--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia
Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Senin 03 Desember 2001 14:30 UTC ** SULAWESI KEMBALI DILANDA KEKERASAN AGAMA ** PRESIDEN ISRAEL IMBAU AGAR PEMIMPIN DUNIA KUCILKAN YASSER ARAFAT ** KONFERENSI PBB TENTANG AFGANISTAN DI BONN CAPAI KESEPAKATAN ** TOPIK GEMA WARTA: GUS DUR DIDESAK UNGKAPKAN KESEPAKATANNYA DENGAN TOMMY ** TOPIK GEMA WARTA: PASUKAN JIHAD MENGUBAH STRATEGI PENYERANGAN; POSO DAN TENTENA KEMBALI BERGOLAK * SULAWESI KEMBALI DILANDA KEKERASAN AGAMA Pelbagai kelompok muslim ekstremis menyerang setidaknya enam desa Kristen di Sulawesi Tengah. Tiga belas ribu penduduk diperkirakan melarikan diri. Evakuasi itu diselenggarakan oleh gereja-gereja setempat karena di daerah itu tidak ada tentara atau polisi. Sementara itu 500 tentara sudah dikirim ke daerah di sekitar kota Poso, Sulawesi Tengah. Di sana sekitar tujuh ribu muslim ekstremis berkumpul untuk mengadakan jihad terhadap umat Kristen. Minggu lalu tujuh orang meninggal dunia dan 50 ribu penduduk melarikan diri dari rumah mereka di kawasan tersebut. Sabtu lalu polisi di Jawa Timur menangkap kelompok muslim ekstremis, karena dituduh memiliki senjata. * PRESIDEN ISRAEL IMBAU AGAR PEMIMPIN DUNIA KUCILKAN YASSER ARAFAT Presiden Israel Moshe Katsav mengimbau para pemimpin dunia agar mengucilkan presiden Palestina Yasser Arafat. Dengan demikian ia ingin mendesak Arafat agar lebih tegas menindak kekerasan yang dilakukan oleh pihak Palestina, setelah terjadinya serangkaian aksi pembunuhan di Yerusalem dan Haifa akhir pekan lalu. Akibatnya dipastikan 25 orang meninggal dunia dan 2 ratus orang terluka. Ahad malam Arafat antara lain memberlakukan larangan membawa senjata dan menambah wewenang polisi . Sementara itu polisi Palestina sudah menangkap sekitar seratus orang ekstremis Islam. Kebanyakan yang tertangkap adalah anggota Jihad dan Hamas yang menyatakan bertanggung jawab atas aksi-aksi tadi. Hamas sendiri langsung mengecam pedas penangkapan tersebut. Karena kasus pemboman tersebut perdana menteri Israel Ariel Sharon segera kembali dari kunjungannya ke Amerika Serikat. Senin malam ini Sharon akan berpidato lewat televisi. * KONFERENSI PBB TENTANG AFGANISTAN DI BONN CAPAI KESEPAKATAN Para peserta konferensi PBB tentang Afganistan di Bonn, Jerman, mencapai kesepakatan tentang pembentukan pemerintahan sementara di Afganistan. Menurut para wakil Aliansi Utara, persetujuan itu akan ditandatangani oleh empat delegasi Afganistan besok. Kesepakatan itu antara lain bahwa seorang dari kelompok pendukung mantan raja Zahir Shah akan memimpin pemerintahan sementara selama setengah tahun. Kemungkinan kelompok pendukung raja akan menunjuk profesor Abdul Sattar Sirat sebagai perdana menteri. Aliansi Utara mungkin tetap memegang kementerian pertahanan. Jabatan-jabatan menteri akan dibagi secara adil antara pelbagai kelompok. Kapan pemerintahan sementara itu akan bekerja, belum jelas. Pemimpin Aliansi Utara dan mantan kepala negara Burhanuddin Rabbani konon mengusulkan agar koalisinya bertahan enam bulan lagi. Pemerintahan sementara tadi akan berkuasa sampai dewan kepala-kepala suku membentuk pemerintahan baru lagi untuk masa bakti dua tahun. Setelah itu akan digelar pemilihan umum. * TRIBUNAL YUGOSLAVIA DI DEN HAAG AWALI PERSIDANGAN KASUS SARAYEVO Tribunal Yugoslavia di Den Haag hari ini mengawali persidangan kasus-kasus kejahatan perang yang terjadi saat pengepungan Sarayevo. Tersangka yang diadili adalah mantan jenderal Serbia Bosnia Stanislav Galic, yang bertindak sebagai pemimpin operasi pengepungan pada awal tahun sembilan puluhan itu. Kota Bosnia, yang ketika itu di tangan muslim, sempat lebih dari tiga tahun ditembaki dari bukit-bukit di sekitar dengan artileri. Penembak-penembak jitu pun aktif, sehingga ada kasus-kasus yang mana pelbagai warga ditembaki di rumah mereka masing-masing lewat jendela. Menurut pemerintah Bosnia, operasi pengepungan Sarayevo itu menelan korban jiwa lebih dari 10 ribu orang. Kasus Galic ini merupakan kasus pertama yang pengadilannya dipimpin oleh seorang hakim Belanda. * UNI EROPA LANJUTKAN DIALOG POLITIK DENGAN KUBA Uni Eropa melanjutkan kembali dialog politik dengan Kuba. Demikian ditegaskan delegasi Uni Eropa yang dua hari belakangan mengadakan pembicaraan dengan pemerintah Kuba di Havana. Menurut pemimpin delegasi Jan de Bock, asal Belgia, kemungkinan besar dalam waktu dekat ini akan tercapai perjanjian kerjasama ekonomi. Kuba adalah satu-satunya negara Amerika Latin yang belum mengadakan perjanjian kerjasama dengan Uni Eropa. Sejak tahun lalu kontak antara Uni Eropa dengan Kuba sangat minimal. Tahun lalu pemimpin Kuba Fidel Castro membatalkan kunjungan sekelompok menteri Uni Eropa, karena pihak Uni Eropa mengkritik situasi hak asasi manusia di Kuba. * PEMERINTAH KOREA SELATAN AWALI PENYELIDIKAN KASUS PENGGELAPAN DANA PEMERINTAH Pemerintah Korea Selatan mengawali penyelidikan kasus penggelapan milyaran dolar dana pemerintah. Seratus orang warga tidak boleh ke luar negeri; 35 di antara mereka, semuanya adalah karyawan pelbagai bank dan perusahaan-perusahaan lain, menjadi tersangka. Mereka diduga mengantongi dana pemerintah yang dialokasikan sebagai bantuan bagi perusahaan-perusahaan mereka. Dana itu merupakan bagian dari program pemulihan untuk menghidupkan kembali ekonomi Korea Selatan yang sakit-sakitan. * GUS DUR DIDESAK UNGKAPKAN KESEPAKATANNYA DENGAN TOMMY Intro: Seperti yang sebelumnya diramalkan, Gus Dur kini mendapat tekanan besar untuk mengungkapkan pembicaraan yang pernah dilakukannya dengan Tommy, dan kesepakatan rahasia yang dihasilkan daripadanya. Maka terlihatlah gambaran yang menarik, dua orang mantan presiden akan harus berurusan dengan hukum, Habibie dalam soal dana non-bujeter Bulog dan Gus Dur soal Tommy. Melihat ini, mungkinkan Megawati sendiri tidak akan berurusan dengan aparat hukum? Koresponden Syahrir mengirim laporan berikut dari Jakarta: Wapres Hamzah Has kemarin menanyakan kepada Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar mengenai kelanjutan kasus Tommy. Da'i Bachtiar pun membantah keras tuduhan pers tertentu bahwa penangkapan Tommy merupakan rekayasa pihak kepolisian dengan keluarga Cendana. Kepada wartawan-wartawan ibukota, seusai bertemu Wakil Presiden Hamzah Haz, Da'i berjanji bahwa aparat kepolisian akan melakukan penyidikan secara transparan. Kapolri pada kesempatan itu membantah keras pemberitaan bahwa penangkapan Tommy merupakan rekayasa pihak kepolisian dan Cendana yang telah memberikan sogokan uang, agar nantinya hasil BAP Tommy dinyatakan tidak terkait dengan tuduhan-tuduhan yang ada. Karena itu, kata Da'i, Berita Acara Pemeriksaan nantinya, di samping ditandatangani oleh Tommy sebagai tersangka, juga disaksikan oleh penasihat hukum dan akan diuji oleh penuntut umum atau jaksa di pengadilan. Mengenai pemanggilan Gus Dur dalam kaitannya dengan kasus Tommy, Da'i meminta hal itu ditanyakan langsung kepada Kapolda Metro Jaya, karena itu lebih teknis lagi. Di tempat yang lain, ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR, Roy Jannis mengimbau Gus Dur agar melakukan klarifikasi tentang "deal" yang pernah dibuatnya dengan Tommy Soeharto secara hukum. "Sebaiknya Gus Dur jangan membantah Tommy melalui pers, tetapi langsung datang ke polisi atau lewat pengacaranya," katanya kepada pers di Gedung DPR/MPR Jakarta, Senin kemarin. Dengan demikian apabila Gus Dur membantah telah terjadi "deal" dengan putra bungsu Soeharto itu dalam "Pertemuan Borobudur", maka bantahan itu dilakukan lewat jalur hukum dan tidak sekedar pernyataan pers. Sebelumnya diberitakan bahwa kepada penyidik di Mapolda Metro Jaya, Tommy mengatakan bahwa dirinya memiliki bukti-bukti yang lengkap dan akurat tentang "deal" antara dirinya dengan mantan presiden itu. "Deal" itu disepakati di Hotel Borobudur pada tanggal 24 Oktober 2000, saat Gus Dur masih berkuasa dan menjabat Presiden RI. Namun, Gus Dur membantah tegas adanya "deal" itu. Mantan jurubicara Presiden Adi Masardi juga menuduh Polda sengaja merusak citra Gus Dur padahal jika Tommy kecewa pada Gus Dur itu haknya. Tetapi tetap saja pelanggaran hukum yang dilakukannya harus ia pertanggungjawabkan. Dikatakannya juga, salah satu bukti bahwa tidak ada "deal" antara Gus Dur dan Tommy dapat dilihat dari penolakan Gus Dur terhadap permintaan grasi Tommy. Namun Roy Janis yang pernah ikut aktif menjatuhkan Gus Dur, mengatakan, klarifikasi perlu dilakukan Gus Dur karena hal itu sudah menyangkut nama baiknya, dan agar tidak berkembang isu yang tidak bertanggung jawab serta mengarah ke fitnah. Janis yakin Gus Dur akan melakukan klarifikasi itu. "Walaupun Gus Dur masih terikat protokoler sebagai mantan presiden dan privasinya masih dilindungi, tapi dalam hal ini dan sebagai tokoh demokrat, dia pasti bersedia hadir di Polda," ujarnya. Roy Janis yang dikenal dekat dengan keluarga Megawati sudah pasti mendapat persetujuan dari Megawati untuk berbicara begitu. Menurut seorang anggota DPR yang lain, jika dalam kasus dana non-bujeter Bulog, Akbar Tandjung menyeret-nyeret nama B.J.Habibie, Indonesia akan melihat dua orang mantan presiden setelah Soeharto yang diperiksa aparat hukum. Roy Janis tentu menyadari pula bahwa mungkin di kemudian hari Presiden Megawati pun bisa saja diseret ke kepolisian atau kejaksaan untuk misalnya menjadi saksi dalam hubungannya dengan usaha KKN PDI Perjuangan di masa Pemilu 1999. Presedennya sudah ada. Pihak kejaksaan sudah memutuskan untuk mengirim seorang jaksa pemeriksa ke Jerman untuk menemui Habibie. Tetapi praktisi hukum Luhut Pangaribuan mengatakan kepada pers, pemeriksaan untuk BAP atau Berita Acara Pemeriksaan harus dilaksanakan di Indonesia. Jika hal itu dipaksakan, hasil pemeriksaannya tidak sah karena tidak memiliki kekuatan hukum, dan jaksa melanggar azas territorial dalam sistem hukum Indonesia. Jaksa pun bisa ditangkap kepolisian Jerman. Nampaknya urusan balas dendam politik belum hilang dari elit politik Indonesia yang tidak pernah mau belajar dari sejarah. * PASUKAN JIHAD MENGUBAH STRATEGI PENYERANGAN; POSO DAN TENTENA KEMBALI BERGOLAK Intro: Kerusuhan Poso semakin meluas. Beberapa desa pinggiran Poso mulai satu per satu dikuasai pasukan Jihad. Pengungsi kristen semua berkumpul di desa Tentena, dan kondisi mereka sangat memprihatinkan. Bagaimana situasi terakhir, berikut keterangan seorang warga Poso, Nur Kerompot kepada Radio Nederland. Nur Kerompot (NK): Informasi terakhir yang kami peroleh bahwa ada sekitar 13 ribu pengungsi di saat ini sudah dievakuasi oleh pikah keamanan, menyusul betrok dua kelompok desa di daerah sekitar kecamatan Poso Pesisir, Batalemba, Patinwanggu, Tangkura, Dewa'a, Sangginora dan Padalembara. Keterangan yang kami peroleh jumlah satuan keamanan yang diturunkan untuk melakukan evakuasi itu mencapai 4 SSK. Wilayah pesisir kabupaten Poso, kecamatan Poso Pesisir maksud saya, itu sebelumnya dihuni oleh sekitar 20 ribu jiwa. Saat ini sudah dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Seluruh bangunan rumah penduduk di daerah itu dibakar habis ketika konflik atau kerusuhan itu terjadi. Pada minggu kemarin sekitar pukul satu dini hari di desa Sepe dan Silanca, kecamatan Lege, dilaporkan telah terjadi kontak senjata antara kelompok Kristen dan kelompok Islam. Pihak keamanan belum dapat memastikan berapa jumlah korban yang jatuh akibat peristiwa tersebut. Aparat keamana tidak dapat berbuat banyak menghentikan dua kelompok yang saling baku tembak di dua daerah desa tersebut. Karena kelompok putih atau kelompok Islam yang menurunkan pasukan Laskar Jihad melakukan pola perubahan serangan yang tadinya pada pagi hari saat ini dilakukan pada malam hari. Sebelumnya juga mereka melakukan penyerangan pada pagi dan sore. Nah perubahan strategi ini maka ada kecenderungan upaya yang dilakukan oleh kelompok Laskar Jihad itu untuk mengurangi resistensi masyarakat sipil khususnya perempuan dan anak-anak. Dan saat ini aparat keamanan telah melakukan penjagaan ekstra ketat dan kemungkinan aparat keamanan yang terdiri dari TNI dan Polri akan menurunkan pasukan tambahan di daerah sekitar Poso Pesisir. Radio Nederland (RN): Mengapa aparat keamanan itu tidak berkutik dengan perusuh-perusuh? Apakah aparat keamanan diduga juga terlibat dalam insiden ini? NK: Banyak pihak yang sangat menyesalkan aparat keamanan lamban dalam menangani konflik yang terjadi baru-baru ini. Seharusnya aparat keamanan harus lebih awal melakukan upaya penyisiran terhadap daerah di sekitar Poso Pesisir, sehingga dua kelompok yang ada di daerah tersebut, yang bertikai maksud saya, itu dapat segera direlai. Karena dua kelompok yang melakukan pertikaian ini sudah menggunakan senjata api. Dan kemudian aparat keamanan yang disiagakan di daerah sekitar Poso Pesisir itu sangat minim. Bahkan TNI/Polri juga pernah menarik sejumlah pasukan Brimob dari wilayah sekitar itu. Sehingga masyarakat yang berada yang diserang oleh salah satu kelompok itu melakukan pengamanan sendiri atau mencari daerah-daerah yang aman di daerah hutan. RN: Konflik terakhir di Tentena di mana banyak sekali warga Kristen dan juga warga Katolik yang terungsi ke sana. Menurut Anda, yang terakhir itu kenapa? NK: Apa yang terjadi di Poso akhir-akhir ini sebenarnya merupakan akibat kumulasi dari sikap pemerintah yang kurang serius dalam menangani konflik Poso. Pertama kami melihat kenapa pasukan Laskar Jihad itu diizinkan masuk ke Poso. Kemudian di satu sisi selain pasukan Laskar Jihad diizinkan untuk masuk secara bebas, mungkin di satu sisi di kelompok Kristen sendiri masih terdapat senjata-senjata api yang setiap saat bisa digunakan untuk perang atau untuk melakukan upaya perlakuan terhadap satu sama lain. Nah ini yang menyebabkan sehingga kami melihat masalah yang terjadi di Poso itu merupkan akumulasi dari ketidakseriusan pemerintah dalam menangani konflik Poso. Itu pertama. Kedua aparat keamanan kenapa dinilai lamban dalam menangani setiap konflik? Pertama karena sistem koordinasi yang di bawah badan Polri saat ini memiliki jumlah pasukan yang relatif sangat terbatas. Sementara wilayah konflik di Poso itu sangat luas. RN: Tadi anda menyinggung pasukan Laskar Jihad yang diizinkan masuk oleh pemerintah setempat. Pasukan Jihad itu datang dari mana? NK: Itu pasukan Laskar Jihad datang dari wilayah Jawa. Mereka berkumpul dari Jawa masuk ke kabupaten Poso. Dan itu mereka masuk tidak secara bergerombol, tapi satu-satu gitu. Demikian Nur Kerompot , seorang warga Poso. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------