Media mainstream menggali lubang kematiannya sendiri, ketika pemilik modal 
mulai mengatur apa yg ditulis apa yg tidak.

Gerilya jurnalis untuk tetap menyuguhkan berita yang obyektif, bebas 
kepentingan ditengarai akan menggunakan media online sebagai medan tempur. 
Plus, menurut saya pribadi, melalui buku yg ditulis dan diterbitkan sendiri.

Jadi ingat zaman orba dulu, ketika majalah Independen AJI sampai ke kampus2 
seperti pola penyebaran stensilan; buram dan lewat bisik2....


salama'

drusle
http://daengrusle.com

- People are enemies of what they don’t know - Imam Ali Karamallahu Wajhahu -



-----Original Message-----
From: iwan piliang <iwan.pili...@yahoo.com>

Date: Fri, 23 Jan 2009 06:22:25 
To: <jurnali...@yahoogroups.com>
Subject: Re: [jurnalisme] Jurnalistik Terancam Punah


Salam,
   
  Urunan opini. Pendapat saya belum tentu benar: Membaca sejarah, bahwa 
jurnalistik itu berawal dari lepau-lepau di Inggris di awal abad ke-17, hingga 
berkembang di AS di era New York Times, saya lebih percaya kepada  blog yang 
juga akan punya daya dongkrak. Sebagaimana diungkap oleh Bill Kovach di 
Washington DC, 23 Oktober 2008 lalu.
   
  Jika media mainstream berlaku macam hari ini, membangun oligopoli, 
kepemilikan satu atap, pemodal mengontrol konten, sesungguhnya media tersdebut 
telah digalikan lubang "kematian"-nya sendiri. Cepat atau lambat kematian itu 
mejelang.
   
  Namun ruh jurnalisme tidak pernah mati, karena sejarah sudah membuktikan dia 
hidup di tengah masyarakat. Jika dulu lepau, cafe, maka dunia online bisa jadi 
menjadi pengganti lepau dan kedai minum itu sebagai oase yang  mempertahankan 
jurnalisme itu terus mengalir. Saya sangat percaya ini.
   
  Wassalam,
  iwan piliang
  literary citizen reporter
  blog-presstalk.info
  

Asep Saefullah <asepsaeful...@gmail.com> wrote:
          Menjaga jurnalistik yang dapat dipercaya memang sulit. Tapi bukan hal
yang mustahil untuk dilakukan..
Ada yang sudah baca atau punya buku Flat Earth News?

asf

Jumat, 23/01/2009 20:43 WIB
Laporan dari Den Haag
Jurnalistik Terancam Punah
Eddi Santosa - detikNews

en Haag - Ada risiko jelas bahwa jurnalistik akan punah. Para pemilik
baru media semata mengejar keuntungan. Mereka membawa kerusakan parah
pada redaksi.

Hal itu disampaikan wartawan investigasi dari Inggris, Nick Davies
(55), dalam wawancara di koran de Volkskrant (22/1/2009).

"Yang membuat saya cemas adalah bahwa orang-orang tidak melihat itu
dan seandainya pun mereka melihat, mereka tidak menyadari bahwa hal
itu harus segera dihentikan," ujar Davies.

Davies pekan ini berada di Belanda untuk membahas krisis dalam dunia
jurnalistik. Tahun lalu dia meluncurkan buku menghebohkan, Flat Earth
News, tentang kegagalan jurnalistik yang saat ini telah jatuh di
tangan pemilik modal. (es/es)

http://www.detiknews.com/read/2009/01/23/204354/1073653/10/jurnalistik-terancam-punah
-- 
asf :: http://asep.wordpress.com


                           

       
       

[Non-text portions of this message have been removed]


Kirim email ke