Neoliberalisme,
Welfare State dan Kesehatan Gratis  

http://politikana.com/baca/2009/06/19/neoliberalisme-welfare-state-dan-kesehatan-gratis.html,

 

Ada yang menarik pada Seminar Evaluasi Setahun Program
Kesehatan Gratis di Sulsel, yang digelar Himakesmas Fakultas Kesehatan
Masyarakat, UMI, Makassar pada 18 Juni 2009 kemarin. Pada seminar tersebut
tampil sebagai pembicara adalah dr. Makmur dari Dinas Kesehatan Prop. Sulsel
mewakili Kepala DInas Kesehatan yang berhalangan hadir, Prof Dr. Amran Razak,
Guru Besar Administrasi Kesehatan FKM UNHAS dan Muslimin B.Putra, Aktifis NGO
sekaligus Policy Analyst pada Center for Policy Analysis (CEPSIS) Makassar.

Setelah dibuka secara resmi oleh Dekan FKM, dr Ikhsan,
MSi, PKK., acara memasuki Sesi Utama. Pembicara pertama adalah dr Makmur dari
DInas Kesehatan Sulsel. Paparan pembicara pertama sangat menjemukan peserta
karena tema evaluasi program tidak muncul pada paparannya. Padahal peserta 
menghendaki
ada semacam progress report kepada publik (utamanya mahasiswa yang jadi peserta
seminar) sampai sejauh mana implementasi program kesehatan gratis selama
setahun. Apa saja kemajuan dan masalahnya.

Ditengah presentasi pembicara pertama, maka tibalah
Prof Amran Razak di forum seminar. Sebagai pembicara kedua, maka moderator
langsung mempersilahkan Prof Amran Razak menaiki podium untuk membawakan
presentasinya. Dengan gaya khasnya, Prof Amran tampil dengan berapi-api
menyoroti program kesehatan gratis ala Gubernur Syahrul Yasin Limpo. Amran
mengatakan bahwa pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sakit, bukan
pendekatan sehat. Sementara konsep yang diinginkan Amran adalah pemerintah
seyogyanya mengurusi orang yang sehat agar tetap menjaga kesehatannya. Amran
juga mengungkapkan niatan beberapa pengusaha swasta yang akan membangun rumah
sakit mewah di Makassar, seperti Bosowa Group pimpinan Aksa Mahmud, dan
pengelola GMTDC di Tanjung Bunga. Bila rencana tersebut terealisir, maka
Makassar akan dikelilingi rumah sakit-rumah sakit mewah, sehingga Makassar bisa
disebut sebagai KOTA SAKIT, bukan Kota Sehat.

Sebagai pembicara terakhir adalah Muslimin B.Putra.
Sebagai aktifis LSM, penampilan Muslimin sangat kritis menyoroti implementasi
program kesehatan gratis selama setahun. Presentasi Muslimin diawali dengan
tinjauan konseptual tentang negara kesejahteraan (welfare state) sebagai
derifat kebijakan sosial yang bermuara pada pemenuhan hak atas kesehatan.
Muslimin banyak mengutip pendapat beberapa pakar seperti Gough, Lindenthal dll.
Setelah itu, Muslimin mengantar peserta meninjau kesehatan gratis yang menjadi
andalan gubernur Syahrul sebagai gagasan yang sudah pernah ada sebelumnya.
Gagasan tersebut sudah berjalan seiring diluncurkannya program kompensasi BBM
pada 2005 lalu berupa jaminan kesehatan bagi warga miskin. Jadi konsep
Kesehatan Gratis ala Syahrul bukanlah gagasan baru. Sebagai kritik dan masukan
bagi pemerintah, Muslimin berhasil mengungkap 7 problem implementasi program
kesehatan gratis selama setahun di Sulsel: pertama, problem Pembiayaan dan
identifikasi sasaran/target; kedua, problem identitas resmi kependudukan;
ketiga, problem sosialisasi dan diseminasi; keempat, pelibatan dan partisipasi
pemerintah kabupaten/kota; kelima, problem indikator keberhasilan program;
keenam, problem pemenuhan hak dan tuntutan moral; dan ketujuh, problem
birokrasi dan pelaksana program. Diakhir presentasinya, Muslimin memberikan
catatan rekomendasi agar program kesehatan gratis landasan hukumnya jangan
sebatas Peraturan Gubernur tapi ditingkatkan menjadi Peraturan Daerah karena
dalam hirarki peraturan perundangan-undangan sesuai UU No.10/2004 hanya Perda
yang dikategorikan peraturan perundang-undangan.

Dari seminar tersebut, disimpulkan bahwa faktor neolib
juga sudah masuk dalam jasa pelayanan kesehatan. Dengan rencana pembangunan
beberapa rumah sakit mewah di Makassar, maka jejak-jejak neolib semakin nyata
dalam bidang kesehatan.

 

 




      
___________________________________________________________________________
Nama baru untuk Anda! 
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Reply via email to