untung de ndak mintakji dipijat balik sama yang 1.200 orang itu...
kaddekka, pesawatanki badannya gara2 dipijit..
hehehe

2009/4/22 Amril Taufik Gobel <amri...@gmail.com>

>
>
> kamase..
>
> tangan sudah kapalan, yang nyontreng hanya belasan...
>
> hehehe
>
>
> ATG
>
> 2009/4/22 Muhammad Rusdianto <mrusdia...@gmail.com>
>
>>
>>
>> Kodong.. :))
>>
>>
>>
>> *Caleg Tukang Pijat, Mijat Gratis 1.200 yang Contreng 18 Orang  *
>>
>>
>> http://www.tempointeraktif.com/hg/Pemilu2009_serba_serbi/2009/04/22/brk,20090422-171775,id.html
>>
>> Rabu, 22 April 2009 | 07:39 WIB
>>
>> *TEMPO Interaktif*, *Jakarta*: Sungguh diluar perkiraan Hasyimi Munahar,
>> calon legislator dari Partai Matahari Bangsa daerah pemilihan Kecamatan
>> Magersari, Mojokerto, Jawa Timur. Bukan kepalang ia kecewa melihat perolehan
>> suara hasil pemilu legislatif 9 April lalu. Tukang urut (pijat) itu cuma
>> mendapat 18 suara.
>>
>> Selama kampanye, tenaganya terkuras habis untuk menghimpun suara seperti
>> calon-calon lain. Bedanya, ia tidak seglamor pesaingnya yang memasang baliho
>> dan poster di mana-mana. Dengan modal tipis, Hasyimi mengandalkan
>> keahliannya sebagai tukang pijat.
>>
>> Tak kurang dari 1.200 orang ia pijat gratis selama masa kampanye. Ia
>> datang ke rumah tetangga, saudara dan kenalannya. Di rumah pun, setiap ada
>> tamu ia pijat secara cuma-cuma dengan harapan pada 9 April lalu mereka
>> memilih dirinya. Apa lacur, "Perolehan suara jauh dari harapan," kata
>> Hasyimi melalui telepon selulernya.
>>
>> Tukang pijat refleksi itu awalnya cukup yakin bakal meraih kursi di DPRD
>> Mojokerto dengan mendekati konstituen melalui pijat gratis bayar contreng.
>> Ternyata, dari  1.200 orang yang merasakan pijat gratis, hanya 18 orang yang
>> mau mencontreng namanya. "Sungguh teganya," kata dia.
>>
>> Masyarakat, kata Hasyimi, lebih memilih calon legislator yang memberi
>> uang. Gagal jadi anggota Dewan, ia berencana kembali menekuni profesinya
>> sebagai tukang pijat. "Tapi, tidak gratis lagi, harus bayar," tuturnya.
>>
>> Di Malang, Jawa Timur, Chafid Affandi, seorang caleg dari Partai Demokrat
>> menderita gangguan jiwa setelah perolehan suaranya hanya dalam bilangan
>> ratusan. Hartanya habis untuk biaya kampanye. Saban hari ia sering
>> menanggalkan pakaian. Bahkan setiap malam, ia berjalan seorang diri ke Pasar
>> Kebalen, sekitar 20 kilometer dari rumahnya Kelurahan Karangbesuki Kecamatan
>> Sukun Kota Malang.
>>
>> Perilaku anah juga dialami beberapa calon legislatif di Kabupatan Sumbawa,
>> Nusa Tenggara Barat. Seorang calon berinisial SK menarik kembali bantuan
>> jenset yang dia berikan pada sebuah masjid. Dia juga menarik kembali bantuan
>> uang untuk dua musala.
>>
>> Seorang caleg Partai Golkar dari Daerah Pemilihan I Dumai Timur Aswin
>> memalui tim suksesnya mencabut kembali lima tiang listrik yang telah
>> dipasang untuk menyalurkan listrik kewarga setempat.
>>
>> Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat Kalawa Atei Palangkaraya, Kalimantan
>> Tengah, pasca pemungutan suara 9 April lalu menerima lima pasien gangguan
>> kejiwaan, yakni, dua calon anggota legislatif dan tiga simpatisan parpol.
>>
>> Menurut Kepala BKJM Kalawa Atei Palangkaraya, Wineini Marhaeni Rubay, di
>> Palangkaraya, salah satu caleg datang sudah dalam kondisi gila pada 10 April
>> lalu.  Di Halmahera Utara, seorang calon legislator berinisial EP dari
>> Partai RepublikaN menggusur 42 keluarga dari lahan tempat mereka tinggal di
>> kawasan Daeo, Desa Gura, Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara. EP tak
>> memperoleh satu suara pun di tempat penontrengan.
>> *ELIK / YEKTHI HM*
>>
>>
>
>
> --
> www.daengbattala.com
> update :
> "Biter Hamen dan Ketangguhan Menghadapi Persoalan"
> www.daenggammara.com
>
>  
>



-- 
Salam,

Ipul
http://daenggassing.com

Kirim email ke