--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia
Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Senin 12 November 2001 14:50 UTC ** PAPUA BARAT DILANDA KERUSUHAN SETELAH TERBUNUHNYA THEYS ELUAY ** PASUKAN OPOSISI AFGANISTAN BERGERAK MAJU KE KABUL ** YASSER ARAFAT IMBAU PENINGKATAN CAMPUR TANGAN DUNIA INTERNASIONAL ** TOPIK GEMA WARTA: MASALAH SEMEN PADANG: APA YANG BISA DIKERJAKAN LAKSAMANA SUKARDI? ** TOPIK GEMA WARTA: KASUS PEMBUNUHAN THEYS ELUAY: TELUNJUK KEPADA PEMERINTAH * PAPUA BARAT DILANDA KERUSUHAN SETELAH TERBUNUHNYA THEYS ELUAY Kerusuhan terjadi di Papua Barat setelah menginggalnya pemimpin Papua Theys Hiyo Eluay. Penduduk kota tempat tinggal Eluay, Sentani, menurut para saksi mata, membakar toko-toko dan gedung-gedung. Sementara itu polisi sudah berhasil mengendalikan keamanan. Pesawat-pesawat dari Jakarta terpaksa mendarat di tempat lain, karena alasan keamanan. Eluay ditemukan tewas Ahad kemarin, setelah diculik oleh sekelompok pria yang tak dikenal di dekat kota Jayapura. Menurut para pengacaranya, di tubuh almarhum ditemukan bekas-bekas penyiksaan. Eluay adalah ketua Presidium Dewan Papua yang menyatakan kemederkeaan Papua Barat tahun lalu. Karena itu dia diadili. Pemerintah berjanji akan menyelidiki kasus kematian Eluay. * PASUKAN OPOSISI AFGANISTAN BERGERAK MAJU KE KABUL Pasukan oposisi Afganistan secara perlahan-lahan bergerak maju menuju ibu kota Kabul. Menurut mereka, pihaknya berhasil menghancurkan kubu-kubu Taliban di Utara Afganistan. Serangan terhadap Kabul ini didukung oleh Angkatan Udara Amerika yang bertubi-tubi membombardir garis-garis pertahanan Taliban. Salah seorang komandan Aliansi Utara mengatakan, belum ada rencana untuk memasuki Kabul. Tujuan serangan ini adalah untuk menyingkirkan pertahanan Taliban di sekitar Kabul. Sementara itu tentara oposisi sudah menaklukkan semua provinsi di Afganistan bagian Utara. Satuan-satuan Aliansi Utara sudah menaklukkan kota Herat, Afganistan Barat. Di kota ini dikabarkan masih terjadi pertempuran secara sporadis. * YASSER ARAFAT IMBAU PENINGKATAN CAMPUR TANGAN DUNIA INTERNASIONAL Pemimpin Palestina Yasser Arafat menghendaki agar dunia internasional lebih banyak mencampuri urusan proses perdamaian di Timur Tengah. Kalau ini tidak terjadi, maka hubungan antara Israel dan Palestina semakin eksplosif, tegas Arafat di depan Sidang Umum PBB. Arafat menuduh Israel melakukan teror dan pembersihan etnis. Arafat juga mengucapkan terima kasih kepada presideh AS George Bush atas pidatonya Sabtu lalu. Dalam pidato itu Bush mengatakan bahwa dirinya berharap pada suatu ketika akan berdiri negara Palestina. Namun Bush masih menolak bertemu dengan Arafat di sela-sela Sidang Umum PBB itu. Menurut seorang pejabat Amerika, alasannya karena Bush menginginkan agar Arafat lebih tegas menangani kekerasan. Kemarin seorang warga tewas di kota Kfar Hess, Israel Tengah, ketika seorang yang diduga orang Palestina menembaki sebuah mobil. Senin pagi ini tentara Israel membunuh seorang anggota Hamas dalam sebuah serangan terhadap sebuah desa Palestina di Tepi Barat Sungai Yordan. * WTO CAPAI KESEPAKATAN TENTANG OBAT MURAH BAGI NEGARA BERKEMBANG Negara-negara anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) para prinsipnya sudah mencapai kesepakatan tentang penyediaan obat murah bagi negara-negara berkembang. Obat-obatan itu terutama terdiri dari obat aids, malaria dan tbc yang biasanya terlalu mahal bagi negara ketiga karena hak paten. Menurut sumber dari konferensi WTO di Qatar, persetujuan sudah hampir tercapai, tetapi seorang perunding Amerika mengatakan, terlalu dini untuk mengatakan demikian. Negara-negara berkembang seperti India, Brasil sempat mendesak agar perjanjian WTO mengenai perlindungan hak paten diubah. Perubahan itu akan memungkinkan negara-negara berkembang membeli dan malah memperoduksi obat-obat dengan murah. * TRIBUNAL YUGOSLAVIA DI DEN HAAG TAMBAH DAKWAAN TERHADAP MILOSEVIC Dakwaan terhadap mantan presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic ditambah. Jaksa Utama Tribunal Yugosalavia di Den Haag, Belanda, Carla Del Ponte mendakwa Milosevic terlibat melakukan genosida di Bosnia. Ini merupakan dakwaan terberat terhadap Milosvevic. Milosevic diadili karena peranannya dalam perang di Kosovo dan Kroasia. Dalam sidang-sidang pendahuluan Milosevic selalu menampik tuduhan. Dia selalu mengatakan, bahwa dirinya tidak mengakui keabsahan tribunal. Sidang pengadilan utama dijadwalkan 12 Pebruari mendatang. Mantan Laksamana Miodrag Jokic berada di perjalanan menuju Tribunal di Den Haag untuk melapor secara suka rela. Jokic dituduh menembaki Dubrovnik pada 1991 dan dianggap bertanggung jawab atas kematian puluhan warga sipil di kota pelabuhan Kroasia itu. * PEMILIHAN PRESIDEN BULGARIA TIDAK BUAHKAN PEMENANG UNGGUL Pemilihan presiden di Bulgaria tidak menghasilkan calon yang yang meraih status mayoritas mutlak. Oleh karena itu Ahad minggu depan akan digelar putara kedua pemilihan. Putaran kedua ini bakal menjadi ajang pertarungan antara presiden sekarang, Peter Stojanov dan pemimpin Partai Sosialis BSP, Georgi Parvanov. Diduga kedua calon akan sama kuat. Menurut jajak pendapat, Stojanov dan Parvanov Ahad kemarin meraih suara yang hampir sama banyaknya. Hasil penghitungan suara pertama yang resmi akan diumumkan malam ini. * PEMBERONTAK ETNIK ALBANIA KEMBALI SANDRA 25 WARGA MAKEDONIA Pemberontak etnik Albania di Makedonia pagi ini kembali menyandera 25 orang warga di barat daya negeri itu. Kemarin mereka sudah menyandera enam puluh orang warga Makedonia, yang sementara 13 orang sudah dibebaskan. Para penyandera menuntut dibebaskannya tujuh orang pemberontak, yang ditangkap polisi Makedonia kemarin. Penangkapan itu terjadi meski sudah diumumkan amnesty. Akibat pertempuran yang terjadi menyusul penangkapan itu, tiga orang polisi meninggal dunia. Persetujuan damai yang dicapai dua bulan lalu belum ditandatangani secara resmi. Mayoritas orang Makedonia menganggap pejuang etnik Albania itu sebagai teroris dan menolak persetujuan itu. Rencana pemungutan suara yang sangat penting tentang hal itu di Parlemen Makedonia, ditunda. * IPAR RAJA GYANENDRA TEWAS AKIBAT KECELAKAAN HELIKOPTER Ipar raja Nepal Gyanendra meninggal dunia akibat kecelakaan helikopter. Belum jelas apa penyebab kecelakaan ini. Putri Prekshya, 49 tahun, adalah adik bungsu ratu Komal. Pesawat yang juga berpenumpang empat orang lainnya itu, jatuh tidak lama setelah mengudara di danau Rara, di barat daya Nepal. Kecelakaan helikopter ini terjadi lima bulan setelah kasus pertumparan darah di istana raja di ibu kota Kathmandu. Ketika itu delapan anggota kerajaan ditembak mati oleh putra mahkota Dipendra, yang kemudian membunuh diri. * MASALAH SEMEN PADANG: APA YANG BISA DIKERJAKAN LAKSAMANA SUKARDI? Laksamana Sukardi Menteri Negara Pembinaan BUMN akhir-kahir ini diterpa persoalan BUMN. Dalam hal ini pemisahan antara PT Semen Padang dan semen Gresik. Laksamana dinilai gagal karena tidak mampu menghasilkan dana-dana yang sangat dibutuhkan pemerintah untuk menutupi defisit anggaran pada APBN 2001. Laksamana dinilai tidak mampu menangani suatu masalah yang krusial. Akibatnya persoalan PT Semen Padang menjadi sebuah preseden yang bisa memicu preseden yang sama di daerah-daerah lain. Rencana pemerintah menjual saham PT Semen Gresik kepada Cemex SA, perusahaan semen asal Mexiko ini dimaksudkan untuk memperoleh dana 520 juta dolar atau Rp5 triliun untuk menutup defisit anggaran yang mencapai Rp54,1 triliun pada APBN 2001 melalui pelaksanaan put option (hak menjual saham pada harga tertentu) tersebut. Namun belum lagi batas waktu 'put option' berakhir, DPRD dan Pemerintah Daerah Sumatra Barat nekat mengeluarkan maklumat pengambilalihan Semen Padang. Maklumat yang ditetapkan dalam rapat paripurna istimewa DPRD beberapa waktu lalu didukung oleh sejumlah fraksi dan organisasi Islam dan adat. Keputusan tersebut menyebutkan terhitung sejak 1 November 2001 untuk sementara waktu Semen Padang berada di bawah penguasaan masyarakat dan diserahkan ke Pemda Sumatra Barat. Dan itu diawasi oleh DPRD sampai dilaksanakan spin-off atau dilepasnya Semen Padang dari Semen Gresik. Masyarakat Sumatra Barat berharap Semen Padang dikembalikan sebagai BUMN yang berdiri sendiri. Maklumat Masyarakat Sumatera Barat ini membuat dunia bisnis dan investasi langsung terguncang. Tindakan yang dilakukan oleh sekelompok masyarkat Sumatera Barat ini menjadi batu sandungan bagi pihak pemerintah yang sedang mengupayakan agar para investor mau membeli aset-aset di Badan Penyehatan Perbankan Nasional dan juga privatisasi terhadap sejumlah BUMN. Negara-negara yang tergabung dalam CGI yakni lembaga pemberi bantuan bagi Indonesia, mengecam kejadian tersebut. Secara hukum, Semen Gresik, termasuk Semen Padang, dimiliki pemerintah pusat, Cemex, yang merupakan penghasil semen terbesar nomor tiga di dunia. Di samping itu publik pun memiliki andil di dalamnya. Pemerintah daerah sama sekali tidak memiliki saham di sana. Laksamana yang masih muda dan kurang berpengalaman itu kendati sempat geram kini terpaksa harus bersikap akomodatif terhadap maklumat tersebut. Sebenarnya preseden PT Semen Padang bukan semata kegagalan Laksamana, tapi juga para ekonom mafia Orde Baru. Tim yang dipimpin oleh Menko Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti dan didukung oleh Emil Salim, yang dibentuk sebelum maklumat tersebut muncul, telah gagal mengantisipasi dan mengeluarkan rumusan yang tepat dari tuntutan rakyat daerah. Mereka sadar bila rakyat Sumatera Barat mendesak Semen Padang menjadi BUMN murni, pemerintah harus menyuntikkan dana US$ 300 juta atau Rp 3 triliun. Bagi masyarakat Sumatera Barat tuntutan itu sendiri, bila dipenuhi, sebenarnya menguntungkan Semen Padang yang merupakan kebanggan masyarakat. Sebab, dengan menjadi BUMN murni, Semen Padang tidak perlu membayar utang-utang. Selama ini Semen Gresik yang memberikan jaminan atas pinjaman Semen Padang. Jumlahnya sekitar US$ 50 juta kepada bank-bank asing. Perlu diingat pula bahwa penolakan masyarakat Minang atas penjualan Semen Padang kepada pihak asing bukanlah yang pertama. Pengambilalihan Semen Padang dikhawatirkan Bank Dunia dan CGI akan menjadi preseden buruk yang menjauhkan Indonesia dari investor asing. Tetapi pemerintahan Megawati, khususnya Menteri Laksmana Sukardi tentu perlu memperhitungkan faktor pemilihan umum 2004. Cara penanganan kasus Semen Padang ini jelas akan mempengaruhi pula PT Semen Tonasa di Sulawesi Selatan yang juga akan dipertahankan oleh masyarakat Sulawesi Selatan. Sedangkan Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan merupakan target PDI Perjuangan untuk mendulang suara pada pemilu 2004 mendatang. Kedua propinsi ini sulit dimenangkan oleh PDI Perjuangan, partai Megawati dan Laksamana Sukardi. PRRI dicetuskan oleh divisi Banteng ditahun-tahun 1956. Sedangkan Permesta dicetuskan di Makassar, Sulawesi Selatan 1957. Masalah otonomi daerah dengan sentimen daerahnya sangat kental di dua propinsi ini. Maka mungkin untuk bisa menang dalam pemilu 2004 mendatang, pemerintah Megawati harus rela mengeluarkan dana sebanyak 3 triliun rupiah untuk menjadikan PT Semen Padang menjadi sebuah BUMN. Bukanlah konglomerat sekelas Sinivasan yang dekat dengan Istana pun bisa memperoleh 3 triliun rupiah dengan mudah. * KASUS PEMBUNUHAN THEYS ELUAY: TELUNJUK KEPADA PEMERINTAH Intro: Sudah banyak kasus pembunuhan berlangsung di tanah Papua, tetapi hampir tidak ada satu kasus pun terungkap dengan jelas. Apakah sekarang kasus pembunuhan Theys Eluay akan terungkap? Berikut penjelasan pengacara Anum Siregar yang berkali-kali menegaskan hanya berbicara dalam konteks hukum, sementara Theys Eluay justru menjadi korban kasus judisial. Anum Siregar (AS): Kami mendampingi beliau sejak awalnya. Pernah sekali dalam proses persidangan, kemudian yang intensif adalah ketika beliau ditahan pada tanggal 29 November tahun lalu. Beliau ditangkap dan ditahan dengan tuduhan makar yang sampai saat ini masih menjalani proses pengadilan di pengadilan negeri Jayapura. Radio Nederland (RN): Menurut ibu siapa sebenarnya kalangan yang memusuhi pak Theys ini? AS: Kami tidak berani berasumsi seperti itu. Saya pikir setiap orang hidup pasti punya musuh. Dan untuk seorang Theys Hiyo Eluay, ketua Dewan Presidium Papua, ketua Lembaga Adat, dan juga oleh orang Papua dianggap sebagai bapak bangsa Papua, justru persoalannya sangat komperensip. Tidak sesederhana kita membuat kesimpulan. Jadi saya tidak berani mengatakan musuhnya siapa. Saya tidak berani mengatakan itu. RN: Kalau menurut Ibu apa dampak pembunuhan terhadap Theys Eluay ini di Papua? AS: Yang sederhana sekali yang bisa kita lihat adalah munculnya begitu banyak simpatik dan solidaritas rakyat Papua. Di gedung DPRD ada sekitar enam sampai tujuh ribu massa yang memberikan dukungan luar biasa dengan air mata, dengan doa, dengan tangis dan macam-macam perasaan. Dan ini harus kita cermati dengan baik. Karena bisa jadi solidaritas, simpatik masyarakat ini bisa menimbulkan aksi-aksi yang negatif. Dan karena itu saya kira satu hari sejak pak Theys meninggal begitu banyak perubahan yang terjadi seperti akumulasi massa yang besar. Itu baru kita lihat dari hal yang gampang dilihat, yang kasat mata. Saya pikir banyak yang justru lebih substansi dari itu yang harus kita pelajari. RN: Apakah itu bisa mengarah pada makin cepatnya kemerdekaan Papua dalam arti Papua lepas dari NKRI? AS: Dalam konteks itu saya kira itu lebih banyak bernuansa politik. Saya ini kuasa hukumnya. Jadi saya kira saya hanya berada pada frame (kerangka, red) hukum. Itu lebih tepat kalau ditanya kepada Presidium Papua sendiri. RN: Selama ini sudah banyak terjadi pembunuh di tanah Papua, tetapi hampir tidak ada kasus pembunuhan yang terungkap secara tuntas. Seberapa jauh kita bisa berharap pembunuhan pak Theys akan bisa terungkap? AS: Ya kita juga sebenarnya ada pikiran seperti itu. Tetapi sekali lagi di satu sisi bagaimana pun juga kami masih berharap bahwa kasus itu terungkap. Karena itu kami butuh dukungan semua orang, semua pihak, semua institusi untuk bersama-sama mengungkapkannya. Walaupun di sisi lain kami merasa bahwa ada perasaan pesimis dari tim pembela sendiri. Apakah benar-benar bisa terungkap, kami juga berada pada dua pandangan seperti itu. RN: Kalau begitu menurut Ibu apa syaratnya supaya kasus pembunuhan terhadap pak Theys Eluay ini bisa terungkap? AS: Yang pertama kita harus bekerja mengungkapkan itu secara profesional. Kemudian kita lebih banyak mengolah data dan juga mengumpulkan begitu banyak bukti-bukti yang saya pikir satu sama lain akan berkaitan. Dan bagaimana kemampuan kita untuk mengolah bukti-bukti yang ada, di samping profesionalisme kerja kita dan yang paling utama adalah kita harus jujur dan bertanggung jawab, punya moral bertanggung jawab untuk menyelesaikan kasus ini. RN: Jamannya sekarang sudah berubah bu ya. Papua misalnya sudah memperoleh otonomi khusus. Nah, apakah ini mempunyai dampak pada pembunuhan terhadap pak Theys Eluay ini? AS: Saya pikir itu....kalau ditanyakan setiap orang pasti berbeda ya. Dan sekali lagi. Hal ini silakan tanya kepada Presidium Dewan Papua. Kami berada pada frame hukum. Dan mencoba untuk bicara dalam konteks hukum saja. RN: Tapi konteks hukumnya adalah bahwa Papua sekarang sudah memperoleh otonomi khusus. Nah apakah itu membawa pengaruh terhadap pembunuhan ini? AS: Saya kira persoalannya tidak sesederhana itu. Jarak antara otonomi khusus dan pak Theys terbunuh itu kan jarak yang sangat dekat. Kita tidak tahu sebelum itu ada begitu banyak hal yang terjadi. Dan kita juga tidak tahu setelah itu akan begitu banyak hal yang terjadi. RN: Ini kan tidak pernah diharapkan oleh Ibu kan? AS: Yang kami sebagai tim pembela sangat sesalkan adalah mungkin dalam konteks itu adalah bahwa pak Theys dan keempat rekannya ini kan sedang menjalani proses hukum. Beliau berusaha menjunjung tinggi proses kukum. Kemudian yang sangat disayangkan adalah di satu sisi terjadi proses ekstra judisial terhadap beliau. Padalah kita sedang berusaha menjunjung tinggi supermasi hukum. Pemerintah sedang berusaha untuk populer di mata rakyat Papua, bisa diterima di mata rakyat Papua. Kan paling tidak kami khawatir ini akan berdampak. Lho, katanya pemerintah mau menegakkan supermasi hukum. Pak Theys dan kawan-kawan diproses. Tepapi kok di sisi lain ada kasus ekstra judisial seperti itu. Paling tidak akan mempengaruhi kepercayaan orang Papua terhadap pemerintah RI. RN: Jadi telunjuk ini mengarah ke pemerintah juga akhirnya? AS: Ya mau tidak mau akan kembali ke pemerintah. Karena pak Thyes sendiri kan tidak bisa dipisahkan sebagai hanya Theys seorang kepala keluarga, tapi Theys yang ketua Dewan Presidium Papua, Thyes yang ketua LMA, yang onduafi besar. Itu kan hal-hal yang sangat berpengaruh dalam kehidupan Theys. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------