Cerita pendek ini sangat menarik untuk kita telaah dengan baik,dan suatu saat 
dapat berguna bagi semua orang yang membacanya.( Kompas,Yonky karman )
   
  Alkisah, Tuhan di Akhirat sedang memeriksa antrean panjang orang-orang yang 
sudah meninggal. Giliran SALEH diperiksa. Ia tersenyum merasa yakin masuk surga 
dengan keyakinan yang diyakininya.
  Ketika ia ditanyai apa saja yang sudah dilakukannya selama beliau hidup, ia 
menjawab dengan lantang dan lancarnya, katanya : Menyembah Tuhan dan menyebut 
namaNYA,membaca kitab sucinya, memiliki pengetahuan tentang Iman, menjalankan 
RUKUN AGAMA dan tidak berbuat dosa.
   
  Ketika ditanya lagi apa saja yang sudah dilakukannya selain itu, Saleh merasa 
ada sesuatu yang tidak beres, namun tak ada lagi yang bisa dikatakannya. 
Jatuhlah vonis untuk dirinya. DINERAKAKAN. dan, ia terheran-heran. lebih 
mengherankan lagi, ketika orang lain yang lebih soleh dari dirinya ternyata 
bernasib sama dengan dirinya.
   
  tak pelak terjadi kasak-kusuk di antara orang-orang yang dinerakakan itu. 
Mereka tidak puas dengan vonis itu. Standar penghakiman Tuhan dianggap tidak 
jelas bagi dirinya.lalu mereke memberanikan diri menghadap Tuhan untuk minta 
penjelasan.
  kata Tuhannya : "Dimana kalian Tinggal ?"
  SALEH :  " Di Indonesia Tuhan "
  "TUHAN" :"Negeri yang tanahnya subur,sampai tanaman tumbuh tanpa ditanam 
ya?negeri yang tambangnya kaya raya itu ya?
  SALEH : "Benar Tuhan "
  "TUHAN" : Tetapi penduduknya banyak yang melarat ya?Negeri yang selalu kacau 
balau karena kalian suka berkelahi,senang "diadu domba" dan merasa yakin dengan 
keyakinan kalian akan masuk SURGA ya?Sementara kekayaan alam kalian dikeruk 
orang lain?"
  SALEH : "Benar Tuhan"Kami tidak peduli dengan kekayaan alam kami,Yang penting 
kami menyembah dan memuliakan-MU.
  "TUHAN" :Engkau rela tetap melarat?Juga anak cucumu ikut melarat?"
  SALEH: " Tidak apa-apa Tuhan,asal mereka taat beragama dan rajin sembahyang 
lima waktu dan mejalankan Rukun-MU.
  "TUHAN": Meski ajaran agama kalian itu tidak masuk dihati?"
  SALEH: Masuk di hati Tuhan."
  "TUHAN":Kalau masuk dihati,mengapa kalian membiarkan diri tetap melarat 
sehingga anak cucu kalian dan umat-umat yang lain ikut melarat dan 
teraniaya,kekayaan alam kalian diambil orang lain,warga tenaga kerja 
luar(TKI/TKW) negri kalian dianiaya dan dibunuh dinegara yang katanya tempat 
paling suci itu. Megapa kalian lebih suka menyombongkan AGAMA kalian sendiri 
sementara AGAMA orang lain kalian aniaya,apalagi ketika bulan suci kalian akan 
tiba seenaknya kal.......Mengapa kalian lebih suka saling menipu,korupsi dan 
memeras?Aku beri kalian negeri yang kaya,namun kalian malas dan tidak suka 
bekerja keras,banyak teori-teori yang kalian ungkapkan tetapi tidak pernah 
kalian laksanakan,lebih banyak komentator dan buruk pelaksanaannya.kalian lebih 
suka beribadat,ngoceh sana - ngoceh sini,Kalian kira AKU MABUK PUJIAN ATAU SUKA 
DISEMBAH DAN HATI KALIAN ITU BUSUK BAGAIKAN BANGKAI."kata "TUHAN"
   
  Semua terdiam dan tahulah mereka kini apa yang diridai Allah. masih penasaran 
SALEH bertanya: Apakah salah bila kami Menyembah-MU,Tuhan?"
   
  Kata "TUHAN": Tidak salah,tetapi kesalahan terbesar kalian adalah terlalu 
mementingkan diri sendiri tanpa toleransi umat, kalian menjadi "Polisi bagi 
Umat lain"Kalian taat sembahyang karena takut masuk neraka,kalian melupakan 
kehidupan anak-istrimu,umat lain dan kaummu sehingga mereka teraniaya dan 
melarat.
   
  Wassalam
  Bani
Moch Slamet S Slamet <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
               
  
  Kehidupan adalah menjalani satu peristiwa ke peristiwa lain, kadang kita 
tidak pernah mengerti atau mungkin memang tidak pernah mencoba mencari tahu apa 
yang sedang terjadi dalam kehidupan kita. Boleh jadi hidup kita jalani seperti 
air .. orang Islam bicara tawakkal dech..ups tapi tawakkal tidak bisa diartikan 
sesempit itu. Ya satu peristiwa bisa berbagai makna yang terkandung didalamnya..
  Cobalah Anda diam dan merenung sesaat !! ya ketika peristiwa tersebut lebih 
cenderung membawa kita ke suatu emosi bahagia, senang, bangga, suka pokoknya 
yang positive menurut ukuran akal maka kitapun terkadang lupa untuk bisa 
memaknainya.Terkadang kita larut didalamnya dan lupa akan makna yang terkandung 
didalamnya.
  Namun jika peristiwa itu membawa kita lebih kearah yang menyedihkan, 
sengsara, dapat tekanan, ataupun perasaan emosi yang lain, kita cenderung 
langsung instropeksi diri,langsung memberikan berpuluh puluh pertanyaan ke 
dalam diri sendiri.“ Aku dapat ujian Nich, Cobaankah, atau aku teledor ya 
??atau mungkin juga ini nikmat Allah?? Dan seabrek pertanyaan yang lain.. yach 
memang antara teledor dan cobaan sangat tipis bedanya.. hati hati lho 
menafsirkannya.
  Nggak ada yang salah sebenarnya dalam persepsi kita, apapun justifikasinya 
terhadap diri sendiri, yang jelas Anda lebih tahu untuk apa kejadian/peristiwa 
ini terjadi?? Jangan pusing dengan pikiran orang tentang Anda!!. Terkadang kita 
termakan oleh apa kata orang tentang kejadian yang menimpa kita...So yakinlah 
bahwa apa yang sedang kita alami merupakan satu fase perubahan dalam hidup. Nah 
tergantung sekarang persepsi Anda ??? silahkan pilih yang terbaik dan ter 
positif buat menaikkan kreedibilitas Anda..??
  
  Wassalam.. 
  GO SUCCES
  Sebaik baik manusia adalah yang paling bermanfaat buat saudaranya......
  
  Meds, Jombang
  26 Juni 2007

    
---------------------------------
  Bored stiff? Loosen up...
Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.  

         

       
---------------------------------
Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel. 

Reply via email to