--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Sabtu 07 April 2001 12:20 UTC ** PRESIDEN WAHID SAMPAIKAN UCAPAN BELASUNGKAWA KEPADA KELUARGA KORBAN PANGKALAN BUN ** 29 ORANG POLISI NEPAL TEWAS DISERANG GERILYAWAN MAOIS ** JIANG ZEMIN IMBAU NEGARA AMERIKA LATIN SAMA-SAMA MENGHADAPI TATA EKONOMI DUNIA YANG ADIL ** TOPIK GEMA WARTA: BENTROKAN HORIZONTAL TAMPAKNYA SULIT DIHINDARI ** TOPIK GEMA WARTA: KEBIJAKAN RAGU-RAGU PEMERINTAH DALAM TANGANI ACEH * PRESIDEN WAHID SAMPAIKAN UCAPAN BELASUNGKAWA KEPADA KELUARGA KORBAN PANGKALAN BUN Presiden Abdurrahman Wahid menyampaikan belasungkawa atas tewasnya tiga anggota Korps Brigade Mobil (Brimob) di Pangkalan Bun, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Jumat kemarin. Belasungkawa Presiden Wahid itu dikemukakan Kapolri Jenderal (Pol) S Bimantoro, di Istana Negara, siang tadi usai bertemu Kepala Negara. Seperti diketahui, kemarin sekitar pukul 13.00, Ipda (Pol) Asep Dedi, Bripda (Pol) AE Rukman, dan Bharada (Pol) Rikho, tewas diserang massa ketika sedang berpatroli mengamankan kota Pangkalan Bun. Menurut Kapolri, sore tadi pukul 14.30 ketiga jenazah anggota tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusumah. Kapolri menjelaskan, ketiga anggota Brimob dari Kelapa Dua, Jakarta, melakukan berpatroli karena mendapat laporan sejumlah jalan dihambat oleh massa bersenjata. Pada saat itu yang berpatroli enam orang dan di belakang mobil patroli diikuti sebuah truk berisi anggota Brimob, namun dalam jarak yang jauh, tambahnya. Saat petugas patroli menegur massa yang menghadang jalan, lanjutnya, keenam Brimob tersebut diserang, tetapi berhasil dihalau sehingga dua orang melarikan diri. Namun, kemudian muncul sekitar 20 orang yang menyerang anggota Brimob hingga menyebabkan tiga tewas. Dijelaskannya, dalam insiden tersebut satu senjata api rakitan disita polisi, sementara 16 orang ditangkap. Sedangkan mengenai situasi secara umum di Pangkalan Bun, menurut Bimantoro, berdasarkan laporan Kapolda setempat, pagi tadi dan beberapa saat lalu, situasi sudah dapat diatasi dalam arti tidak ada gejolak lagi. Untuk menghindarkan insiden yang lebih jauh, ungkapnya, malam nanti di Pangkalan Bun polisi akan bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat. "Sebelumnya sudah ada pertemuan dengan para tokoh itu, tetapi tetap ada insiden yang menewaskan dua orang karena itulah pertemuan perlu ditindaklanjuti," ucapnya. * 29 ORANG POLISI NEPAL TEWAS DISERANG GERILYAWAN MAOIS Di Nepal, sekurangnya 29 orang polisi tewas ketika sebuah markas kepolisian di bagian barat ibukota Kathmandu diserang. Serangan itu dilakukan oleh kelompok Maois. Awal pekan ini sekitar 40 orang polisi tewas ketika para pemberontak Maois menyerang dua pos polisi di bagian barat Nepal. Gerilyawan Maois berjuang menggantikan sistem monarki negara itu dengan rejim komunis. Diperkirakan 1600 orang tewas sejak timbulnya gerakan maois tahun 1996 di Nepal. * JIANG ZEMIN IMBAU NEGARA AMERIKA LATIN SAMA-SAMA MENGHADAPI TATA EKONOMI DUNIA YANG ADIL Presiden Cina Jiang Zemin mengimbau negara-negara Amerika Latin untuk bekerjasama dengan Cina menghadapi apa yang disebutnya tata ekonomi internasional baru yang adil. Seruan itu disampaikan Zemin saat menghadiri jamuan makan siang di ibukota Chili Santiago pada hari kedua kunjungannya. Jiang Zemin dalam 12 hari ini akan mengunjungi enam negara Amerika Latin. Jiang Zemin juga berbicara di markas besar Komisi Ekonomi Amerika Latin dan Karibik, CEPAL. Pidatonya itu disampaikannya dalam bahasa Spanyol. * KOLUMBIA NEGARA PALING BERBAHAYA SEDUNIA Kolumbia tahun lalu kembali menjadi negara yang paling berbahaya di dunia. Menurut laporan pemerintah Kolumbia yang diterbitkan menjelang Hari Kesehatan Dunia, tahun lalu, 26 ribu orang yang berusia antara 14 sampai 30 tahun tewas karena kekerasan. Jumlah menunjukkan bahwa pembunuhan sebanyak 60 orang terjadi pada setiap 100 ribu penduduk. Itu berarti 12 kali lebih banyak daripada rata-rata jumlah internasional. Sebagian besar Kolumbia dikuasai kelompok pemberontak dan sindikat obat terlarang. * GERILYAWAN PEMBERONTAK KONGO MENARIK MUNDUR PASUKANNYA Di Republik Demokratik Kongo, gerilyawan pemberontak Pembebasan Kongo, MLC, akan menarik mundur pasukannya sepanjang 15 kilometer dari perbatasan. Hal itu ditegaskan oleh Menlu Zimbabwe Stan Mudenge di ibukota Zambia Lusaka. Zimbabwe yang merupakan salah satu negara pendukung kelompok pemberontak di Kongo, sebelumnya telah berjanji akan menarik pasukannya. Penarikan pasukan yang berakhir Maret lalu, membuka jalan bagi ditempatkannya pasukan perdamaian PBB di negara itu. Konflik Kongo berlanjut karena beberapa kali kelompok pemberontak menolak kesepakatan perdamaian internasional. * RATUSAN DEMONSTRAN MENENTANG ZONA PERDAGANGAN BEBAS AMERIKA Di ibukota Argentina Buenos Aires lebih dari 10 ribu demonstran bentrok dengan polisi karena mereka memprotes rencana pembentukan zona perdagangan bebas Amerika. Para demonstran itu terdiri dari berbagai serikat pekerja, petani dan aktivis lingkungan dari berbagai negara Amerika Latin. Ratusan demonstran berusaha memasuki hotel tempat para menteri dari 34 negara Amerika mengadakan pertemuan mempersiapkan apa yang disebut Zona Perdagangan Bebas Amerika. Beberapa masalah genting masih mengganjal antara lain tarif perdagangan dan subsidi pertanian Amerika Serikat. * PENGADILAN SKOTLANDIA PERINTAHKAN AKTIVIS GREENPEACE TINGGALKAN KILANG PENGEBORAN MINYAK AMERIKA SERIKAT DI LAUT UTARA Pengadilan Skotlandia memerintah tujuh orang aktivis Greenpeace segera meninggalkan kilang pengeboran minyak Amerika Serikat di lepas pantai Skotlandia. Aktivis Greenpeace itu memprotes keputusan presiden Amerika Serikat George W Bush yang menarik dari dari kesepakatan iklim Kyoto. Presiden Bush menolak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Greenpeace mendesak seratus perusahaan Amerika untuk melakukan penekanan terhadap presiden Bush agar menjalankan apa yang dioar-oarkannya selama kampanye lalu yaitu tentang lingkungan hidup. * BENTROKAN HORIZONTAL TAMPAKNYA SULIT DIHINDARI Intro: Sementara Gus Dur kemarin sibuk memaksa Jaksa Agung Marzuki Darusman untuk menangkap dua tersangka baru dan merangkul Rachmawati Sukarno, lawan-lawannya giat mencari calon Wapres yang cocok. Berikut laporan koresponden Syahrir dari Jakarta. Poros Tengah dan PDI-Perjuangan sudah yakin Megawati akan menjadi Presiden setelah Sidang Istimewa digelar. Kini yang menjadi soal tinggal siapa yang menjadi Wapres. Pihak Poros Tengah percaya Megawati pun tidak akan bertahan lama. Karena itu posisi Wapres mendatang sangat vital. PDI Perjuangan tampaknya untuk sementara ini bisa menerima jika Ketua Umum PPP yang menjadi Wapres. Demikian pula Fraksi Reformasi. Mereka menjagokan Hamzah Haz mengisi posisi Wapres, jika kelak Wapres Megawati menggantikan Presiden Abdurrahman Wahid. Menurut ketuanya, Hatta Rajasa, F-Reformasi tak akan memaksakan Ketua Umum DPP PAN Amien Rais menempati cawapres. "Saya kira, kita tidak akan mencalonkan Pak Amien. Selain mewakili partai terbesar ketiga, pencalonan Hamzah Haz juga karena yang bersangkutan memiliki pengalaman sebagai anggota DPR, menteri, serta pernah dijuluki pendekar APBN", kata Hatta. Yang tak kalah penting, Hamzah Haz dinilai kritis dan memiliki integritas. Mencalonkan Akbar Tandjung, Ketua Umum DPP Golkar dirasa berat. Karena Akbar terlanjur identik dengan Golkar. Sementara partai beringin ini masih bagian dari masa lalu. Hamzah Haz memang merupakan Ketua Umum partai Islam terbesar di Indonesia. Bagi Megawati, suara PPP dibutuhkannya sebagai pengganti suara PKB. PKB sudah jelas akan beroposisi. Partai-partai Islam lain yang sudah hampir pasti akan mendukung Megawati adalah PBB dan Partai Keadilan. Bagi Megawati suara dari partai-partai Islam ini ditambah dengan suara dari Fraksi TNI/Polri sudah cukup untuk memperoleh single majority (mayoritas penuh, Red.) di DPR/MPR. Hamzah Haz pun dibutuhkan Megawati terutama karena latar belakang NU-nya. Dengan demikian diharapkan warga Nahdliyin secara bertahap akan mendukung kembali Megawati. Hamzah pun berasal dari luar Jawa. Tepatnya dari Kalimantan Barat. Tetapi kalangan PAN mengatakan, kalau dilihat dari segi itu sebenarnya Megawati juga sudah mewakili luar Jawa karena ia berdarah Bali dan Sumatera. Dengan demikian tentunya bisa saja Amien Rais juga dicalonkan sebagai Wapres atau Yusril yang berasal dari Sumatera dijadikan calon kedua. Persatuan front anti Gus Dur jelas bisa retak sebegitu mereka mulai bicara soal wapres. Bukan rahasia lagi bahwa pihak tentara pun mengincar posisi Wapres. Kapan lagi ada tentara bisa menjadi presiden kalau tidak melalui jalur Wapres atau suatu kudeta. Sementara ini nama Hamzah Haz merupakan figur yang tepat untuk kursi Wapres. Tetapi bagi golongan-golongan minoritas Hamzah Haz jelas tidak bisa diterima. Sebagaimana dikatakan seorang tokoh Kristen/Katolik dari PDI-Perjuangan, "Sewaktu Habibie berkuasa kita sudah ditekan. Apalagi jika Hamzah yang berkuasa", katanya. Sebaliknya kalangan Islam lain melihat mundurnya Gus Dur sebagai presiden sebenarnya merugikan ummat Islam karena ia akan diganti presiden yang sesungguhnya sekuler. Karena itu presiden berikut setelah Megawati haruslah berasal dari partai Islam. Kasus 11 November pun sempat membicarakan mengenai calon Wapres. Dan nama Hamzah Haz-lah yang muncul. Namun pembicaraan itu masih dalam taraf wacana karena nama Akbar Tanjung pun sempat muncul. Namun meski Akbar Tanjung itu mantan Ketua HMI, namun karena keterlibatannya dengan Soeharto di waktu lampau, nampaknya masih sulit untuk menerima Akbar sebagai Wapres. Hamzah Haz memang lebih cocok untuk berpasangan dengan Megawati karena ini merupakan perpaduan golongan nasionalis dengan golongan agama Islam. Tetapi jika situasi berubah menjadi rusuh dan tak terkendalikan, maka peta bumi politik Indonesia yang ditentukan di Jakarta tentu akan berubah. Bisa saja keadaan berubah sedemikian rupa hingga militer yang dibutuhkan sebagai Wapres atau mungkin juga sebagai Presiden. Bagi kalangan reformis asli, keadaan ini tentu akan lebih baik karena bersama massa NU dan sebagian besar massa PDI Perjuangan bisalah dimulai dengan gerakan reformasi kedua. Dengan latarbelakang ini pula harus dilihat mengapa Gus Dur kemarin pergi menemui Rachmawati dan Sukamawati Sukarnuputri. Massa NU, kelompok-kelompok minoritas, ditambah massa Sukarnois Rachmawati dan Sukmawati serta masa pemuda mahasiswa reformis sejati bisa saja menjatuhkan pemerintahan Megawati dan Hamzah Haz dalam itungan bulan. Memang, bentrokan horizontal tampaknya sudah sulit untuk dihindari. * KEBIJAKAN RAGU-RAGU PEMERINTAH DALAM TANGANI ACEH Sejak dulu Aceh selalu menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Pada jaman Soekarno, rakyat Aceh menyumbangkan sebuah pesawat untuk perjuangan. Namun, orang Aceh selalu merasa dikecewakan pemerintah pusat. Pada masa itu pula, muncul pemberontakan untuk memisahkan diri. Walaupun ditumpas, gerakan untuk memisahkan diri terus muncul sampai saat ini. Padahal, pemerintahan masa Soeharto telah begitu keras memberantas gerakan separatis. Akibat kebijakan Daerah Operasi Militer Soeharto pula, perlawanan semakin besar dan kekecewaan sebagian orang Aceh terus meningkat. Operasi militer masa Soeharto itu telah meninggalkan duka yang dalam bagi orang Aceh. Adalah pemerintahan Abdurrahman Wahid yang kini bertanggung jawab menyelesaikan masalah Aceh. Awalnya, Presiden Wahid selalu mengedepankan dialog dengan orang Aceh. Wahid telah membuat sejarah baru melakukan pembicaraan damai antara pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka. Sesuatu yang tak pernah ada pada masa sebelumnya. Namun, upaya Wahid ini tidak didukung tentara. Akibatnya, kebijakan Wahid terlihat setengah-setengah. Tokoh Gerakan Aceh Merdeka Tengku Kamaruzzaman menyatakan kebijakan pemerintahan Wahid bermata dua. Di satu sisi melakukan dialog, tetapi di sisi lain kekuatan bersenjata masih digunakan. Tengku Kamaruzzaman: Kita lihat dalam keterangan, selalu pemerintah RI menyatakan ingin memecahkan optik Aceh itu dengan secara dialog. Tetapi pada pihak lain di tataran lapangan, itu selalu mencari markas GAM, melakukan patroli-patroli ke desa-desa menanyakan markas GAM. Dan ini sangat bertentangan dengan semangat dialog. Kalau memang dikatakan AGAM itu bersenjata, jelas ia memang. Tapi kalau ingin diselesaikan dengan cara dialog, tentu harus ada semangat untuk melakukan dialog itu sendiri. Tidak untuk melumpuhkan. Pernyataan orang GAM itu semakin benar, ketika pekan lalu, pemerintahan Wahid memutuskan untuk mengirim tentara ke Aceh untuk menghadapi GAM. Pengiriman ini berkaitan dengan sebuah operasi militer terbatas yang belakangan berubah menjadi operasi keamanan terbatas karena orang Aceh trauma dengan militer. Menteri Pertahanan Mahfud mengatakan rencana pemerintah itu hanya dilihat sisi negatifnya saja. Padahal menurut Mahfud, pengiriman tentara hanya sebagian kecil dari program pemerintah dalam menyelesaikan Aceh. Menteri Mahfud: Militer itu hanya seperenam dari program itu, dan itu kecil sekali. Tetapi media massa menulis judulnya ada operasi militer. Sehingga semuanya ribut. Maka kemarin istilahnya diganti, Operasi Keamanan dan Penegakan Hukum. Itu saja. Saya ingin katakan kepada Anda bahwa saya sering mendapat telepon dari tokoh-tokoh Aceh, yang di media massa itu menyatakan menolak operasi militer, tapi dia telepon saya, "Teruskan Pak, operasi militer. Saya berkata begitu itu di koran karena saya takut, keluarga saya diancam dibunuh dan sebagainya". Pelaksanaan operasi keamanan terbatas mendapat dukungan penuh dari tentara. Tentara terlihat gatal menyaksikan Gerakan Aceh Merdeka semakin leluasa beraksi di negeri Serambi Mekah itu. Panglima TNI Laksamana Widodo mengatakan TNI siap melaksanakan operasi keamanan terbatas. Laksamana Widodo: Nah ini keputusan Sidang Kabinet yang memberikan penugasan kepada TNI untuk melakukan tugas-tugas penaggulangan keamaman, membantu Polri dalam pemulihan keamanan di Aceh. Ini karena memang secara faktual, kita harus melihat bahwa ada gangguan keamanan pada tingkat kwalitas tertentu, yang di dalam penangannya sudah bukan merupakan lagi tugas-tugas rutin kepolisian. Sebagaimana kita harus obyektif melihat, ada satu gangguan keamanan yang dilakukan oleh gerombolan bersenjata separatis di Aceh. Namun, rencana pemerintah itu mendapat penolakan keras dari orang Aceh. Mulai dari masyarakat awam, tokoh agama sampai gubernur. Seorang ulama terkemuka Aceh Tengku Baihaqi Daud menilai kebijakan pemerintah Wahid untuk mengadakan operasi keamanan terbatas di Aceh sangat merisaukan. Baihaqi Daud: Kalaulah diberlakukan operasi militer terbatas di Aceh, dikhawatirkan kalau-kalau berakibat seperti DOM di masa lalu. Di mana masyarakatnya trauma-trauma masa DOM itu sampai terkesan hingga hari ini. Oleh karena itu diminta untuk penyelesaian Aceh tidak dilakukan secara kekerasan, atau pun dikesampingkan secara kekerasan. Karena setiap terjadi kekerasan selalu dampak buruknya kepada masyarakat yang tidak berdosa. Apalagi operasi keamanan ini dilaksanakan karena urusan ekonomi. Sebuah perusahaan minyak dan gas Exxonmobil Oil berhenti berproduksi, karena merasa tidak aman. Padahal, Exxonmobil setiap bulan menyumbangkan devisa triliunan rupiah untuk negara. Inilah yang membuat pemerintah seperti kebakaran jenggot dan merencanakan operasi keamanan terbatas. Namun, sampai saat ini operasi keamanan terbatas belum dilakukan. Pemerintah Wahid kembali ragu-ragu menghadapi penolakan masyarakat Aceh dan kecilnya dukungan internasional. Pemerintah Amerika Serikat yang menjadi ukuran dukungan oleh Wahid ternyata lebih suka penyelesaian Aceh melalui dialog tanpa campur tangan militer. Bagaimanakah kebijakan akhir pemerintahan Wahid terhadap Aceh? Apapun itu, kepentingan ekonomi dan politik jangan sampai mengorbankan nasib orang Aceh. Tim liputan 68H melaporkan untuk Radio Nederland. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------