Dear Rekan-rekan Milis Bicara,

Berikut kisah yang bagus dari milis tetangga, teramat sayang untuk 
dilewatkan.Semoga bermanfaat dan memberikan inspirasi.



Markus Tan

Licensed Practitioner of NLP

Master Trainer Best Camp



> www.markustan. com

> www.best-camp. com

> www.idnlp.com (Indonesia NLP Academy)

--- On Wed, 8/13/08, Markus Tan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Markus Tan <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [idnlp] Artikel - Kisah Nyata Menetapkan Impian
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Wednesday, August 13, 2008, 1:44 AM










    
            KISAH NYATA MENETAPKAN IMPIAN

Rekan-rekan
berikut ini kisah yang selalu saya baca yang telah menginspirasi saya
untuk mencapai impian-impian saya. Semoga kisah ini bisa memberi
inspirasi anda. 

Saya mengambil intisari kisah inidari buku : Maximum Achievement karya Brian 
Tracy. Karena kisahnya bagus, saya ingin membagikannya untuk anda. Mudah2an 
para pakar di milis ini bisa memberi tanggapan dari sisi keilmuannya.
      

Mimpi Dua Anak Manusia
Seorang pemuda mengisahkan tentang betapa efektifnya system pencapaian tujuan 
dalam kehidupannya.  
  
Dia
dan pacarnya telah mengikuti Seminar Motivasi selama dua hari. Mereka
bergairah tentang apa yang mereka pelajari dan ingin sekali
menerapkannya dalam praktek, terutama Cara menetapkan Goal (tujuan).
Setelah pulang dari seminar, mereka mengambil liburan pada hari
berikutnya agar bisa melewatkan waktu sepanjang hari untuk merencanakan
tujuan beberapa tahun berikutnya dalam kehidupan mereka. Mereka
memerlukan waktu sepuluh jam penuh untuk menyelesaikan Goal mereka.  
    
 Mereka
sudah berpacaran selama dua tahun dan telah membicarakan perkawinan,
tetapi belum berani membuat keputusan atau komitmen. Mereka memutuskan
satu tujuan yaitu menikah, dan mereka menetapkan satu batas waktu
spesifik untuk pelaksanaan upacara perkawinan.  
      

Tiga Tujuan Untuk Pernikahan
Mereka menetapkan tiga tujuan yang berhubungan dengan perkawinan. Tujuan 
pertama, mereka akan membeli dan melunasi rumah impian mereka sebelum menikah.. 
Saat itu bulan Oktober dan mereka tetapkan tanggal perkawinan pada 4 Februari 
tahun depan.  
    
 Tujuan kedua adalah Menikah di Chrystal Cathedral di Garden Grove, California 
oleh Dr.. Robert Schuller.  
    
 Tujuan ketiga, menyelenggarakan resepsi perkawinan di atas kapal “Love Boat” 
di Long Beach, California. 
  
Setelah
menuliskan tiga tujuan ini secara terinci, seketika mereka mengambil
tindakan. Mereka keluar beberapa sore berikutnya untuk melihat-lihat
rumah. Akhirnya menemukan sebuah rumah tepat sebagaimana yang mereka
inginkan. Harga permintaannya adalah $220.000, tetapi mereka mengetahui
bahwa mereka bisa mendapatkannya dengan harga $180.000 kalau mereka
bisa membayar tunai.  
      
Impian yang dimulai tanpa uang simpanan
Masalahnya adalah mereka hampir-hampir tidak punya simpanan sama sekali. Mereka 
perlu menemukan atau memperoleh seluruh jumlah itu, maka mereka menetapkan 
tujuan baru, menghasilkan uang $180.000 dalam 90 hari.  
    
 Mereka
menelepon kantor Dr. Robert Schuller di Crystal Cathedral untuk
mengatur perkawinan mereka pada tanggal 4 Februari. Walaupun demikian
mereka diberitahu bahwa Dr. Schuller tidak lagi melayani upacara
perkawinan. Itu mustahil, tidak mungkin dipersoalkan lagi. Tetapi
mereka bersikeras. Mereka bertanya apakah ada suatu cara yang bisa
ditempuh supaya dia mengubah pendiriannya. Sekretaris menjelaskan bahwa
Dr. Schuller jauh terlampau sibuk dan tidak ada yang bisa dilakukan.  
    
 Sekali
lagi mereka bersikeras. Adakah suatu cara yang bisa ditempuh supaya
mereka bisa menghimbau Dr. Schuller secara pribadi? Akhirnya, untuk
menutup pembicaraan, sekretaris mengatakan pada mereka bahwa mereka
bisa menulis surat kepadanya secara pribadi, tetapi mereka jangan
terlalu berharap. 
    
 Seketika
mereka duduk dan menulis surat kepada Dr. Schuller. Mereka menjelaskan
betapa mereka sangat mempercayai “pemikiran kemungkinan,” betapa
penting bagi mereka dinikahkan oleh Dr. Schuller, dan betapa besar
perbedaan hal itu bagi kehidupan mereka. Mereka mengirimkan surat dan
meneruskan ke tujuan kedua, Love Boat dan resepsi perkawinan. 
      
Cara Menghadapi Rintangan 
Sekali
lagi mereka menghadapi rintangan. Ketika mereka menelepon agen
pemesanan untuk Love Boat, mereka diberitahu bahwa kapal akan melaut
pada hari tersebut, kembali pada pukul 4.00 petang dan berangkat lagi
pukul 8.00 malam. Tidak mungkin bagi mereka untuk melangsungkan resepsi
di kapal pada hari itu. 
    
 Tetapi
mereka punya tekad kuat dan sangat optimistis. Mereka mempunyai sikap
bahwa mereka tidak akan rugi apa-apa. Mereka menelepon seorang teman
dalam bisnis perjalanan dan menanyakan apakah dia bisa melakukan
beberapa usaha. Mereka mendapatkan jawaban yang sama melalui
salurannya. Itu tidak mungkin. 
    
 Pengalaman
mereka bukan hal yang luar biasa. Mereka telah menetapkan tiga tujuan
besar bagi diri mereka dan harus menghadapi rintangan jalan pada setiap
tujuan. Ingat, kalau tidak ada rintangan mungkin itu sama sekali bukan
tujuan, itu hanya sebuah tugas. 
    
 Kapan
saja anda menetapkan tujuan bagi diri anda yang berada di atas atau
melampaui apapun yang pernah anda lakukan sebelumnya, anda seketika
akan bertemu dengan rasa frustasi dan kesulitan yang belum pernah anda
perhitungkan. Terutama anda akan mendengar seribu macam variasi untuk
kata “Tidak”. 
    
 Tetapi
sekali lagi jangan kuatir dan jangan berkecil hati. Hal negatif yang
anda alami adalah bagian dari “ujian kegigihan dan ketabahan”. Ini hal
yang selalu menyertai setiap tujuan. Ini akan menentukan betapa keras
anda benar-benar menginginkannya, apapun tujuan anda. Dan kalau itu
tidak layak diperjuangkan, mungkin itu memang tidak layak dimiliki. 
      
Tidak mengenal Kata ‘Menyerah’
Pasangan
ini tidak mau dihentikan. Mereka duduk dan menulis surat lain untuk
agen Love Boat. Mereka menjelaskan situasinya dan mengulagi permohonan
untuk memesan ruang utama bagi pelaksanaan resepsi pada petang hari
tanggal empat Februari. 
    
 Rintangan
mereka yang paling besar adalah mendapatkan cukup banyak uang untuk
membeli rumah idaman mereka sebelum rumah itu dijual kepada orang lain.
Tetapi dengan penuh keyakinan mereka menyerahkan uang panjar $1000
dengan tanggal penutupan transaksi dua bulan kemudian. 
      
Usaha yang membuahkan hasil
Kemudian
hal-hal yang ajaib mulai terjadi. Polis asuransi untuk sebuah
perusahaan besar yang telah dikerjakannya selama enam bulan akhirnya
keluar. Presiden direktur perusahaan ini menelponnya dan memberitahukan
kepadanya bahwa polis telah disetujui oleh dewan direksi dan mereka
ingin segalanya disiapkan dan dibayar pada akhir tahun. Setelah
transaksi lengkap, komisi untuk polis ini lebih dari $90.000, komisi
yang paling besar yang pernah diterimanya. 
    
 Tetapi
itu tidak berakhir di situ saja. Satu minggu kemudian, presiden
direktur tersebut meneleponnya dan mengatakan kepadanya bahwa dia telah
menjelaskan tunjangan asuransi ini kepada seorang teman yang memiliki
perusahaan dengan ukuran yang sama. Temannya bermaksud mengambil polis
yang sama untuk perusahannya sendiri. Bisakah dia membantu? Tentu saja
dia bisa! Dalam waktu dua minggu, dia telah menyelesaikan paket yang
hampir sama untuk klien yang baru. Sesudah transaksi penjualan ditutup,
komisi dari polis yang kedua adalah $90.000. 
      
Impian telah menjadi Kenyataan
Itu
baru permulaannya. Beberapa hari kemudian, mereka mendapat hubungan
telepon dari sekretaris Dr. Schuller yang bicara dengan mereka dua
minggu sebelumnya. 
            
 “Saya
tidak tahu apa yang anda katakan dalam surat itu,” kata sekretaris,
“tetapi Dr. Schuller keluar dari kantornya beberapa menit yang lalu
dengan surat anda ditangannya dan berkata, ‘Saya akan melakukan upacara
perkawinan ini.’ Kalau anda bisa berada di sini pada tanggal empat
Februari, dia akan menikahkan anda pukul 2.00 siang.”

Kemudian
kalau itu belum cukup, seminggu kemudian mereka mendapat hubungan
telepon dari perusahaan perkapalan Love Boat. Mereka baru saja menyusun
jadwal pelayaran Love Boat pada tahun baru. Kapal akan berlabuh pada
tengah hari dan bukannya pukul 4.00 petang pada tanggal empat Februari
dan bertolak lagi pk. 08.00 malam. Kalau mereka masih ingin
melangsungkan resepsi di kapal Love Boat, itu bisa mereka laksanakan
dari pukul 4.00 petang sampai pukul 6.00 petang.

Dia
mengakhiri kisahnya dengan kata-kata berikut: “Saya merasa bahwa saya
mencapai lebih banyak dalam enam bulan yang lalu dengan menggunakan
sistem penetapan tujuan, dibandingkan dengan apa yang telah saya capai
dalam lima tahun terakhir. Saya pikir saya telah memahami penetapan
tujuan sebelumnya, tetapi saya tidak tahu betapa kuat prinsip ini
sampai saya benar-benar kagum setelah tiga impian saya berhasil dicapai.

Salam penuh syukur,
Markus Tan
Moderator milis: [EMAIL PROTECTED] com 

(Disarikan dari buku "Maximum Achievement by Brian Tracy")





      
      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Kirim email ke