Dear Mas Rahardi dan Mbak Astrid,
 
Mengeluh memang susah untuk dihilangkan dari kehidupan kita. Padahal sebenarnya 
mengeluh terjadi karena kita memandang dari persepsi "negatif" terhadap 
kejadian yang menimpa kita. Dengan sedikit merubah paradigma maka "keluhan" 
akan menjadi tantangan. misalnya :
 
Bos gue kelewatan masa udah jam 6 gue masih disuruh lembur, sekalian aja suruh 
gue nginep di kantor!", padahal gue bisa menyelesaikan segera dan bisa segera 
pulang.

"Kerjaan gue ditambahin melulu tiap hari, padahal itu kan bukan "job-des" gue", 
padahal kalau gue ditambahin pekerjaan maka gue lebih maksimal dan semakin 
banyak yang tahu "best performance gue"

"Anak buah gue memang bego, disuruh apa-apa salah melulu". padahal gue bisa 
mengajarinya untuk lebih pandai dan lebih membantu pekerjaan gue nantinya

Menggeser paradigma kearah yang lebih positif memberikan ruang kepada kita 
untuk melihat aspek "peluang". Syaratnya cuma satu "apakah kita MAU 
melakukannya?"
 
Terima kasih untuk Mas Rahardi atas stimulan motivasinya
 
Regards
 
Cahyana Puthut Wijanarka


--- On Fri, 8/1/08, Astrid Soendjasmono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Astrid Soendjasmono <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [Bicara] Motivation of The Day : " Mengeluh "
To: bicara@yahoogroups.com
Date: Friday, August 1, 2008, 12:21 PM











otomatis.... kita selalu mengeluh ya...
meski dengan kata lain bercerita.. tapi intinya ya mengeluh...
hm...
bagaimana caranya agar kata yang keluar dari mulut kita
agar p[embicaraan selalu seputar hal2 yang positif dan memberi semangat?
 
salam,
 
astrid

------------ --------- ---------
http://www.PanduanD asarMembuatWebsi te.com/?id= ayuwls
http://sehatdancant ik.blogspot. com
http://dbc.bisnis- solusi.com

--- On Thu, 7/31/08, Rahardi, Mohamad Rian <Mohamad-Rian. [EMAIL PROTECTED] 
chartered. com> wrote:

From: Rahardi, Mohamad Rian <Mohamad-Rian. [EMAIL PROTECTED] chartered. com>
Subject: [Bicara] Motivation of The Day : " Mengeluh "
To: "Pengembangan- Kepribadian@ yahoogroups. com" <'Pengembangan- Kepribadian@ 
yahoogroups. com'>
Date: Thursday, July 31, 2008, 10:21 PM






Sebuah kata sederhana yang mungkin jarang kita gunakan dalam kehidupan 
sehari-hari, tetapi seringkali kita praktekkan langsung baik secara sadar 
maupun tidak sadar. Beberapa waktu lalu saya berkumpul dengan teman-teman lama 
saya. Seperti biasanya kami membicarakan mengenai pekerjaan, pasangan hidup, 
masa lalu, dan berbagai macam hal lainnya.

Setelah pulang saya baru tersadar, bahwa kami satu sama lain saling berlomba 
untuk memamerkan keluhan kami masing-masing seolah-olah siapa yang paling 
banyak mengeluh dialah yang paling hebat.

"Bos gue kelewatan masa udah jam 6 gue masih disuruh lembur, sekalian aja suruh 
gue nginep di kantor!"

"Kerjaan gue ditambahin melulu tiap hari, padahal itu kan bukan "job-des" gue"

"Anak buah gue memang bego, disuruh apa-apa salah melulu".

Kita semua melakukan hal tersebut setiap saat tanpa menyadarinya.

Tahukah Anda semakin sering kita mengeluh, maka semakin sering pula kita 
mengalami hal tersebut. Sebagai contohnya, salah satu teman baik saya selalu 
mengeluh mengenai pekerjaan dia. Sudah beberapa kali dia pindah kerja dan 
setiap kali dia bekerja di tempat yang baru, dia selalu mengeluhkan mengenai 
atasan atau rekan-rekan sekerjanya. Sebelum dia pindah ke pekerjaan berikutnya 
dia selalu ribut dengan atasan atau rekan sekerjanya. Seperti yang bisa kita 
lihat bahwa terbentuk suatu pola tertentu yang sudah dapat diprediksi, dia akan 
selalu pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan berikutnya sampai dia belajar 
untuk tidak mengeluh.

Mengeluh adalah hal yang sangat mudah dilakukan dan bagi beberapa orang hal ini 
menjadi suatu kebiasaan dan parahnya lagi mengeluh menjadi suatu kebanggaan. 
Bila Anda memiliki dua orang teman, yang pertama selalu berpikiran positif dan 
yang kedua selalu
mengeluh, Anda akan lebih senang berhubungan dengan yang mana? Menjadi seorang 
yang pengeluh mungkin bisa mendapatkan simpati dari teman kita, tetapi tidak 
akan membuat kita memiliki lebih banyak teman dan tidak akan menyelesaikan 
masalah kita, bahkan bisa membuat kita kehilangan teman-teman kita.

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa kita mengeluh? Kita mengeluh karena kita 
kecewa bahwa realitas yang terjadi tidak sesuai dengan harapan kita. Bagaimana 
kita mengatasi hal ini. Caranya sebenarnya gampang-gampang susah, kita hanya 
perlu bersyukur.

Saya percaya bahwa di balik semua hal yang kita keluhkan PASTI ADA hal yang 
dapat kita syukuri. Sebagai ilustrasi, Anda mengeluh dengan pekerjaan Anda. 
Tahukah Anda berapa banyak jumlah pengangguran yang ada di Indonesia ? Sekarang 
ini hampir 60% orang pada usia kerja produktif tidak bekerja, jadi bersyukurlah 
Anda masih memiliki pekerjaan dan penghasilan. Atau Anda mengeluh karena 
disuruh lembur atau disuruh melakukan kerja
ekstra. Tahukah Anda bahwa sebenarnya atasan Anda percaya kepada kemampuan 
Anda? Kalau Anda tidak mampu tidak mungkin atasan Anda menyuruh Anda lembur 
atau memberikan pekerjaan tambahan. Bersyukurlah karena Anda telah diberikan 
kepercayaan oleh atasan Anda, mungkin dengan Anda lebih rajin siapa tahu Anda 
bisa mendapatkan promosi lebih cepat dari yang Anda harapkan.

Bersyukurlah lebih banyak dan percayalah hidup Anda akan lebih mudah dan 
keberuntungan senantiasa selalu bersama Anda, karena Anda dapat melihat hal-hal 
yang selama ini mungkin luput dari pandangan Anda karena Anda terlalu sibuk 
mengeluh.

Try it now:

Bersyukurlah setiap hari setidaknya satu kali sehari. Bersyukurlah atas 
pekerjaan Anda, kesehatan Anda, keluarga Anda atau apapun yang dapat Anda 
syukuri. Ambilah waktu selama 10-30 detik saja untuk bersyukur kemudian 
lanjutkan kembali kegiatan Anda. 
Jangan mengeluh bila Anda menghadapi kesulitan tetapi lakukanlah hal berikut 
ini. Tutuplah mata Anda, tarik nafas panjang, tahan sebentar dan kemudian 
hembuskan pelan-pelan dari mulut Anda, buka mata Anda, tersenyumlah dan 
pikirkanlah bahwa suatu saat nanti Anda akan bersyukur atas semua yang terjadi 
pada saat ini. 
Biasakan diri untuk tidak ikut-ikutan mengeluh bila Anda sedang bersama 
teman-teman yang sedang mengeluh dan beri tanggapan yang positif atau tidak 
sama sekali. Selalu berpikir positif dan lihatlah perubahan dalam hidup Anda. 

"Semakin banyak Anda bersyukur kepada Tuhan atas apa yang Anda miliki, maka 
semakin banyak hal yang akan Anda miliki untuk disyukuri."
 
Sumber : Anonymous
 
Baca juga artikel motivasi lainnya hanya di :
 
http://www.beraniegagal.com
 
Salam Sukses,
M. Rian Rahardi
 
# BeraniBisnis. Com 
# KeuanganPribadi. Com
P  Please consider the environment before printing this email 
 This email and any attachments are confidential and may also be privileged.  
If you are not the addressee, do not disclose, copy, circulate or in any other 
way use or rely on the information contained in this email or any attachments.  
If received in error, notify the sender immediately and delete this email and 
any attachments from your system.  Emails cannot be guaranteed to be secure or 
error free as the message and any attachments could be intercepted, corrupted, 
lost, delayed, incomplete or amended.  Standard Chartered PLC and its 
subsidiaries do not accept liability for damage caused by this email or any 
attachments and may monitor email traffic.

 

Standard Chartered PLC is incorporated in England with limited liability under 
company number 966425 and has its registered office at 1 Aldermanbury Square, 
London, EC2V 7SB.

 

Standard Chartered Bank ("SCB") is incorporated in England with limited 
liability by Royal Charter 1853, under reference ZC18.  The Principal Office of 
SCB is situated in England at 1 Aldermanbury Square, London EC2V 7SB. In the 
United Kingdom, SCB is authorised and regulated by the Financial Services 
Authority under FSA register number 114276.

 

If you are receiving this email from SCB outside the UK, please click 
http://www.standard chartered. com/global/ email_disclaimer .html to refer to 
the information on other jurisdictions.

 














      

Kirim email ke