--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia
Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Senin 25 Februari 2002 15:00 UTC ** PERUNDINGAN RI DAN TIMOR TIMUR DI BALI ** PEMIMPIN AFGANISTAN BERKUNJUNG KE IRAN ** PEGAWAI PERUM KOREA SELATAN MOGOK ** TOPIK GEMA WARTA: DEMO ANTI SINGAPURA MARAK DI JAKARTA ** TOPIK GEMA WARTA: KALANGAN SIPIL LUPUT DARI PERHATIAN DALAM PELANGGARAN HAM DI TIMTIM ** TOPIK GEMA WARTA: PENEGAK SYARIAT ISLAM BUKAN BERARTI TERORIS * PERUNDINGAN RI DAN TIMOR TIMUR DI BALI Hari ini delegasi dari pemerintah RI dan Timor Timur mengadakan pertemuan di Bali membicarakan masalah kemerdekaan wilayah bekas jajahan Portugal itu. Pertemuan akan menetapkan masalah perbatasan. Selain juga pertemuan itu akan membicarakan masalah serah terima administrasi termasuk dinas pos dan dana pensiun. 20 Mei mendatang Timor Timur resmi merdeka. Menurut PBB, setelah referendum pada 1999, lebih dari seribu warga terbunuh oleh milisi pro Jakarta. * PEMIMPIN AFGANISTAN BERKUNJUNG KE IRAN Pemimpin interim Afganistan Hamid Karzai dalam kunjungan tiga hari di Iran mengucapkan terima kasih kepada negara jiran itu atas dukungan terhadap rakyat Afganistan. Dalam pidato di depan parlemen di Teheran Karzai mengatakan bahwa Iran selalu bertindak sebagai saudara kandung bagi Afganistan. Karzai juga membicarakan masalah pemulangan sekitar 2 juta pengungsi Afganistan dengan presiden Iran Mohammed Khatami. Selain itu kedua pemimpin dikabarkan sepakat akan bekerjasama dalam memerangi organisasi teror Al Qaidah pimpinan Usama bin Ladin. Kunjungan Karzai dibayangi oleh tuduhan Amerika bahwa Iran mencoba menentang pemerintahan Karzai. Hal ini dibantah oleh Iran yang mengatakan bahwa pihaknya justru bertekad untuk menegakkan perdamaian dan stabilitas di kawasan. * PEGAWAI PERUM KOREA SELATAN MOGOK Untuk memprotes rencana swastanisasi pemerintah, ribuan karyawan Korea Selatan dari sektor publik mengadakan pemogokan. Aksi ini digelar menyusul perundingan dua hari antara serikat pekerja dan pemerintah. Pengunjuk rasa menuntut alternatif bagi program pemerintah yang ingin menswastakan sebagian besar perusahaan umum. Sejak Ahad kemarin pemogokan terjadi di jawatan kereta api dan listrik. Perusahaan gas juga sempat ikut mogok, tetapi Senin ini pemogokan dihentikan setelah tercapai perjanjian tentang proses privatisasi itu. Pemerintah Korea Selatan melarang pemogokan dan mengancam akan menangkap 37 pemimpin pemogokan. Kehidupan sehari-hari di Korea Selatan tidak begitu terganggu oleh pemogokan. Pemerintah berhasil mengerahkan karyawan yang bukan anggota serikat pekerja untuk bekerja. * PALESTINA HENTIKAN KONTAK KEAMANAN DAN POLITK DEGNAN ISRAEL Pemerintah Palestina menghentikan sementara semua kontak keamaan dan politik dengan Israel. Keputusan ini diambil karena presiden Palestina Yasser Arafat masih dilarang meninggalkan kota Ramallah di Tepi Barat Sungai Yordan. Meski tahanan rumah terhadap Arafat diperingan, namun Arafat hanya boleh meninggalkan kota atas izin perdana menteri Israel Ariel Sharon. Sementara itu Israel sudah menarik tank-tank yang dipasang di seputar markas besar Yasser Arafat. Tentara Israel menembak mati warga Palestina, 22, di dekat Nablus, di Tepi Barat Sungai Yordan. Ayahnya dan istrinya yang hamil tua terluka. Di tempat lain di Tepi Barat Sungai Yordan seorang perempuan Palestina terbunuh. Menurut Israel, karena dia mau menyerang pos pemeriksaan. * MUSLIM EKSTREMIS SYEKH OMAR DIBAWA KE PENGADILAN ANTI TEROR DI KARACHI Muslim ektremis Syekh Omar dibawa ke pengadilan khusus anti teror di Karachi, Pakistan. Omar dituduh sebagai otak penculikan wartawan Amerika Daniel Pearl. Kamis lalu otoritas Pakistan menerima rekaman video yang menayangkan kasus pembunuhan Pearl. Pengadilan memperpanjang masa tahanan Omar selama dua minggu, karena diperlukan untuk mengumpulkan bahan bukti. Tersangka berusia 28 tahun ini tertangkap dua minggu lalu. Kepada polisi dia mengaku menyelenggarakan penculikan. Namun kini dia mengatakan, pengakuan itu dilakukannya karena terpaksa. Syekh Omar sudah lebih lima kali ditahan di penjara India karena menculik wisatawan Barat. * OLYMPIADE MUSIM DINGIN DI SALT LAKE CITY DITUTUP MERIAH Olympiade musim dingin di Salt Lake City, Amerika Serikat, ditutup dengan show para skater dan pemusik Amerika yang terkenal. Setelah itu digelar parade bendera. Skater Belanda Gerard van Velde dipilih oleh publik Belanda sebagai pembawa bendera Belanda. Van Velde berhasil meraih medali emas pada lomba 1000 meter. Prestasi ini sangat mengesankan publik. Negara yang paling berhasil pada olympiade ini adalah Jerman. Jerman meraih 35 medali, 12 di antaranya emas. Lalu disusul oleh Norwegia dan Amerika Serikat. Belanda menduduki ranking sembilan pada klasemen medali. Tiga emas dan lima perak semuanya diraih oleh para skater. Pada hari terakhir Olympiade, Komite Olympiade menyatakan batal penampilan tiga langlaufer, karena mereka menggunakan doping. Akibatnya, baik Johann Muhlegg dari Spanyol, maupun Larisa Lasoetina dari Rusia, gagal meraih medali emas. Di tubuh atlet ini ditemukan bekas darbeputin, obat yang sama mujarabnya dengan epo. Olympiade musim dingin tahun 2006 akan digelar di Turino, Italia. * DEMO ANTI SINGAPURA MARAK DI JAKARTA Intro: Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Amien Rais menyayangkan kelambanan Presiden Megawati Soekarnoputri menyikapi pernyataan Menteri Senior Singapura Lee Kuan Yew yang mengatakan bahwa pemimpin-pemimpin ekstremis islam bebas berkeliaran di Indonesia. Menurut Amien Rais, presiden dalam waktu 24 jam harusnya memberikan reaksi dengan memanggil Duta Besar Singapura dan memberikan sikap keras terhadap pernyataan itu. Semenara itu pagi tadi, sekelompok massa Front Pembela Islam - FPI dan Mujahidin berdemosntrasi di depan Kedutaan Besar Singapura Di Jakarta. Kami menghubungi Sekretaris Majelis Suryo FPI, Habib Muhsin Alatas dan menanyakan apa tuntutan mereka. Habib Muhsin Alatas (HMA): Ya ini bentuk reaksi. Karena jelas Singapore ini merupakan kepanjangan tangan daripada konspirasi Amerika. Karena jelas, kita tahu, Ameirka adalah anti umat Islam. Protes yang kita sampaikan kepada Singapore ini adalah bentuk daripada keprihatinan kita bahwa Singapore ternyata merupakan kepanjangan tangan daripada zionis Amerika. Radio Nederland (RN): Tapi kalangan FPI dan Mujahidin sudah punya bukti bahwa memang tuduhan-tuduhan Lee Kwan Yew ini ada benarnya? HMA: Ya karena kita tahu secara global Singapore ini juga salah satu instrumen daripada sistem kapitalis. Di mana sistem kapitalis ini sebagai pembesarnya adalah Ameirka. Dan semua negara-negara yang ada di Asia ini, Singapore ini akan dijadikan seperti Israel di Asia. Jadi sebagai pemantau untuk kawasan Asia Tenggara. Jadi Singapore inilah yang akan dijadikan negara mini oleh Amerika sebagai corong untuk mengawasi pergerakan-pergerakan Islam di Asia Tenggara. RN: Apa yang menjadi tuntutan kongkret anda? HMA: Ya saya kira kalau memang Singapore tidak merasa seperti itu, maka dia harus minta maaf kepada umat Islam dan dia harus mencabut kembali pernyataannya. RN: Tadi kelompok anda berdemonstrasi di depan kedutaan Singapura di Jakarta. Siapa yang anda temui di sana? HMA: Ya kita ketemu dengan staf-staf yang ada di situ. RN: Tanggapanya apa? HMA: Mereka juga hanya sebagai duta besar Singapore mereka akan mengakomodir apa yang kita sampaikan dan akan menyampaikan kepada Lee Kwan Yew. RN: Menurut pengamatan anda di lapangan seberapa besar sakit hatinya umat Islam dengan tuduhan Lee Kuan Yew ini? HMA: Ya saya kira eh kalau seberapa besar siapa pun kalau sudah terusik masalah SARA, masalah-masalah seperti itu sangat sensitif. Saya kira setiap umat yang punya komitmen benar terhadap Islam dia akan tersinggung. Dan menganggap itu adalah suatu yang tidak benar. Jadi, saya kira secara keseluruhan bangsa Indonesia juga tersinggung. Saya kira tidak benar. Karena semua umat Islam di Indonesia ini juga tersinggung, kalau dikatakan di sini adalah sarang teroris, padahal tidak seperti itu. Karena yang dianggap teroris oleh Amerika itu kan orang yang membela diri. Karena orang yang menentang Amerika itu teroris, kalau menurut Amerika. Tetapi bukan orang yang membela diri dianggap teroris. Ternyata Amerika lebih luas pandangan terhadap teroris. Dan Singapore termasuk seperti Amerika mengganggap semua yang melawan Amerika adalah teroris. Padahal kita umat Islam ini selalu, karena kita ini dilecehkan, diintimidasi, lalu kita membela diri, itu dianggap teroris. ini bentuk-bentuk yang tidak fair kan. RN: Satu lagi pak Muhsin. Presiden Megawati mengatakan bahwa dia akan mengambil alih urusan ini dengan Lee Kuan Yew. Kalangan Islam dan FPI tetap tidak merasa puas dengan solusi yang ditawarkan oleh Megawati ini? HMA: Kita liat saja. Saya kira ini hak masing-masing pribadi ya. Saya kira negara itu sudah sewajarnya kalau dia juga merasa tersinggung. Dan dia merasa berkewajiban untuk menyelesaikan masalah ini. Itu sudah kewajiban dia. Tapi ktia sebagai umat Islam juga secara pribadi serta kelompok kita harus menyampaikan juga hal semacam itu agar suapaya tidak terulang kembali. Supaya ini dijadikan suatu pelajaran. Saya kira ya kita lihat saja. Kalau pemerintah itu memang akan menyelesaikan dengan benar sesuai dengan apa yang kita sampaikan, saya kira itu suatu perbuatan/kewajiban yang bagus. Saya kira akan kita dukung. Demikian Habib Muhsin Alatas dari FPI. * KALANGAN SIPIL LUPUT DARI PERHATIAN DALAM PELANGGARAN HAM DI TIMTIM Intro: Pengadilan HAM untuk kasus Timor Timur sudah siap digelar. Dari sejumlah nama yang akan diajukan, tidak terdapat nama-nama yang direkomendasikan oleh Komnas HAM seperti Wiranto dan Zacki Anwar Makarim. Perhatian terhadap pelanggaran HAM di Timor Timur selama ini lebih tertuju pada kalangan militer, padahal tidak sedikit dari kalangan sipil yang juga terlibat seperti gubernur, camat, dan pegawai pemda. Bahkan di antara mereka adalah juga milisi. Bahkan pada waktu itu terdapat Komisi Perdamian dan Stabilitas yang lolos dari perhatian. Berikut tanggapan Munir dari KONTRAS. Munir (M): Ya sebetulnya mereka di tingkat tertentu memang harus bertanggung jawab terhadap beberapa peristiwa. Tetapi saya kira persolannya pada waktu itu adalah cakupan kerja peristiwa Timor Timur itu sangat luasnya, sehingga tidak semua peristiwa mampu dicover secara betul dan jelas. Misalnya dalam peristiwa pembunuhan Mauhudu pada waktu itu sempat diperiksa oleh Komnasham yaitu Joko, sekarang ketua Komnasham, Kusmarmono Ihsan dan Marbun. Kebetulan saya sendiri yang memeriksa mereka. Dan saya kira hasis kerja di KPP memang belum mampu menungkap lebih jauh karena soal kesulitan saksi dan sebagainya. Seharusnya itu harus itindaklanjuti oleh Kejaksaa di level kejaksaan. Kemudian juga para bupati yang sempat- pada waktu ada tiga bupati yang diperiksa - itu kemudian juga menunjuk arah ke bawah, keterlibatan birokrasi sipil yang sangat luas. Pertanggungjawaban memang harus ditindaklanjuti. Radio Nederland (RN): Tentang KPS yang anda sebut, Joko Sugianto, Marbun dari anggota Komnasham. Mereka ini ketika itu sebagai anggota KPS sudah meninggalkan Timor Timur seperti pejabat-pejabat sipil seperti gubernur Abilio Soares. Tapi tidak ada sanksi apa-apa ini? M: Sebenarnya secara administratif kebijaksaan administrasi seharusnya pemerintah yang mengambil keputusan pada masa itu. Tapi seluruh struktur birokrasi di Indonesia menganggap bahwa peristiwa, berbagai persoalan di Timor Timur itu sebagai sesuatu yang tidak perlu disentuh-sentuh. Jadi kemudian tidak ada koreksi internal ke dalam. Sedangkan beberapa orang sipil juga memiliki kaitannya dalam peristiwa-peristiwa itu. Saya kira itu kelemahan mendasar, suatu kelupaan massal yang demikian luas. RN: Tapi apakah seharusnya PBB juga turun tangan sebab KPS ini merupakan suatu badan yang disetujui PBB. Ada dalam memorandum pada tanggal 5 Mei 1999 di New York. Bahkan ada kasus kongkret seperti anda sebut. Pemerintah seharusnya bertanggung jawab atas keselamatan Mauhudi yang ternyata berhasil diculik dan tewas di Kupang. M: Ya sebetulnya saya pribadi sangat berharap bahwa PBB mengambil sikap yang lebih jelas terhadap prospek pengadilan HAM dalam kasus Timor Timur ini. Tidak saja kepada orang-orang di KPS yang pada waktu mempunyai ikatan perjanjian dengan PBB, tapi juga terhadap seluruh persoalan di Timor Timur. Sehingga saya memang harus ada proses yang lebih jelas di dalam mekanisme PBB untuk mengambil sikap. Di Kontras kami sedang mempertimbangkan dalam minggu-minggu ini untuk mengirim surat terbuka kepada Ketua DK PBB, maupun Sekjen PBB Kofi Annan untuk mengambil sikap. Kami sebagai warga negara Indonesia sebenarnya sangat tidak percaya lagi dengan proses peradilan yang akan berlangsung di Indonesia. Dan kami mengusulkan bahwa perlu dan masih layak untuk dipertimbangkan pembentukan tribunal internasional untuk kasus tersebut. RN: Tapi itu bukan merupakan pendidikan politik bagi Indonesia. M: Saya kira masa belajar politik di Indonesia sudah cukup dua tahun. Tapi ternyata fakta menunjukkan berbagai persoalan hak asasi yang juga diharapkan ada perbaikan akita tekanan internasional dalam soal Timor Timur kemarin, misalnya seperti apa yang terjadi di Aceh, pelbagai kasus seperti sekarang pengusutan kasusTrisakti, Semanggi dsb, semua mengalami stagnasi. Nah melemahnya ini juga akibat dari melemahnya sekarang kontrol internasional terhadap persoalan Timor Timur itu. Sehingga bagi kita kalau mau meneliti Indonesia secara lebih baik terhadap soal-soal human rights tidak ada salahnya tribunal internasional itu dilakukan. Demikian Munir dari KONTRAS. * PENEGAK SYARIAT ISLAM BUKAN BERARTI TERORIS Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda kemarin menegaskan pemerintah Indonesia tidak punya itikad untuk melindungi terorisme baik secara kelompok maupun perorangan. Ia mengemukakan hal ini menyusul reaksi-reaksi keras yang muncul berkaitan dengan tuduhan Menteri Senior Singapura Lee Kuan Yew. Dengan komitmen itu, menurut Menlu Hassan tidak perlu lagi ada pernyataan seperti dilontarkan Lee Kuan Yew. Kepolisian Indonesia menurut Menlu telah diberikan keleluasaan untuk memeriksa para tahanan yang ditangkap Singapura berkaitan dengan tuduhan terorisme. Koresponden Syahrir mengirim laporan berikut dari Jakarta. Kedubes Singapura di Jakarta kemarin kembali didemonstrasi kelompok Islam. Dua kelompok, yaitu Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) dan Front Pembela Islam (FPI), berdemonstrasi memprotes ucapan Lee Kuan Yew. Sedangkan Kepala Korps Reserse Polri Irjen Pol Engkesman Hillep mengatakan, timnya telah bertemu dengan empat WNI yang ditahan di Malaysia dengan tuduhan terlibat jaringan terorisme. Tetapi tim ini belum bisa memeriksa mereka secara langsung. Engkesman bersama dua anggota timnya telah mengunjungi Malaysia dan Singapura. Pekan depan tim ini akan kembali ke Singapura dan Malysia. Mengenai tuduhan Singapura bahwa jaringan Al Qaidah tetap bebas bergerak di Indonesia seperti Abu Bakar Baasyir, Engkesman menjelaskan bahwa ada perbedaan hukum di Indonesia. Polisi Indonesia tidak bisa menangkap orang begitu saja tanpa adanya bukti yang cukup. Sebaliknya di Malaysia, Singapura ataupun Filipina, polisi bisa menangkap langsung orang yang dituduh terlibat terorisme. Pembuktiannya bisa menyusul. Lima puluh anggota MMI yang kemarin berdemonstrasi, sempat mencoba mendobrak pintu gerbang Kedubes Singapura di Jakarta Selatan. Mereka membakar bendera Singapura. Setelah itu, ratusan anggota FPI turut bergabung dengan MMI dengan meneriakkan yel-yel agar Singapura meminta maaf kepada Indonesia dan umat Islam. MMI yang berpusat di Jogya dipimpin oleh Baasyir. Sedangkan FPI oleh Habib Riezig yang menetap di Jakarta. Tetapi FPI berkejasama dengan FPI Solo. Pemimpin MMI Abubakar Baasyir mengatakan kemarin, jika ada yang mau mensponsorinya maka ia bersedia berdialog dengan pemerintah Singapura. Bahkan juga dengan Lee Kuan Yew. Ia tetap berpendapat Singapura itu anteknya Amerika yang mau mengobok-obok Islam. Dikatakannya juga, kafir macam Singapura kalau sudah mempunyai kekuatan, akan berusaha untuk menghantam Islam." Lebih lanjut kepada pers ia mengatakan siap ditahan pemerintah Indonesia. Ditegaskan pula bahwa dirinya tidak akan lari. "Silakan saja kalau mau ditangkap. Tinggal pemerintah Indonesia memilih, mau bantu kafir atau bantu islam. Ini persoalannya kafir dengan Islam, bukan Singapura dengan Indonesia. " tegasnya. Ia merasa tidak melakukan kesalahan sedikitpun. Ia hanya menegakkan Islam. Bagi Baasyir kalau ia menyeleweng dari syariat, itu baru bisa disalahkan. Tetapi jika ia ditangkap selama menjalankan syariat, maka yang menangkap itu yang salah. Ia menganggap dirinya sudah bekerja keras untuk menegakkan syariat dan bila karena itu ia dikatakan teroris, maka ia rela saja disebut teroris. Bagaimana pendapat tokoh-tokoh Islam di Sumatera? Timzar Zubil yang pernah ditahan rejim Soeharto selama 22 tahun mengatakan hingga saat ini tidak ada bukti-bukti bahwa Indonesia sekarang menjadi sarang teroris. Timzar: Yang penting juga harus tanggap. Jangan diam saja. Jadi pemerintah sebenarnya saya kira harus lebih proaktif untuk melakukan klarifikasi terhadap Lee Kuan Yew tersebut. RN: Ada tiga negara yang melakukan penangkapan-penangkapan yaitu Malaysia, Singapura dan Filipina. Dan hingga saat ini baru Singapua dan, kalau tidak salah, Filipina juga yang bersedia untuk memberikan hasil-hasil introgasi mereka. Proses verbalnya bisa dibaca oleh polisi Indonesia. Bagaiamana komentar anda? Timzar: Itu saya kira bagus kalau mereka memberikan data-data yang mereka miliki. Hanya sejauh mana kebenaran data-data itu kan harus dipelajari juga oleh pihak Indonesia. Jangan diterima begitu saja. Pihak kepolisian Indonesia kemarin pun sudah menegaskan bahwa dari hasil cek silang atau cross check yang dilakukan tim perwira senior Mabes Polri dengan mitra kerja mereka di beberapa negara tetangga ternyata terdapat sejumlah perbedaan penafsiran dan kesimpulan. Sejumlah tokoh Islam yang dianggap "teroris" oleh Singapura, Malaysia dan Filipina, bagi Polri tidak dianggap sebagai pelaku terorisme, termasuk mereka yang ditahan. Selain itu, semua tokoh garis keras yang diidentifikasi Polri tidak ada kaitannya dengan jaringan Al Qaidah pimpinan Usamah bin Ladin. Namun posisi pemimpin Pondok Pesantren Al Mukmin, Solo, Abu Bakar Ba'asyir yang dituduh teroris oleh Malaysia dan Singapura masih menjadi kontroversi. Baayir setelah bermukim selama 15 tahun di Malaysia, kembali ke Indonesia setelah Soeharto tersingkir. Ia pernah ditahan pemerintahan Soeharto dan pernah pula menjadi buronan politik. Pada tahun 1999 ia kembali ke Indonesia dan mendirikan Majelis Mujahidin Indonesia di Yogyakarta. Abu Bakar dekat dengan tokoh-tokoh Darul Islam yang juga pernah ditahan semasa Soeharto. Ia dipilih sebagai pimpinan MMI karena terkenal dengan pesantren Ngruki-nya di Solo yang didirikannya pada tahun 1970. Hingga kini ia punya ribuan murid diantaranya ada yang sudah memimpin pesantren. Empat orang Indonesia yang ditahan poilisi Malaysia ternyata punya hubungan langsung dengan kegiatan MMI. Misalnya Iqbal kakaknya Irfan Awwas, Ketua Laskar Mujahidin. Jaringan As-Sunnah di Malaysia itu punya hubungan dengan Ustad Hambali dan Imam Samudra yang menjadi buronan polisi Malaysia. Di Indonesia mereka dicari karena karena diduga sebagai otak rangkaian insiden bom Natal 2000. Dua tokoh garis keras yang kenal dengan Abu Bakar Ba'asyir, menurut sumber-sumber kepolisian ialah Abu Jibril dan Faiz Abu Bakar. Mereka ditahan kepolisian Malaysia dan Singapura. Di Filipina Fathur Rahman Al-Ghozi ditangkap polisi karena memiliki satu ton bahan peledak. Tapi ia dibebaskan karena kurang bukti-bukti meski diduga ia punya hubungan dengan pihak Islam Moro. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------