Seorang kritikus seni bilang: puisi hanya dimengerti oleh penyair saja. --- Pada Sel, 3/8/10, xasqy...@gmail.com <xasqy...@gmail.com> menulis:
Dari: xasqy...@gmail.com <xasqy...@gmail.com> Judul: Re: #BC @ (unknown) Kepada: Bisnis_Center@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 3 Agustus, 2010, 5:13 PM Kok saya ga ngerti ya maksud nya.... Mungkin jiwa seni saya kurang ya pak abe. Rgds, Santiaji Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -----Original Message----- From: abe setiawan <setyawan_...@yahoo.com> Sender: Bisnis_Center@yahoogroups.com Date: Tue, 3 Aug 2010 17:20:13 To: <cik...@yahoogroups.com>; <bisnis_center@yahoogroups.com>; <forum_lingkarp...@yahoogroups.com>; <jamesgwe...@yahoogroups.com>; <keadilan4...@yahoogroups.com>; <hcs-...@yahoogroups.com>; <lapanpulu...@yahoogroups.com>; <psikologi_transforma...@yahoogroups.com>; <rumahi...@yahoogroups.com>; <ste...@yahoogroups.com>; <tarbawi_commun...@yahoogroups.com>; <zama...@yahoogroups.com>; <sastra-pembeba...@yahoogroups.com>; <temangg...@yahoogroups.com> Reply-To: Bisnis_Center@yahoogroups.com Subject: #BC @ (unknown) body { font:x-small georgia;} body { border-style:none; background:white; margin:3px; padding:0; }ADIK KEHIDUPAN Wajah-wajah polos dengan pakaian bercorak khas suaranya penuh girang berjingkrak laku keberangkatannya susuri jalan berkelok mengiringi lembah dengan cita dan cinta yang entah siapa kan bisa menjawabnya hanya dengan tas dipunggungnya ia keluar-masukkan catatan apa-bagaimana-berapa-siapa-dimana mereka dipersiapkan mempersiapkan masa depan HINGGA TUJUAN Samudera masih jauh pandang mata kita belum cukup awas tulang-tulang kita masih kekurangan calsium dada kita masih sesak; terengah-engah setetes embun tak terlalu banyak seteguk air melepas dahaga esok pagi kembali sibuk meninggalkan malam rahib dan singa bergantian hingga ujung tujuan MATI Meng(apa) kita harus takuti maut mencabut serabut rambut-rambut nyawa yang tanpa mulut terbungkam jawaban khayalan yang mati kehilangan nyawa raga lumpuh. Mati manusiawi mati tanpa raga Tak apa mati asal kita mencintai dan ia juga tanpa kehilangan nyawa CI(N)TA Ci(n)ta membingung; melayang membayang misteri hidup yang sejuk beranomali cahaya memanusiakan ta(n)pa sajak-sajak rindu dan lagu-lagu cinta manusia kerontang mengering tak mampu mencinta yang bersenyum menyapa memberi timangan rasa http://jalanku.multiply.com http://teknofood.blogspot.com FaceBook : http://id-id.new.facebook.com/people/Arief-Budi-Setyawan/1663852032 [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]