jadi ingat jawaban aan pada saat AM di wawancarai di TVOne
bahwa pemuda/mahasiswa Makassar itu lebih dinamis
:D


saya setuju ji daeng dengan keberanian, tapi jangan ngawur gitu dunk
sasaran harus jelas kalo memang mau konfrontasi
kalo kayak kemaren sih cenderung brutal
*ish ish ish*





2009/12/10 Ipul <ipul...@gmail.com>

>
>
> E.S. Ito menulis tentang kejadian kemarin...
>
> De Maccasare Zee Rovers; Selamat Tinggal 
> Jakarta<http://esito.web.id/2009/12/de-maccasare-zee-rovers-selamat-tinggal-jakarta/>
>
> by e.s. ito ~ December 9th, 2009
>
> Di Makassar anak muda tidak pernah menjadi tua. Dengan kesadaran penuh
> mereka mengerti bahwa orde ketertiban hanyalah kerangkeng kelas yang
> memenjarakan anak-anak muda. Mereka senantiasa bergemuruh, penuh semangat
> dan tiada henti memaki kekuasaan. Di Makassar, kampus-kampus masih milik
> anak muda berlapis kelas, beragam latar belakang dan berjenis-jenis
> manusianya. Itu sebabnya energi mereka terpelihara dengan baik. Terkadang
> mereka melakukan latihan layaknya pasukan terlatih, dengan batu dan parang
> saling baku hantam sesamanya. Tidak usah panik, inilah anak muda. Tanpa
> kelahi, mana mungkin palu mereka terlatih merobohkan pintu kekuasaan. Dengan
> kelahi, anak-anak muda itu telah menjadi generasi bunga dengan cara mereka
> sendiri. Sebab mereka percaya, kesantunan, senyuman, adat istiadat jongkok
> kemayu adalah feodalisme terselubung ala seberang pulau sana. Di kaki Dewi
> Celebes sana, mereka menolak untuk tertib. Sebab ketertiban hanyalah senda
> gurau penguasa mengatasi kepanikan.
>
> Di Jakarta, jalanan bukan lagi milik anak muda apalagi mahasiswa.
> Kampus-kampus beraneka warna jaket mereka telah terhubung baik dengan
> industri televisi. Organisasi mahasiswa masih mengumpulkan massa, tetapi
> mereka tidak perlu lagi menyewa bus kota. Mereka masih mengenakan jaket
> almamater tetapi tidak lagi menantang teriknya mentari. Mahasiswa-mahasiswa
> Jakarta magang di televisi, menjadi massa bodoh yang senantiasa bergantian
> menjadi audiens talkshow televisi. Di kampus UI, yang jumlah mobil
> mahasiswanya lebih banyak dibanding total mahasiswa miskin yang kuliah,
> keseragaman menguntungkan penguasa. Bagi anak-anak mami itu, gerakan sosial
> adalan ancaman untuk kemapanan rutinitas mereka. Bocah-bocah yang tidak
> pernah beranjak dewasa itu itu dimanja oleh kampus. Mereka tidak perlu
> berdiskusi macam-macam, cukup main futsal saja di waktu senggang. Sebab di
> setiap fakultas tersedia lapangan futsal yang mungkin jadi mimpi bagi
> mahasiswa di kampus-kampus luar daerah. Beginilah cara kampus melayani
> anak-anak mami, dengan cara memaksa mereka tetap menjadi bocah-bocah mapan
> yang takut dengan jalanan.
>
> Hari ini 9 Desember, karnaval besar di Jakarta. Di panggung jalanan, tidak
> tampak lagi anak-anak muda dengan jaket almamater. Orang-orang mengatakan,
> inilah kebangkitan kelas menengah melawan korupsi. Beginilah cara damai
> orang-orang muda menyampaikan sikap dan pendapat. Di tengah kerumunan massa,
> aktor-aktor kelas menengah ini dan tentu saja minus mahasiswa Jakarta di
> panggungnya, membacakan deklarasi. Mahasiswa Jakarta terbiasa menjadi
> penonton sebab mereka biasa dibayar oleh televisi. Tidak punya inisiatif
> dalam aksi, sebab mereka percaya belum saatnya menjadi bagian dari kelas
> menengah tercerahkan. Sementara aktor-aktor kelas menengah tidak bisa lagi
> dibilang muda, terlalu banyak rekam jejak yang perlu dipertanyakan,
> berkeluarga sehingga tidak berani ambil risiko apa-apa. Beginilah karnaval
> jalanan Jakarta, hanya pertunjukan televisi penuh sopan santun, tanpa gairah
> dimana peserta aksi sama takutnya dengan penguasa. Di Jakarta, penguasa dan
> penggugat dikalahkan oleh ketakutan mereka sendiri.
>
> Tetapi di Makassar dimana istilah kelas menengah dan agen perubahan hanya
> milik mahasiswa; mereka menolak untuk takut.  Di sana demonstrasi tidak
> pernah berubah menjadi karnaval. Tangan tidak boleh berhenti terkepal. Dan
> bila aparat keamanan telah menyiapkan tameng dan tongkat, itu artinya jangan
> pernah bermimpi untuk pulang di siang bolong. Mudah menuding aksi mereka
> rusuh, tidak terkendali, anarkis dan segala macam tudingan lainnya. Tetapi
> bukankah memang demikian tabiat anak muda, sedikit konyol tetapi penuh
> gairah. Dalam sistem sosial politik dimana semuanya terpusat di Jakarta maka
> daerah-daerah bahkan sebesar Makassar tidak pernah diisi oleh elit-elit yang
> diakui secara nasional. Semua elit berkumpul di Jakarta, mulai dari elit
> politik hingga pelacur kelas tinggi. Itu sebabnya panggung jalanan mereka
> tidak memberi ruang untuk orang-orang tua yang berusaha sok muda. Jalanan
> milik mahasiswa dan anak muda. Jaket-jaket  almamater mereka tidak pernah
> wangi untuk acara televisi, mereka kumal dibakar terik mentari dan debu
> jalanan. Maka bila di Makassar sana, anak-anak muda masih berkelahi melawan
> ketertiban sambil sesekali memungut batu sebagai senjata; dengan semua
> kekonyolan mereka itulah anak muda –semuda-mudanya mereka-.
>
> De Maccasare Zee Rovers, bajak laut Makassar, ungkapan ketakutan VOC pada
> Karaeng Galesong lebih dari 3 Abad yang lampau masih menjadi ketakutan
> penguasa pada masa sekarang. Di kampus-kampus Makassar sebagaimana pernah
> saya datangi, ragam kelas sosial latar belakang mahasiswa masih terjaga.
> Kampus masih menjadi tempat yang nyaman untuk menyampaikan gagasan dan bukan
> bermain futsal. Nyali mereka senantiasa terpelihara sebab mereka tahu, jauh
> dari pusat kekuasaan tidak satu kekuatan pun akan melindungi mereka. Di
> antara kegelisahan kita melihat mahasiswa-mahasiswa wangi dan centil yang
> berdandan menor mengendarai mobil orang tuanya, ada asa di timur sana.
> Jakarta mungkin saja tetap akan menjadi pusat kekuasaan tetapi rasa-rasanya
> tidak akan lagi pernah menjadi pusat perlawanan mahasiswa. Matahari terbit
> dari timur, perlawanan anak muda memberi cahaya dari ufuk sana. Makassar
> adalah kiblat gerakan mahasiswa Indonesia. Selamat tinggal mahasiswa
> Jakarta.
>
>
> menurut teman-teman..?
>
>
>
>
>
>
> --
> Salam,
>
> Ipul
> Pokoknya Pearl Jam, Titik ! ™
> http://daenggassing.com
> http://bukitbaruga.wordpress.com/
>
>
>  
>



-- 
http://baidoeri.com
http://breabennett.name
http://repackedmusic.wordpress.com

Kirim email ke