*Dikutip dari:
*

*
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/07/03/00133578/cerita.tentang.politisi.dan.blog
*

*
*

*CERITA TENTANG POLITISI DAN "BLOG"
*

*PEPIH NUGRAHA*

Senator Barack Obama, kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai
Demokrat, tahu betul memanfaatkan kekuatan situs atau blog pribadi untuk
meraih simpati sekaligus kemenangan. Pada konvensi partai, Obama
menyingkirkan saingan terkuatnya, Hillary Rodham Clinton, dengan orasi
kampanyenya yang mengena.

Di luar kemampuannya memikat calon pemilih yang amat rasional di dunia
nyata, Obama juga unggul di dunia maya. Ia pandai memanfaatkan kekuatan
media online. Terlepas bahwa orang lain yang menggarap perwajahan dan isi
situs pribadinya, Obama tidak harus malu menyatakan diri sebagai blogger
yang mengelola dan memelihara situs pribadinya secara rutin.

Tengok situs www.barackobama.com atau www.my.barack- obama.com yang selalu
di-update. Kedua situs itu tidak semata-mata meminta dana dari para
simpatisannya, tetapi juga menawarkan berbagai produk "Barack Obama". Tidak
kurang dari 400 produk ditawarkan, mulai dari kaus T-shirt, topi, pin,
kancing, payung, jaket, cangkir, sampai stiker. Lebih progresif, Obama
memiliki armada pengiriman barang agar lekas sampai kepada pemesan.

Selain mengundang para blogger membuat testimoni, Obama juga menarik pemilih
His- panik dengan membuat situs versi bahasa Spanyol. Ini yang paling
mencengangkan: Obama memiliki kanal untuk me- nyambut pemilih Hillary
Clinton!

Di kanal bertajuk "Welcome Hillary Supporters" yang dilengkapi foto Hillary
itu, Obama menyilakan pendukung Hillary segera beralih mendukungnya.
Alasannya sederhana, setelah Hillary kalah dalam konvensi, para pendukung
Hillary pun merupakan orang-orang Demokrat yang amat diperlukan saat
pemilihan presiden melawan kandidat Partai Republik, John McCain.

Jelaslah, Obama tidak menganggap Hillary dan para pendukungnya sebagai
"pengkhianat" yang harus dijauhi hanya karena tidak memilihnya. Lewat situs
pribadinya, Obama mengajak mereka memperkuat dan memenangkan Demokrat dalam
pemilihan presiden dengan cara memilihnya.

Dari situs pribadinya pula, para netter simpatisan Obama bisa mengetahui di
mana Obama berada di dunia maya. Jejak Obama yang memanfaatkan "ruang maya"
tersebut bisa ditemui di sejumlah situs jejaring sosial, seperti Facebook,
MySpace, YouTube, Flickr, Digg, Twitter, Linkedin, Eventful, BlackPlanet,
Faithbase, Eons, Glee, MiGente, MyBatanga, DNC Partybuilder, dan AsianAve.

Pada 6 Juni 2008, pendukung Obama di Facebook baru 864.832 netter. Belum
sampai dua minggu, pendukungnya sudah satu juta! Jumlah ini jauh di atas
Hillary yang meraih 158.234 pendukung dan McCain yang meraih 146.439.
Demikian pula di Twitter, pada 17 Juni pendukung Obama 998.901, yang apabila
dihitung-hitung ada 135 pendukung baru setiap 20 menitnya.

*Tak sekadar narsis*

Blog sering dilecehkan sebagai media orang narsis, yakni orang- orang yang
kelebihan hasrat menonjol-nonjolkan dirinya sendiri, orang yang senang
memuji-muji kehebatannya sendiri. Karena narsisme ingin selalu dilihat dan
bahkan dipuji orang, blogger terkena getah harus menanggung konotasi
negatif.

Akan tetapi, kenyataannya, jumlah blogger terus membengkak. Technorati,
situs penyurvei blog, menyebutkan, akhir Desember 2007 terdapat 112 juta
blogger "menyesaki" jagat maya internet ini. Seiring dengan berkembangnya
jenis-jenis blog yang mengarah ke video blog (vlog), jumlahnya hingga
sekarang boleh jadi sudah sampai 200 juta. Jika benar ada 1 miliar orang di
dunia tersambung ke internet, artinya seperlima pengguna internet di jagat
ini adalah blogger!

Penyedia blog gratisan, seperti Wordpress, saat tulisan ini diturunkan sudah
mencatat 3.458.488 pengguna. Dari jumlah itu, ada 143.266 posting atau
konten yang diunggah (upload) setiap harinya. Padahal selain Wordpress, ada
juga puluhan situs penyedia web gratis. Sebut saja Blogspot, Blogsome,
Blogdrive, Movable Type, LiveJournal, dan Dagdigdug. Situs terakhir adalah
penyedia blog milik orang Indonesia.

Perang blog pernah terjadi saat pemilihan presiden Perancis beberapa waktu
lalu antara Nicolas Sarkozy melawan saingan terkuatnya, Segolene Royal.
Mulanya Royal, politisi perempuan, yang membuat blog. Tidak lama, Sarkozy
membuat blog pribadi dan "memelototi" blog-nya setiap ada kesempatan karena
tak mau kalah dari Royal.

*Dekati konstituen*

Blog dan situs jejaring sosial seperti Facebook sebenarnya bisa mendongkrak
popularitas politisi lokal menjadi politisi global. Contoh Perdana Menteri
China Wen Jiabao. Di dunia nyata, namanya tidak dikenal. Orang mungkin lebih
tahu Jet Lie atau Jackie Chan. Meski Wen Jiabao orang "jadul", tetapi ia
tidak terlalu malu untuk menjadi salah seorang digital migrant dengan
memajang dirinya di Facebook.

Berkat usahanya mengkapling "ruangan" di Facebook, plus berkat kepedulian
dan kehadiran Wen Jiabao mengunjungi korban gempa bumi Sichuan,
popularitasnya sebagai politisi meningkat dengan menduduki 10 besar politisi
dunia. Meski tidak sefantastis Obama di urutan pertama yang menggaet lebih
dari 1 juta pendukung, Wen didukung 20.136 netter.

Di negeri sendiri, blog artis sinetron Sandra Dewi yang baru diluncurkan
beberapa waktu lalu sudah menggaet lebih dari 8.000 anggota dengan ribuan
pengunjung.

Sayangnya, blog tidak dimanfaatkan para politisi Indonesia, khususnya
anggota DPR. Padahal, jika anggota DPR nge-blog, ia akan lebih dekat dengan
konstituen, toh internet sudah sampai ke desa-desa. Belum pernah terdengar
anggota DPR nge-blog seperti Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono. Sejumlah
anggota DPR justru ramai dibicarakan di blog karena kena co- kok KPK.
Beberapa anggota lainnya malah menjadi "bintang" blog karena ketahuan
berbuat mesum.

Akan tetapi, percayalah, masih banyak politisi dan anggota DPR yang baik dan
berakhlak mulia, yang mungkin siap-siap nge-blog agar bisa berdekat-dekat
dengan konstituen. Bukankah Pemilu 2009 sudah semakin mendekat?

ATG
-- 
www.daengbattala.com
www.daenggammara.com

Kirim email ke