Yang kemaren disahkan itu..UU ITE..blom pi UU APP.. masih digodok..
Lucu toh?.. UU ITE sudah disahkan, tapi UU APP blom


2008/3/28 Asri Rachman <[EMAIL PROTECTED]>:

> apakah film ini tidak akan mendapat kritikan ?
> setelah munculnya UU anti fornografi ???
>
> Pada tanggal 28/03/08, boraqcambuq <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > DO = Doyan Onani
> >
> >  Oleh: Daeng Kebo*
> >
> >  Tersebutlah seorang mahasiswa bernama Jemi (Ben Joshua) yang mahatolol
> >  dan sangat doyan onani. Ia kuliah di sebuah kampus yang lebih
> >  meyakinkan disebut museum, tempat bersemayam fosil-fosil mahluk
> >  purbakala. Jemi tak kunjung lulus lantaran kerjanya; malam onani,
> >  siang sibuk mempersentasekan kitab sex yang ditulisnya berdasarkan
> >  pengalaman yang sama sekali tak pernah ia alami. Karena nantinya si
> >  Jemi ini diketahui ternyata masih perjaka. Di dalam museum itu
> >  tersebut pula seorang juru kunci bernama Dr. Marjoko (Dr. Boyke) yang
> >  tidak pernah memuaskan sex istrinya sehingga tiap hari mendapat makian
> >  dari sang istri (Donna Harun). Pada akhirnya datanglah Sang Dewi
> >  Penolong ke museum itu untuk menyelamatkan si Jemi dari ketololannya.
> >  Sang Dewi Penolong bernama Lea yang diperankan oleh Titi Kamal.
> >  Dikisahkan Ibu Lea bersedia menjadi dosen pembimbing Jemi dengan
> >  syarat mau barter ilmu sex. Akhir kisah, si Jemi lulus menjadi sarjana
> >  sex.
> >
> >  Inilah film komedi yang sangat mengharukan. Semakin pemain-pemainnya
> >  melontarkan kalimat- kalimat lucu, semakin pilu hati ini. Betapa pun
> >  pemainnya bersusah payah menciptakan gerakan untuk memancing tawa
> >  penonton justru semakin penonton ingin menangis dibuatnya. Entah apa
> >  yang ada di dalam tempurung kepala VE Handojo ketika menulis skenario
> >  film ini. Barangkali ia tengah sakit gigi atau perutnya lagi
> >  keroncongan saat menulis ceritanya sehingga maksud hati ingin menulis
> >  cerita komedi tapi berbuah cerita yang membuat penonton menangis
> >  sedih. Ya, menangis lantaran menyesal telah membuang-buang duit dan
> >  waktu hanya untuk nonton film sebusuk ini. Saran buat VE Handojo,
> >  lebih baik anda back to basic menulis skenario horor, lanjutkan
> >  Kuntilanak 4 meskipun ceritanya sudah tuntas di Kuntilanak 3.
> >
> >  Aku curiga, skenario film DO mulanya ditulis hanya untuk memproduksi
> >  sebuah FTV. Namun berhubung MVP PICTURES tak menemukan script yang
> >  layak, maka "Tak Ada Akar Raam Punjabi". Sang produser akhirnya
> >  menyerahkan naskah keramat ini pada Winaldha E. Melalatoa untuk diramu
> >  menjadi sebuah film yang mengharukan. Untung film ini tak begitu
> >  laris. Kondisi ini kembali menyadarkan aku bahwa penonton film
> >  Indonesia tak selalu bodoh menjatuhkan pilihan dalam menentukan selera
> >  tontonan. Aku membayangkan, seandainya film ini laku terjual, mungkin
> >  saja Asrul Sani akan meloncat dari liang kuburnya dan gentayangan
> >  mencari Raam Punjabi untuk ia cekik sampai mati lantaran telah
> >  mengotori perfilman Indonesia yang baru saja sadar dari pingsan.
> >
> >  Alur cerita film DO sama sekali tak memikat bahkan hancur lebur
> >  sebagai sebuah karya seni. Seperti lirik lagu Peterpan: "Kaki di
> >  kepala, kepala di kaki". Tak ada reaksi kimiawi antara karakter yang
> >  dihidupkan. Walaupun tokoh Lea atau Dr. Marjoko ditiadakan, tidak ada
> >  pengaruhnya sama sekali pada bangunan cerita. Ditambah kehadiran
> >  cameo-cameo yang juga sama sekali tak penting. Antara lain kehadiran
> >  Sarah Sechan berperan sebagai Ibu Kos yang pelit dan haus sex (mungkin
> >  artis kita yang satu ini telah ditakdirkan oleh Yang Kuasa untuk
> >  selalu mendapat peran yang sama: perempuan perokok dengan tingkat
> >  libido yang luar biasa). Tanpa itu semua, film ini akan sama saja:
> >  busuk. Bagaimana pun, aku harus belajar menghargai usaha keras VE
> >  Handojo dan Winaldha E. untuk menciptakan kelucuan-kelucuan dalam
> >  filmnya. Mereka berusaha memulai humor garing itu dengan pemilihan
> >  nama-nama tokoh, antara lain; Banci, Ketek, dan Germo. Huahahaha, mari
> >  kita menertawai nama-nama itu!
> >
> >  Semula, kehadiran Titi Kamal menumbuhkan setitik harapan film ini bisa
> >  selamat dari kehancurannya sebelum cerita berakhir. Namun sayang,
> >  penampilannya kali ini ikut hancur berkeping-keping. Di film inilah
> >  akting Titi Kamal kutemui paling amburadul selain akting-nya di
> >  beberapa sinetron yang ia bintangi di layar kaca. Sekaligus
> >  membuktikan kurang kreatifnya seorang sutradara yang bernama Winaldha
> >  E. dalam mengarahkan pemain-pemainnya. Lihat saja ketika adegan dimana
> >  Titi kamal pertama kali muncul: berjalan menyusuri lorong kampus
> >  dengan gerakan slow, gadis ini membiarkan rambut panjangnya tergerai
> >  ditiup blower disertai sorot mata yang binal….suit…suit…persis iklan
> >  shampoo atau mungkin iklan permen murahan. Framing basi! Atau
> >  keindahan seorang Titi Kamal memang hanya dapat ditemukan pada sudut
> >  pandang yang serupa itu? Seingatku, gerakan semacam itu telah
> >  berkali-kali ia ulangi dalam film, iklan, maupun sinetron. Kok mau
> >  nurut aja sih? Itukan penghinaan.
> >
> >  Meskipun dalam keadaan mabuk (beberapa gelas Ballo aku tenggak hingga
> >  tandas sebelum ke bioskop), aku ingin mengajak para pembaca untuk
> >  memanjatkan doa: "Ya Tuhan kami, hindarkanlah kami pada film-film
> >  sebusuk ini. Film yang hanya akan merusak generasi bangsa ini dengan
> >  pesan-pesan yang sangat buruk nan menyesatkan: sex education, yang
> >  artinya, belajarlah tentang sex untuk dapat meraih gelar
> >  sarjana….masyaallah…..dan bebaskanlah kami dari cengkraman aktor-aktor
> >  tak berkualitas seperti Ben Joshua yang hanya mengandalkan lesung
> >  pipitnya….Ya Allah ya Tuhan kami, selamatkanlah calon-calon sarjana
> >  negeri ini dari kebiasaan onani…amin."
> >
> >  DO
> >  Drop Out
> >  Sutradara: Winaldha E. Melalatoa
> >  Skenario: VE Handojo
> >  Produksi: MVP Pictures
> >  Bintang: Titi Kamal, Ben Joshua, Dimas Aditya, Dr. Boyke
> >
> >
> >  sumber;www.matapisau.blogspot.com
> >
> >
>
>
>
> --
> Asri Rachman
>
> YM : internetkidx
> GTalk : kidx13
> http://kidx13.sonix-er.com
> http://kidx13.wordpress.com
>
> ------------------------------------
>
> Komunitas Blogger Makassar
> http://www.angingmammiri.org/Yahoo! Groups Links
>
>
>
>


-- 
********
Salam,

deen
http://deen.co.nr

Reply via email to