Wa'alaikum Salaam Wr. Wbr.
Bung Agus Suryadi Yang budiman,

Kenapa saya masih ada di milis bicara ini, karena dalam permohonan pengunduran 
diri saya, saya minta tidak dikirimi lagi Email kepada saya.
Tapi Pak Ikhwab Sopa masih mengirim Email kepada saya, itu berarti pengunduran 
diri saya belum diperkanankan oleh beliau.
Mungkin saya harus bertanggung jawab terhadap komentar/tanggapan saya tentang 
masalah-masalah yang lalu.
Saya mundur bukan ngambak Mas Agus, Saya mundur untuk menentramkan suasana 
dalam milis bicara ini. jadi saya bukan pengecut. Tapi ngomong mgomong ente 
sudah lama di luar negeri, hebat juga yaa sudah bisa melarang orang, jangan 
begini jangan begitu ? Itu larangan dari siapa ? Saya mau belajar juga nih 
melarang orang he he he.
Nah kalau mau saya mengundurkan diri, tolong bilang Pak Ikhwan Sopa jangan 
kirimi saya Email lagi, kalau ada Email yang  saya anggap perlu saya tanggapi, 
itu kan termasuk mengikuti perintah  Kanjeng Nabi Muhammad kan, perbaiki yang 
salah  jika itu ada didepan mata.
Cang Maskat terpaksa deh  belum bisa mengikuti nasehat ntong agar bisa seperti 
Kanjeng Nabi Muhamad, merobah orang yang bersebrangan dengan senyum, maaf yee.
Hati-hati, terlalu lama di luar nagari, bisa-bisa lupa kaadaan saudara-saudara 
di dalam negeri.   

Wassalam,
Djamhari Maskat

AGUS SURYADI <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                               
Assalam.Wr.Wb.
 Pak Jamhari,
 Sudah ngomong mundur kok masih "Bicara" pakai ucapan bismillah lagi 
(he..he..he..). Any way Pak Jamhari nggak usah pakai acara ngambek2an toh 
disini kita semua lagi belajar. Pada akhirnya Bapak butuh informasinya khan? 
Marilah kita ramaikan forum ini dengan semangat baru...lebih2 tahun ini 
dicanangkan sebagai tahun Kunjungan Indonesia (Visit Indonesia 2008). 
   
 Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan menghadiri Seminar bertajuk 
"Unleashed your DNA" di Knowledge Village kebetulan ketemu CEO Institute for 
Human Development & Behavioural Therapi, Mr.Hussain (dari India) yang pernah 
tinggal di Indonesia (Pondok Indah). Ternyata beliau sangat terpesona dengan 
keindahan dan keramahan orang Indonesia dan juga tidak bisa melupakan masakan 
Indonesia, terutama masakan Padang. Kalau orang asing bisa mencintai negara 
kita, maka seharusnya kita mencintai negara ini lebih dari mereka. Caranya? 
  -Jadilah pribadi yang kuat dan tidak cengeng
 -Jadilah pribadi mandiri jangan mengeluh 
 -lakukan budaya bersih (jangan buang sampah sembarangan), 
 -jangan menjadi pengritik tapi jadilah pembaharu, 
 -jangan gila pangkat tapi lakukan pekerjaan yang terbaik, 
 -jangan menjadi pengekor jadilah pioneer, 
 -jangan diam ketika kemungkaran tapi tegurlah dengan santun, 
 -hargailah diri sendiri dengan menghargai orang tua dan yang telah berjasa 
terhadap kita sedikit apapun 
  jasanya, jangan segan mengucapkan terima kasih ketika menerima bantuan baik 
moril maupun materiil.
 -Milikilah jiwa konsisten dan jangan plintat-plintut
  
 Mudah2 kita bisa menjadi bangsa yang besar dan disegani kembali di kancah 
International. 
  
 Wassalam Wr.Wb.,
 Agus
   

 
 On 1/29/08, Jamhari Maskat <[EMAIL PROTECTED]> wrote:       
Salam,
  
 Terima kasih banyak atas informasinya yang terbaru dan sangat dinanti-nantikan 
oleh semua kawan-kawan.
 Ini informasi yang sangat mahal, yang tidak kita dapatkan dalam waktu cepat.
  
 Salam Sukses,
  
 Djamhari Maskat 
 

Ikhwan Sopa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
   Tarik Dana Paypal Anda Dari ATM Terdekat!

Mulai sekarang, Anda bisa menarik dana Paypal secara langsung dari ATM Anda! 
Kurang lebih begitulah yang disinyalkan oleh Paypal dalam sebuah email yang 
disampaikan kepada saya.
 
Pagi ini, saya mencoba men-setup sebuah akun Paypal baru, memasukkan informasi 
rekening tabungan di bank lokal (saya pake Bank Mandiri), dan dengan sengaja 
saya tidak memasukkan data kartu kredit.

Sepertinya janji Paypal itu benar adanya, sebab diakhir sesi, message dari 
Paypal yang saya terima berbunyi begini:
 
"You can now transfer funds TO and FROM your bank account in Indonesia."

Itu artinya, jika memang benar, maka Anda bahkan tidak perlu lagi kartu kredit 
untuk bertransaksi secara online dengan berbagai pihak di seluruh dunia.
 
Di dalam email konfirmasinya, Paypal mengatakan bahwa transaksi yang berlaku 
sehubungan dengan rekening bank lokal itu, hanyalah "penarikan". Ya sudah, 
nggak apa-apa toh? Wong kita ini mau jual kok, bukan beli. Begitukan?
 
Anda mungkin tahu, betapa ruwetnya berbagai persoalan berkaitan dengan kartu 
kredit, atau dengan proses konversi ke rupiah dari berbagai cek dolar atau 
bahkan sekedar kredit poin yang Anda terima dari bisnis online.
 
Memang, banyak sekali penghasilan online Anda yang harus Anda terima lebih 
dahulu dalam bentuk cek atau kredit poin dalam bentuk dolar, sebelum itu semua 
dikonversi menjadi dana cair dalam bentuk rupiah.

Kini, dengan kebijakan baru Paypal ini, sebagian besar dari penghasilan online 
Anda yang tadinya berupa cek atau kredit poin, akan langsung bisa Anda ambil 
dalam bentuk dana segar mata uang rupiah, dari ATM terdekat!
 
Luar biasa kan?

Tunggu apa lagi, mulailah menggeser diri Anda menjadi eksportir-eksportir yang 
bertransaksi dengan seluruh dunia. Ini kesempatan baik untuk Anda. Jangan 
sia-siakan.

Semoga, apa yang ditiupkan oleh Paypal, benar-benar seindah janjinya.
 
Pesan saya, dengan semua niat baik Paypal itu, please, jangan lagi kita merusak 
kredibilitas Paypal-ers Indonesia.

Selamat menangguk dollar dari seluruh penjuru dunia, dan memanennya dalam 
bentuk lembaran Rp 50.000-an dari ATM terdekat!
 
Ikhwan Sopa
Trainer E.D.A.N.
+62 21 70096855
QA Communication
School of Motivational Communication
http://milis-bicara.blogspot.com
 




  

---------------------------------
 Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!  
 



 




 
     
                               



       
---------------------------------
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

Reply via email to