Thank's Papa..Kau Sudah Berbuat Begitu
Banyak<http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com/2008/08/thanks-papakau-sudah-berbuat-begitu.html>
 By Made Teddy Artiana
http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com/

Kali pertama dalam hidupku merenungkan hal ini. Sama sekali tidak
terpikirkan sebelumnya. Sederhana tetapi dalam. Biasa tetapi sarat dengan
anugerah. Anehnya pewahyuan ini terkuak, karena berbagai peristiwa dan
cerita yang datang beruntun bak pawai tujuh belasan. Hikmat dan
kebijaksanaan memang sering berkunjung terbungkus baju tak sewajarnya.
Bermula ketika menghadiri sebuah pemakaman seorang suami sekaligus ayah,
yang meninggalkan istrinya dan kedua anak yang masih kecil. Kemudian
mendengarkan seseorang yang dianiaya oleh bapak kandung nya sendiri, hingga
gendang telinganya pecah. Ini gila. Bapaknya penjudi dan main perempuan.
Sampai-sampai menghamili tetangga sebelah rumah. Setelah itu beberapa hari
kemudian menyaksikan orang lain, seorang lelaki muda dengan kepribadian
tidak utuh, karena sampai sekarang tidak pernah tahu siapa ayah kandungnya.
Lalu iseng mendengarkan curhat pembantu, yang sempat belasan tahun
dititipkan oleh bapak ibunya pada saudara, hanya karena sebuah kepercayaan
yang tidak masuk akal. Sampai kepada keluh kesah famili jauh yang ayahnya
harus melarikan diri dari kejaran polisi, meninggalkan istrinya dipenjara
dan tiga orang anak-anaknya, karena ia dan istrinya berjualan handphone
selundupan. Kisah nyata ini ditutup oleh air mata istri tercinta yang kadang
tumpah, karena memendam rindu kepada ayah tercinta yang telah meinggalkannya
sejak ia kecil. Ditambah lagi keinginannya yang dalam untuk sekedar
menikmati pelukan ayah tercinta. Sebenarnya rentetan ini tidak akan pernah
tertutup, jika saja Anda semua bersedia menambahkan kisah lain dalam pawai
karnaval bertema 'ayah' ini.
Anehnya semua itu membuat tiba-tiba saja aku merasa menjadi seorang yang
paling beruntung didunia ini. Dalam hal memiliki ayah tentunya. Atas nama
takdir, semua tragedi diatas tidak pernah aku alami. Bahkan sampai sekarang
aku masih dapat merasakan kasih saya seorang papa. Tidak hanya itu, entah
karena beruntung atau apapun namanya, aku memiliki seorang papa yang luar
biasa. Ia sederhana, setia pada istrinya, rajin bekerja keras, mencintai
anak-anaknya dan selalu saja siap mengorbankan apapun untuk keluarga. Tetapi
kalau boleh jujur, walaupun malu untuk mengakuinya, tidak pernah terucap
kata syukur ataupun terima kasih atas semuanya itu. Kepada Ilahi yang
memberikan takdir manis untuk dijalani. Begitu juga kepada Sang Papa, yang
telah bertarung sekian lama, melawan kemiskinan, godaan, bertarung
habis-habisan untuk aku, kakak dan mama. Terlintas cerita-cerita 'luar
biasa' tentang awal perjuangan papa ku. Masuk keluar pasar, berjalan kaki
berkilometer jauhnya, ketika harus berjualan minyak kayu putih eceran,
supaya kami dapat makan dengan layak. Belum lagi berjualan kaset bercampur
baur diantara pedagang miskin, gembel dan preman disebuah pasar loak kecil,
di Denpasar sana. Sebuah cerita agak tragis pernah kami alami. Waktu itu aku
sudah duduk dikelas lima SD. Cukup besar untuk dapat mengingat. Rumah kami
sekeluarga mengalami ancaman gusuran. Waktu itu papa, tanpa mengindahkan
harga dirinya pergi menghadap mereka yang berwenang Mudah ditebak, ia pasti
memelas meminta belas kasihan agar kami tidak digusur. Akan dikemanakan anak
dan istrinya jika itu sungguh-sungguh terjadi. Untunglah TUHAN masih
berpihak pada kami. Hati mereka, yang berwenang itu melembut dan kami
diijinkan untuk tetap tinggal dirumah itu untuk waktu yang tak terbatas.
Tetapi yang kuingat jelas dari kejadian itu adalah bekas air mata papaku
yang masih membekas dipipi ketika pulang kerumah. Mungkin ia lupa
menghapusnya.
Akhirnya perjuangan panjang berbuahkan hasil. Aku dan kakak ku berhasil
mengeyam pendidikan perguruan tinggi dan berada pada tingkatan kehidupan
yang baik hingga sekarang. Setelah umur ini mencapai 30 tahun baru aku
sadari, itu semua karena mimpi seorang papaku. Entah apa jadinya jika papa
puluhan tahun yang lalu,hanya karena kemiskinan, tidak berani bermimpi besar
untuk anak-anaknya. Mimpi itulah yang agaknya membuat ia, dengan gagah
berani bertarung di arena kehidupan. Meski tidak jarang harus babak belur
dihajar oleh ujian nasib, aku bersyukur papa ku tidak pernah membuat
sekalipun bendera putih dikibarkan. Ia memutuskan untuk berdiri hingga
menang. Dan yang paling penting, ia mewariskan 'keberanian untuk bermimpi'
kepada kami anak-anak papa, sehingga kami menjadi orang-orang yang selalu
berani berharap untuk sesuatu yang luar biasa diluar sana. Terlepas dari
kenyataan didepan hidung yang seolah-olah membuat itu mustahil.
Aku sadar sesadarnya. Seberapapun kerasnya mencoba, tidak akan pernah bisa
membayar semua keringat, air mata bahkan darah yang sudah ditumpahkan papa
untuk kehidupanku. Meskipun seandainya IA, Sang Pemilik Hidup ini,
memberikan tambahan umur 100 tahun lagi. Membalas kebaikan papa, sama
seperti menggarami lautan luas. Mustahil. Tetapi ada sebuah janji dihati
ini, untuk bertarung selama nyawa masih membuat mata ini terbuka lebar.
Selama TUHAN masih mempercayakan aku untuk hidup dibumi milik-NYA. Sebuah
tekad untuk menjadi seorang papa yang terbaik bagi anak-anakku. Menjadi
suami yang terbaik bagi istriku. Dan menjadi yang terbaik bagi orang lain.
Paling tidak supaya perjuangan papaku tidak menguap sia-sia ditiup angin.
Setidaknya ketika nama belakang keluarga disebutkan oleh siapapun, nama itu
menebarkan bau harum.
Thank's papa…walaupun tak pernah kau pinta, akhirnya aku menyadarinya. Kau
sungguh sudah berbuat begitu banyak untuk aku, anakmu. Semoga TUHAN yang
telah menganugrahkan kau padaku, selalu menjagamu setiap waktu. Dan semoga
Dia juga yang telah mengirimkan aku pada mu, mampu membuat mu tersenyum
bangga menjadi papaku. (***)


-- 
warm regards,
*Made Teddy Artiana*
photographer || graphic designer || writer
mobile. 0815 740 900 80 - 0813 178 227 20
email. [EMAIL PROTECTED]

Photo Galery
*# Commercial Photography #*
http://companyprofile.multiply.com
http://withbobsadino.multiply.com

*# Jurnalism Photography #*
http://fotojalanan.multiply.com

*# Wedding Photography #*
http://prewedding3.multiply.com
http://prewedding2.multiply.com
http://prewedding.multiply.com
http://candidwedding.multiply.com
http://weddingcandid.multiply.com
http://weddingceremony.multiply.com

Kirim email ke