Yth. Pak Ibnu,
Sungguh menarik ide usaha ini.  Salah satu teman saya juga pernah membicarakan 
hal ini, kemungkinannya untuk daerah Yogya.  Tapi sampai saat ini belum ada 
beritanya lagi.  Saya berminat untuk mengenal usaha ini.  Bisa dibantu? 

Terima kasih.
Salam, Endang

  ----- Original Message ----- 
  From: Ibnu Taufan 
  To: bicara@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, March 03, 2008 1:29 PM
  Subject: RE: [Bicara] Re: [PROFEC] Perencaan menjalani hari tua yang tidak 
sejalan dengan kenyataan.



  Ibu Lies dan teman2 ysh,



  Setahun atau lebih, saya pernah diajak seorang teman untuk join membuka rumah 
perawatan orang tua ... menurut teman saya prospeknya bagus sekali, karena 
semakin banyak keluarga yang suami/isteri bekerja penuh waktu (mungkin termasuk 
juga yang jadi pengusaha..) sehingga tidak bisa merawat orang tua-nya dengan 
telaten ... konon katanya menggunakan jasa pramuwisma ddl juga ngga jaminan .. 
sehingga grandma/pa shelter menjadi pilihan yang makin menarik dan bisa jadi 
bisnis yang menarik.  Lha beberpa pengusaha properti yang membuka pemakaman VIP 
ternyata luar biasa sambutannya ..



  Berminat ..?  Nanti saya hubungi teman saya ..



  Salam.Mulia.,



  IBNU TAUFAN

  www.ppk.or.id , www.pnpm.org  

  www.ibnutaufan.blogspot.com 

  [EMAIL PROTECTED]   



  From: bicara@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Lies 
Sudianti
  Sent: 01 Maret 2008 12:55
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Cc: tangandiatas; bicara@yahoogroups.com
  Subject: [Bicara] Re: [PROFEC] Perencaan menjalani hari tua yang tidak 
sejalan dengan kenyataan.



  Dear Joyce,



  Apa yang Joyce diskusikan dengan sahabat memang menjadi bahan pikiran buat 
siapa saja yang dihari tuanya harus dilalui sendiri. Sesudah aku membaca 
tulisan Joyce ini aku malah jadi berpikir bagaimana ya kalau ada investor yang 
mau menanamkan uangnya untuk membangun rumah jompo yang mewah dan ekslusif 
karena banyak loh orang orang yang berduit tapi malas mengurusi orang tua 
mereka yang mungkin dianggap sudah tidak berdaya, saya tahu kesannya kok tidak 
manusiawi tapi pada kenyataannya banyak keluarga yang tidak punya waktu atau 
ruang buat menampung orang tua mereka yang sudah jompo.



  Dan banyak juga orang tua yang merasa punya cukup uang ingin tetap hidup 
mewah tapi berada dalam lingkungan sebaya karena tidak ingin membebani anak 
cucu mereka.



  Orang tua layak hidup tentram dan menikmati sisa hidup mereka tanpa harus 
dibebani mengurusi cucu karena ditinggal orang tua mereka bekerja.



  Aku jadi ingat mami almarhum yang bersikeras tidak ingin tinggal dengan anak 
anaknya, pertama karena tidak mau terkekang oleh aturan yang dibuat anak dan 
menantunya yang mungkin tidak sejalan dengan aturannya dan tidak mau tertekan 
jika melihat kehidupan rumah tangga anak anaknya tidak sesuai dengan prinsip 
hidupnya tapi dia tidak mampu bersuara. Dalam kesendiriannya beliau selalu 
menyibukkan diri dengan kegiatan sosial yang sesungguhnya secara material tidak 
menjanjikan namun beliau senang karena hari harinya tetap bermakna, beliau 
sering melakukan perjalanan ke luar kota dengan teman teman sebaya dan mereka 
begitu bahagia layaknya anak gadis yang sedang ngerumpi. 



  Beliau sesungguhnya tidak memiliki anak kandung namun keikhlasan beliau 
mengangkat anak anak yang memang membutuhkan orang tua yang bisa menyekolahkan 
mereka berbuah manis di hari tuanya. Berbeda dengan banyak orang tua yang 
memiliki anak kandung,  saat sudah meninggal tidak ada lagi yang peduli akan 
makam mereka, kedua orang tua angkatku, almarhumah mamih dan almarhum  papih 
Suwondo disaat mereka meninggal dunia justru dimakamkan di halaman rumahku yang 
luas, di dalam rumah joglo yang kekar dan asri karena dikelilingi tanaman 
peliharaannya yang belum tentu akan didapatnya jika dia memiliki anak kandung 
sendiri.



  Jadi Joyce yang penting bagaimana kita menjalani kehidupan kita, masa depan 
sungguh misteri yang bukan milik kita karena kita tidak akan pernah tahu 
bagaimana nantinya hidup kita, yang penting jalani hidup ini sebaik baiknya, 
pastikan kalau hidup kita penuh makna buat orang lain karena tabungan epos  
kita tidak akan pernah hilang dan akan cair pada saat yang tepat.



  Tapi usulku untuk membuat bisnis rumah jompo exclusive boleh dipikirin 
lho..... para investor jika anda bingung mau menginvest uang anda dimana gimana 
kalau ide ini kita garap, aku mau kok jadi penggarapnya juga pastinya Joyce dan 
sebagai orang yang sudah masuk usia manula kami pastinya paling mengerti 
seperti apa rumah jompo yang kami inginkan.



  Salam epos,



  Lies Sudianti

  Founder & Moderator the Profec

  0813-18873480

  [EMAIL PROTECTED]













   

  On 2/29/08, J.Thenu <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 

  Kelihatannya hari ini milis kita lagi sepi ya.... Kenapa?

   Ini ada suatu cerita pendek yang mungkin bisa dipakai sebagai bahan renungan 
atau bahan masukan untuk mereka2 yang pakar dan hebat dalam bidangnya masing2. 
Aku tidak hebat seperti kalian, tapi hanya sekedar ingin berbagi 
cerita.................

   Pada suatu hari Minggu saat aku sedang menikmati acara pada salah satu 
station TV sendiri telepon berdering, ternyata dari seorang sahabat yang saat 
itu juga sedang sendirian yang menyuruh aku untuk menonton acara di TV yang 
menayangkan promosi penjualan rumah disekitar Cibubur. Dia tanya....... kalau 
dari Cibubur ke Jakarta jauh apa tidak ya? Yah tergantung ke Jakarta nya ke 
daerah mana, sebab kalau ke Selatan atau Pusat sih sebenarnya tidak jauh2 amat 
tapi macetnya itu lho, jawab ku. Aku bertanya: memangnya kenapa, apa kamu ada 
minat untuk beli rumah disana? Rumah yang ia tunjukan adalah type yang cukup 
kalau kita hidup sendirian. Lalu aku teringat bahwa sebelumnya aku juga sempat 
melihat contoh apartemen yang cukup mewah dengan fasilitas yang menurut aku 
tidak dipunyai oleh apartemen2 yang lain. Lalu kita berdua sependapat bahwa itu 
adalah lingkungan yang amat sangat cocok untuk kita2 yang sudah berumur dan 
tinggal sendirian. Yang jelas, karena tahu pemiliknya, tempat itu amat sangat 
aman ditambah lagi ada "cleaning service" dan "room service" 24 jam, apartemen 
dengan fasilitas Hotel berbintang. Yang sudah pasti harga di apartemen ini akan 
jauh lebih mahal dibanding dengan penawaran rumah hunian didaerah Cibubur, tapi 
tempat hunian yang seperti itu yang sesuai untuk orang2 yang usianya sudah 
lanjut dan hidup sendiri.

  Kita berdua pernah membahas dimana kita akan tinggal kala usia kita sudah 
tidak memungkinkan untuk beraktifitas seperti biasa, yang jelas sebagai nenek2 
tentu kita tidak bisa kerja di kantor lagi, mungkin juga sudah tidak bisa 
melakukan pekerjaan membersihkan rumah, dsb........ dsb........... 

  Solusi sementara adalah mencari dan mengunjungi beberapa rumah jompo yang 
layak (ada dokternya, ada perawatnya, bersih, makanan yang sehat dan 
terkoordinir dengan baik). Yang paling penting adalah, apakah kita bisa mulai 
pesan tempat dari sekarang dengan mendeposit sejumlah uang karena kalau 
nantinya kita keburu pikun bagaimana? Sempat terbersit, kalau saat itu 
datang.......... apakah deposit tersebut bisa menjamin bahwa pengelola rumah 
jompo tersebut akan memberikan pelayanan yang se-baik2nya? Pertanyaan2 yang 
timbul dikepala kita bertambah banyak namun kita belum / tidak bisa mendapatkan 
jawabannya.

  Jawaban yang akhirnya kita dapat adalah tidak ada satu pun rumah jompo yang 
bisa menerima deposit (jadi tempat tidak bisa dipesan terlebih dulu).

  Sahabatku mengatakan bahwa kita salah membuat rencana untuk menghabiskan hari 
tua saat kita masih muda. Aku mengatakan bahwa kita tidak salah, tapi keadaan 
saat itu yang membuat kita berfikir bahwa kalau nanti kita sudah tua ada anak 
yang mengurus kita, kemudian kita akan menghabiskan hari tua ber-sama2 dengan 
pasangan kita. Kenyataannya adalah anak sahabatku diambil kembali oleh Yang 
Maha Kuasa saat kuliahnya hampir selesai, sedangkan aku dan suamiku hanya 
diberi waktu 6 tahun untuk hidup bersama dimana kemudian dia juga dipanggil 
pulang ke rumah Tuhan.

  Pelajaran yang bisa diambil adalah apapun bisa terjadi pada kehidupan kita, 
jadi persiapkan diri dan segala sesuatunya untuk menjalani hari tua SENDIRI.

  Solusi......... sampai sekarang kita berdua belum menemukannya.

  Harapan............. agar suatu saat ada RUMAH JOMPO dengan sistem deposit.

  Ini adalah obrolan kecil antara 2 orang sahabat disuatu hari Minggu.









   

Kirim email ke