Kamis, 17-01-2008 | 20:38:44 Kasihan, Pembuat Tahu-Tempe Terancam Gulung TikarLaporan: Aqsa Riandy Pananrang, [EMAIL PROTECTED] Makassar, Tribun - Kenaikan harga bahan baku tahu dan tempe yakni kacang kedelai tidak hanya membuat harga dua kebutuhan ini melonjak drastis, namun, berdampak pada kelangsungan produksi 70 pengrajin tahu dan tempe di Makassar. Ketua Perhimpunan Pengrajin Tahu dan Tempe, Salim, kenaikan harga kedelai tersebut sudah terjadi sebulan terakhir. "Akibatnya jumlah produksi menurun drastis. Dari biasanya mencapai 100 kilogram per hari, sekarang ini paling tinggi 50 kilo," kata Salim di kediamannya, Jl Abubakar Lambogo, kemarin. Menurutnya, jika tidak segera ditangani pemerintah maka 70 pengrajin di Kota Makassar juga terancam gulung tikar. Ia mengusulkan kepada pemerintah segera melakukan pengawasan tata niaga kedelai maupun menciptakan program swasembada kedelai. Untuk menyiasati naiknya bahan baku selain menaikkan harga hasil produksi para pengrajin tahu dan tempe juga umumnya memperkecil besaran tahu dan tempe yang akan dijual. "Sebenarnya dalam pertemuan antara pengrajin beberapa waktu lalu kita sebenarnya mau tutup. Tapi kasihan juga sama konsumen. Makanya jalan tersebut kami tempuh," jelas pengrajin Tempe, Fatkur. Di tingkat produsen harga tempe ukuran 10 centimeter (cm) dijual dari harga Rp 4.000 menjadi Rp 5.000 begitupun tahu yang naik dari Rp 20 ribu per bakul menjadi Rp 22 ribu. (*)
Ada Apa dengan Makassar Harian Tribun Timur --------------------------------- Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.