--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Minggu 03 Desember 2000 13:20 UTC ** APARAT DI IRIAN JAYA TAHAN PULUHAN AKTIVIS PRO KEMERDEKAAN ** MENTERI LUAR NEGERI UNI EROPA AKAN BICARAKAN MASALAH MALUKU ** UNJUK RASA SOLIDARITAS DENGAN PENDUDUK PRIBUMI AUSTRALIA ** PAKISTAN UMUMKAN GENCETAN SENJATA SEPIHAK DI WILAYAH PERBATASAN KASHMIR * APARAT DI IRIAN JAYA TAHAN PULUHAN AKTIVIS PRO KEMERDEKAAN Di Irian Jaya, aparat keamanan Polri dan TNI menahan puluhan aktivis pro kemerdekaan, dalam suatu operasi besar besaran. Polisi antara lain menggrebek gedung Dewan Kesenian Irian Jaya, yang selama beberapa bulan terakhir dijadikan Posko Induk Satgas Papua, di Ibukota propinsi Indonesia paling timur ini, Jayapura. Pemerintah daerah memberikan tenggang waktu sampai Sabtu kemarin kepada Satgas Papua untuk mengosongkan gedung tersebut. Namun Satgas Papua tidak mengindahkan tuntutan itu. Seluruhnya 47 orang Satgas Papua ditahan dalam penggerebekan ini. Penangkapan ini dilakukan sehari setelah pecahnya sebuah insiden di Merauke. Tujuh orang tewas dalam bentrokan antara aktivis pro kemerdekaan dengan polisi. Menurut laporan polisi, para aktivis melakukan tindak provokasi dengan mengibarkan bendera Bintang Kejora. Peringatan HUT Kemerdekaan Papua Barat 1 Desember 1961, berlangsung Jumat lalu. Sementara itu tiga kapal perang TNI AL merapat di pelabuhan Lantamal V, Porasko, Jayapura, hari Minggu ini. Selain untuk memeriahkan HUT TNI AL 5 Desember, ketiga kapal perang itu memperkuat armada untuk menjaga keamanan guna mengantisipasi situasi buruk. * MENTERI LUAR NEGERI UNI EROPA AKAN BICARAKAN MASALAH MALUKU Atas permohonan khusus yang diajukan oleh Belanda, para menteri luar negeri Uni Eropa akan membicarakan situasi di Maluku, Senin besok. Empat ribu orang dipastikan tewas dalam kerusuhan berlatar belakang SARA di Maluku, selama dua tahun belakangan. Ini adalah untuk yang kedua kalinya Belanda berhasil meloloskan krisis di Maluku ke dalam agenda pembicaraan Eropa. Sebelumnya atas permintaan Belanda, sebuah misi Uni Eropa berkunjung ke Maluku, pada bulan September lalu. Tindakan Belanda itu didahuli oleh ancaman aksi kekerasan oleh sekelompok pemuda militan Maluku di Belanda. Mereka meminta agar pemerintah Belanda meningkatkan upayanya guna mengakhiri kekerasan di Maluku. Para menteri luar negeri Uni Eropa mengadakan pertemuan di Brussel, hari Minggu ini untuk mempersiapkan KTT Eropa di Nice, Prancis, yang akan dimulai Kamis mendatang. * UNJUK RASA SOLIDARITAS DENGAN PENDUDUK PRIBUMI AUSTRALIA Di kota Melbourne, Australia, lebih 400 ribu orang turut ambil bagian dalam suatu unjuk rasa solidaritas dengan penduduk pribumi Aborigin. Sejumlah tokoh terkemuka Australia diantaranya wakil wakil pemerintah turut ambil bagian dalam apa yang disebut pawai rujuk nasional itu. Namun ketidak hadiran Perdana Menteri John Howard membuat pihak panitia penyelenggara kecewa. Ini merupakan manifestasi akbar solidaritas yang kedua dalam setengah tahun terakhir. Jumlah penduduk pribumi Australia kini hanya mencapai dua persen dari jumlah penduduk Australia. Penduduk Aborigin ditindas secara sistimatis setelah penjajahan Australia pada tahun 1788. Jumlah penduduk Aborigin yang hidup di bawah garis kemiskinan relatif cukup besar. * PAKISTAN UMUMKAN GENCETAN SENJATA SEPIHAK DI WILAYAH PERBATASAN KASHMIR Setelah India, kini Pakistan juga mengumumkan gencetan senjata sepihak di kawasan perbatasan Kashmir, yang disengketakan. Menteri Luar Negeri Pakistan, Inamul Haq, menyerukan dilakukannya perundingan segitiga antara India, Pakistan dan gerilyawan Muslim di kawasan. Perundingan ini bisa digelar setelah Bulan Suci Ramadhan. New Delhi menanggapi hati hati pengumuman Pakistan ini, dan akan mempelajarinya terlebih dahulu. India telah mengumumkan gencetan senjata seminggu lalu, dan gencetan senjata ini berlaku sampai akhir Bulan Suci Ramadhan. Menurut laporan militer India, jumlah insiden berkurang, sejak pemberlakukan gencetan senjata tersebut. Gerilyawan Muslim di Kashmir semula menanggapi dengan skeptis gencetan senjata sepihak India tersebut. Namun mereka nampaknya bersikap lebih lunak, setelah Pakistan kini juga mengumumkan gencetan senjata. Sejak tahun 1947, India dan Pakistan terlibat dalam dua peperangan memperebutkan Kashmir. Lebih 30 ribu orang tewas dalam pemberontakan Muslim di Kashmir, selama 11 tahun belakangan. * PROSES HUKUM KRUSIAL DALAM PEMILIHAN PRESIDEN AMERIKA Proses hukum krusial dalam pemilihan presiden Amerika dibuka di pengadilan Tallahassee, Ibukota Florida. Calon presiden dari partai Demokrat Al Gore, menuntut penghitungan ulang secara manual terhadap 14 ribu kartu suara yang tidak terhitung oleh mesin. Namun pesaingnya dari partai Republik, George W Bush berpendapat bahwa penghitungan ulang teresebut keliru dan melanggar hukum. Setelah berlangsung selama sembilan jam, proses pengadilan akhirnya diskors. Dalam proses sembilan jam tersebut, kedua pihak menjelaskan pendirian masing masing. Proses pengadilan akan dilanjutkan hari Minggu ini. Hakim dalam proses ini mengharapkan mampu merampungkan proses dalam kurun waktu sembilan jam. Namun target ini nampaknya tidak mungkin terkejar. * PINOCHET AJUKAN NAIK BANDING TERHADAP TAHANAN RUMAH Mantan diktator Cile, Augusto Pinochet mengajukan naik banding terhadap tahanan rumah yang dikenakan terhadap dirinya. Pinochet antara lain dituduh bertanggung jawab atas sejumlah pembunuhan lawan lawan politiknya, setelah merebut kekuasaan di Cile pada tahun 1973. Pinochet konon mendalangi operasi pembunuhan terhadap para penentang junta militer. Dipastikan tiga ribu orang menjadi korban pembunuhan oleh junta militer selama 17 tahun kekuasaan Pinochet. Berkaitan dengan tahanan rumah terhadap Pinochet tersebut, Panglima Angkatan Bersenjata Cile, Ricardo Izurieta menghendaki agar Dewan Keamanan Nasional mengadakan rapat darurat. Menurut Izurieta, kasus ini mengancam keselamatan negara. Sehubungan dengan perkembangan situasi, ia telah berunding dua kali dengan Wakil Presiden Jose Miguel Insulza. * TIGA MINGGUAN MAROKKO DIBREIDEL Pemerintah Marokko melarang terbit terhadap tiga mingguan. Menurut Menteri Kebudayaan Marokko, Mohamad Achaari, ketiga mingguan itu mengancam stabilitas negara. Ketiga mingguan tersebut minggu lalu mempublikasikan sebuah dokumen yang antara lain membuktikan keterlibatan Perdana Menteri Abderrahmane El Youssoufi, dalam kudeta gagal terhadap Raja Hassan Kedua pada tahun 1972. Selanjutnya, ketiga mingguan itu juga menurunkan tulisan kritis mengenai angkatan bersenjata Marokko. Menurut pemerintah Marokko, ketiga mingguan tersebut jelas jelas bertujuan menggoyang stabilitas negara. Oleh karena itu, satu satunya jawaban adalah memberlakukan larangan terbit. Sementara itu, penerbit salah satu mingguan menyatakan bahwa keputusan larangan terbit adalah suatu tindakan terorisme intelektual yang memperlihatkan bahwa pemerintah Marokko tidak demokratis. * GERILYAWAN ZAPATISTA DI MEKSIKO BERSEDIA BERUNDING KEMBALI Gerilyawan Zapatista di negara bagian Meksiko Chiapas bersedia membuka kembali perundingan dengan pemerintah. Hal ini dikemukakan oleh komandan gerilyawan Marcos. Ia menyatakan akan bertolak ke Ibukota Meksiko City, pada bulan Februari mendatang. Marcos akan meminta parlemen agar meloloskan undang undang yang memberi hak lebih luas kepada penduduk pribumi. Hal ini merupakan tanggapan komandan gerilyawan atas seruan presiden baru Meksiko Vicente Fox, agar perundingan damai digelar kembali. Perundingan damai ini dihentikan empat tahun silam. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------