka kabinet yang akan datang tentu akan berwarna
Gus Dur-Mega. Tetapi bagaimana Mega akan menyelamatkan Gus Dur dalam
soal hak angket, masih perlu dilihat lebih lanjut. Sementara ini Gus
Dur bisa bernafas lega sambil bersiap-siap menaikkan harga BBM,
transport dan sebagainya setelah pembentukan kabinet nanti.
Paling-paling kalau rakyat marah maka yang akan menjadi penangkal
petir adalah Megawati yang bertugas memimpin kabinet dalam
melaksanakan tugas-tugas operasional sehari-hari.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke