Yang ini, apa nama blognya? --- Pada Jum, 17/7/09, Perhimpunan Rakyat Pekerja <prp_maka...@yahoo.co.id> menulis:
Dari: Perhimpunan Rakyat Pekerja <prp_maka...@yahoo.co.id> Judul: [blogger_makassar] pernyataan sikap PRP Komite Kota Makassar Kepada: prppu...@yahoo.com, "prp pusat" <prppu...@gmail.com>, "tribun timur" <reda...@tribun-timur.com>, "koran fajar" <op...@fajar.co.id>, blogger_makassar@yahoogroups.com Tanggal: Jumat, 17 Juli, 2009, 7:23 AM PERNYATAAN SIKAP Nomor : 002/B/PS-PRPMKS/ VII/2009 Tentang Tolak Kriminalisasi Masyarakat Takalar Yang Hendak Mendapatkan Kembali Lahan Mereka Dukungan Kepada Masyarakat Takalar Untuk Mendapatkan Tanahnya Kembali Yang Selama Berpuluh-Puluh Tahun Dikuasai Oleh PTPN Seruan Bagi Masyarakat Takalar Untuk Merangkul Para Pekerja PTPN Untuk Berjuang Bersama-Sama Masyarakat takalar telah mengelola lahan yang sekarag dikuasai PTPN jauh sebelum Belanda menjajah tanah air nusantara, dan dibebaskan secara paksa pada zaman orde baru sejak tahun 1980an dengan menggunakan kekuatan aparat ABRI, yang kemudian diberikan kepada PTPN untuk dikelola. Karena mendapat perlawanan dari warga, mereka kemudian dijanji, bahwa PTPN hanya mengambil lahan tersebut untuk sementara dan akan dikembalikan 30 tahun kemudian. Selain itu masyarakat dijanjikan akan mendapatkan ganti kerugian secara layak, tahun 2007-2008 masyarakat Takalar telah melakukan berbagai upaya untuk membebaskan kembali lahan mereka, dan akhirnya mereka mengambil inisiatif untuk melakukan reklaiming dengan bantuan beberapa LSM (LBH-Makassar dan Walhi Sul-Sel). Pasca reklaiming, mereka telah banyak mendapatkan reaksi dari pihak PTPN mulai dari upaya, terror, intimidasi, serta kriminalisasi dengan alasan penyerobotan lahan dan perampasan hak, hingga penembakan warga masyarakat pada tahun 2008 lalu. Masyarakat melakukan aksi tanggal 15 Juli lalu di depan pabrik gula beberapa hari lalu yang berakhir dengan insiden pengeroyokan terhadap manajer PTPN. Buntut dari aksi itu adalah terjadinya penangkapan atas 4 orang warga, yang sampai saat ini masih di tahan di Polres Takalar. Hingga kini, warga memang telah berhasil menguasai sebagian lahan mereka, dan sedang berusaha untuk mendapatkan semua hak mereka atas tanah yang sekarang berada di bawah penguasaan PTPN. Beberapa hari yang lalu, pihak PTPN kembali berusaha mengambil kembali tanah tersebut dengan melakukan kriminalisasi warga dan karena tidak berhasil, mereka pihak PTPN kemudian mengadu domba antara pekerja PTPN dengan warga pemilik lahan. Untuk itu, adalah sebuah keharusan untuk juga mengajak dan memberikan kesadaran kepada para pekerja PTPN bahwa mereka juga berada dalam sebuah sistem yang menindas mereka secara upah, yang disebut kapitalisme, nasib mereka tidak lebih jauh dari mereka yang dirampas lahannya. Penyatuan gerakan masyarakat pemilik lahan Takalar dan pekerja PTPN adalah hal yang sangat dibutuhkan dalam kondisi saat ini. Tidak hanya itu, kita tahu bahwa pada tahun 2008, telah terjadi perpanjangan kontrak Hak Guna Usaha antara pemerintah daerah setempat dengan PTPN dan sekarang pemerintah seolah lepas tangan dan tidak mau bertanggung jawab atas tuntutan-tuntutan masyarakatnya yang selama ini dirampas hak-haknya. Hal ini dapat kita simpulkan bahwa pada dasarnya pemerintahan kita bukan pemerintahan yang kebijakan-kebijakan nya berpihak pada kepentingan rakyat pekerja, tapi pemerintahan yang kebijakannya memihak pada pengusaha. Hal ini wajar karena pemerintahan yang berkuasa hari ini adalah juga pengusaha, dan tidak mungkin seseorang akan mengambil satu kebijakan yang akan merugikan diri mereka sendiri. Untuk itu, tidak ada jalan lain hari ini, selain rakyat pekerja harus mampu mengorgaisasikan diri mereka dan mencoba menduduki tampuk kekuasaan Negara, sehingga kebijakan-kebijakan Negara nantinya akan berpihak pada seluruh rakyat pekerja. Untuk itu, pada tahap awal kita tentunya membutuhkan sebuah alat untuk menduduki tampuk kekuasaan tersebut, alat tersebut haruslah berebntuk partai, sebuah partai yang kader-kadernya didominasi dari rakyat pekerja, bukan dari pengusaha, seperti partai-partai yang ada sekarang ini yang hanya di isi oleh pengusaha dan kaum intelektual saja. Sekaranglah saatnya menunjukkan bahwa rakyat pekerja Indonesia juga mampu memimpin partainya sendiri dan tidak lagi alergi pada apa yang disebut politik, karena politik adalah cara mencapai tujuan, tentunya politik yang kita maksud disini adalah politik klas pekerja, yang bertujuan untuk klas pekerja, bukan untuk sekelompok pengusaha. Untuk itu kami perhimpunan rakyat pekerja menyatakan sikap : Tolak Kriminalisasi Masyarakat Taklar Yang Hendak Mendapatkan Kembali Lahan Mereka Mendukung Masyarakat Takalar Untuk Mendapatan Tanahnya Kembali Yang Selama Berpuluh-Puluh Tahun Dikuasai Oleh PTPN. Seruan Bagi Masyarakat Takalar Untuk Merangkul Para Pekerja PTPN Untuk Berjuang Bersama-Sama. Bangun Partai Klas sekarang juga untuk klas pekerja dapat merebut kekuasaan dari kaum kapitalis. Makassar, 17 Juli 2009 Perhimpunan Rakyat Pekerja Komite Kota Makassar Ketua Kota Sekretaris Kota A.M. Fajar Akbar, S.H Muhammad Haedir Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer