---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Jumat 07 Desember 2001 14:30 UTC



** PENDUDUK KRISTEN DESA TENTENA DI SULAWESI MINTA PERLINDINGAN TNI

** TUMPUAN TERAKHIR TALIBAN KANDAHAR JATUH

** ISRAEL MEMULAI LAGI SERANGAN TERHADAP PALESTINA

** TOPIK GEMA WARTA:  ADAKAH REMBUGAN SOAL KASUS BULOG DI KEJAKSAAN
AGUNG?

** TOPIK GEMA WARTA: PIHAK KEAMANAN TERPUKUL MUNDUR DI POSO

** TOPIK GEMA WARTA: NASIB PENGUNGSI POSO SEMAKIN MEMPRIHATINKAN



* PENDUDUK KRISTEN DESA TENTENA DI SULAWESI MINTA PERLINDUNGAN TNI

Penduduk kristen desa Tentena di Sulawesi meminta perlindungan TNI
karena mereka diancam oleh sekitar 1.000 muslim radikal. Awal pekan
ini para pengikut Laskar Jihad diusir dari kota Poso. Kamis kemarin
datang beberapa batalyon bantuan TNI dan Polri untuk meredam bentrok
kekerasan agama di kawasan tersebut. Pihak otorita setempat meminta
kaum muslim, yang terutama berasal dari Jawa Tengah, untuk
meninggalkan Sulawesi. Mereka sekarang sedang bergerak di hutan-hutan
menuju Tentena.


* TUMPUAN TERAKHIR TALIBAN KANDAHAR JATUH

Di Afganistan perang yang dimulai dua bulan silam tampaknya segera
berakhir. Tumpuan terakhir Taliban, Kandahar di Afganistan Selatan,
dan Spin Boldak di perbatasan dengan Pakistan jatuh. Di kompleks gua
di Tora Bora, Afganistan Timur, masih terjadi perlawanan. Juga di
sejumlah tempat lain yang masih dikuasai Taliban, pasukan Taliban
juga menyerah kepada pasukan oposisi. Di Kandahar sisa pasukan
Taliban mulai menyerahkan senjata mereka. Menurut seorang pejabat
Taliban, akibat  pemboman berat Amerika dalam pekan-pekan lalu,
dipastikan 10.000 jiwa tewas di sekitar kota tersebut. Penyerahan
dicapai Kamis kemarin, dalam perundingan antara Taliban dan pemimpin
baru pemerintah peralihan Hamid Karzai. Jiwa pemimpin Taliban, mullah
Mohammad Omar akan dijamin. Menurut para pemimpin baru Afganistan, ia
bersama para pejabat tinggi Taliban akan diadili oleh suatu
pengadilan internasional. Tentang nasib teroris yang paling dicari,
Osama bin Laden belum diketahui. Dinas rahasia Amerika memperkirakan
ia melarikan diri ke luar Afganistan.


* ISRAEK MEMULAI LAGI SERANGAN TERHADAP PALESTINA

Israel memulai lagi serangan balasan terhadap Palestina. Pesawat
tempur Israel F-16 menembaki markas polisi Palestina di kota Gaza,
yang melukai 18 orang. Menurut pihak Israel di kompleks itu dibuat
peluru-peluru mortir. Tentara Israel lebih lanjut memasuki kota Khan
Yunis di Jalur Gaza bagian Selatan. Mereka mengeledah rumah-rumah dan
melakukan penangkapan. Kamis kemarin pihak Israel mengatakan,
Presiden Palestina Yasser Arafat tidak berbuat apa-apa untuk mencegah
serangan teroris terhadap sasaran-sasaran Israel. Mulai pekan ini
tentara Israel melancarkan kampanye serangan besar-besaran terhadap
pemerintah Palestina, setelah terjadinya serangan bunuh-diri akhir
pekan lalu, yang menewaskan 25 warga Israel.


* PEMIMPIN OPOSISI SRI LANKA RANIL WICKREMESINGHE BENTUK KABINET BARU

Presiden Sri Lanka, Chandrika Kumaratunga menunjuk pemimpin oposisi
Ranil Wickremesinghe untuk membentuk kabinet baru. Partai Persatuan
Nasional pimpinan mantan perdana menteri Wickremesinghe memenangkan
pemilihan parlemen Rabu lalu. Meskipun belum semua suara dihitung,
dan belum semua kursi dibagi, Aliansi Rakyat pimpinan Presiden
Kumaratunga yang memerintah, mengakui kekalahannya. Partai Persatuan
Nasional menghendaki segera memulai perundingan dengan kaum
pemberontak Macan Tamil di Sri Lanka Utara dan Timur. Juga sedang
dipertimbangkan pencabutan larangan sejumlah partai Tamil.


* AMERIKA SERIKAT SETUJUI INVASI INDONESIA KE TIMOR TIMUR

Amerika Serikat di tahun 1975 menyetujui invasi Indonesia di bekas
jajahan Portugal Timor Timur. Hal itu tercantum dalam dokumen
terpercaya yang sejauh ini sangat dirahasiakan. Dari dokumen tersebut
terungkap bahwa sebelum serangan, mantan Presiden Suharto
melangsungkan pembicaraan berjam-jam dengan Presiden Amerikda Serikat
Gerald Ford tentang rencana invasi tersebut. Suharto menyebut invasi
itu diperlukan untuk stabilitas kawasan itu. Presiden Amerika Serikat
waktu itu menjawab, ia tidak akan menghalangi Indonesia. Pada saat
itu Ford sedang singgah di Jakarta dalam perjalanannya kembali dari
Beijing.
Aneksasi Indonesia dan perlawanan bersenjata di Timor Timur,
menewaskan 200.000 jiwa rakyat Timor Timur. Baru pada tahun 1999
Indonesia membiarkan Timor Timur merdeka.


* PELAYAR TERKENAL SELANDIA BARU TERBUNUH DI BRASILIA

Pelayar terkenal dan aktivis lingkungan hidup Selandia Baru, Sir
Peter Blake terbunuh di sungai Amazone, Brasilia. Dua awak dari kapal
layarnya menderita luka ringan. Tiga orang bersenjata tak dikenal
menyerang kapal itu  di negara bagian Amapa untuk menurunkan sauh.
Sir Peter Blake selama 20 tahun memenangkan sejumlah perlombaan layar
internasional. Di antaranya dua kali piala Amerika, dua kali piala
Sydney-Hobart. Ia juga mengorganisir sejumlah proyek besar lingkungan
hidup. Kematian Blake sangat mengejutkan Selandia Baru. Banyak gedung
dan rumah mengibarkan bendera setengah tiang, dan sidang parlemen
sampai dihentikan.


* SURAT ANTRAX DITEMUKAN DI KANTOR PUSAT FED DI WASHINGTON

Di kantor pusat bank sentral Amerika FED di Washington ditemukan
surat berisi antrax. Bakteri yang sangat menular itu ditemukan di
pusat pos di luar kompleks. Sekarang semua surat dan pusat distribusi
pos diperiksa. Sebagai tindakan pencegahan, FED Jum'at hari ini
menangguhkan sejumlah pertemuan. Sejak bulan Oktober lalu, di Amerika
Serikat terdapat 18 orang yang tertular bakteri antrax lewat surat.
Lima orang diantaranya tewas.


* ADAKAH REMBUGAN SOAL KASUS BULOG DI KEJAKSAAN AGUNG?

Sampai tiga kali telepon genggam Djoko Prabowo Saebeni berdering.
Kuasa hukum Ahmad Ruskandar, orang yang disebut-sebut terlibat kasus
dana non-anggaran Bulog itu mengatakan telepon tersebut berasal dari
Harun Al Rasyid. Harun salah satu jaksa penyidik di Kejaksaan Agung
yang menangani kasus dana non-anggaran Bulog. Menurut Djoko, Harun
memintanya bertemu Eddy Sumarsono, Ketua Lembaga Advokasi Reformasi
Indonesia LARI untuk merundingkan nasib kliennya. Masih menurut
Djoko, jika bersedia menemui Eddy, Harun mengatakan Ruskandar tidak
akan menjadi tersangka.

Djoko Prabowo: Dia menyarankan saya untuk menghubungi orang yang
melapor.  Terus saya kan nggak menghubung-hubungi gitu lho. Terus dia
telepon klien saya bilang ini pengacara bapak mesti menghubungi sana.
Tapi kita nggak mau. Terus ternyata klien saya memang menjadi
tersangka betul waktu itu masih menjadi saksi. Dia ngomong kalau
nggak mau jadi tersangka ya hubungi orang ini.

Ruskandar akhirnya memang ditetapkan menjadi tersangka penyelewengan
dana non anggaran Bulog sebesar Rp. 4,6 milyar. Dana sebesar itu
kabarnya dialirkan Ruskandar kepada PT Goro Batara Sakti dalam kasus
tukar menukar tanah antara Bulog dan Goro.

Sebelumnya, masyarakat sudah tahu kasus Bulog jilid II bernilai Rp.
54,6 milyar yang diduga melibatkan bekas panglima TNI Wiranto dan
Ketua Umum Golkar Akbar Tandjung. Tapi terakhir yang menjadi
tersangka adalah Ruskandar dan ia hanya tersandung dalam perkara
senilai Rp. 4,6 milyar.

Pejabat Kejaksaan Agung Harun Al Rasyid menolak berkomentar soal
telepon itu. Ia menyuruh wartawan menghubungi juru Bicara Kejaksaan
Agung Mulyohardjo.

Harun Al Rasyid: Oh itu tadi sudah saya klarifikasi kepada Pak
Mulyohardjo. Bapak tolong telepon Pak Mulyoharjo. Sudah diklarifikasi
semuanya. Sudah dikoordinasi dengan Pak Mulyo supaya corongnya satu
pak. Nggaka nggaka nanti saya salah. Bapak tolong telepon Pak
Mulyohardjo.

Namun Juru Bicara Kejaksaan Mulyohardjo menolak menjelaskan masalah
ini. Mulyohardjo hanya menyatakan bahwa Harun, Djoko dan Eddy sudah
saling kenal lama. Mereka juga sama-sama alumni Himpunan Mahasiswa
Islam, HMI. Karena itu menurut Mulyo, Jaksa Harun bertanya kepada
Djoko mengapa Ketua Lembaga Advokasi Reformasi Indonesia itu demikian
emosional melaporkan kasus ini. Harun juga menyarankan agar Djoko
menghubungi dan bertanya kepada ketua LSM tersebut apa maunya.

Akhirnya Kejaksaan Agung memutuskan untuk memerika Harun Al Rasyid.
Namun  Wakil Jaksa Agung Soeparman menyatakan selama pemeriksaan ini
Harun tidak akan dilepaskan dari tugasnya.

Soeparman : Saya perlu mendalami. Saya baru baca koran tadi pagi. Kan
harus dilacak dong apa omongannya ini benar apa tidak gitu kan. Jadi
tidak semua isu kita telan begitu saja. (Rencana menonaktifkan?)
Sejauh ini belum. (Ada pemberitahuan resmi dari Djoko Prabowo) Setahu
saya tidak.

Kejaksaan Agung juga menyatakan niatnya untuk memeriksa Eddy
Sumarsono. Pemeriksaan Harun maupun Eddy ditangani oleh Jaksa Agung
Muda bidang Pengawasan Achmad Lopa.

Apa sebenarnya maksud telepon jaksa penyidik Harun Al Rasyid kepada
Djoko Prabowo, pengacara seseorang yang sedang berperkara? Di dalam
kasus penyelewengan dana non anggaran Bulog jilid II yang kental
nuansa politisnya ini berbagai kemungkinan bisa saja terjadi.
Pengaduan Djoko Prabowo mungkin benar. Tetapi jika di antara mereka
memang erat berhubungan seperti pernyataan Mulyohardjo, bisa saja ada
sesuatu di balik pengaduan Djoko.

Pengamat Hukum Frans Hendra Winarta menduga motif di balik telepon
ini adalah kolusi korupsi dan nepotisme. Walau pun itu sangat sulit
dibuktikan.

Frans Hendra Winata: Saya kira ini suatu lagu lama yang basi yaa Tapi
yang sulit dibuktikan. Karena kalau memang pengaduannya benar juga
tidak ada yang menyaksikan. Tidak ada saksi begitu. Jadi sekarang
kita harus nunggu undang-undang anti korupsi dan undang undang
tentang tim peberantasan korupsi. Di mana pembuktiannya itu terbalik
gitu. Jadi yang harus membuktikan bukan jaksa tapi orang yang
dituduh. Itu yang bisa menolong nantinya.

Kisah bobroknya lembaga-lembaga penegakan hukum memang bukan cerita
baru di Indonesia. Selain berbagai kelemahan sistem peradilan, sudah
menjadi rahasia umum pula jika pengadilan selalu hanya melindungi
pihak-pihak yang punya uang dan kekuasaan. Mungkin perbedaan utama
dengan jaman kesewenang-wenangan Orde Baru adalah peran pers. Kini
pers relatif bebas, sehingga setiap kecurigaan KKN bisa dikorek dalam
pemberitaan. Karena itu sangat menarik untuk mengamati langkah yang
akan ditempuh mereka yang saat ini terjepit dugaan korupsi. Beranikah
mereka mengulang praktek Orde Baru membungkam pers?

Tim Liputan 68 H Jakarta melaporkan untuk Radio Nederland di
Hilversum.


* PIHAK KEAMANAN TERPUKUL MUNDUR DI POSO

Walau pun situasi Poso dikabarkan kembali tentang, banyak orang
bertanya di mana sebenarnya warga Kristen dan Katolik kota ini?
Dikhawatirkan memang orang-orang Kristen sudah terusir sama sekali
dari kota ini, dan mereka kini mengungsi ke Tentena. Yang jelas,
pihak aparat keamanan sama sekali lumpuh dalam menghadapi serbuan
lasykar Jihad. Koresponden Syahrir mengirim laporan berikut dari
Jakarta:

Kepala Kepolisian RI (Polri) Jenderal (Pol) Da'i Bachtiar mengatakan
sampai saat ini belum diperlukan pemberlakuan darurat sipil di Poso,
Sulawesi Tengah. Sebab dalam kurun waktu 2-3 hari ini situasi Poso
dinilai sudah agak tenang. Hal itu dikatakan Kapolri, usai bertemu
Wakil Presiden Hamzah Haz selama beberapa menit setelah melakukan
shalat Jum'at bersama di mesjid Mabes Polri, Jakarta.

Menurut Da'i Bachtiar untuk menangani kasus Poso sudah diterapkan
operasi terpadu, gabungan antara aparat Polri, TNI dan pemerintah
daerah setempat. Operasi terpadu antara satuan TNI/Polri dan
Pemerintah Daerah tersebut di bawah kendali Polri. Namun demikian,
menurut Da'i Bachtiar, saat ini sudah mulai dilakukan penambahan
pasukan untuk menangani kerusuhan di Poso, yaitu sebanyak dua
batalyon TNI.Dan Kepolisian RI mengerahkan 10 SSK Brigade
Mobil/Brimob.

Mengenai kesulitan Polri dalam menangani kerusuhan di Poso, Da'i
Bachtiar beralasan kondisi Poso yang sangat luas dan wilayahnya
tersebar memerlukan jumlah tenaga yang cukup besar. Oleh sebab itu,
saat ini diupayakan untuk mencegah terjadinya konflik antara dua
kelompok di Poso, dengan cara-cara yang berimbang. "Karena itu,
tenaganya kita cukupkan. Sebab untuk mencegah terjadinya konflik di
antara dua kelompok itu kan harus berbuat seimbang dan proporsional
sehingga tidak ada kesan berlebihan di satu tempat dan kurang di
tempat lain," ujar Da'i Bachtiar. Tindakan yang proporsional, menurut
Da'i Bachtiar, minimal akan mengurangi kecemburuan, dan anggapan
adanya perlakuan yang tidak adil dalam penanganan kasus tersebut.
Dalam kesempatan itu, Da'i menyesalkan semestinya ia sudah berkunjung
ke Poso sejak beberapa waktu lalu, namun, baru akan dilakukan dalam
waktu dekat ini.

Seorang pastor di Tentena kemarin mengatakan keadaan di wilayahnya
kini aman. Hingga kini di Tentena yang penduduknya mayoritas Kristen
masih terdapat sebagian kecil umat Islam. Dan ini pun sempat dilihat
oleh para menteri dari Jakarta yang mengunjungi Tentena beberapa hari
lalu. Tetapi berbeda dengan Tentena di Poso sekarang sudah tidak ada
lagi warga yang beragama Kristen. Ummat Kristen khawatir kembali ke
Poso setelah sekitar 7000 tentara Laskar Jihad masuk ke Poso. Apalagi
di antaranya ada yang tidak mengerti bahasa Indonesia.

Bukan hanya ummat Kristen yang melarikan diri. Juga dari kalangan
Hindu. Masyarakat Hindu di kampung transmigran melarikan diri setelah
suatu Pura dan satu kampung dibakar pasukan-pasukan bersenjata yang
kemudian melakukan perampokan di kampung tersebut. Menurut pihak
Pusat pengendali krisis di Tentena, dalam pertemuan warga Tentena
dengan Menko Susilo Bambang Yudhoyono, pihak kepolisian melaporkan
bahwa pihak tentaralah yang berada di belakang kerusuhan di Poso.

Warga muslim melaporkan bahwa anggotanya dibunuh tentara. Demikian
pula ummat Kristen melihat warganya dibunuh tentara yang menyamar
sebagai anggota Lasykar. Pastor Jimmy Tumbelaka yakin tentaralah yang
mau mengadu domba antar ummat, entah dengan maksud apa. Kalangan lain
melihat ini suatu usaha jenderal-jenderal Orde Baru agar Sulawesi
Tengah bisa menjadi rusuh dan situasi Darurat Sipil dapat diumumkan
di propinsi ini.

Rencana pemerintah untuk mengirim 3000 tentara dan polisi ke Poso
jelas tidak cukup menghadapi Lasykar Jihad yang berjumlah sekitar
7000 orang itu. Kalau di Timor Timur, Aceh, Papua dan Maluku tentara
tidak pernah di pukul mundur, maka di Poso berkali-kali TNI dan Polri
melarikan diri. 27 November lalu 74 rumah di bakar di desa Betalemba
dan tiga orang penduduk luka tembak. Ini disebabkan TNI dan Polri
setempat lari tunggang langgang dikejar perusuh yang menggunakan
senjat-senjata organik.

Keesokan harinya desa Patiwungu diduduki 200 rumah, satu sekolah dan
satu gereja dibakar. Pada hari yang sama desa Tangkura diserang 300
rumah dan satu gereja dibakar. Tanggal 29 November desa Sanginora
diserbu. Lagi-lagi tentara dan polisi menghindar meski lima desa
telah dibakar. Yang paling mencolok adalah penyerangan pada tanggal 1
Desember. Ratusan masyarat desa Sepe di kecamatan Lage meski hanya
bersenjatakan parang, panah dan tombak bertahan di lorong-lorong
menghadapi para penyerang yang bersenjatakan senapan-senapan
otomatis. Tetapi jam 10.30 malam TNI dan Polri datang dan meminta
masyarakat mundur. Merekalah, katanya, yang akan menghadapi para
perusuh.

Anehnya tentara Indonesia yang cukup terlatih ini bisa dipukul mundur
dan kembali lari tunggang langgang. Sehingga timbul kecurigaan bahwa
yang menyerang itu merupakan tentara Taliban dari Afganistan. Mereka
menjarah barang-barang di rumah penduduk. 60% rumah rakyat dibakar.
Empat anggota Batalyon 711 luka-luka dan satu ibu yang hamil tewas.
Dua penduduk sipil yang lain luka-luka. Tanggal 3 Desember gereja
Katolik di samping Kodim Poso dibakar.

Sementara itu masyarakat kampung Sepe menemukan  peluru-peluru yang
ditinggalkan para perusuh. Sebuah peti seberat 25 kilogram milik
Departemen Pertahanan Keamanan RI. Di dalamnya terdapat 1400 butir
peluru kaliber 5,56 milimeter. Pada kantong plastik peluru itu
tertera No. Kontrak: KJB/004/DN/M/1988 tertanggal 12 Maret 1988. Pada
sisi atas peti terdapat tulisan POSO dalam huruf-huruf besar. Pada
kantong plastik yang lain bertuliskan 280 butir, munisi kaliber 5,56
mm. MU-5 TJ PT Pindad (Persero).

Sesaat sebelum rombongan Susilo Bambang Yudhoyono tiba di  Poso
gereja Ekklesia di kelurahan Gebangrejo dibakar. Jadi tampaknya tanpa
mengeluarkan Lasykar Jihad dari Poso sulit untuk mendamaikan kedua
pihak yang bertikai di Poso. Apalagi jika nyata-nyata sementara
jenderal mendukung Lasykar Jihad di sana.

Setelah situasi keamanan di Maluku Utara dan Ambon membaik, nampaknya
para jenderal Orde Baru perlu pentas baru untuk bisa mengirim pasukan
lebih banyak lagi , sekaligus memanfaatkan logistik yang dikirim ke
daerah-daerah konflik baru itu. 50 batalyon ke Aceh dan Papua
nampaknya belum cukup. Untuk Poso dan Tentena untuk sementara sudah
dikirim 2 batalyon dan 100 SSK polisi.

Sebenarnya jelas lebih bagus lagi jika TNI bisa mengirim tambahan 50
batalyon lagi yang selama empat tahun terakhir menjaga ibukota.
Bukankah Jakarta setelah Mega berkuasa sudah aman?


* NASIB PENGUNGSI POSO SEMAKIN MEMPRIHATINKAN

Setelah serangan terakhir di Poso, minggu ini, kondisi para pengungsi
semakin sangat memprihatinkan. Menurut Pastor Jimmy Tumbelaka, dari
Keuskupan Menado, yang banyak menaruh perhatian kepada nasib
pengugnsi Poso,  para pengungsi yang berada di seputar Tentena, belum
mendapat perhatian serius dari pemerntah. Bantuan pemerintah lebih
banyak diberikan kepada para pengungsi di Palu. Selain pengungsi yang
beragama Protestan kini di Tentena juga terdapat pengungsi
transmigran Bali, yang beragama Hindu.

Jimmy Tumbelaka [JT]:  Pengungsi dari kelompok etnis Bali itu baru
terjadi akhir minggu yang lalu. Itu  setelah desa mereka desa
Betalembat, tempat transmigran orang Bali itu turut dibakar. Dan
mereka mengungsi ada sementara di daerah Napu dan saya dengar bahkan
masih ada yang lari ke hutan. Belum sempat dievakuasi.

Radio Nederland [RN]: Berapa jumlah mereka?

JT: Jumlah di sekitar desa itu yang terbakar kan sekitar 300 rumah.
Di daerah Betalemba. Jadi saya memperkirakan, tarohlah mereka ada 200
keluarga, begitu.

RN: Apakah  juga anda kebetulan mengetahui bahwa ada laporan dari
kepolisian kepada Menteri Susilo Bambang Yudhoyono bahwa TNI berada
di balik semua ini, karena mereka melakukan pembunuhan, baik terhadap
umat kristen maupun kaum muslimin.

JT: Ya, saya harus mengatakan ini, bahwa konflik di daerah Poso
berkelanjutan, berkepanjangan itu karena penanganan dari pihak-pihak
aparat keamanan yang tidak becus di tempat ini. Jadi ada banyak
pemicu-pemicunya, disebabkan oleh aparat keamanan itu sendiri. Jadi
kalau toh kita mengatakan TNI, memang akhir-akhir ini ada banyak
indikasi-indikasi, bahwa TNI melakukan tindak kekerasan terhadap
kedua kelompok yang bertikai. Dan ada kesan itu untuk lebih
mengadu-domba satu dengan yang lain. Kami tidak mengerti memang,
mengapa harus terjadi demikian. Apakah itu memang hanya tindakan
orang per orang, atau justru sesuai dengan prosedur yang ada, yang
diterapkan. Kami tidak mengerti tentang hal itu.

Yang ingin saya sampaikan; yakni tolonglah di daerah ini untuk segera
diselesaikan konflik yang berkepanjangan. Masyarakat di sini sudah
capek, capek sekali dalam menghadapi konflik, juga banyak
penderitaan. Saya mewakili rakyat di sini. Supaya seluruh komponen
bangsa ini, marilah turut menyelesaikan masalah. Kalau tidak, memang
kami mengharapkan supaya pihak internasional juga boleh turun tangan
terhadap penanganan masalah ini. Mungkin itu ucapan saya,  harapan
saya, kerinduan saya yang juga merupakan kerinduan harapan masyarakat
setempat.

Demikian Pastor Jimmy Tembelaka, dari Keuskupan Manado.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke