Assalamu'alaikum wr.wb

Yth Bapak dan Ibu sekalian, saat saya mengekstraksi buku "13 Steps" 
saya sempat berpikir,

"Mengapakah para pakar yang berkelas dunia seperti penulis buku ini 
'begitu tega' menggunakan kata-kata negatif untuk melabeli orang lain 
dengan kata-kata dungu, curiga, dengki, angkuh, masa bodoh, dan 
seterusnya?"

Saya butuh satu hari untuk berpikir dan menemukan linknya.

Ternyata, inilah jawabannya:

Jika saja orang yang menjadi target untuk membeli gagasan kita adalah 
orang-orang yang punya aura positif, maka itu berarti gagasan kita 
sudah laku terjual 50% !!!

Isn't that great?

Hopely useful.

Ikhwan Sopa
Trainer E.D.A.N.
+62 21 70096855
Power Communication & Self Confidence Workshop
http://milis-bicara.blogspot.com

--- In bicara@yahoogroups.com, "Ikhwan Sopa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> *Tips 183: Bagaimana Menjual Gagasan Anda*
> 
> Sebuah gagasan, bisa berupa murni gagasan atau bisa juga berupa 
nilai tambah
> yang lebih dari sekedar fisik barang.
> 
> Menjual gagasan adalah menjual sesuatu yang belum ada. Menjual 
sesuatu yang
> belum jadi. Menjual sesuatu yang masih berupa imajinasi. Tidak mudah
> menjualnya, namun Anda tak perlu khawatir hanya karena karakter 
gagasan ini.
> Ingatlah bahwa segala sesuatu tercipta dua kali, dan gagasan adalah
> penciptaan yang pertama.
> 
> Apa dan bagaimanakah tipe orang-orang yang Anda harapkan mau 
membeli gagasan
> Anda? Berikut ini adalah uraian dari Carl G. Goeller dan William O. 
Uraneck
> dalam buku mereka "13 Steps to a More Dynamic Personality". Ada tips
> individualnya dari mereka dan ada tips sapu jagatnya dari pakar 
marketing
> Philip Kotler.
> 
> *Tuan A - Curiga*
> 
> Kecurigaannya didasarkan pada perhitungan logis tentang efektifitas 
dan
> efisiensi. Ini membuatnya bertanya-tanya tentang banyak hal, 
mengingat bahwa
> gagasan Anda terhitung masih baru atau bahkan belum pernah ada. Ia 
mengira
> bahwa gagasan Anda itu hanya bisa diterima dan direalisir, dengan 
waktu yang
> lebih lama dan biaya yang lebih tinggi.
> 
> Tunjukkanlah bahwa kecurigaannya tidak beralasan. Tunjukkanlah 
bahwa gagasan
> Anda akan menghemat waktu dan biaya.
> 
> *Tuan B - Dungu*
> 
> Tuan B tidak memahami gagasan Anda. Ia cenderung selalu menolak 
gagasan yang
> kurang dipahaminya. Terlebih lagi, jika gagasan itu tidak berarti 
bagi
> dirinya.
> 
> Berikanlah pengertian dan penjelasan yang memuaskan.
> 
> *Nona C - Dengki*
> 
> Kedengkiannya muncul karena bukan dia yang datang dengan gagasan 
itu. Nona
> ini, mungkin kurang kreatif.
> 
> Tunjukkanlah tentang peran dan keterlibatannya, baik dalam gagasan 
itu
> sendiri maupun nanti saat gagasan itu mulai direalisasi. Jika perlu,
> tunjukkan peluang baginya untuk ikut berkreasi bersama gagasan itu.
> 
> *Pak D - Cemas*
> 
> Kecemasannya muncul karena ia beranggapan bahwa gagasan Anda atau 
bahkan
> Anda-nya, adalah ancaman bagi dirinya. Ia mungkin berpendapat bahwa 
gagasan
> Anda bisa mengancam posisi atau jabatannya. Ia lebih senang jika 
tidak ada
> perubahan yang terjadi.
> 
> Dekatilah ia, dan berilah pengertian bahwa Anda dan gagasan Anda 
adalah
> sahabat dan pendukungnya.
> 
> *Nyonya E - Angkuh*
> 
> Gagasan Anda dianggap sebagai penghinaan bagi dirinya. Seolah-olah, 
gagasan
> itu menjatuhkan martabatnya. Ia mungkin merasa tersaingi atau merasa
> prestisenya menjadi terluka.
> 
> Tunjukkanlah bahwa bukan itu maksud Anda dan gagasan Anda.
> 
> *Mr. F - Ragu-Ragu*
> 
> Ia terlalu takut membuat kesalahan. Ia sangsi mengambil keputusan. 
Ia lebih
> senang menundanya berlama-lama.
> 
> Tunjukkanlah bahwa gagasan Anda menuntut timing yang tepat. 
Tegaslah padanya
> dengan mengungkapkan bahwa timing itu penting.
> 
> *Pak G - Sibuk*
> 
> Ia terlalu sibuk dengan tugasnya sendiri. Ia tak punya waktu untuk 
Anda.
> Mendengarpun ia segan.
> 
> Tarik dan sedotlah perhatiannya.
> 
> *Ibu H - Masa Bodoh*
> 
> Ia merasa punya gagasan yang lebih baik.
> 
> Tunjukkanlah bahwa gagasan Anda lebih baik. Lakukannlah dengan 
menjaga
> martabat dan prestisenya.
> 
> *Tuan I - Angin-anginan*
> 
> Ia terlalu sibuk dengan masalah, persoalan, dan kesulitannya 
sendiri.
> Kepentingan dirinya sedang lebih penting dari apapun. Ia terlalu 
lambat
> untuk menerima perubahan yang cepat.
> 
> Carilah waktu yang tepat untuk mempersuasinya. Dan akan lebih baik, 
jika
> Anda bisa menunjukkan hubungan antara gagasan Anda dengan segalah 
masalah
> dan persoalannya.
> 
> *Tips`Sapu Jagat*
> 
> Bagaimanakah langkah terbaik untuk menyikapi sekaligus semua tipe 
manusia
> seperti di atas?
> 
> Philip Kotler, memberikan tips jitu untuk Anda:
> 
> 1. Tangibilize it.
> 2. Maintain the evidence.
> 
> Jadikanlah gagasan Anda memiliki sensasi bahwa itu sudah ada, sudah 
jadi
> atau sudah terjadi, dan bukan lagi imajinasi. Kreasilah penciptaan 
pertama
> yang mampu mengaktivasi hukum atraksi. Kemudian, maintainlah segala 
bukti
> yang mendukung.
> 
> Hopely useful.
> 
> *Ikhwan Sopa*
> Trainer E.D.A.N.
> +62 21 70096855
> *Power Communication & Self Confidence Workshop*
> http://milis-bicara.blogspot.com
>


Kirim email ke