***********************
Your mail has been scanned by InterScan.
PT. AJ Central Asia Raya
***********-***********





Thinking Management


Thinking is not attacking and defencing but  new better ways.


None of us is as smart as all of us (Ken Blanchard)

Kita sering mendengar apa yang dikatakan Positive Thinking yang diperkenalkan 
oleh Norman Vincent Peale, Lateral Thinking oleh Edward de Bono, Innovation 
oleh  John Kao ,Innovation and  Entrepreneurship  oleh Peter Drucker, tentang 
Memory oleh Tony Busan, Thinking for a change oleh John C Maxwell dan tentunya 
penulis Indonesia Adi W Gunawan dalam Manage your mind . Dewasa ini banyak 
sekali penulis yang membedah tentang Thinking guna  menghasilkan suatu Idea 
untuk di-emplementasikan dalam Innovation yang seharusnya berguna bagi 
organisasi.

Penulis-penulis tersebut diatas memberikan pembelajaran  guna pertumbuhan , 
kemampuan berkompetisi serta tantangan menghadapi perubahan . 
Pendekatan-pendekat-an tersebut tidak mudah dijalankan karena situasi yang umum 
yang terjadi sebagai berikut:

1.      Sikap manusia dalam berpikir  dimanapun sangat membatasi diri dan 
menyukai kemapanan.

2.      Kurang atau tidak menyukai hal-hal baru dan  berasumsi menyulitkan.

3.      Tidak merasa nyaman atau tak peduli akan apa yang terjadi didalam 
maupun  diluar perusahaan.

4.      Tidak fokus pada masalah atau pekerjaan yang dilaksanakan .

5.      Kultur merangkul  perubahan(change)  yang dibutuhkan sebagai unsur 
penting kreativitas masih lemah .

Akibat dari situasi-situasi tersebut diatas apabila tidak terkelola dan 
dianggap hal yang biasa , maka yang sangat mungkin terjadi dalam organisasi 
atau Perusahaan adalah :

1.      Sangat sering melakukan rapat dan hasil rapat tidak fokus dan  tidak 
jelas sehingga boleh dikatakan rapat untuk rapat.

2.       Atau malah sebaliknya tidak pernah ada pertemuan/rapat.

3.      Kritik merupakan barang yang tabu dan cara mengutarakan kritik yang 
kurang atau tidak benar seperti sudah menuju ke privasi. Kritik dipandang 
menyerang bukan sebagai memeriksa.

4.      Bawahan hanya seperti bebek penurut atasan saja sedang atasan boleh 
berkata apa saja dan yang paling benar.

5.      Staf dan para pelaksana sulit melihat peluang(opportunity) 

6.      Persepsi dalam melihat suatu kasus, masalah sangat sempit dan ego lebih 
banyak berbicara daripada unjuk kerja (performance)-.

7.      Saran-saran, alternatif-alternat-if dan kemungkinan--kemungkinan  
jarang sekali muncul dan lebih baik diam.

8.      Tidak keluar ide-ide baru dan tentunya inovasi-inovasi .

9.      Siapa yang paling berbicara keras dan logik dianggap yang paling pintar 
dan harus diturut

10.Kultur belajar di organisasi (learning organization) merupakan hal langka.

Cara berpikir yang sangat mungkin terjadi seperti tersebut diatas  disebut 
Traditional Thinking.

Salah satu alat (tool)  mengatasi situasi-situasi  tersebut diatas disebut 
share thinking atau lebih popular dengan sebutan Parallel thinking.( lihat 
diagram).


Berpikir Tradisional




Sebagai contoh : suatu korporasi menghadapi suatu kasus mengenai :Menaikkan 
pangsa pasar.

Departemen Pemasaran pasti mempunyai langkah-langkah atau rencana-rencana 
bahkan strategi pemasarannya dengan persepsinya, seperti macam serta volume 
yang cukup dan  sewaktu-waktu siap dipasarkan (Persepsi A).

Departemen Produksi juga mempunyai rencana dan tindakan-tindakan untuk tujuan 
yang sama dan melihat dengan persepsinya, yaitu sedikit macam barang dan perlu 
waktu perencanaan produksi yang matang. (Persepsi B).

Keduanya mempunyai tujuan yang sama dan yang terjadi adalah berdasarkan 
Persepsinya , A akan mempunyai evaluasi dan melakukan suatu aksi.

Begitu juga dengan  B.

Mereka melakukan tindakan hanya berdasarkan aksinya sendiri-sendiri , 
terjadilah suatu benturan , konflik yang mengakibatkan pemborosan tenaga, 
keuangan , waktu dan lain-lain.

Contoh diatas adalah suatu contoh yang sederhana, bisa kita bayangkan kalau 
bagian yang terkait lebih dari dua , mempunyai kepentingan yang berbeda dan 
tentunya  Persepsi berbeda-beda .

Biasanya bila kondisi ini terjadi  tujuan atau sasaran yang sebenarnya akan 
dicapai akan tidak focus, berubah-ubah dan ………..rapat untuk rapat.

Guna menghindari hal tersebut diatas ,seyogyanya diadakan pendekatan dengan 
Parallel Thinking :

 Pertama, definisi tujuan didefinisikan dengan sederhana , jelas dan diterima 
oleh semua pihak yang tersangkut.

A, hendaknya mengutarkan pendapatnya,  dengan jelas singkat dan hal-hal yang 
penting menurut persepsinya .

B, mencatat dan berusaha menempatkan diri kalau dia di posisi A dan dicatat , 
selanjutnya A mendengarkan pemaparan B sesuai persepsi B dan mencatatnya 
butir-butir yang penting.

Begitu juga dengan C .

Biasanya pimpinan rapat mencatat inti  pemaparan A, B,  dan C  berdasarkan 
persepsi masing-masing.

Dari semua pendapat-pendapat tersebut akan mudah dilihat 
kemungkinan--kemungkinan yang akan terjadi dan lebih lengkap karena semua 
berusaha mengerti kepentingan /persepsi bagian-bagian yang terkait, sehingga 
tidak sulit di cari Konsep akan Sasaran tersebut , dimana Aksi  yang dilakukan 
sangat lebih terarah sesuai Sasaran yang dicapai dan tidak berjalan sendiri 
–sendiri.

Membaca di media cetak , mendengar di media elektronik banyak sekali kejadian 
dimana penanganan suatu masalah atau menciptakan sesuatu yang baru di 
Organisasi, Korporasi dan Pemerintah, para pengambilan keputusan mempunyai 
kesan berjalan sendiri-sendiri dan hasilnya,…… masyarakat bingung ?

………………….Berpikirlah Paralel

Ping Hartono


Berpikir Pararel




Mau Tahu lebih jelas lagi mengenai artikel ini?

Anda harus ikuti Special Edition: Learning Forum Akhir Tahun TCI ke-40 bersama 
Pak Ping Hartono

Tanggal 14 Desember 2008


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.503 / Virus Database: 269.16.13/1165 - Release Date: 12/2/2007 
8:34 PM





No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.503 / Virus Database: 269.16.13/1165 - Release Date: 12/2/2007 
8:34 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.503 / Virus Database: 269.16.13/1165 - Release Date: 12/2/2007 
8:34 PM

   

<<image001.gif>>

<<image002.gif>>

Kirim email ke