Dear pak Amri,

membaca tulisan bapak, saya kok jadi bingung ya dg makna intuisi itu sendiri :)
dan lebih bingung lagi ada pengkotakan gender dalam intuisi
yg saya bingung, jadi apa bedanya ya intuisi dg firasat, intuisi dg sign 
(ilham), dan intuisi dg kekuatan analisa ? 

maaf kalo saya salah mikir 

Salam
Marmi

----- Original Message ----
From: amri doang <[EMAIL PROTECTED]>
To: bicara@yahoogroups.com
Sent: Thursday, March 20, 2008 2:53:57 PM
Subject: [Bicara] INTUISI

Intuisi bukan bersifat feminin atau maskulin. Terkadang kita mendengar orang 
berbicara tentang "intuisi feminin" karena intuisi dianggap lebih berhubungan 
dengan aspek "perasaan" yang menjadi kodrat setiap manusia.
Pada kenyataannya, intuisi hadir secara merata baik dalam diri laki-laki maupun 
perempuan. Biasanya perempuan lebih intuitif dalam pemahaman mereka terhadap 
orang lain, sementara laki-laki sering lebih intuitif dalam bidang pekerjaan 
mereka.
Sebenarnya, intuisi adalah perasaan yang tenang dan impersonal. Perempuan 
terbiasa hidup dengan perasaan, lebih dalam bentuk emosi, sementara itu 
laki-laki cenderung lebih impersonal. Kombinasi dari dua sifat inilah yang 
menghasilkan intuisi.
Intuisi berasal dari alam bawah sadar kita yang merupakan bagian dari diri yang 
lebih tinggi dan merupakan bagian dari seluruh makhluk hidup. Alam ini 
merupakan kekuatan intelijen yang bekerja melalui kesadaran akan semua hal, dan 
mampu menanggapi pikiran setiap manusia.
Dalam menggunakan tuntunan yang sejati, kita perlu memahami bahwa intuisi 
merupakan kondisi kewaspadaan yang secara terus-menerus berevolusi dan selalu 
beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan kita. Berikut ini adalah beberapa hal 
penting yang bisa membantu Anda dalam mengikuti intuisi Anda demi mendapatkan 
hasil yang terbaik:
KESEDIAAN UNTUK BERTINDAK 
Kebanyakan orang takut untuk bertindak sebelum menerima kepastian definitif 
bahwa tuntunan mereka sangat benar. Keraguan ini cenderung menghalangi aliran 
intuisi, sehingga tuntunan itu akhirnya semakin mengering. Bertindak 
berdasarkan intuisi layaknya mengambil air dari sumber air alami. Semakin Anda 
terus menggunakannya, semakin besar salurannya dan semakin melimpah aliran 
airnya.
INTUISI MUNCUL DENGAN CARA-CARA TAK TERDUGA 
Ketika Anda sungguh-sungguh berusaha untuk mengikuti tuntunan batin, alam bawah 
sadar akan membantu Anda dengan cara-cara yang luar biasa. Mungkin ketika Anda 
sedang istirahat atau berjalan-jalan, intuisi itu muncul secara tiba-tiba. 
Segeralah ambil secarik kertas dan tuangkan semua ide Anda seketika itu juga, 
karena momen tesebut tidak akan kembali untuk kedua kalinya.
JANGAN PUTUS ASA KARENA RINTANGAN 
Pertama kalinya ketika berusaha mengikuti intuisi, Anda mungkin akan menghadapi 
banyak rintangan dan kesulitan. Anda mungkin berpikir: "Saya rasa tidak 
seharusnya saya melakukan hal ini," tetapi semua rintangan itu sebenarnya 
adalah ujian yang berharga bagi Anda. Cobalah untuk melihat penghalang langkah 
Anda sebagai kesempatan untuk mengerahkan lebih banyak energi ke arah 
pencapaian tujuan Anda.
DENGARKAN SETIAP LANGKAH DARI INTUISI 
Jika Anda tidak merasakan kejelasan yang kuat dari intuisi Anda, jangan 
bertindak dengan kekuatan penuh. Melangkahlah satu per satu. Tetapi jika 
langkah Anda tidak terasa benar, jangan melangkah terlalu banyak. Untuk 
menyeimbangkan kekuatan intuisi, berilah kesempatan pada diri Anda melakukan 
koreksi secara teratur.
GUNAKAN PENGUJIAN AKAL SEHAT 
Saat bekerja dengan intuisi, jangan mengabaikan perintah-perintah sederhana 
dari penilaian Anda sendiri, karena alam semesta diatur oleh hukum-hukum yang 
perlu diperhatikan. Jadi jika intuisi meminta Anda untuk loncat dari atas 
tebing, gunakanlah akal sehat dan taatilah hukum gravitasi sampai petunjuk 
lebih lanjut datang.
BEKERJASAMA DENGAN ORANG LAIN 
Jangan memaksakan intuisi Anda pada orang lain dalam melakukan sesuatu, karena 
mereka juga memiliki tuntunan sendiri. Ketika bekerja bersama orang lain, 
bagikanlah tuntunan batin Anda sebagai suatu kemungkinan alternatif daripada 
sebagai sesuatu yang mutlak. Dengan menyimpannya di dalam hati, tuntunan Anda 
akan tumbuh semakin kuat sepanjang waktu.
Jadi jangan pernah ragu untuk selalu melakukan segala sesuatu berdasarkan 
intuisi. Bahkan jika tindakan kita mengarah ke jalur yang salah, namun bila 
kita dengan tulus meminta tuntunan batin, niscaya kita akan diarahkan kembali 
ke jalan yang benar.
Untuk menyelaraskan diri kita dengan aliran alam bawah sadar, kita harus hidup 
dengan cara yang berani dan gigih. Kita juga harus menyeimbangkan upaya kita 
dengan kerendahan hati dan keterbukaan pada segala sesuatu


Albert Einstein: 
“ Intelektual mempunyai peranan yang kecil dalam sebuah penemuan. Bila datang 
sebuah lompatan dalam kesadaran, sebut itu sebagai intuisi atau apa saja sesuai 
dengan keinginanmu, solusi akan datang kepadamu dan kamu tidak tahu bagaimana 
atau mengapa.” 
“ Sesuatu yang paling berharga adalah intuisi” 
“Pikiran yang intuitif adalah suatu karunia suci, dan pikiran yang masuk akal 
adalah seorang pelayan yang setia. Kita sudah menciptakan masyarakat yang 
menghormati pelayan dan melupakan karunia suci.” 


Tentu saja, seperti halnya logika, intuisi juga bisa salah. Intuisi kreatif 
memang tidak bisa dirumuskan. Tetapi apakah “feeling” anda itu patut untuk 
diikuti, ada beberapa pertanyaan yang bisa dipakai sebagai penguji.
1–Bedakan intuisi dari angan-angan muluk.
Tanyakan pada diri anda, apakah anda dipengaruhi oleh pikiran yang muluk-muluk 
atau oleh usaha reka-reka. James Cook, presiden direktur L.G.Balfour mengatakan 
bahwa biasanya ia membedakan antara “feeling” dan “coba-coba”, dengan mengamati 
reaksinya sendiri bila koleganya menghantam gagasannya. Jika “feeling” itu 
masih terus bertahan dan tak juga padam walaupun ia sudah mencernanya kembali, 
maka ia cenderung bertahan dengan feelingnya itu.
2–Bedakan intuisi dari keinginan pribadi.
Apakah kesimpulan intuisi anda itu didasarkan pada apa yang oleh para ahli 
psikologi dinamakan dengan persepsi selektif? Apakah suatu produk mati ingin 
dipertahankan hanya karena anda bangga pada produk karya anda sendiri? Atau 
apakah anda memiliki dasar tertentu atas intuisi anda? Apakah anda ingin 
menjual hak suatu produk yang sukses hanya karena anda bosan dengan produk itu.
3–Bedakan intuisi dari kekakuan berpikir.
Apakah kesimpulan anda lebih didasarkan pada intuisi atau kekakuan berpikir? 
Dengan kata lain, apakah reaksi anda itu didasarkan pada kebiasaan lama, atau 
keengganan untuk menerima kenyataan bahwa telah terjadi perubahan di lingkungan 
sekitar anda?

4–Bedakan intuisi dari emosi pribadi.
Apakah penilaian anda dipengaruhi oleh kecenderungan pribadi anda, misalnya 
kecenderungan untuk optimis atau pesimis? Apakah anda dipengaruhi oleh luapan 
emosi? Contoh klasik dari kasus ini bisa kita lihat pada kalangan bisnis 
Inggris. Mereka terus mempertahankan produk yang menghabiskan uang hanya karena 
istana Buckingham masih memakai produk itu. Padahal masyarakat umum sudah tidak 
menyukainya sama sekali.
5–Bedakan intuisi dari keterburu-buruan.
Dapatkah anda mengadakan suatu uji-coba terlebih dahulu dan menghindari suatu 
komitmen yang terlalu dini serta tak mungkin lagi diperbaiki? Seorang jendral 
yang mempunyai “feeling” bahwa garis pertahanan musuh terlalu panjang, ada 
kemungkinan akan melakukan manuver uji-coba dahulu, sebelum mengirimkan seluruh 
pasukannya ke medam pertempuran. Intuisi hendaklah senantiasa dimonitor dan 
dites. Menurut Richard Brown, bekas presiden direktur Towle Manufacturing Co.., 
“Bila keputusan didasarkan atas intuisi, maka secara alamiah anda cenderung 
tetap dekat dengan keputusan itu dan memeriksanya lebih cepat serta lebih 
sering, daripada keputusan yang didasarkan pada penalaran yang kuat.”
6–Bedakan intuisi dari keengganan untuk menguji.
Pertanyaan lain dalam menguji intuisi adalah seperti yang diutarakan oleh Joan 
de Arc, “Kata batin itu mungkin saja lebih keras dan lebih jelas, tetapi dari 
manakah datangnya? Dari surga atau neraka?” Dan pengaman yang paling pokok 
ialah menghindari rasa keras kepala, mau mendengarkan secara simatik pada apa 
yang dikatakan oleh orang lain dan membawa semua keputusan itu, baik sebagai 
hasil penalaran atau hasil intuisi, kepada suatu pengujian yang terus-menerus.


artikel ini saya ambil dari beberapa website lalu saya ambil yang saya kira 
perlu saja. kalau ingin tau lebih lanjut cari aja lewat googlesemoga berman 
faat 


salam sukses

M.Amriadi Firdaus



Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers 
 


      
____________________________________________________________________________________
Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
http://www.yahoo.com/r/hs

Kirim email ke