---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Kamis 08 Februari 2001 15:30 UTC



** DPA DESAK GUS DUR SERAHKAN KEKUASAAN KEPADA WAPRES

** GUS DUR AKAN KE JAWA TIMUR TENANGKAN MASSA

** PERDAMAIAN TIMUR TENGAH MENEMUI JALAN BUNTU

** TOPIK GEMA WARTA: GEJOLAK DI JAWA TIMUR: RAKYAT INGIN PERUBAHAN
YANG CEPAT

** TOPIK GEMA WARTA: BAHARUDDIN LOPA LEBIH COCOK UNTUK JAKSA AGUNG



* DPA DESAK GUS DUR SERAHKAN KEKUASAAN KEPADA WAPRES

Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) Achmad Tirtosudiro tidak
membenarkan tetapi juga tidak membantah bahwa pihaknya telah
mengirimkan surat kepada Presiden Abdurrahman Wahid tertanggal 6
Februari 2001 berisi beberapa saran kepada Presiden dalam menyikapi
memorandum DPR.
DPA dalam suratnya tersebut antara lain menyarankan; pertama,
menyerahkan sepenuhnya kewenangan Kepala Pemerintahan kepada Wakil
Presiden, yang selanjutnya disarankan dikukuhkan dengan Ketetapan
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), dan Presiden berperan sebagai
Kepala Negara.
Kedua, Presiden menyatakan diri sebagai Presiden non-aktif atas
pertimbangan kesehatan dan menyerahkan kewenangan kekuasaan kepada
Wakil Presiden, baik selaku Kepala Negara maupun Kepala Pemerintahan,
yang dikukuhkan dengan Ketetapan MPR.
Namun secara implisit Ketua DPA mengakui telah memberikan saran
tersebut kepada Presiden, Rabu kemarin di Binagraha.
Ketika didesak apa tanggapan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri
terhadap usulan DPA agar Presiden menyerahkan sepenuhnya kewenangan
Kepala Pemerintahan kepada Wakil Presiden, yang selanjutnya
disarankan dikukuhkan dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
(MPR), dan Presiden berperan sebagai Kepala Negara, Achmad mengatakan
bahwa Wapres menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Presiden.


* GUS DUR AKAN KE JAWA TIMUR TENANGKAN MASSA

Jumat besok, Presiden Wahid akan datang ke Pasuruan untuk menenangkan
massa setempat, karena aksi unjukrasa di daerah tersebut sangat kuat.
Presiden ingin menenangkan masyarakat agar aksi-aksi massa tidak
berlanjut dengan kekerasan.
Sementara itu, politisi muda di DPR menyesalkan peristiwa kekerasan
yang terjadi di Jawa Timur kemarin dan menyebutnya sebagai tindakan
brutal. Mereka juga meminta kepada aparat keamanan untuk menindak
tegas para pelakunya.
Hal itu terungkap dalam jumpa pers beberapa politisi muda dari
berbagai fraksi di DPR yang berlangsung di gedung Nusantara I, hari
ini.
Mereka menuntut agar Presiden Abdurrahman Wahid mengeluarkan
pernyataan sikap kepada para pendukungnya agar menghentikan tindakan
brutal maupun anarkis.
Dalam pertemuan itu, Yasril Ananta Baharudin, Ketua Komisi I DPR
mengusulkan kepada Kapolri Jenderal Polisi S Bimantoro untuk
mengganti atau memutasi Kapolda Jatim karena dinilai tidak mampu
menciptakan rasa aman di daerah tersebut.


* PERDAMAIAN TIMUR TENGAH MENEMUI JALAN BUNTU

PM Israel terpilih Ariel Sharon tidak menerima usul perdamaian yang
telah dirintis pendahulunya Ehud Barak, khususnya dasar-dasar yang
diletakkan pada konferensi di Taba, Mesir, bulan lalu.
Dalam perjanjian Taba, Israel dan Palestina hampir mendekati
kesepakatan bersama.
Penasihat Sharon mengatakan pemerintahan baru tidak terikat dengan
kesepakatan yang sebelumnya sudah dicapai dengan Palestina. Pemimpin
partai Likud itu dengan keras menolak pembagian Yerusalem, satu
bagian untuk Israel dan satu bagian lagi untuk Palestina.
Sharon juga menolak usul Suriah agar Israel mengembalikan Dataran
Tinggi Golan ke Palestina. Israel menduduki Dataran Tinggi Golan
selama perang enam hari tahun 1967.


* GUS DUR SEBUT BAHARUDDIN LOPA DAN TODUNG MULYA LUBIS MENGGANTIKAN
YUSRIL IHZA MAHENDRA

Kini beredar dua nama yang akan menggantikan Yusril Ihza Mahendra
yang dipecat selaku Menteri Kehakiman dan hak Asasi Manusia. Presiden
Abdurrahman Wahid menyebut dua nama yaitu Prof Dr Baharuddin Lopa
yang kini Duta Besar RI untuk Arab Saudi dan Dr Todung Mulya Lubis,
pakar hukum dan hak asasi.
Seusai rapat kabinet siang tadi, Sekretaris Kabinet Marsilam
Simanjuntak dalam penjelasannya mengenai calon pengganti Yusril Ihza
Mahendra mengatakan lebih baik menunggu dalam satu-dua hari ini, dan
posisi Yusril masih sebagai Menteri Kehakiman dan HAM sampai ada
kepastian siapa penggantinya.
Sementara itu, Sekretaris Negara Djohan Effendi menegaskan bahwa 99%
Baharuddin Lopa akan dipilih Presiden Wahid menggantikan Yusril Ihza
Mahendra sebagai Menteri kehakiman dan HAM.
Sebagaimana diketahui Presiden, Rabu kemarin, memutuskan untuk
memberhentikan Menkeh dan HAM Yusril Ihza Mahendra karena menganggap
Yusril sering menyampaikan ucapan atau pernyataan yang tidak sejalan
dengan Persiden Wahid.


* OSAMA BIN LADEN MERUPAKAN ANCAMAN TERBESAR UNTUK AMERIKA SERIKAT

Agen Dinas Rahasia Amerika, CIA menilai teroris Osama bin Laden
sebagai ancaman paling besar terhadap keamanan Amerika Serikat.
Dalam laporannya kepada Senat Amerika Serikat, kepala CIA George
Tenet mengatakan Bin Laden berusaha membeli uranium untuk membuat bom
nuklir.
CIA juga melaporkan bahwa meskipun ancaman terorisme yang didukung
oleh suatu negara dapat diatasi, namun tetap ada beberapa kelompok
kecil yang memiliki akses ke teknologi modern. Kelompok-kelompok ini,
demikian CIA, sulit dilacak.
CIA juga mengecam Cina, Rusia dan Korea Utara yang menjual teknologi
militer kepada musuh-musuh Amerika, misalnya terhadap Iran.


* PEMBERONTAK ETNIS ALBANIA BERSEDIA BERUNDING DENGAN BEOGRAD

Pemberontak etnis Albania di bagian Tenggara Serbia bersedia
melakukan perundingan dengan Beograd menyangkut Lembah Presovo.
Pemberontak yang ingin menduduki tiga kota di kawasan bebas militer
Serbia di perbatasan, telah melakukan aksi kekerasan dalam beberapa
bulan terakhir.
Hari Selasa lalu pemerintah Serbia menyatakan kesediaannya untuk
berunding dengan pemberontak.
Para milisi Albania mendesak agar dilakukan upaya pengantaraan
internasional, seperti juga penempatan pasukan perdamaian
internasional di kawasan perbatasan yang dipersengketakan.


* FALUN GONG HARAPKAN AKAN BERTEMU DENGAN DELEGASI BELANDA

Gerakan spiritual Falun Gong mengharapkan, pertemuan dengan delegasi
Belanda, yang sempat dibatalkan itu, akan dapat dilaksanakan segera.
Jurubicara Falun Gong mengatakan sangat menyesal bahwa pertemuan yang
menurut rencana akan dilaksanakan di Hong Kong pekan ini, harus
dibatalkan. Menteri Luar Negeri Belanda Jozias van Aartsen
membatalkan kunjungannya ke Cina karena pemerintah Cina tidak
menyetejui agenda pertemuannya dengan Falun Gong.
Pemerintah Cina hingga kini masih menganggap Falun Gong sebagai sekte
subversif.


* BRASIL ANCAM BATALKAN KESEPAKATAN DAGANG DENGAN NAFTA

Brasil sangat menyesal karena Kanada, Amerika Serikat dan Meksiko
melarang impor daging sapi dari Brasil.
Larangan ini mengakibatkan Brasil menderita kerugian lebih dari satu
juta dolar per minggu dari pendapat ekspornya. Brasil mengancam akan
membatalkan semua kesepakatan perdagangan dengan negara-negara yang
tergabung dalam Organisasi Perdagangan Bebas Amerika Utara, NAFTA.
Larangan impor itu dikeluarkan karena Brasil tidak dapat membuktikan
bahwa daging sapinya bebas BSE atau penyakit sapi gila.
Bagaimana pun belum terdapat kasus sapi gila di Brasil. Pemerintah
Brasil menuduh larangan impor Kanada tersebut diakibatkan karena
persengketaan industri pesawat terbang kedua negara.


* GEJOLAK DI JAWA TIMUR: RAKYAT INGIN PERUBAHAN YANG CEPAT

Ketua DPP Golkar Mahadi Sinambela, dalam jumpa pers di kantor DPP
Golkar di Jakarta, Kamis kemarin, menuding aksi pembakaran dan
pengrusakan sejumlah kantor DPD Golkar di Jawa Timur didalangi oleh
Partai Rakyat Demokratik (PRD). "Kami menduga kuat PRD berada di
belakang aksi tersebut, karena banyak selebaran di lokasi berasal
dari PRD. Massa NU itu kan organisasi Islam, dan Islam tidak
mengajarkan kekerasan, PRD memakai mereka," jelasnya. Lebih lanjut,
koresponden Syahrir mengirim laporan berikut dari Jakarta:

Mengenai keterlibatan PRD, ia menyatakan saat ia menjadi wakil partai
Golkar di Komisi Pemilihan Umum KPU pada 1999, PRDlah yang berseru
agar Golkar dibubarkan atau didiskualifiaksi dari Pemilu 1999. Namun
demikian Golkar tidak akan melakukan aksi balas dendam terutama
terhadap kantung NU di luar Jawa, Mahadi juga mengatakan bahwa
pembakaran di Jawa Timur tidak adil karena yang mengajukan usul
memorandum bukan hanya Golkar. "Jika massa NU tidak setuju
memorandum, jangan Golkar saja yang dibakar, karena memorandum juga
didukung oleh fraksi PDI P dan TNI/Polri," katanya.

Dalam kesempatan sama anggota Fraksi Golkar Ridwan Hisyam mengatakan,
sejak Kamis pagi telah ada tiga daerah yang meminta aksi balas
terhadap massa NU, namun berhasil dicegah. Tiga daerah itu adalah
Sumatera Utara, Nusatenggara Timur dan Irian Jaya. Hasil rapat Rabu
malam diputuskan bahwa Golkar tidak akan melakukan aksi balasan
secara fisik. Disebutkan telah terjadi provokasi oleh massa pendukung
Gus Dur. Aksi provokasi itu dilancarkan oleh pengurus parpol,
pimpinan organisasi keagamaan dan ormasnya pendukung Gus Dur.
Provokasi itu menurut Ridwan dilakukan melalui rapat di berbagai
tempat untuk mengerahkan massa besar-besaran. Untuk itu DPP Golkar
mengadukan persoalan tersebut kepada Kapolri agar diusut. Secara
kasar Ridwan menyebutkan kerugian Golkar akibat pengrusakan sebesar
Rp 10 miliar dan tengah dibentuk tim pencari fakta. Dalam kesempatan
tersebut dinyatakan bahwa aksi perusakan akan menjadi tanggung jawab
para penggerak aksi demo, dan merupakan pengalihan opini dari
tuntutan agar Gus Dur mundur.

Kalangan Fraksi TNI/Polri pun punya pendapat yang sama dengan Golkar.
Sebagai anak kandung TNI Golkar tentu punya pandangan yanga sama. TNI
pun menganggap PRD yang menggerakkan massa NU. Karena NU sudah
mengatakan massanya telah dilarang untuk bergerak. Sedangkan
bendera-bendera PRDlah yang nampak berkibar di seputar kantor Golkar
di Surabaya sebelum dibakar. Namun baik Golkar maupun TNI dan
sebagian menteri di kabinet tidak mengungkit soal bendera-bendera
ormas seperti PMKRI yang bersama massa rakyat mengepung dan menyegel
kantor Golkar di Yogyakarta kemarin. Menurut seorang tokoh NU wilayah
Jakarta Raya kini nampak sudah belangnya TNI yang erat bekerjasama
dengan Golkar. Mereka ingin menunjukkan jasa mereka kepada Megawati
agar bisa berbagi-bagi kekuasaan.

Megawati sendiri sudah mengeluarkan instruksi agar massa PDI
Perjuangan tidak ikut-ikutan melakukan aksi. Megawati nampaknya tidak
mau dituduh oleh Gus Dur bahwa ia menikamnya dari belakang. Tetapi
sebagai pribadi-pribadi tentu Mega tidak bisa melarang massa PDI
Perjuangan untuk bergerak. Maka di beberapa kota bisa dilihat
munculnya bendera-bendera GMNI. Ormas ini nampaknya merasa berdosa
karena pada tahun-tahun lampau, utamanya semasa Soeharto berkuasa,
kurang giat bergerak di jalanan.

Megawati kini tinggal menunggu kejatuhan Gus Dur dan kyai ini
menyerahkan tongkat estafet kepresidenen kepadanya. Tetapi mungkin
Mega tidak perlu menunggu lama-lama lagi mengingat sejak kemarin
semua faksi TNI sudah sepakat dan meminta Gus Dur untuk turun tahta.
Kesepakatan itu muncul pada pertemuan para perwira purnawirawan TNI
di Balai Sudirman. Mereka mendukung DPR supaya segera meminta MPR
menggelar Sidang Istimewa MPR. Para purnawirawan perwira TNI AD yang
antara lain terdiri dari faksi Wiranto, Prabowo, Try Sutrisno, Feisal
Tanjung, Hendro Priyono, Hartono, Basufi dll menginginkan agar KSAD
yang sekarang tetap bertahan. KSAD Endriartono Sutarto disuruh supaya
tetap bertahan dan jangan mau diganti.

Tetapi situasi politik Indonesia dari hari ke hari ibarat snapshots.
Potret-potret sesaat. Sekarang Gus Dur di bawah, besok di atas dan
seterusnya. Namun yang harus dilihat atau diperkirakan adalah filmnya
dalam jangka panjang. Sedikitnya tiga atau enam bulan ke depan.
Akankah Gus Dur bertahan dalam film itu? Tampaknya secara obyektif
harus dikatakan bahwa rakyat ingin perubahan yang cepat. Presiden
yang tidak mau melakukan reformasi harus minggir. Dan sudah bisa
dibayangkan bahwa Mega pun hanya akan bertahan satu atau dua tahun,
kalau tidak bisa segera menurunkan harga-harga dan memberikan
pekerjaan kepada jutaan rakyat penganggur. Dan untuk bisa melakukan
hal itu ia harus menangkap para penjahat Orde Baru dan menonaktifkan
Golkar. Jelas Mega tidak akan melakukan hal itu karena ia sekarang
bermitra dengan Orde Baru. Maka lagi-lagi rakyat Indonesia akan
melihat terjungkalnya seorang Presiden dalam satu atau dua tahun ke
depan.

Barangkali film baru itu pun hanya berdurasi selama enam bulan
seperti yang diramalkan Megawati sendiri. Tepatlah yang dikatakan
seorang diplomat Barat. The country is down. The people is down. The
government is down. (Negerinya terpuruk, rakyatnya terpuruk dan
pemerintahnya terpuruk, Red.) Tetapi kekuatan oposisi meningkat,
katanya.


* BAHARUDDIN LOPA LEBIH COCOK UNTUK JAKSA AGUNG

Presiden Abdurrahman Wahid menyebut nama Prof Dr Baharuddin Lopa,
Duta Besar RI untuk Arab Saudi, yang akan menggantikan Yusril Ihza
Mahendra sebagai Menteri Kehakiman dan HAM.
Menurut direktur PBHI Hendardi, Baharuddin Lopa lebih cocok untuk
Jaksa Agung.

Hendardi [H]: Saya kira publik umum mengetahui bahwa Baharuddin Lopa
adalah sosok yang keras, tegas, lurus dan jujur yah. Dan saya kira
cukup pandai, tentu saja. Dan di dalam kebutuhan masa transisi
demokrasi ini, saya kira, orang-orang seperti Baharuddin Lopa memang
diperlukan masuk dalam kabinet. Namun kalau melihat sikapnya yang
keras, tegas, tanpa kompromi, memang menurut saya, dia itu cocok
jabatan jaksa agung sebetulnya, yang memang dalam hemat saya,
institusi-institusi hukum publik seperti kejaksaan, kehakiman atau
mahkamah agung dan juga kepolisian memang tidak bisa lagi diisi oleh
orang-orang dari kekuatan lama atau oleh orang-orang yang punya
agenda-agenda politik tersendiri. Ini akan merepotkan penegakan
hukum, padahal penegakan supremasi hukum itu adalah jawaban
pertama-tama di dalam tuntutan reformasi itu sendiri.

Radio Nederland [RN]: Jadi sebagai menteri kehakiman dan HAM ini, dia
tidak akan berfungsi langsung untuk bisa menegakkan hukum. Jadi,
Bapak sayangkan hal itu?

[H]: Betul. Karena fungsinya lebih membangun atau menyiapkan suatu
sistem hukum. Merombak sistem hukum yang lama ke sistem hukum yang
baru. Dia bisa tentu melakukan hal itu, saya juga optimis. Tapi akan
lebih baik orang setegas dia itu, ditempatkan di jaksa agung. Tapi
juga ada syarat lain tentu saja, ya seperti saya katakan tadi, kalau
penegakan supremasi hukum ini menjadi agenda utama yang harus
dilakukan di dalam masa transisi demokrasi ini, pertama-tama
dilakukan adalah pembenahan aparat-aparat di institusi-institusi
hukum yang ada, terutama kepemimpinan. Dalam konteks demikian, kalau
katakanlah Baharuddin Lopa menjadi menteri kehakiman dan HAM,
sementara institusi hukum lain seperti kejaksaan, kepolisian atau
mahkamah agung masih diisi kekuatan-kekuatan lama, itu akan pincang,
tidak mungkin akan berjalan. Itu bisa diuji di dalam prakteknya.
Misalnya seorang jaksa menuntut koruptor kakap ini dengan tuntutan
berat, tapi ketika di pengadilan, dia bisa dilepaskan. Sebaliknya,
bisa saja kejaksaan memanfaatkan kesempatan itu kalau dia berasal
dari kekuatan lama dengan misalnya membuat konstruksi hukum atau
konstruksi dakwaan yang sangat lemah. Jadi, penegakkan keadilan tak
akan saya percaya kalau institusi-institusi hukum publik semacam itu,
tidak diisi oleh orang-orang yang punya komitmen kuat, integritas dan
jujur serta memiliki ketegasan. Kalau Baharuddin Lopa katakanlah
duduk sebagai menteri kehakiman, sementara jaksa agungnya masih dari
kekuatan lama, kapolrinya dari kekuatan lama, atau orang-orang punya
agenda politik tersendiri, atau mahkamah agungnya masih dipegang
kekuatan lama, itu supremasi hukum itu tidak akan jalan.

Demikian wawancara dengan Hendardi, direktur PBHI.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke