jadi nanti kalo mahasiswanya sudah kalem, terus ibu2nya yang suka demo
diganti lagi jadi IbuIbuMakassar Tidak Kasar? :D

*segitu ji*

*dan sori nda bisa hadir soalnya diundang ke acara sekolahannya anakku :P

(and i wish acaranya dua harian jadi besok masih bisa kopdar2 ria :P)

salam

John
*and maybe see you in pb2010 main event*

2010/8/22 Ladavide bisot Munsir <bisot...@gmail.com>

>
>
> Jawaban Aan dah betul kok, mahasiswa pendatang atw bukan kalau sdh di
> makassar yah warga makassar. Saya melihatnya kata Makassar tidak Kasar ini
> sdh bagus, yg saya tangkap disitu (imho) budaya makassar tdk kasar. Kalau di
> ganti kata mahasiswa. Malah gak nyambung, ini khan gerakan moral bersama, jd
> lbh umum. Itu dulu ah :)
>
> semangat
>
> http://bisot182.blogspot.com
> ------------------------------
> *From: * AnBhar <and...@gmail.com>
> *Sender: * blogger_makassar@yahoogroups.com
> *Date: *Sun, 22 Aug 2010 01:13:17 +0800
> *To: *<blogger_makassar@yahoogroups.com>
> *ReplyTo: * blogger_makassar@yahoogroups.com
> *Subject: *Re: [blogger_makassar] Dari Bincang Komunitas, "Makassar Tidak
> Kasar"
>
>
>
> Beberapa pihak juga menunjukkan keinginantahuannya alasan menggunakan
>> kalimat "MTK,". *"Menurut saya, penggunaaan kata Makassar itu tidak pas
>> karena yang sering bermasalah adalah Mahasiswa," *Kata seorang peserta
>> yang mewakili pegiat radio di Makassar. Menurutnya, warga sangat santun dan
>> justeru mahasiswa pendatanglah yang kerap bermasalah.
>>
>
> klo ndak salah ini yang usul agar ditambahkan kata Mahasiswa di depan
> Makassar tidak Kasar yah daeng... hehehe waktu sy sodorkan buku tamu,
> ternyata dia dari Koran Tempo, koran yang kita bilang tinggal seribumami
> harganya hehehehe
>
>
> 2010/8/22 deNun <daeng.c...@gmail.com>
>
>>
>>
>> *Dari Bincang Komunitas, "Makassar Tidak Kasar"*
>>
>> Restoran "Dapur Makassar" yang terletak di sudut perempatan Jalan Kasuari
>> dan Mappanyukki, Makassar sedang ramai saat jelang buka puasa ke-11 tanggal
>> 21 Agustus 2010. Puluhan kendaraan telah parkir utamanya roda dua. Di lantai
>> dua, acara temu komunitas atau tudang sipulung (bincang) "Makassar Tidak
>> Kasar (MTK)" tengah berlangsung. Walau masih sempat mengisi daftar tamu,
>> saya datang terlambat. Agak canggung rasanya saat disilakan duduk di sisi
>> Philip W. Roskamp, Aurelia Augustine dan Dian Agustin dari kantor Kedutaan
>> Besar Amerika di Jakarta. Di sana masih tersedia tiga kursi kosong.
>>
>> Di sekitar meja kami, kursi-kursi telah terisi oleh perwakilan komunitas
>> pengguna internet maupun gadget di Makassar. Juga dari perwakilan media
>> seperti Tribun Timur, Koran Tempo Makassar, www.panyingkul.com,
>> Kompasianers dll.  Komunitas pengguna internet seperti dari Bloggers
>> Makassar, Linux, Koprol, Performa Makassar, Kaskus Makassar, maupun
>> gadgeters seperti Idbb-Makassar, Iphone Makassar dan lain sebagainya.
>>
>> Acara yang bertajuk tudang sipulung, sharing komunitas dan diskusi
>> "Makassar Tidak Kasar" yang dirangkaikan dengan buka puasa ini terasa
>> istimewa karena dihadiri oleh Panitia Pesta Blogger dari Jakarta. Ada
>> Irayani Queencyputri, dokter gigi lulusan Universitas Hasanuddin, Makassar
>> sekaligus ketua panitia Pesta Blogger 2010, Wicaksono alias Ndorokakung
>> wartawan senior Kompas sekaligus figur penting di dunia blogging Indonesia,
>> juga beberapa panitia yang diboyong dari Jakarata.
>>
>> *Mengapa "Makassar Tidak Kasar?"*
>>
>> Stigma tentang maraknya tawuran, demonstrasi yang anarkis, dan tren
>> Makassar sebagai kota yang dijangkiti premanisme dan perilaku kasar kerap
>> dipublikasikan oleh media massa. Televisi, media mainstream seperti koran
>> lokal sepertinya tidak pernah henti memberitakan kisruh sosial di lembaran
>> berita mereka. Seakan-akan Makassar adalah kota dengan problematika sosial
>> yang mesti ditakuti.
>>
>> Lalu muncullah ide dari M. Aan Mansyur, sastrawan top Makassar (walau dia
>> menampik disebut sebagai inisiator tunggal), dia adalah pekerja seni dengan
>> beberapa karya sastranya yang memikat semisal puisi dan cerpen. Dia
>> menawarkan ruang bagi pekerja seni, penulis, komunitas internet atau siapa
>> saja untuk berbagi kisah, rencana aksi dan kerja praktis yang konstruktif.
>>
>> Menurut Aan, "Makassar Tidak Kasar (MTK)" semacam gerakan kolektif warga
>> yang tidak semata-mata mengecam tindak destruktif tetapi memberi pilihan
>> kreatif. Silakan bergabung untuk menunjukkan hal-hal positif apa yang dapat
>> diberitakan kepada khalayak, bahwa terlalu banyak hal baik yang datang dari
>> Makassar. "Nanti akan disiapkan website untuk semua pihak dapat
>> berkontribusi tentang hal-hal positif yang datang dari Makassar sehingga
>> orang-orang tahu bagaimana Makassar sebenarnya" Kata Iqbal, host malam itu
>> yang diamini oleh Aan.
>>
>> Acara yang berlangsung sejak pukul 16.30 hingga 21.00 wita ini terlaksana
>> atas kerjasama Komunitas Blogger Makassar, Panitia Pesta Blogger 2010 dan
>> Gerakan "MTK" yang dimotori oleh M. Aan Mansyur dan beberapa pemerhati
>> Makassar lainnya. Sebagaimana tajuknya maka bertemunya para pegiat internet,
>> gadgeters, pekerja media dan komunitas kreatif lainnya di Makassar
>> dimaksudkan untuk menjaring gagasan, informasi, peran komunitas tentang
>> bagaimana dan seperti apa format "Makassar Tidak Kasar".
>>
>> Hampir semua yang hadir memperkenalkan diri dan merefleksikan pendapatnya
>> tentang bagaimana Makassar di mata mereka. Bagaimana semestinya merawat
>> semangat ini untuk tidak semata-mata menghujat perilaku destruktif seperti
>> tawuran a la mahasiswa tetapi menawarkan kerja-kerja konkrit.
>>
>> Wicaksono yang dikenal Ndorokakung, sebagai misal, sangat mengapresiasi
>> gagasan ini, karena menurutnya orang Makassar melalui sosok JK adalah
>> mediator konflik yang sukses, "Masak bisa memediasi konflik di luar Makassar
>> sementara di Makassar sendiri tidak?" Katanya terkait tren konflik tawuran
>> di Makassar.
>>
>> Beberapa pihak juga menunjukkan keinginantahuannya alasan menggunakan
>> kalimat "MTK,". "Menurut saya, penggunaaan kata Makassar itu tidak pas
>> karena yang sering bermasalah adalah Mahasiswa," Kata seorang peserta yang
>> mewakili pegiat radio di Makassar. Menurutnya, warga sangat santun dan
>> justeru mahasiswa pendatanglah yang kerap bermasalah.
>>
>> Tapi oleh Aan ditanggapi bahwa bagaimanapun mahasiswa yang ada di Makassar
>> adalah juga warga Makassar dalam artian bagian dari kota ini. Itulah mengapa
>> tagline "Makassar Tidak Kasar" akan memediasi semua pihak untuk
>> berkontribusi melalui kerja-kerja kreatif. Bagaimana pun, mahasiswa adalah
>> bagian dari satu sistem sosial, dalam artian ulah mereka sangat dipengaruhi
>> komunitas atau organisasi dimana mereka ada, bisa jadi rumah, kampus atau
>> sistem sosialnya.
>>
>> Aan juga menjelaskan bahwa ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan
>> sekaitan MTK ini, salah satunya adalah memfasilitasi seorang penulis asal
>> Kota Padang untuk berinteraksi dan menulis tentang Makassar menurut
>> kacatamanya. Dia dapat datang ke komunitas mahasiswa dan berdiskusi dengan
>> mereka.
>>
>> "Dia akan menulis apa yang dilihatnya, supaya lebih obyektif," Kata Aan.
>>
>> Semua peserta paham bahwa sikap sebagian mahasiswa di Kota Makassar adalah
>> pemicu anggapan orang, bahwa orang Makassar adalah orang yang kasar dan
>> cenderung anarkis. Padahal bisajadi hanya beberapa orang saja yang berbuat
>> anarkis. Bisa jadi dengan semakin mengerucutnya komunitas muda kreatif di
>> Makassar di gerakan MTK ini, maka fakta bahwa mahasiswa Makassar kerap jadi
>> pemberitaan media baik maupun elektronik sebagai trouble makers dapat
>> ditepis.
>>
>> Kehadiran Gerakan "MTK" sangat tepat saat minimnya dukungan bagi komunitas
>> peduli Makassar. Ada banyak kalangan muda yang berpikir dan bertindak
>> positif tentang Kota Makassar. Adanya tudang sipulung (diskusi) ini
>> setidaknya telah memediasi masukan bermanfaat bagi langkah konkrit kedepan",
>> kata Syaifullah Daeng Gassing mewakili Ketua Komunitas Blogger Makassar.
>>
>> Malam itu, saya beruntung karena mendapat souvernir baju "Makassar Tidak
>> Kasar," dari panitia. Menurut Iqbal, setelah itu, upaya menggalang dana dan
>> sumberdaya untuk MTK akan digalakkan. Donasi Rp. 100ribu untuk satu baju dan
>> merchandise lainnya menunggu sahabat sekalian.
>>
>> Ayo, saatnya berpegangan tangan, bahu membahu, menggalang kekuatan dan
>> sumberdaya untuk Makassar (yang) Tidak Kasar!
>>
>> Sungguminasa, 21/08/2010
>>
>>
>> --
>> _____________
>> www.denung.wordpress.com
>> www.denun.net
>>
>>
>
>
> --
> :: semua tak sama ::
> http://anbhar.net
> http://anbhar.blogspot.com
> http://www.facebook.com/andhy2
> http://www.friendster.com/andhy2
> http://www.twitter.com/andhy2
> http://www.plurk.com/andhy2
> http://www.foursquare.com/andhy2
>
>   
>



-- 
http://plurk.com/chendra
http://facebook.com/john.chendra

Kirim email ke