---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Senin 15 Januari 2001 15:00 UTC



** AKSI MASSAL DI JAKARTA BATAL

** JUNTA MILITER MYANMAR MINTA PERS JANGAN LAGI MEMOJOKKAN AUNG SAN
SUU KYI

** MAJELIS TINGGI KAMBOJA SETUJU BENTUK TRIBUNAL INTERNASIONAL KHMER
MERAH

** TOPIK GEMA WARTA: PERGANTIAN WAKA BAKIN: GUS DUR KEMBALI
BERHADAPAN DENGAN MILITER

** TOPIK GEMA WARTA: PRIORITAS RAKYAT ACEH ADALAH PENEGAKKAN HUKUM
DAN LANJUTKAN DIALOG PEMERINTAH-GAM



* AKSI MASSAL DI JAKARTA BATAL

Aksi besar 15 Januari seperti diberitakan sebelumnya tidak terwujud.
Hampir semua elemen aksi pro dan anti-Gus Dur tidak jadi turun ke
jalan. Tetapi di lapangan, kecemasan telanjur muncul.
Jaringan Kota (Jarkot), salah satu elemen yang disebut-sebut akan
mengerahkan massa bersama PB PMII dan Banser pada 15 Januari di
Lapangan Parkir Timur Senayan, membatalkan diri.
Rencana ini memang sudah disosialisasikan dua bulan lalu. Tapi aksi
ini tiba-tiba dipelintir sehingga seolah-olah menjadi aksi massa
pro-Gus Dur.
Jarkot merupakan elemen aksi gabungan dari Famred, Forkot, PB PMII,
Forbes, PAM-UI, Gertak Trisakti, KM UPN. Mereka akan menggelar aksi
panggung bekerja sama dengan Satu Merah Panggung-nya Ratna Sarumpaet,
SBSI, dan PBHI.
Hari ini hanya sekelompok kecil mengadakan demonstrasi di sekitar
gedung DPR memprotes Gus Dur yang tidak mau hadir di Pansus DPR
Buloggate dan Bruneigate, skandal jutaan dolar yang diduga melibatkan
presiden Abdurrahman Wahid.


* JUNTA MILITER MYANMAR MINTA PERS JANGAN LAGI MEMOJOKKAN AUNG SAN
SUU KYI

Junta militer Myanmar memerintahkan media massa negara untuk tidak
lagi memojokkan pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi.
Kemauan politik yang baik ini merupakan akibat dari kontak antara
pemerintah dengan oposisi dalam lima tahun terakhir. Kedua belah
pihak mengharapkan dialog dapat dilanjutkan.
Sementara itu junta militer negara itu mengumumkan akan membebaskan
sekitar 86 tapol dari kalangan oposisi yang ditahan tanpa diadili
selama beberapa bulan terakhir.
Palang Merah Internasional juga diijinkan mengunjungi para tapol itu
pekan lalu.
Utusan khusus PBB untuk Myanmar, Razali Ismail mengatakan, negara itu
sedang menekuni proses rekonsiliasi. Pekan lalu Ismail mengadakan
pembicaraan dengan junta militer Myanmar.


* MAJELIS TINGGI KAMBOJA SETUJU BENTUK TRIBUNAL INTERNASIONAL KHMER
MERAH

Majelis Tinggi Kamboja mensahkan undang-undang yang akan mengijinkan
dibentuknya tribunal internasional kejahatan perang bagi para mantan
pemimpin rejim Khmer Merah.
Rejim Khmer Merah Pol Pot diyakini bertanggungjawab atas tewasnya
sekitar 1,7 juta warga antara tahun 1975 hingga 1979.
Undang-undang itu sebelumnya telah disahkan oleh Majelis Rendah dan
sekarang dibutuhkan untuk diratifikasi oleh Dewan Konstitusi dan
persetujuan Raja Norodam Sihanouk.
Tribunal itu terdiri dari hakim dan jaksa Kamboja dan internasional.
Kamboja dan Amerika Serikat masih harus sepakat dalam sejumlah kasus,
misalnya, masih belum jelas apakah mantan wakil perdana menteri Khmer
Merah Ieng Sary harus diadili.
Dia meninggalkan Kamboja tahun 1996 dan berhasil membawa kesepakatan
damai dengan Khmer Merah.


* KURANG LEBIH 400 ORANG TEWAS KARENA GEMPA BUMI DI EL SAVADOR

Gempa bumi yang mengguncang El Salvador telah menelan korban lebih
dari 400 orang. Sekitar 1200 orang lain, hilang, sementara ribuan
warga kehilangan tempat tinggal.
Korban terbesar terjadi di bagian timur ibukota San Salvador, di mana
reruntuhan tanah menimbun ratusan rumah. Kerusakan berat serupa juga
terjadi di bagian tenggara El Salvador.
Guncangan gempa bumi yang berkekuatan 7,9 pada skala richter itu
dapat dirasakan hingga 1200 kilometer di Mexico City. Pusat gempa
terdapat di laut, sebelah tenggara El Salvador. Inilah gempa terbesar
mengguncang Amerika Tengah dalam 20 tahun terakhir.
Regu penolong internasional sedang menuju El Salvador. Mereka berasal
dari Mexico, Guatemala dan Amerika Serikat. Jepang mengirim satu
kelompok tim medis dan 500 ribu dolar dana bantuan darurat.
Belanda mengirim pesawat angkatan udara dengan 250 ribu dolar untuk
membantu daerah bencana.


* ISRAEL KEMBALI MENUTUP JALUR GAZA

Tentara Israel menutup Jalur Gaza, termasuk bandara internasional
Gaza. Padahal bandara dan jalan menuju bandara Gaza baru dibuka
kembali pekan lalu.
Tindakan ini diambil menyusul ditemukannya seorang warga yahudi yang
tewas di Jalur Gaza.
Di Tepi Barat, seorang pemuda Palestina tewas di rumah sakit karena
menderita luka tembak. Dia termasuk para demonstran yang terlibat
bentrok kekerasan dengan tentara Israel sembilan hari lalu.
Sementara itu, delegasi juru runding Israel dan Palestina akan
mengadakan perundingan lanjutan hari ini. Mantan PM Israel Shimon
Peres akan hadir dalam perundingan itu. Semalam, Peres mengadakan
pertemuan dengan pemimpin Palestina Yasser Arafat.


* HELIKOPTER JATUH DI MONGOLIA, SEMBILAN ORANG TEWAS

Di Mongolia, sebuah helikopter jatuh dan menewaskan sembilan orang
penumpangnya dan 14 lainnya cedera berat. Di antara korban terdapat
empat orang pekerja sosial dari Amerika Serikat, dua orang wartawan
Jepang dan seorang anggota parlemen Mongolia.
Empat belas yang luput, semuanya menderita cedera, tiga di antaranya
cedera berat. PM Mongolia Nambarriin Enkhbayar, yang sedang
berkunjung di suatu kota di dekat lokasi kejadian, mengirim
helikopternya untuk membantu membawa para penumpang yang luput.
Helikopter itu jatuh di pegunungan propinsi Uvs, sekitar seribu
kilometer sebelah barat ibu kota Ulan Bator. Sebab jatuhnya belum
diketahui.
Banyak penumpang helikopter itu adalah anggota tim koordinasi bencana
Amerika Serikat, yang berada di Mongolia untuk memantau kebutuhan
negara itu yang dilanda bencana musim dingin tahun ini.


* OPOSISI PANTAI GADING BOIKOT PEMILU

Di Pantai Gading, pemilu putaran berikut di beberapa daerah pemilihan
di utara, diboikot.
Para pemilih kemarin diperkirakan kurang dari 10 persen. Partai
oposisi terbesar RDR menyerukan pemboikotan itu karena ketua partai
dan mantan PM Alassane Quattara tidak diijinkan ikut dalam pemilu
parlemen.
Partai RDR mengklaim kemenangan moril karena banyak pemilih memilih
tetap tinggal di rumah. Diduga, bakal terjadi huru-hara. Namun tidak
terjadi kerusakan akibat pemboikotan ini.
Pemilu ulangan ini dilakukan karena kerusakan besar yang terjadi
waktu pemilu parlemen pekan lalu. Hingga kini, pembagian kursi di
parlemen belum jelas. Tapi Presiden Laurent Ghagbo harus meraih 17
kursi lagi untuk mendapat mayoritas absolut.


* PERGANTIAN WAKA BAKIN: GUS DUR KEMBALI BERHADAPAN DENGAN MILITER

Gara-gara pelbagai informasi yang salah, maka Gus Dur mulai
membersihkan lembaga Bakin. Waka Bakin akan dijabat oleh Ashad orang
sipil pertama dalam jabatan ini. Langkah ini jelas mengecewakan orang
lain yang sebenarnya sudah dipersiapkan untuk jabatan ini. Makin
besarkah jurang Gus Dur dengan mliter? Koresponden Syahrir mengirim
laporan berikut dari Jakarta:

Suasana kota  metropolitan DKI Jakarta kemarin aman-aman saja. Meski
pada pagi harinya suasana di jalan-jalan raya tampak sedikit lengang,
tidak seperti di hari-hari kerja biasa, namun aparat keamanan tetap
berjaga-jaga di berbagai ruas jalan. Isu kemungkinan adanya aksi
massa besar-besaran dari para penantang mau pun pendukung Gus Dur
pada 15 Januari kemarin yang menjadi pembicaraan masyarakat sejak
beberapa hari lalu telah menjadi pemicu suasana lengang di ibukota.
Masyarakat Jakarta nampaknya belum lupa dengan peristiwa kerusuhan
Malari di tahun 1974 yang ditunggangi tentara lalu dicetuskan lagi
pada peristawa kerusuhan Mei 1998. Sejumlah toko di beberapa pusat
perbelanjaan, seperti Glodok, Mangga Dua, Senen dan Tanah Abang juga
tutup. Bahkan beberapa di antaranya ada yang sudah tutup sejak Sabtu
kemarin bertepatan dengan berlangsungnya peringatan HUT ke-28 PDIP di
Gelora Senayan, Jakarta yang dihadiri ratusan ribu massa PDIP dan
Banser-Ansor.

Pers ibukota juga melaporkan bahwa di beberapa kantor pemerintah
maupun swasta,  banyak karyawan yang tidak hadir. Mereka ada yang
lebih memilih tinggal di rumah sambil menunggu suasana betul-betul
aman, apalagi karena angkutan umum juga banyak tidak beroperasi.
Dalam hubungan ini pengamat politik Universitas Gadjah Mada Riswanda
Imawan mengatakan, maraknya aksi pengerahan massa oleh sebuah
organisasi atau partai dalam menyampaikan aspirasi adalah tindakan
bodoh dalam wacana demokrasi. "Seharusnya, mereka menggunakan
pikiran-pikiran rasional. Pengerahan massa adalah sikap terakhir,"
jelas pengamat politik Yogyakarta itu kemarin. Hal tersebut
disampaikannya kepada wartawan usai mengikuti diskusi yang
diselenggarakan oleh INDEMO, di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta,
kemarin. Menurut Riswanda, budaya politik Indonesia saat ini bukan
hanya mengalami kemandekan, tetapi mengalami kemunduran. Karena
tindakan pengerahan masa dalam menyampaikan aspirasi akan membuat
massanya menjadi bodoh. "Memang demo itu boleh saja dilakukan, tetapi
harus diingat bahwa dalam masyarakat yang beradab, demo itu merupakan
pilihan terakhir untuk menyampaikan aspirasi," jelas Riswanda Imawan.
Pengerahan massa, menurut Riswanda, akan membuat orang tidak simpati.
Seharusnya sekarang organisasi massa mulai menunjukkan kualitas
berpikir mereka, salah satu ciri demokrasi adalah pilihan rasional,
yaitu orang itu bertindak secara rasional. Secara psikologi
masyarakat Indonesia sudah terlalu capai dengan segala macam
keributan, sekarang masyarakat hanya mendambakan sebuah ketenangan.
"Siapapun organisasi massa yang melakukan pengerahan massa saat ini,
itu sebetulnya merupakan kampanye negatif terhadap orang atau partai
yang didukungnya," jelasnya.

Sementara itu, Jimmy Situmeang salah seorang peserta yang sering
berdemosntrasi dan ikut dalam diskusi Indemo tersebut, menilai
pernyataan Riswandha Imawan tersebut sangat tidak tepat. Melakukan
demonstrasi adalah salah satu bagian pendidikan politik rakyat. Di
negara mana pun, unjuk rasa masih pilihan alternatif, untuk
mengngungkapkan pendapatnya. Karena harus diakui pendidikan politik
masyarakat, bahkan militansinya untuk mengkritisi sesuatu khususnya
pemerintahan, bisa dibangun lewat demonstrasi. Di Indonesia sendiri
format unjuk rasa itu telah diatur dalam peraturan tentang unjuk
rasa.

Sementara itu Presiden Partai Keadilan Hidayat Nur Wahid menilai
desas-desus bakal adanya aksi demo besar-besaran pada 15 Januari
kemarin sebenarnya dihembuskan oleh pendukung Gus Dur sendiri.
Menurutnya, desas-desus tersebut mereka keluarkan lalu mereka sendiri
yang melarang gerakan itu. Tetapi kalangan lain melihat bagaimana
takutnya para pemimpin NU dan PKB dengan rencana gerakan-gerekan
massa pihak anti Gus Dur. Kepanikan NU dan PKB itu jelas tidak
dibuat-buat. Apalagi setelah mereka mengetahui mengenai masuknya
senjata, amunisi dan seragam banser dalam jumlah besar ke Jakarta.
Gus Dur sebenarnya tertolong oleh Megawati yang sengaja mempercepat
perayaan hari ulang tahun PDIP. Sehingga dengan demikian lawan-lawan
Gus Dur yang merasa sudah di atas angin harus berpikir dua  kali
untuk mengerahkan massa mereka menghadapi massa gabungan PDIP dan NU
yang berjumlah sekitar 100.000 orang itu. Faksi tentara yang
menentang Gus Dur pun perlu merubah taktik mereka.

Tetapi situasi saat ini belum sepenuhnya dapat dikuasai Gus Dur.
Karena itu ia cepat-cepat mengeluarkan SK untuk menggantikan Mayjen
Farid Zaenuddin, Wakil Kepala Bakin saat ini dengan salah satu dari
sekian banyak saudara istrinya yakni Ashad, orang sipil pertama yang
diangkat sebagai Waka Bakin. Tetapi Letjen Arie Kumaat untuk
sementara masih dipertahankannya. Yang paling kecewa tentunya adalah
Noegroho Djajusman bekas Kapolda Metro Jaya yang tadinya sudah
dijanjikan akan menjadi Wa Bakin. Kini ia hanya ditugaskan Gus Dur
sebagai Penasihat Militer Presiden.

Tugas pertama Noegroho cukup menarik. Yaitu mengamat-ngamati
Sekretaris Kabinet Marsillam Simanjuntak. Ada laporan Bakin kepada
Gus Dur yang menuduh Marsillam sering merubah-rubah SK Presiden. Dan
Gus Dur agaknya percaya pada laporan itu atau kyai ini hanya mau
memberi pekerjaan kepada Noegroho yang dianggapnya berbahaya jika
ikut mengendalikan Bakin. Noegroho kemarin dulu sempat didatangi
Ketua NU Jakarta Gus Wahid untuk menanyakan sampai di mana perwira
ini terlibat dalam usaha pengerahan massa anti Gus Dur ke Jakarta.
Tetapi Noegroho membatah keterlibatannya  tu.


* PRIORITAS RAKYAT ACEH ADALAH PENEGAKKAN HUKUM DAN LANJUTKAN DIALOG
PEMERINTAH-GAM

Senin ini Jakarta mengumumkan pembentukan Komisi Nasional
Penyelesaian Masalah Aceh. Menurut Ruf Riadi, Direktur LBH Aceh,
orang Aceh sendiri mempertanyakan rencana terbaru pemerintah ini.
Apa, siapa, kapan tujuan Komisi baru, karena sejak jaman Habibie dulu
dibentuk berbagai komisi tapi tidak ada penyelesaiannya yang
kongkrit. Rakyat Aceh justru menghendaki pemerintah beraksi, terutama
menegakkan hukum dan melanjutkan dialog. Lebih lanjut berikut
penjelasan Ruf Rijadi.

Ruf Rijadi [RA]: Kalau KPP HAM memberi perubahan, artinya akan ada
pencerahan terhadap penyelesaian kasus Aceh. Tapi tentang komisi
penyelesaian kasus Aceh itu belum terdengar sampai hari ini. Itu
masih pertanyaan, kapan, siapa dan oleh siapa pembentukan itu. Karena
apa,  sudah terlalu banyak komisi penyelesaian kasus Aceh, yang
didirikan. Pertama, sejak kedatangan BJ Habibie, oleh Habibie
dibentuk komisi penyelesaian kasus Aceh, yang terdiri dari
orang-orang Aceh yang berada di Jakarta ditambah dengan orang Aceh di
sini dan unsur pemerintah, tapi akhirnya itu tidak selesai.
Maksudnya, tidak ada hasil optimal atau hasil jelas dari komisi
tersebut, walaupun akhirnya melahirkan rekomendasi tentang pengadilan
kasus-kasus besar seperti kasus Bantaqiah, tapi sampai hari ini,
orang tidak tahu atau tidak melihat bahwa hasil optimal dari
pembentukan komisi itu. Dan hari ini jadi pertanyaan besar, ada
permintaan masyarakat Aceh, saya tidak tahu, tapi ada elemen-elemen
masayarakat yang mengatakan bahwa dia mewakili masyarakat Aceh.
Karena apa, hari ini yang diminta masyarakat Aceh ialah digantungkan
harapan penyelesaian kasus Aceh di perundingan antara kelompok GAM
dan RI di Jenewa, yang telah menghasilkan kesepakatan muratorium itu.

Radio Nederland [RN]: Jadi menurut Anda, ide ini hanya sepihak?

[RA]: Ya sepihak...dan saya tidak tahu untuk apa. Apakah ingin
menyelesaikan kasus Aceh secara sepihak menurut pemerintah Jakarta?
Artinya, ada semacam rekonsiliasi dan sebagainya. Harapan hari ini
adalah keinginan dari rakyat agar penyelesaian kasua Aceh secara
tuntas. Hari ini ada kejahatan kemanusiaan, kekerasan di Aceh. Kedua,
tidak berjalannya institusi hukum di Aceh. Ketiga,  tidak adanya
keadilan. Sedangkan Jakarta terus memberikan jawaban dengan mengirim
terus tentara atau pengiriman bala tentaranya. Dan penyelesaian Aceh
lebih dengan cara-cara represif oleh militer.
Sekarang pertanyaan besar, komisi itu bekerja untuk apa, tujuannya
apa, apa yang ingin dicapai. Apakah komisi ini didirikan berdasarkan
keinginan Gus Dur untuk membuka dialog dengan kelompok lain di luar
GAM, karena harus hati-hati jangan sampai komisi ini membuka dialog
dengan kelompok-kelompok lain di luar misalnya GAM, yang katanya mau
melakukan perundingan politik di Jenewa tgl 15 Pebruari depan, akan
melahirkan konflik horizontal. Artinya antara sesama orang Aceh akan
saling bertikai. Kalau Jakarta ingin cepat menyelesaikan, ya harus
ada upaya penegakkan hukum dan seret jenderal-jenderal yang terlibat
dalam kasus kekerasan di Aceh. Saya pikir itu. Nah kemudian,
memperkuat proses dialog karena komponen yang bersenjata di Aceh ini
'kan GAM,  GAM pun kita tidak boleh kesampingkan karena mereka
memiliki kekuatan senjata, dan yang melakukan kontak intens di Aceh
'kan antara GAM dan TNI POLRI. Beri peluang kepada mereka untuk
meredakan ketegangan, sehingga masyarakat sipil bisa diberi ruang
atau waktu untuk melakukan perbaikan terhadap kehidupannya.

[RN]: Lalu mengenai peranan militer ya. Kapolda Aceh mengumumkan akan
melakukan penegakkan hukum.

[RA]: Ya saya sepakat. LBH pertama kali mencetuskan bahwa harus ada
penegakkan hukum di Aceh. Tapi masalahnya, statement Kapolda itu
disesuaikan dengan berakhirnya jeda kemanusiaan kedua. Itu berarti
menurut kami, seolah-olah menafikan perundingan yang kemarin sudah
berlangsung antara RI dengan GAM. Akan ada ekses, akibat
penggeledahan untuk mencari senjata di dalam maklumat itu terhadap
masyarakat sipil. Di Aceh tidak ada masyarakat sipil mempunyai
senjata. Yang mempunyai senjata itu jelas GAM. Maka, apa mungkin GAM
akan menyerahkan ke RI. Ketiga, saya melihat ada ekses kekerasan
nanti. Maklumat Kapolda yang akan mengadakan penggeledahan dan
penyitaan, itu katanya tidak berdasarkan kepada KUHP karena kalau
merujuk kesitu, harus ada pegangan dari aparat, misalnya, harus ada
surat perintah penggeledahan, atau surat perintah dari pengadilan,
atau saksi dan sebagainya.

Demikian wawancara dengan Ruf Rijadi, direktur LBH Banda Aceh.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke