Seingat dan sependapat saya, memang secara umum suku-suku di jazirah
selatan Sulawesi ini bukan natural sailor, tapi natural survivor. Kalo
dari "trah"nya suku Mandarlah yang lebih kental darah pelautnya
dibanding suku-suku besar di jazirah ini. Ini bisa ditelusuri dari
design sandeq Mandar yang paling original dibanding suku lain dan
tertua dari hirarki persejarahan perahu. 

Sementara Phinisi sendiri kalo dari strukturnya itu merupakan adaptasi
(yang hebat menurut saya) dari kapal2 yang mengarungi lautan pada
jaman itu.

Sedangkan antara bugis dan Makassar yang mana yang paling "pelaut"
belumpi sampai ilmuku disitu. Tapi tebakanku mirip2 dengan daeng Rusle
lebih karena jiwa pedagangnya yang hebat dan ekspansif. Jangang lupa
kalo pada masanya, pelayaran itu adalah one of the most lucrative
business (sampe sekarang sih). Dan dari jaman Zoen Coen masih pake
celana monyet di Jasirah kita ini perdagangan budak dan rempah sudah
marak sekalimi. 

Pembagian suku Makassar pembuat kapal dan 'penunggang"nya orang Bugis
kayaknya tidak begitu2 kammaji. Saya pernah baca kalo industri Kapal
di Bulukumba itu karena memang pada jaman kuda gigit bassi,
tersebutlah seorang musafir yang memang jagoan membuat dan mendesign
kapal dan tinggal di daerah Bulukumba dan mengembangkan industri
perkapalan tersebut di sana, sebuah skenario pengembangan ilmu
pengetahuan yang sangat umum pada jaman itu (tapi ini tidak bisa
diverifikasi datanya).

Tapi nda' taumi deh. Nantipi seng kalo ketemu lagi di konfirmasi lagi.


Fun fact:
1. Bule2 kalo mau biking takut anak2nya selalu bilang "hush hush here
come the boogey man".

"A malevolent creature from folklore. Some of them are merely
troublesome and rather harmless, but others are truly evil. They are
shapechangers, who can move objects and cause disruptions. Although a
bogeyman usually haunts a family, it in some cases can become friends
with them and a playmate for the children. The bogle is a more evil
type of bogeyman, although it usually harms only liars and murderers.

Bogeymen possibly come from the "bugis," who were pirates from
Indonesia and Malaysia. English and French sailors brought the tales
home and anglicized it, telling their children "If you're bad, the
bugisman will come and get you!" Eventually, bugis got changed to
bogey. (Ryan Tuccinardi)"

Awas daeng Rusle, jangang sampe bule2 Chevron tunjuk2ki untuk kasi'
takut anak2nya  . . .  hahahaha

Regards.


--- In blogger_makassar@yahoogroups.com, "Irayani Queencyputri"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> On 7/3/07, rusle <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > menurut hasil risetnya Ridwan yg orang mandar,
> > orang Bugis itu aslinya adalah padangkang ji...(pedagang, red),
bukan pelaut
> > mereka hanya menggunakan moda laut sebagai sarana transportasi
> > yang asli pelaut itu adalah orang mandar...
> 
> trus orang (suku) Makassar itu adalah pembuat kapalnya?
> Mengingat pembuatan kapal itu yang terkenal di Tanahberu, Bulukumba..
> CMIIW..
> 
>

Kirim email ke