Dear All My Friends,
   
  Pernah marah, nggak? Pasti pernah lah ya... Masak sih orang hidup gak pernah 
marah. Kalau ada diantara teman-teman yang berkata bahwa dia gak pernah 
marah...wah pasti bohong tuuh. Realitas hidup sehari-hari, terutama di 
kota-kota besar, seringkali memaksa kita sulit untuk tidak marah...ya kan? 
Beban kerja menumpuk, "deadline" yang memburu, selisih paham dengan rekan, 
hingga jalanan macet, membuat banyak orang akrab dengan amarah.
   
   
   
  Di sebuah Hadits Shahih dituliskan: "Kemarahan merupakan BARA yang dinyalakan 
di dalam hati anak Adam". Hal ini menunjukkan juga bahwa MARAH adalah FITRAH. 
Bahkan Ulama dan Imam Besar, yaitu Imam Syafii, pernah mengatakan, bahwa orang 
yang tidak memiliki rasa marah itu diibaratkan seperti khimar (keledai).
   
   
  Tetapi ya jangan salah pengertian lho. Meskipun marah itu sebuah fitrah 
manusia, amarah juga harus bisa dikendalikan dengan baik. Karena marah yang 
berlebihan bisa menjadi racun bagi jiwa dan tubuh kita. Marah bisa membuat 
orang menyimpang dan menyesatkan nya dari kebenaran., karena dengan marah maka 
seseorang telah menciptakan tabir antara hati dan matanya, sehingga tidak mampu 
memperlihatkan kebajikan. Oleh sebab itu, jangan memandang remeh amarah, jangan 
memandangnya dengan "sebelah mata". Marah bisa membawa dampak yang jauh lebih 
serius daripada yang kita duga lho...
   
   
  Berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi, kadar gula menurun atau 
bahkan meninggi, sakit kepala, migren, stroke, sampai sakit jiwa, itu semua 
merupakan efek samping yang lazim ditemukan pada para pemarah kronis. Bahkan 
saya pernah baca di sebuah jurnal kesehatan, berdasarkan riset para ahli, bahwa 
dalam jangka panjang...kemarahan dapat membunuh kita. Orang yang biasa marah 
sepanjang hidupnya, akan mati 10 tahun lebih muda dibandingkan dengan orang 
yang dapat mengendalikan amarah nya.
   
   
  Saat Anda marah, kadar serotonin dalam otak akan menurun. Ini berakibat, 
perilaku agresif dan aktivitas sistem syaraf simpatik yang mengendalikan 
pernafasan dan jantung...menjadi meningkat. Konsentrasi Anda akan menurun, dan 
keinginan untuk melakukan hal-hal buruk akan semakin menguat, seperti merokok 
atau bisa yang lebih buruk lagi. Bahkan juga mempengaruhi pola makan Anda, 
sehingga nafsu makan pun bisa semakin besar, sehingga berat tubuh juga semakin 
meningkat.
   
   
  Pada saat marah, maka kondisi psikologis seseorang sangat labil, sehingga 
berpotensi untuk bertindak di luar akal sehatnya. Saat marah, setan akan 
membangkitkan nafsu amarah di dalam hati, sehingga seluruh kejelekan bisa masuk 
ke dalam diri kita. Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ja'far Ash Shadiq ini: 
"Marah adalah kunci dari segala keburukan dan kejahatan".
   
   
  Di dalam Al-Qur'an, surat Ali Imran, ayat 134 juga disebut: "(yaitu) 
orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit, dan 
orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah 
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan".
   
   
  Oleh karena itu, kemampuan untuk mengendalikan dan menahan marah di saat ada 
peluang, kesempatan, dan situasi yang memungkinkan kita mengumbar amarah; itu 
merupakan bentuk kebajikan yang tinggi. Orang yang mampu menahan amarah, oleh 
Rasulullah SAW disebut sebagai ORANG YANG KUAT. Beliau pernah bersabda: "Orang 
yang kuat bukanlah yang jago gulat, tetapi (orang yang kuat itu) orang yang 
mampu menahan diri-nya ketika marah". Nabi SAW juga bersabda: "Barang siapa 
menahan marah, padahal dia mampu untuk melampiaskan-nya, maka di hari kiamat 
Allah akan memenuhi hatinya dengan keridhaan".
   
   
  Menahan marah, memaafkan, dan berbuat baik adalah satu kesatuan nilai yang 
mendasari ketaqwaan. Menahan marah saja tanpa memaafkan, bukan ciri orang yang 
taqwa, melainkan ciri orang pendendam. Menahan marah hanya dapat disembuhkan 
dengan memaafkan. Seorang motivator dunia & penulis populer, Dale Carnegie 
menuliskan sebuah kiat menghilangkan rasa cemas: "Anda tidak cukup suci untuk 
mencintai musuh-musuh Anda. Akan tetapi, demi kesehatan dan kebahagiaan Anda, 
lupakan mereka dan maafkan mereka".
   
   
  Rasulullah Muhammad SAW memang melarang kita marah. Beliau memberikan jalan 
keluar ketika amarah kita memuncak, yaitu kita dianjurkannya untuk meredakannya 
dengan ber-wudhu, dan menunaikan shalat dua raka'at.
   
   
  Nah, teman-teman, sebagai umat Rasulullah SAW...memang semestinya kita tidak 
gampang meletup nafsu amarah kita...tidak mudah meluapkan dan melampiaskan 
amarah kita kepada benda atau orang lain yang berseteru atau berselisih paham 
dengan kita. Bersabarlah! Kendalikanlah rasa amarah Anda! Ingatlah, ketika Anda 
bisa menahan amarah, maka para malaikat akan berada di sekeliling Anda dan 
bersiap membela Anda. Tetapi jika Anda tidak mampu menahan amarah, dan 
melampiaskan amarah; maka para malaikat akan meninggalkan Anda, dan Iblis akan 
hadir di sisi Anda...ini sabda Rasulullah SAW lho, bukan omongan saya sendiri.
   
   
  Oke, sekian dulu "sharing" pengalaman ini. Semoga bisa memberikan manfaat.
   
   
  Salam Luar Biasa Prima!
   
   
  Wuryanano
  http://wuryanano.com/
  Founder & Moderator Millist:
  http://groups.yahoo.com/group/SuperMindPower/
   
  SUMBER BACAAN:
  WURYANANO --- MOTIVATIONAL BLOG 



--------------------------------------------------------------
  WURYANANO
http://wuryanano.com/
  Entrepreneur & Penulis Buku Nasional: 
1. The Touch of Super Mind 
2. Super Mind for Successful Life 
3. The 21 Principles to Build and Develop Fighting Spirit
  PENERBIT: ELEX MEDIA KOMPUTINDO (Kelompok Gramedia)
  Founder & Moderator SuperMindPower
  http://groups.yahoo.com/group/SuperMindPower/join

       
---------------------------------
Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, 
photos & more. 

Reply via email to