You Are Who Your Friends Are
by Jack Canfield and Hartati Nurwijaya.
   
  Adalah penting untuk menyadari kekuatan dari positive thinking. Hal ini 
terjadi bukan hanya pada diri Anda, tetapi orang-orang disekeliling Anda.
   
  Perilaku sangat  mudah dikenali. Baik itu positif maupun negatif, mereka 
melekat pada diri Anda. Jika Anda dikelilingi oleh orang yang suka mengeluh, 
suka menghakimi, menyebar gossip negatif, dan senang menyalahkan orang  lain, 
berperan seolah-olah sebagai korban. Oh jauhilah!
   
  Siapakah orang yang dekat dengan Anda? Apakah mereka sudah mencapai impiannya 
atau orang suka mengeluh pada keadaan? Apakah mereka menyanjung  orang yang 
punya cita-cita tinggi, atau mereka orang yang suka berolok-olok dan 
melecehkan? Bagaimana mereka memperlakukan Anda?
   
  Jika Anda membuang waktu dengan orang yang tidakmendukung impian dan tujuan 
Anda, hal yang serius dan sudah waktunya Anda memikirkan siapa teman Anda itu.
   
  Orang yang sukses dikelilingi oleh orang yang sudah sukses. Mudah dan 
gampang. Mereka orang senang disekeliling orang yang sedang berusaha meraih 
tujuan dan berusaha menjadikannya  kenyataan. Mereka ingin mengetahui bagaimana 
strategi dan rahasia menjadi pemenang. Mereka tidak malu untuk berada 
disekeliling orang yang belajar untuk sukses dan mencari rejeki yang halal.
   
  Anda juga, perlu dan butuh dikelilingi  oleh pengaruh  yang positif. 
Bergabunglah dengan kelompok orang yang sukses, pelajari apa yang sudah dan 
sedang mereka pelajari. Tidak  jadi masalah Anda dan orang tersebut berasal 
dari latar belakang  yang berbeda. Tunjukkan dan pindahkan diri Anda menjadi 
seorang yang berjuang meraih tujuan. Sukses bukan hanya milik orang mudah 
meraihnya, orang yang sudah terlahir sebagai anak  orang kaya atau orang yang 
punya pendidikan tinggi dan mahal. Sangat banyak orang miskin yang sukses dan  
mereka bisa menghadapi segala rintangan dan mereka berhasil mencapai tujuannya.
   
  Orang yang sukses tidak mendapatkannya dari berteman dekat dengan orang suka 
menumpahkan energi negatif. Saya sempat berkenalan dengan  Deddy Tjipto ketika 
bertemu di Woman radio, beliau ahli Prana. Kami diskusi masalah energi positif 
dan negatif. Intinya bahwa energi positif harus ketemu energi positif. Energi 
negatif dan energi positif jika bertemu akan menghasilkan negatif. Carilah 
teman yang dapat mengalirkan energi positif, teman yang selalu berkata 
baik-baik dan teman yang selalu menghibur dan memberi dukungan.
   
  Sebelum saya berkenalan dengan Ibrahim Isa, Edy Zaqeus, Jennie S Bev, Irvan 
Wirayudha, Ariana Peggy, Jonru,  Catur Catriks, Rusdin Din, Eko Sugiarto, Ning 
Harmanto dan beberapa penulis sukses lainnya. Saya merasa kurang motivasi untuk 
menulis. Setelah dekat dengan teman alumni sekolah dan  penulis bestseller yang 
banyak memberi dukungan akhirnya buku saya dapat terbit. 
   
  Saya pernah dan sering dianggap sombong atau bahkan dianggap kurang 
pergaulan. Sebab, sejak saya kecil selalu memilih  teman.  Saya tidak suka 
teman yang senang menebarkan energi negatif. Saya tidak suka berteman dengan 
orang tidak bahagia dalam  hidupnya.
   
  Energi positif hanya datang dari orang yang menyalurkan energi positifnya. 
Pertama, ketika saya pertama kali menelepon Rosihan Anwar dari Yunani agar 
bersedia menjadi pembicara di peluncuran buku. Saya katakan dalam hati harus 
percaya diri dan bahwa beliau adalah teman saya. Beliau adalah energi positif 
yang akan membantu saya. Hal itu terbukti tanpa susah payah, beliau yang sudah 
berusia 80 tahun lebih bersedia hadir dan bahkan membagi  ilmunya serta menulis 
sebuah artikel di tabloid cek dan ricek tentang saya.
   
  Kedua, ketika saya bertemu Jajang C Noer, beliau mengatakan bahwa muka saya 
cerah. Jajang berkata, ia menilai seseorang dari raut wajah. Lalu saya katakan 
bahwa rahasia hidup saya adalah berpikir  positif. Segala hal yang terjadi dan 
saya alami semua serahkan pada Allah SWT. 
  Saya menjadikan anak-anak saya sebagai sumber kebahagiaan,  anak yang sehat 
membuat saya senang. Selama ini saya disibukkan memelihara dan merawat anak 
tidak terasa berat. Semua saya lakukan dengan senang hati dan 
   
  Ketiga, ketika saya membaca buku Jeffrey Gitomer berjudul  Yes Attitude. 
Salah satu hal negatif yang harus dihindari adalah uang. Jangan pernah merasa 
tidak pernah cukup dengan uang yang Anda miliki. Negatif adalah jika Anda ingin 
 memiliki uang yang lebih lagi. 
  Hal ini sudah sejak lama saya terapkan tanpa saya sadari. Saya tidak pernah 
mengenalkan pada anak-anak bentuk  uang. Saya tidak pernah memberitahu atau 
mengajarkan anak-anak saya bahwa uang adalah benda berguna. Saya bahkan  tidak 
pernah memberi uang pada anak; sejak ia sekolah dan hingga kini sudah duduk di 
kelas empat SD.
   
  Anak-anak saya lebih menghargai buku-bukunya daripada uang. Putra nomor dua 
bahkan diberi uang oleh Yaya (nenek dalam bahasa Yunani), ia sebutkan uang itu 
plastik. Ia diberi  uang sebab membantu memungut buah zaitun ketika sedang 
panen. Uang dua lembar 5 euro sampai lecek dan robek sebab tidak seorang 
anak-pun yang peduli pada  uang. Akhirnya saya masukkan dalam celengan mereka.
   
  Sedangkan buku yang saya bawa dari Indonesia, selalu mereka letakkan dekat 
dengan tempat tidur dan minta dibacakan. Putra nomor dua baru berusia 3 tahun 
setengah dan si  bungsu baru 2 tahun setengah.
   
  Setelah selesai acara roadshow buku, saya tercenung di bandara ketika merasa 
saya berhasil mencapai impian bahwa buku pertama saya sudah terbit dan laris. 
Saya dan buku diberitakan dalam media massa. Saya sudah dikenal masyarakat. 
Namun, ternyata saat itu saya merasa bahwa hal yang terindah dan  paling 
bahagia adalah bercanda dan bergurau bersama anak-anak saya. 
   
  Beberapa hari saya sempat malas menulis lagi, hingga masuk email dari James 
Athur Ray. Quote yang berisi bahwa kita jangan merasa sukses hanya dengan  satu 
kesuksesan dan jangan patah semangat hanya karena gagal. Sama halnya dengan 
konsep Hadist yang menyebutkan “ kejarlah duniamu seakan engkau akan hidup 
seribu tahun lagi, dan janganlah lupa akhiratmu seakan engkau akan mati esok.”
   
  Sekarang saatnya saya menulis lagi agar buku kedua dan ketiga bisa terbit 
tahun depan dan niat saya akan membuat peluncuran buku yang akan mengundang 
anak-anak yang terlantar. 
   
   


Hartati Nurwijaya from Megara, Greece
http://sumatra-bali-hartatinurwijaya.blogspot.com
http://perkawinan-antarbangsa-loveshock.blogspot.com
       
---------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

Kirim email ke