Darah kami 100% jawa, lahir dan besar di Jakarta kebetulan pernah cari makan di 
Makassar.

Pastinya sudah dapat pasangan orang Sulses, sekali lagi bukan suku Makassar, 
kenyataannya kami enjoy aja di komunitas ini.

Salam,
Ws'

----
Matrix BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: "Kamaruddin Azis" <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Thu, 7 Aug 2008 18:14:05 
To: <blogger_makassar@yahoogroups.com>
Subject: Re: [blogger_makassar] seorang darah bugis di Bogor baru saja joint 
dimilis tapi tidak memperkenalkan diri katanya karena dia BUGIS bukan MAKASSAR


Puritan, masih kolot...hampirmi dekat2 purina...keke.

Anyway, saya kira ini menarik juga dibahas:
"Bagaimana cara pandang kita tentang Makassar, sebagai kota"

Jadi begini...*hihi*

Makassar sebagai kota adalah niscaya menjadi medium bagi semua.
Kata Makassar tidak mengacu kepada etnik Makassar tetapi suatu entitas kota,

komunitas, dan tentu saja sebagai medium sosial.
Dengan demikian, kurang tepat jika AM disebut medianya orang Makassar
(sebagai suku).

Dalam konteks diatas, kita mesti menjelaskan Makassar sebagai "kota". Lagian
juga,
semangat Makassar sebagai kota telah ditunjukkan di kata "anging mammiri"
atau kota Daeng....

Akan sangat "puritanG" kita jika masih berkutat pada masalah etnis di dunia
yang serba tanpa batas ini...a world without frontier....*moga2 tidak salah*

Dan,......*backtowork*



2008/8/7 Irayani Queencyputri <[EMAIL PROTECTED]>

>    2008/8/8 daengrusle <[EMAIL PROTECTED]<daengrusle%40angingmammiri.org>
> >:
> > hmmm
> > puritang...hehhe
>
> apa artinya puritang? hehehe
> yang sa tau buritan ji :D itu eh di kapal laut
>
> --
> Peace, Love and Smile :)
> Rara
> -=[God bless you!]=-
> --
> Dan Hasilnya...
> http://i-rara.com/2008/07/14/dan-hasilnya/
>
> 
>



-- 
Rgds,
Kamaruddin Azis
http://daengnuntung.com
[make it simple, make it works]

Kirim email ke