MLM menganut prinsip open recruitment, sehingga siapapun orangnya 
dapat masuk menjadi member/distributor MLM yang bersangkutan tanpa 
perlu diadakan tes masuk seperti halnya proses recruitment karyawa 
yang diadakan oleh perusahaan konvensional.
Dengan demikian, sangat mungkin (banget) jika dalam proses 
perjalanannya, member-member MLM menggunakan "berbagai" cara, 
strategi atau teknik supaya berhasil dalam mencapai tujuannya. 
Berbagai teknik. Dan berbagai teknik itu bisa bermakna berbagai 
tanggapan dari calon member. Bisa negatif (banget), bisa positif 
(banget) bisa juga biasa-biasa saja.
Saya sendiri pernah dan seringkali bertemu dengan para penipu dan 
pemimpi tersebut. Mereka lebih banyak berkata-kata tentang dirinya 
daripada berusaha membantu para membernya supaya termotivasi dan 
dapat menjalankan usaha tersebut dengan benar.
Namun dalam perjalanannya, saya akhirnya bertemu dengan pemimpin 
yang benar-benar seorang pemimpin yang dapat memberi contoh dan 
memunculkan potensi paling positif dari member (baca: downlinenya). 
Dan faktanya bilang pemimpin ini adalah pencetak leader2 dengan 
bonus besar.
Bukan bermaksud promo, namun itulah yang saya amati dan dapatkan 
selama saya rajin mengikuti acara-acara yang diadakan oleh sebuah 
MLM di Indonesia. Dan, dari "kerajinan" itu akhirnya saya dapetin 
banyak ilmu yang bisa saya terapkan pada perusahaan travel dan 
perdagangan milik saya. 
Well, menurut saya, saat ini bukan saatnya menjelekkan atau 
mengunggulkan MLM atau bisnis lainnya. Yang diperlukan bagi kita 
adalah mengambil saripati dari fenomena apa yang terjadi di 
masyarakat dan mempergunakannya untuk kemajuan diri kita sendiri, 
syukur-syukur karena mungkin kita konsisten dengan pengembangan diri 
kita sendiri akhirnya bisa menular kepada orang lain. Jika semakin 
banyak orang yang tertular virus pengembangan diri, pada akhirnya 
kita bisa mewujudkan bangsa yang kuat dan mandiri.
Atau bagaimana pendapat anda???


--- In bicara@yahoogroups.com, "soter" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Salam kenal, saya Soter.
> 
> Saya dan istri saya berkutat di MLM produk kosmetik yang harganya 
sangat
> terjangkau walau diklaim sebagai produk buatan luar negeri. Tetapi
> sampai saat ini belum ada kejadian buruk, dan reward yang kami 
dapat
> walau belum sampai level manager tetapi cukup membantu untuk 
menambah
> keuangan dan biaya-biaya lainnya.
> 
> Praktik-praktik curang yang pernah terjadi bukan pada lembaganya 
tapi
> justru si member yang memiliki peringkat cukup tinggi dengan bonus
> jutaan bulanan dan perjalanan ke luar negeri setahun sekali bisa 
dan
> tidak tahu malu mengambil seseorang untuk menjadi downline padahal 
orang 
> itu sebenarnya sudah mendapat pendekatan dan membuat janji dengan
>  member yang lain..
> Praktik tabu ini kadang masih terjadi..
>


Kirim email ke