Berbincang dengan seorang sahabat, dan dia berkata kenapa yah saya tidak
bisa menikmati hidup, walau saya memiliki semua yang saya miliki. Hal
ini menurut saya banyak ditanyakan beberapa sahabat.

Banyak orang yang menjalani hidup ini dengan tidak mengerti makna dari
hidup mereka.  Mereka lahir, tumbuh, menikah, mencari nafkah,
membesarkan anak, dan akhirnya meninggal dalam keadaan hanya pasrah
dalam menjalankan kehidupan dengan kosong. 

Sebagaimana kita memandangi hidup, demikianlah kehidupan kita. Hidup
menjadi berarti, bermakna, karena kita memberikan arti kepadanya,
memberikan makna kepadanya. Bagi mereka yang tidak memberikan makna,
tidak memberikan arti, maka hidup ini ibarat lembaran kertas yang
kosong. 

Hal terbesar di dunia ini bukanlah dimana Anda berdiri, melainkan kemana
Anda akan pergi." Itu artinya, jika Anda mampu menetapkan,memahami dan
memperjelas tujuan hidup, maka kemungkinan untuk memaknai hidup lebih
besar. 

Ada dua hal yang dapat membuat orang menjadi sadar dalam menjalankan
kehidupan. Pertama, peristiwa-peristiwa pahit dan musibah. Musibah
sebenarnya adalah ''rahmat terselubung' ' karena dapat membuat kita
bangun dan sadar. Anda baru sadar pentingnya kesehatan kalau Anda sakit.


Kematian mungkin merupakan satu stimulus terbesar yang mampu
menyentakkan kita. Banyak tokoh terkenal meninggal begitu saja. Mereka
sedang sibuk memperjualbelikan kekuasaan, saling menjegal, berjuang
meraih jabatan, lalu tiba-tiba saja meninggal. Kematian menyadarkan kita
pada betapa singkatnya hidup ini, betapa seringnya kita meributkan
hal-hal sepele, dan betapa bodohnya kita menimbun kekayaan yang tidak
sempat kita nikmati. 

Dalam mencoba mengisi dan menyadari arti kehidupan menyadari, yaitu
siapa diri kita, darimana kita berasal, dan ke mana kita akan pergi.
Untuk itu kita perlu sering mengambil jarak dari kesibukan kita dan
melakukan kontemplasi. Dan sedikit perenungan akan membuat kita mengerti
akan makna dari kehidupan. Ingat kehidupan berjalan tidak hanya mengejar
keinginan mimpi duniawi. 

Terkadang kita melupakan keberadaan orang terdekat, kita melupakan
afeksi atau kasih sayang dari orang-orang terdekat yang membuat kita
berarti, pengakuan keberadaan kita juga membuat kita bisa menikmati
hidup. Disayangi orang tua, keluarga, anak, sahabat memberi kita
kesempatan kita berarti dan menikmati kehidupan. Bayangkan ketika
kehidupan kita hanya mengejar harta, mimpi, dan sukes dan kita
mengabaikan keberadaan orang terdekat oleh kita, ketika mimpi, dan
kesuksesan telah tercapai kita hanya menikmati sesaat, dan setelah itu
kita akan kembali kosong. 

Buat apa terlalu sibuk mengumpul-ngumpulkan kekayaan, dengan
menyalahgunakan jabatan kalau hasilnya tidak dapat Anda nikmati
selama-lamanya. Apalagi Anda sudah merusak jiwa Anda sendiri dengan
berlaku curang dan korup. Padahal, jiwa inilah milik kita yang abadi. 

Sering terpikirkan terkadang dalam kehidupan ini kita hanya mengejar
kesenangan ragawi, kita kurang memperhatikan kesukesan jiwa, dan hati
kita, maka banyak kita lihat saat ini orang yang memiliki kekosongan
hati, dan dengan hati yang kosong akan mudah kita depresi, stress dan
lainya. Karena tidak seimbangnya kebutuhan ragawawi dan kebutuhan jiwa. 

Bukalah mata dan hati Anda untuk mengerti, mendengarkan, dan
mempertanyakan semua pikiran dan paradigma Anda. Sayang, banyak orang
yang mendengarkan semata-mata untuk memperkuat pendapat mereka sendiri,
bukannya untuk mendapatkan sesuatu yang baru yang mungkin bertentangan
dengan pendapat mereka sebelumnya. Orang yang seperti ini masih tertidur
dan belum sepenuhnya tersadar. 

Jadi saya hanya mengharap dan mengingatkan kepada para sahabat, mari
kita jalani hidup dengan keseimbangan, mari kita nikmati hidup, mencapai
sukses dalam kehidupan tanpa melupakan sukses setelah kita meninggalkan
dunia juga harus dipikirkan. 

" menikmati hidup tidak hanya dengan harta dan kekuasaan, menikmati
hidup dengan hati yang tulus lebih berarti "

Erwin Arianto

 

Baca juga artikel motivasi lainnya hanya di :

 

http://www.beraniegagal.com

 

Salam Sukses,

M. Rian Rahardi

 

# BeraniBisnis.Com <http://www.beranibisnis.com/?id=inaya>  

# KeuanganPribadi.Com <http://www.keuanganpribadi.com/?id=misterryan> 

P  Please consider the environment before printing this email 

 



This email and any attachments are confidential and may also be privileged.  If 
you are not the addressee, do not disclose, copy, circulate or in any other way 
use or rely on the information contained in this email or any attachments.  If 
received in error, notify the sender immediately and delete this email and any 
attachments from your system.  Emails cannot be guaranteed to be secure or 
error free as the message and any attachments could be intercepted, corrupted, 
lost, delayed, incomplete or amended.  Standard Chartered PLC and its 
subsidiaries do not accept liability for damage caused by this email or any 
attachments and may monitor email traffic.

 

Standard Chartered PLC is incorporated in England with limited liability under 
company number 966425 and has its registered office at 1 Aldermanbury Square, 
London, EC2V 7SB.

 

Standard Chartered Bank ("SCB") is incorporated in England with limited 
liability by Royal Charter 1853, under reference ZC18.  The Principal Office of 
SCB is situated in England at 1 Aldermanbury Square, London EC2V 7SB. In the 
United Kingdom, SCB is authorised and regulated by the Financial Services 
Authority under FSA register number 114276.

 

If you are receiving this email from SCB outside the UK, please click 
http://www.standardchartered.com/global/email_disclaimer.html to refer to the 
information on other jurisdictions.

Kirim email ke