Salam Bicara,
   
  Apakah hutang tersebut untuk investasi atau konsumtif? Jika konsumtif, 
sebaiknya jangan. setelah uangnya habis, kita kebagian bayarnya... 
   
  Nah, ini yang sering jumpai kasusnya, terutama cicilan untuk mobil dan 
belanja konsumtif lainnya dengan kartu kredit..
   
  Namun, 
   
  Jika untuk investasi, apakah hasil yang diberikan (return dalam bentuk cash) 
jauh lebih tinggi dari bunga bank + cicilan pokok + biaya-biaya operasi?
   
  Nah, kalau masih ada sisa... boleh-boleh aja... toh uang yang bekerja untuk 
kita... we work with OPM, Other People Money...
   
  Kalau tidak salah, Pak Budi Rahmat pernah memberikan contoh yang bagus 
tentang investasinya di Alfamart, dimana setelah dipotong semuanya masih 
tersisa xx %... 
   
  CMIIW...
   
  See You At the top,
   
  Johny Rusly
  www.johnyrusly.blogspot.com
  www.andatidaksendiri.com
   
   
  ============================
  Posted by: "[EMAIL PROTECTED]" [EMAIL PROTECTED]   anthy30   Mon Mar 10, 2008 
1:33 am (PDT)   Bagi sebagian PNS, berhutang sudah hampir membudaya, bahkan 
mendarah daging, akibatnya, tiap bulan gaji yg diterima jumlahnya tidak cukup 
utk kebutuhan sehari-hari dan terpaksa berhutang lagi utk memenuhi 
kebutuhannya. Bisa ditebak bahwa berapapun kenaikan gaji yg diterima, gaji yg 
tersisa tetap tdk cukup bahkan ada yg minus. Memang ada beberapa PNS yg bisa 
mengatur manajemen dg baik shg hutangnya benar benar digunakan utk usaha dan 
berhasil, tp yg memprihatinkan jauh lebih banyak. 
Saya sendiri juga masih berjuang utk lepas dr jeratan hutang. Sungguh, kalau 
tdk terpaksa, lebih baik sedikit bersabar dg menabung utk memperoleh apapun yg 
diinginkan drpd berhutang. Salah sedikit dlm mengelola hutang, keluarga yg jadi 
taruhannya.

Wuryanano Raden wrote:
> Salam Bicara...   Memang tidak mudah untuk memberikan pendapat mengenai 
> berhutang. Tapi ada baiknya saya cuplikkan lewat Hadits Shohe Riwayat Ibnu 
> Babawih, sbb:   "Berhati-hatilah dalam berhutang. Sesungguhnya berhutang itu 
> suatu kesedihan pada malam hari dan kerendahan diri (kehinaan) di siang 
> hari".   Saya pikir, inti dari makna Hadits di atas adalah sikap bijak dalam 
> berhutang. Soal spektakuler atau nggak dalam berbisnis mandiri, sepenuhnya 
> tergantung diri masing-masing. Seringkali solusi bagi saya sudah spektakuler, 
> tetapi bagi orang lain ternyata sangat sepele. Khususnya mengenai berhutang 
> ini.   Kalau saya, di awal bisnis menggunakan pinjaman IMF , yaitu pinjaman 
> dari I stri, M ertua, dan F amili-famili saya sendiri...sehingga tidak berat 
> menanggung beban
> bunga dari Bank, apalagi kalau pinjam duitnya dari Rentenir...wahhh. ..   
> Semoga sukses selalu, Wuryanano http://wuryanano. wordpress. com/ 
> ============ ========= ======= Wakhid <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: Banyak 
> orang berfikir memulai usaha harus menggunakan modal uang. Tidak sedikit dari 
> mereka mati-matian mencari modal tersebut dengan cara BERHUTANG. Kabar 
> baiknya, ada dari mereka yang bisa sukses. Kabar buruknya,
> banyak dari mereka bukan saja bisnisnya yang hancur, tapi keluarga juga jadi 
> berantakan. Adakah sebuah solusi yang spektakuler dalam berwirausaha? Salam, 
> Wakhid P website : http://gacerindo. com/seminar WURYANANO http://wuryanano. 
> com/ http://wuryanano. wordpress. com/   Entrepreneur & National Bestselling 
> Author of: 1. The Touch of Super Mind 2. Super Mind for Successful Life 3. 
> The 21 Principles to Build and Develop Fighting Spirit PENERBIT: ELEX MEDIA 
> KOMPUTINDO (Kelompok Gramedia)   Founder & Moderator SuperMindPower 
> http://groups. yahoo.com/ group/SuperMindP ower/join 
> Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. 
> 

   
   
   
   
   

       
---------------------------------
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

Kirim email ke