Awal cerita


Saat itu hujan. Saya rasakan rem depan saya agak los, kendor gitu. Di tengah
perjalanan, saya sempatkan mampir ke sebuah bengkel resmi. Sambil motor saya
ditangani mekanik bengkel tersebut, saya biasa melihat-lihat motor-motor
keluaran terbaru di showroom yang letaknya bersebelahan dengan bengkel
tersebut. Saya bersama seorang kawan. Dia biasa memanggil teman-teman kami
dengan panggilan "syech", maka saya dan teman-teman lain pun ikut pula gaya
dia memanggil dengan sebutan "syech". Sebut saja ia dengan "Si Syech". Si
Syech ini pun saya ajak melihat-lihat motor-motor keluaran terbaru itu.
Mulanya Si Syech ini – terkesan oleh saya – menarik diri dan cenderung
menutup diri, kalau tidak dikatakan *minder*.





Singkat cerita, saya 'paksa' Si Syech ini untuk ikutan saya dalam
bertanya-tanya mengenai beberapa produk motor yang dijelaskan Sang SPG
(Sales Promotion Girl). Saya katakan,"*PD aja lagi syech!*" "*Sekarang itu
yang penting gaya!*" "*Beli urusan belakangan!*" "*Yang penting kan
sama-sama senang!*" *Dia (SPG itu) senang bisa menjelaskan produknya, nah
kita juga senang kan bisa nanya-nanya!*" sahut saya pada Si Syech ini.
Akhirnya Si Syech pun menuruti *acting* saya saat itu.





Cerita pun berlanjut, ketika motor saya telah selesai diservis oleh mekanik,
maka kami pun melanjutkan perjalanan.





Ditengah perjalanan, saya pun mengajukan pertanyaan begini,"*Syech, koq
sepertinya* – terkesan oleh saya – *ente tadi menarik diri?*" "*Ada apa
syech?*" lalu dia menjawab : "*Koq, ente bisa bilang begitu?*" "*Rasanya
belom pernah ada, orang yang mengatakan itu ke saya, tapi ente bener syech!*
"





"*Saya tuh dibesarkan dari keluarga miskin, dan dari kecil banyak mendapat
celaan, jadi sekarang tuh susah bagi saya untuk tampil percaya diri, apalagi
membuka diri. Ya, walopun saya dari kecil, dari SD, sering dapet juara, tapi
mungkin karena orangtua saya dulu nggak ngerti, jadi saya tidak mendapat
apresiasi dari orangtua mengenai prestasi saya,walopun saya juara tak
terkalahkan dari SD sampe SMP, gitu syech!*" ujar Si Syech.





Mendengarkan dengan seksama kata-kata yang dia ucapkan, membuat saya merasa
ingin berbuat sesuatu agar dia lebih memberdayakan dirinya.

 = = = = = = = = = = = =  cerita lebih lanjut silahkan kunjungi
www.republiknlp.com = = = = = = = = = = = = = = =


-- 
Fitra Faturachman
*Licensed Practitioner of NLP(tm)*
*"Hamba Allah yang ingin mengajak Anda shaleh bersama menuju Ridho Allah!"*

Reply via email to