---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Senin 29 Januari 2001 15:00 UTC



** DEMONSTRASI MENENTANG PRESIDEN WAHID DI JAKARTA

** 14 SANDERA DIBEBASKAN DI IRIAN JAYA

** SEBAGIAN WILAYAH GEMPA DI INDIA,MASIH BELUM DIJAMAH REGU
PENYELAMAT

** TOPIK GEMA WARTA: TNI SAAT INI TIDAK MAMPU LAKUKAN KUDETA

** TOPIK GEMA WARTA: PROTES DI JAKARTA MALAH TERARAH TERHADAP GOLKAR



* DEMONSTRASI MENENTANG PRESIDEN WAHIS DI JAKARTA

Polisi Indonesia menggunakan gas-gas air mata untuk membubarkan
ribuan mahasiswa yang mencoba menyerbu gedung DPR/MPR, Jakarta. Para
demonstran menuntut pertanggung jawaban Presiden Abdurrahman Wahid
sekitar skandal Buloggate dan Bruneigate dan reformasi total.
Sementara ratusan pendukung Wahid juga berkumpul di depan gedung
DPR/MPR. Polisi sempat membubarkan demonstrasi, tetapi menurut berita
terakhir para mahasiswa sedang mempersiapkan aksi-aksi baru.
Sebelumnya Presiden mengatakan aksi demo tidak mengubah pendapatnya.
Sementara itu anggota DPR  melangsungkan sidang paripurna tertutup
untuk menentukan masa depan Wahid. Mereka membicarakan kesimpulan
yang diambil Pansus Buloggate dan Bruneigate. Jumat lalu diberitakan
sebagian besar anggota Pansus percaya bahwa Gus Dur terlibat. DPR
akan mengumumkanm secara resmi hasil penyidikan Pansus, Kamis
mendatang.


* 14 SANDERA DIBEBASKAN DI IRIAN JAYA

Kelompok Willem Onde yang menyandera 17 orang di pedalaman Merauke,
Irian Jaya, Senin ini membebaskan 14 orang di antaranya. Demikian
diberitakan polisi setempat. Saat ini mereka masih menahan dua orang
warga Korea Selatan dan satu warga Indonesia. Ke-17 orang tersebut
diculik dua minggu lalu, dan kesemuanya adalah pegawai perusahaan
penebangan kayu milik Korea Selatan. Para penyandera menuntut uang
satu juta dolar dan penarikan mundur pasukan TNI dari wilayah
tersebut. Dengan tiga sandera terakhir kelompok tersebut akan mencoba
mendesak pertemuan dengan Presiden Abdurrahman Wahid.


* SEBAGIAN WILAYAH GEMPA DI INDIA, MASIH BELUM DIJAMAH REGU
PENYELAMAT

Tiga hari setelah gempa bumi hebat di India, regu-regu penyelamat
masih belum mencapai sebagian wilayah bencana. Terutama desa-desa
yang terletak di wilayah berawa-rawa di sepanjang jalur pantai
Gujarat. Menurut para penduduk yang selamat, kerugian yang diderita
sangat besar. Sementara itu semakin kecil kemungkinan masih ditemukan
korban yang selamat dari bawah puing reruntuhan. Tetapi tahun lalu,
enam hari setelah gempa bumi di Turki, regu penyelamat masih
menemukan korban yang selamat. Ahad kemarin di kota Bhuj ditemukan
lima orang yang masih hidup, antara lain seorang ibu dan anaknya yang
berusia 7 tahun.

Jumlah korban yang tewas diperkirakan mencapai 20.000 orang. Hingga
sekarang telah 6000 mayat yang dikebumikan. Ratusan ribu penduduk
kehilangan tempat tinggal mereka. Pemerintah India memperkirakan
kerugian mencapai satu setengah milyard dolar.


* DELEGASI UNI EROPA TIBA DI MYANMAR

Senin ini, delegasi Uni Eropa tiba di Myanmar untuk kunjungan selama
tiga hari. Di ibukota Yangoon, para utusan Uni Eropa akan berbicara
dengan pimpinan militer dan para anggota oposisi. Kunjungan ini
dilakukan pada saat hubungan antara rejim militer dan pihak oposisi
mulai sedikit membaik. Awal Februari utusan khusus PBB untuk Birma,
Razali Ismail mengumumkan, dalam waktu dekat akan dilangsungkan
perundingan resmi antara pihak pemerintah dan oposisi Myanmar. Pihak
oposisi yang dipimpin oleh pememang hadiah Nobel Aung San Suu Kyi,
selama 10 tahun terakhir ditekan secara sistematis oleh rejim militer
di Yangoon.


* UNILEVER JUAL ANAK PERUSAHAAN KE CAMPBELL SOUP

Konglomerat bahan makanan dan bahan pencuci Unilever menjual anak
perusahaan yang memproduksi sup dan saus siap jadi. Konglomerat
Amerika Serikat, Campbell Soup, membeli sejumlah merek antara lain
Royco, dengan harga lebih dari satu milyard dolar. Unilever harus
menjual cabang produksi ini, atas desakan Badan Kongkurensi Eropa,
setelah konglomerat tersebut membeli produsen bahan makanan Amerika
lainnya, Bestfoods, tahun lalu.


* KECELAKAAN KAPAL DI LAUT HITAM

Sedikitnya 22 orang tewas setelah kapal yang mereka tumpangi
tenggelam di Laut Hitam. Menurut pemerintah Ukraina, 29 penumpang
lainnya masih belum ditemukan. Kapal penumpang asal Ukraina ini
mengabarkan kerusakan dan kemudian tenggelam tidak jauh dari
Semenanjung Krim. Para penumpang sedang dalam perjalanan dari kota
Istambul Turki menuju kota pelabuhan Ukraina, Jevpatoria. Enam orang
lainnya, antara lain kapten kapal, berhasil menyelamatkan diri dengan
menggunakan perahu penyelamat.


* TNI SAAT INI TIDAK MAMPU LAKUKAN KUDETA

INTRO: Polisi sempat menggunakan gas airmata terhadapi kelompok pro
dan anti Presiden Abdurrahman Wahid yang berdemonstrasi di depan
gedung DPR, di mana anggotanya mulai mempelajari laporan Pansus
Buloggate/Bruneigate. Mungkinkah Gus Dur dijatuhkan dan TNI kemudian
menggunakan kekuatan untuk melakukan kudeta. Berikut analisa Harold
Crouch, pakar militer dari Australian National University:

Harold Crouch [HC]: Saya belum yakin bahwa mereka akan mengeluarkan
memorandum. Saya kira belum tentu PDI misalnya akan mendukung,
pemerintah itu yang bisa menjatuhkan Gus Dur. Sampai sekarang
kelihatan para politisi, main politik saja juga.

Radio Nederalnd  [RN]: Jadi dengan kata lain Gus Dur akan lolos
begitu?

HC: Belum pasti, tapi kelihatan begitu. Bahwa barangkali keputusan
yang diambil oleh DPR memang agak berat bagi Gus Dur. Tetapi apakah
ini akan membentuk memorandum yang menjurus kepada Sidang Istimewa
MPR, saya belum yakin. Karena Megawati sampai sekarang tidak
menunjukkan sikap bahwa dia mau menjatuhkan Gus Dur. Dan tanpa
dukungan PDI, saya kira Sidang Istimewa tidak dapat diadakan. Banyak
yang mengatakan Gus Dur akan memperbaiki penampilan beliau. Jadi saya
kira desakan gerakan Poros Tengah, akan terus mendesak supaya Sidang
Istimewa diadakan.

Memang ada tokoh-tokoh, misalnya tokoh pemuda di Golkar  dan PDI yang
juga cenderung ke arah itu. Tetapi saya kira, politik biasa akan
berjalan terus saja. Boleh jadi kalau Gus Dur punya sikap yang
terlalu kostant, tapi nanti kalau ada DPR mungkin nanti akan
dikeluarkan memorandum.

RN: Karena sejauh ini memang Gus Dur tidak terlalu ko-operatif?

HC:Ya, sangat tidak kooperatif. Dia selalu mengatakan bahwa ini
sistem presidensial, bukan parlementer. Jadi DPR tidak mempunyai hak
untuk menjatuhkan presiden. Hal ini memang betul. Tetapi yang agak
luar biasa dalam sistem politik di Indonesia, konstitusi Indonesia,
sebagian besar anggota DPR merangkap sebagai anggota MPR. Jadi
walaupun mereka tidak bisa menjatuhkan Gus Dur sebagai anggota DPR,
mereka memang bisa sebagai anggota MPR. Jadi ini yang harus
diperhatikan. Gus Dur selalu mengatakan seolah-olah mereka tidak
punya hak sama sekali.

Tetapi mungkin di belakang itu, Gus Dur juga pandai main politik. Dia
sudah membuat perhitungan. Seperti dikatakan tadi bahwa Megawati
belum siap atau belum bersedia untuk bergerak mendukung usaha untuk
menjatuhkan Gus Dur. Mungkin sekali Megawati tidak mau mengambil
tindakan karena dia takut, sekiranya beliau menjadi presiden, besok
Poros Tengah dan Golkar mungkin akan mencoba menjatuhkan dia.

RN: Andaikata Gus Dur toh dijatuhkan dan Megawati menjadi presiden,
itu pasti militer jelas merangkulnya?

HC: Memang ada kecenderungan tertentu, yang kurang senang sekarang
dengan Gus Dur. Mereka lebih dekat dengan Megawati. Memang. Tapi
siapa yang merangkul pihak siapa?

RN: Sebesar apa kemungkinan militer akan bertindak dan menggunakan
kekuatannya?

HC: Saya kira sekarang mereka masih tidak bisa bertindak. Jadi
sekiranya tentara campur tangan dan kalau ada kup misalnya, pasti
akan mencetuskan demonstrasi besar-besaran. Bukan saja di Jakarta,
tapi di seluruh Indonesia. Mungkin kemudian bisa terjadi kerusuhan.
Saya kira mereka sudah belajar dari pengalaman bulan Mei 1998, di
mana mereka tidak bisa mengatasi keadaan. Dan saya kira banyak di
antaranya tidak mau. Jadi kalau peran  politik, pengaruh politik
tentara sekarang, sebetulnya di DPR di mana ada 38 anggota. Jadi
mereka bisa mempengaruhi keputusan DPR melalui anggotanya. Itu yang
saya rasa tentara pada saat ini tidak mampu mengadakan kudeta.

RN: Karena?

HC: Karena mereka tidak cukup bersatu padu. Karena mereka takut akan
menimbulkan reaksi yang besar dari masyarakat. Tetapi yang agak
mengkhawatirkan mungkin ada unsur-unsur tertentu di dalam tentara,
yang memainkan peran sebagai provokator dalam peristiwa Sara dan
sebagainya. Ini mungkin terjadi. Tetapi tidak sampai kepada kudeta
itu.


* PROTES DI JAKARTA MALAH TERARAH TERHADAP GOLKAR

Suara-suara yang menuntut agar partai Golkar dibubarkan, membuat
kalangan DPP partai beringin itu ketakutan. Salah seorang Ketua DPP
Golkar Mahadi Sinambela kemarin balik menuding, tuntutan itu tidak
proporsional dan kekanak-kanakan. Koresponden Syahrir mengirim
laporan berikut dari Jakarta:


Seperti diberitakan baru-baru ini, dalam suatu diskusi LSM Indemo, di
Jakarta, salah seorang pemimpin mahasiswa Yogya mengusulkan agar para
penjahat Orde Baru di dalam Golkar sebaiknya jangan ditahan tetapi
dihilangkan saja secara tetap. Ketua DPR Akbar Tandjung kemarin pun
buru-buru membantah keras tudingan Ikatan Alumni UI atau ILUNI bahwa
aksi-aksi demo anti-Gus Dur, terutama yang dimotori BEM UI, 'diotaki'
olehnya, dengan dukungan dana sejumlah konglomerat bermasalah. Akbar
minta agar hal itu dibuktikan.

Sementara  ini sejumlah mahasiswa UI mengaku dibiayai mantan Menteri
Keuangan Soeharto, Fuad Bawazier. Sedangkan mahasiswa di
kampus-kampus luar Jakarta menyebut nama Fanny Habibie. Maka tidaklah
mengherankan jika pada sejumlah aksi massa pro-Gus Dur baik di
Jakarta, Jawa Barat dan Yogya diserukan agar Golkar dibubarkan saja.
Di Yogya ribuan massa pro-Gus Dur membawa pelbagai spanduk
diantaranya ada yang berbunyi: Bubarkan Golkar penipu rakyat. Golkar
menjadi persembunyian sisaNULLsisa Orde Baru. Dan segera habiskan
Orde Baru. Awas penyusupan Orde Baru di Golkar. Di Jakarta pun
Haryadi Dharmawan cs dari Iluni, Ikatan Alumni Universitas Indonesia,
juga menuntut Golkar dibubarkan.

Sebelumnya Yudil Herry, tokoh KAHMI Jakarta juga sudah meminta agar
Golkar dibubarkan. Demikian juga Ketua Partai Murba Hadidjojo
Nitimihardjo yang mengatakan sejak dulu ia sudah meminta agar Gus Dur
membuat dekrit pembubaran partai Orde Baru itu. Tetapi Gus Dur justru
merangkul Akbar Tandjung dkk, katanya. Kini bukan hanya
kelompok-kelompok pro-Gus Dur seperti PRD, Famred dan Forkot yang
meminta pembubaran Golkar dan pengadilan terhadap seribu penjahat
Orde Baru, tetapi juga kelompok-kelompok garis keras Islam yang anti
Gus Dur pun menuntut hal itu. "Kita harus basmi orang-orang Golkar
yang berlindung dibelakang Ansor dan Banser", kata seorang tokoh
pemboman BCA. Disebutkan pula nama-nama Sarwono Kusumaatmaja, arsitek
politik Orde Baru dan mantan Sekjen Golkar yang sekarang duduk di
kabinet, Juga Liem Bian Koen, mantan tokoh Golkar yang kini menjadi
cukongnya Gus Dur dan Marzuki Darusman aktivis Opsus Golkar. Gus Dur
yang juga pernah duduk dalam fraksi Golkar di MPR meski sebagai
utusan golongan juga disebutkannya.

Gus Dur kemarin memang sudah menegaskan tidak akan mengundurkan diri.
Hingga kemarin posisi Gus Dur di DPR tetap goyah meski kuat di
jalanan. Rakor Polkam Senin kemarin pun membahas aksi massa yang
marak dilakukan di Gedung DPR/MPR. Namun seolah mau menenangkan
rakyat, KSAD Jenderal TNI Endriartono Sutarto menjelaskan tak ada
pembicaraan yang luar biasa dalam rakor yang berlangsung selama lima
jam lebih itu. Ini tentu tidak sepenuhnya benar. Kalau Gus Dur sudah
mulai mengerahkan massanya berarti ia sudah merasa dirinya melemah.
Karena itu ia kini merangkul orang-orang Soeharto di militer. Mahfud
MD, Menteri Pertahanan yang berasal dari pulau  Madura, suatu basis
NU, terpaksa menegaskan, saat ini jika politisi sipil gagal
menyelesaikan konflik politik skandal Bulog dan Brunei secara damai,
maka militer dimungkinkan mengambil alih pemerintahan. Apalagi jika
terjadi aksi massa, untuk menurunkan Presiden Wahid, kata Mahfud
seolah menakut-nakuti rakyat. Mahfud menegaskan pula, saat inilah
momentum pembuktian mampu atau tidaknya ulama Islam memimpin Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Bila gagal, jangan harap tim pemimpin
Islam bisa tampil lagi. Ini lagi-lagi menunjukkan ketakutan Mahfud
pada Poros tengah dan HMI-KAMMI.

Sementara itu kemarin malam ribuan mahasiswa yang sebelumnya
menggelar aksi di DPR/MPR, kemudian berkumpul di Universitas
Trisakti, Jl. Kiyai Tapa, Grogol, Jakarta Barat. Lebih dari 20
universitas di Indonesia menyatakan sikap, saat ini mahasiswa dalam
posisi netral, tidak mendukung maupun kontra terhadap Presiden
Abdurrahman Wahid. Melalui Presiden Mahasiswa Trisakti, Andre
Rosyadi, mahasiswa mendukung Pansus Buloggate-Bruneigate namun dalam
sudut pandang yang obyektif. Sehingga apa yang benar akan dikatakan
benar dan yang salah akan dikatakan salah. Mereka juga menyatakan,
untuk menjalankan agenda reformasi jilid dua, termasuk pengadilan
Soeharto dan kroni Orde Baru serta menindak praktek-praktek kolusi,
korupsi dan nepotisme. Dalam kesempatan tersebut, Andre membantah
bahwa gerakan reformasi jilid dua terutama yang dilakukan oleh Usakti
dibiayai Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Arifin Panigoro. Menurutnya,
mahasiswa tetap berjuang pada kekuatan moral dan tidak berpihak pada
kepentingan manapun. Sesuai rencana, mahasiswa akan menggelar mimbar
bebas di kampus Usakti pada 31 Januari mendatang.

Kemarin, Kesatuan Pemuda Indonesia Timur juga bergerak di Slipi,
dekat Gedung DPR, mereka juga menuntut sisa-sisa Golkar dan rezim
Orba disingkirkan. Demikian pula  penentang rezim Orba lainnya
seperti Frarob (Front Aksi Anti Rezim Orba), Jara Jaringan Aksi
Rakyat), dan Front Kota. Di antara poster yang dibawa tertera: "Mari
hancurkan sisa-sisa Orba, Ginandjar, Akbar, Alvin dan Ade Komarudin."
Usai melakukan aksi di DPR/MPR, Senin petang, ribuan mahasiswa dari
beberapa elemen mahasiswa 'menyerbu' kawasan Cendana selama 15 menit.
Seribu orang mahasiswa yang menamakan diri mereka sebagai "Mahkamah
Rakyat", membagikan brosur yang isinya antara lain menyoroti
penyelesaian tentang masalah yang ditinggalkan Orde Baru dan menuntut
pemulihan nama baik para keluarga yang dituduh terlibat G30 S/PKI. Di
Makassar basisnya Golkar, tuntutan mundur terhadap Presiden
Abdurrahman Wahid disuarakan sekitar 600 mahasiswa  di Gedung DPRD
Sulawesi Selatan.

Tampaknya aksi-aksi pro dan anti Gus dur ini akan berlangsung terus
dalam hari-hari mendatang ini. Terjadinya insiden-insiden tertentu
bisa merubah arah demonstrasi. Tetapi nampaknya yang pasti siapa pun
yang menang tidak bisa mencegah aksi-aksi pro-reformasi para
mahasiswa dan elemen-elemen lain. Dan pada akhirnya orang-orang
Golkar yang paling banyak mengeluarkan uang justru akan dilanda oleh
aksi-aksi anti Orde Baru. Karena baik yang pro maupun anti Gus Dur
ingin agar keadilan ditegakkan dan yang akan menjadi kambing hitam
atas pelbagai persoalan yang menumpuk adalah orang-orang Golkar yang
hingga kini belum meminta maaf kepada rakyat. Uang pada akhirnya
tidak akan mempan meredam aksi-aksi rakyat yang kecewa pada elit
politik di eksekutif dan legislatif dan bahkan di yudikatif.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke