Kembalika sedeng :-) Spirit penulisanta saya angkat jempol. Makanya yg
saya kutip cuma yg ituji, selain itu umumnya saya sefakatji.

Bukanja orang hitam putih, kalau tidak setuju proyek, maka otomatis
pemilik proyeknya (individunya) jadi sasaran kritik. Itu tidak
proporsional.

Walikota Makassar masuk 10 few goodmen, kalau dengan alasan karebosi,
saya akan terus ngoceh. Di dengar atau tidak itu urusan nomor 22.

Kalau alasannya masuk 10 few goodmen, dengan alasan -misalkan- program
pendidikan gratis (yg saya kutip di salah satu blogku) maka saya orang
pertama yang angkat topi ... Siapa sih yg tidak ingin dikenal kota
asalnya (secara nasional-internasional?)... Antekamma sambalu.

Yg saya mau soroti khusus di thread ini nalar dibalik fenomena banjir.
Banjir itu bukan salah walikota secara perorangan, tapi bukan juga
semata-mata force majeure.

Jika kita mau menerapkan *mentertawakan diri* maka itu berarti banjir
adalah merupakan kesalahan *kolektif* antara warga (nakke tong),
professionals dan pemerintahnya...  Sebelum buru-buru melemparkan term
force majeure atau melemparkan masalah pondasi ber-ketuhanan...

Sekali lagi apakah Makassar punya Master Plan? ...

Tabe Lompo

GlG

http://kopitalisme.ning.com <http://kopitalisme.ning.com>




--- In blogger_makassar@yahoogroups.com, "Muhammad Ruslailang"
<daengru...@...> wrote:
>
> tojeng sekali kak gali.
> makanya sa menulisnya dengan getir, dalam format satir...
> saya coba menertawakan diri sendiri
> maka tertawalah saya bersama Aco dan penggemar2 nya...
>
> :))
>
>
> On 12/23/08, galileo_la_galigo galileo_la_gal...@... wrote:
> >
> > Quote 1: Banjir? ah, itu kan gejala alam. Istilah kerennya, force
> > majeure, keadaan kahar karena *kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa.
Jangankan
> > Makassar, Jakarta saja yang metropolitan* dibekap banjir tiap tahun.
End
> > of quote.
> >
> > GlG:
> >
> > Hahaha... Dg. Rusle, makkalakka baca kutipanGa di atas... Kamase,
hari gene
> > masih ada yg mau memutar balik logika perencanaan... Dengan logika
di atas,
> > maka pantas memang Jakarta itu jadi Kota MegaBlepotan... Kalau
logika di
> > atas mau disuapkan ke warga Makassar, saya juga tidak heran kalau
Makassar
> > jadi MegaBlepotan... Odendek, kamase...
ParaDogma<http://kopitalisme.ning.com/> ..
> > :D
> >
> > Universitas di mana-mana tumbuh bak jamur, kok logikanya seperti
ini?
> > Makkalakka.
> >
> > Tabe Lompo
> >
> > GlG
> >
> > http://kopitalisme.ning.com
> >
> > (judul di atas, saya ambil dari thread di milis Psikologi
Trnasformasi)
> >
> >
> >
> >
> >
>
>
>
> --
> drusle'
> http://daengrusle.com
>


Kirim email ke